Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 258 ayat untuk sida-sida itu AND book:11 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.90) (1Raj 14:10) (jerusalem: orang laki-laki) Harafiah: yang kencing pada dinding
(0.90) (1Raj 18:29) (jerusalem: korban petang) Pengarang menyebut korban petang yang lazim bagi Tuhan, Kel 29:39+; Bil 28:4; 2Ra 16:15, hanya semata-mata untuk menunjukkan waktu peristiwa itu terjadi.
(0.90) (1Raj 19:16) (jerusalem: harus kauurapi menjadi nabi) Mengenai pengurapan bdk Kel 30:22+. Nabi-nabi memang tidak diurapi. Di sini istilah itu dipakai dengan arti luas dan diperbaiki disebutkannya pengurapan raja. Raja memang diurapi, 1Sa 9:26+.
(0.90) (1Raj 22:8) (jerusalem: Mikha) Kalau namanya sama, namun nabi Mikha ini tidak sama dengan nabi Mikha yang nubuat-nubuatnya terkumpul dalam kitab Mikha. Mikha itu satu setengah abad kemudian barulah tampil.
(0.90) (1Raj 13:11) (sh: Paradoks dalam kematian tragis abdi Allah (Senin, 21 Februari 2000))
Paradoks dalam kematian tragis abdi Allah

Tragedi yang menimpa abdi Allah dari Yehuda ini paling tidak akan mengundang dua pemahaman yang agak sumbang yaitu, pertama bahwa Allah tidak adil. Dosa abdi itu dianggap relatif kecil bila dibandingkan dengan dosa Yerobeam, tetapi mengapa harus dihukum tanpa peringatan terlebih dahulu? Pemahaman kedua adalah bahwa abdi Allah ini memang "bernasib" naas karena sudah menahan lapar, berhasil menolak godaan yang besar, tetap harus kalah karena kebohongan dan makan malam yang sebetulnya memang ia butuhkan.

Namun itu semua adalah pemahaman yang tidak komprehensif dan tidak berdasarkan persepsi Allah. Sang abdi Allah memang menerima hukuman yang tragis karena ketidaktaatannya, yaitu mati diterkam singa dan mayatnya dicampakkan di jalan untuk beberapa lama. Itu adalah sebuah kematian yang sangat hina bagi siapa saja. Walau demikian, di balik kematian tragisnya terkandung berita penghakiman bagi orang yang menerima anugerah karena bertobat dan orang yang akan tetap menerima hukuman Allah karena tidak mau meresponi secara benar panggilan pertobatan Allah (ayat sida-sida+itu+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">33-34).

Nabi tua itu, walaupun tidak dikatakan secara eksplisit, melihat bahwa abdi Allah itu benar dan ia ingin seperti dia. Buktinya ia ingin dikuburkan bersama abdi Allah itu. Dengan kata lain, kematian abdi Allah itu membawa berkat bagi nabi tua itu. Sebaliknya, bagi Yerobeam kematian abdi Allah itu memukul genderang kematian bagi Yerobeam dan keluarganya. Yerobeam tidak bertobat, malah semakin berbuat dosa. Itulah paradoks kematian tragis abdi Allah itu. Di satu sisi, kematian itu seakan-akan sia-sia dan hina, di sisi lain mengandung nilai mulia karena dipergunakan Allah bagi kepentingan umat lainnya. Dengan demikian, kita tidak bisa menghakimi seseorang karena penderitaan atau hukuman yang harus dialami. Semua peristiwa yang menimpa kehidupan anak-Nya harus ditempatkan pada misi keselamatan Allah bagi manusia secara menyeluruh.

Renungkan: Lihatlah setiap peristiwa kegagalan dan keberhasilan di dalam kehidupan Anda dan orang lain dalam perspektif bahwa Allah mampu mempergunakannya untuk mendatangkan berkat bagi orang lain dan menegaskan penghakiman bagi mereka yang memang bersalah. Tugas kita adalah menegurnya dan bukan menghakiminya.

(0.90) (1Raj 8:22) (ende)

Doa jang pandjang itu merupakan suatu saduran beberapa teks jang terdapat oleh si pengarang, jang djuga ditambahkan lagi. Pikiran jang menguasai keseluruhan ialah: kesetiaan Jahwe pada perdjamuanNja serta tuntutan kesetiaan dari pihak umatNja. Kesetiaan itu menentukan nasib umat dan radja. lagi Bait Allah nampak disini sebagai pusat umat dan agamanja.

(0.90) (1Raj 8:11) (full: KEMULIAAN TUHAN. )

Nas : 1Raj 8:11

Kemuliaan Tuhan memenuhi bait itu setelah tabut perjanjian dibawa ke dalamnya (ayat 1Raj 8:5-11). Di mana Firman Allah itu hidup dan ditaati, di situlah kemuliaan Tuhan tinggal

(lihat cat. --> Kel 40:34;

[atau ref. Kel 40:34]

bd. Yoh 15:7-11; 17:17-22;

lihat art. KEMULIAAN ALLAH).

(0.90) (1Raj 12:24) (full: AKULAH YANG MENYEBABKAN HAL INI TERJADI. )

Nas : 1Raj 12:24

Tuhanlah yang memecah kerajaan itu. Adanya dua kerajaan itu sesuai dengan rencana-Nya

  1. (1) sebagai hukuman atas penyembahan berhala mereka, dan
  2. (2) sebagai sarana untuk memelihara kaum sisa yang benar di Yehuda (1Raj 11:13). Sekalipun Israel secara keseluruhan meninggalkan Tuhan, sekelompok orang di Yehuda tetap setia kepada perjanjian, dan melalui merekalah Allah dapat menggenapi semua janji dan rencana penebusan-Nya.
(0.90) (1Raj 4:21) (jerusalem) Urutan bagian ini dalam terjemahan Yunani berbeda dengan urutannya dalam naskah Ibrani. Berdasarkan terjemahan Yunani itu urutannya adalah sbb: 1Ra 4:27-28,22-25,20,21,26,29-34. Urutan wajar itu dalam naskah Ibrani terkacau akibat beberapa sisipan: 1Ra 4:24 berasal dari masa pembuangan atau sesudahnya, dan 1Ra 4:25,20 dan 1Ra 21 baru kemudian ditambah dan tidak terdapat dalam terjemahan Yunani.
(0.90) (1Raj 12:29) (jerusalem) Bagian kalimat: dan yang lain... berdosa, merupakan sisipan yang mengganggu lancarnya kalimat. Adapun kota Dan terletak pada sungai Yordan dan Betel di jalan menuju ke Yerusalem. Bagian kedua kota itu terletak di perbatasan utara dan selatan kerajaan Israel yang baru didirikan itu. Baik Dan maupun Betel sejak dahulu kala berperan sebagai tempat kudus dan tempat berziarah, Kel 12:8, dll; Hak 17-18.
(0.90) (1Raj 19:19) (jerusalem) Ayat-ayat ini berasal dari kumpulan ceritera-ceritera mengenai nabi Elisa.
(0.90) (1Raj 11:1) (sh: Mengapa Salomo gagal? (Senin, 9 Agustus 2004))
Mengapa Salomo gagal?

Mengapa sampai ia melakukan hal-hal yang dibenci Tuhan? Ia gagal karena membiarkan dirinya dipengaruhi oleh istri-istrinya yang berasal dari berbagai negara dengan kebudayaan dan agama mereka masing-masing. Salomo dipengaruhi untuk turut beribadah kepada para dewa-dewi istri-istrinya (ayat sida-sida+itu+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">3-8). Akibatnya, Tuhan menghukum Salomo dan memecah kerajaan yang telah dipersatukan oleh Daud dan hanya menyisakan bagian kecil saja yang masih dikuasai oleh dinasti Daud. Itu pun karena ikatan janji Tuhan kepada Daud (ayat sida-sida+itu+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">11-13). Selain itu, Tuhan juga memakai beberapa pemberontakan untuk menghukum Salomo (ayat sida-sida+itu+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">14-25).

Salomo tidak memakai hikmat yang Allah berikan, tetapi memakai hikmat dunia. Ia menikahi tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik. Mungkin sebagian istri-istrinya itu dicintainya (ayat sida-sida+itu+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">1-3), tetapi mungkin juga istri-istrinya itu dinikahinya karena alasan politik. Demi memelihara perdamaian dengan negara lain, seorang raja bisa menikahi ratu atau putri raja dari negara tersebut. Itu hal yang biasa dilakukan oleh raja-raja pada masa itu. Sikap itu adalah hikmat dunia yang populer. Namun hikmat dunia seperti itu menuntut harga yang mahal yang harus Salomo bayar. Pertama, menyembah allah dari bangsa lain merupakan pelanggaran terhadap firman Tuhan (Ul. 17:17). Kedua, dengan menyembah allah dari bangsa lain berarti Salomo mengorbankan imannya demi kepuasan lahiriah semata!

Pada saat ini banyak orang yang bersedia mengorbankan imannya demi kebutuhan hidup. Namun yang lebih parah adalah mengorbankan iman demi keinginan dan memuaskan hawa nafsu. Anak-anak Tuhan harus berhati-hati dan waspada. Hikmat dunia selalu menawarkan berbagai bentuk "tawaran" yang bertujuan untuk memuaskan hawa nafsu, misalnya: menjadi kaya dengan cara jahat, kepuasan seks, ingin dihormati dan ingin berkuasa sehingga kita kehilangan kekudusan dan kehilangan berkat TUHAN!

Camkanlah: Berani kehilangan nikmat duniawi adalah hikmat dari Allah, dan akibat dari menundukkan diri penuh kepada Allah.

(0.90) (1Raj 13:11) (sh: Allah memakai hamba-Nya sampai tuntas (Jumat, 13 Agustus 2004))
Allah memakai hamba-Nya sampai tuntas

Tidak sedikit pelayan Tuhan yang gagal di tengah jalan. Ada yang jatuh ke dalam dosa. Ada yang meninggalkan pelayanan di tengah-tengah pekerjaan Tuhan. Meski demikian, Tuhan tetap bisa memakai mereka untuk mencapai maksud-Nya. Justru ini menjadi peringatan agar hamba Tuhan melayani dan hidup benar di hadapan Allah.

Kisah abdi Allah ini sungguh tragis. Ia sudah selesai menunaikan tugas utama, yaitu menegur Yerobeam atas dosa-dosanya. Ia tahu bahwa Tuhan memerintahkannya untuk tidak makan roti dan minum air dalam perjalanan tugas. Namun, karena tipuan seorang nabi tua, ia melanggar perintah Tuhan itu. Hukuman pun dijatuhkan, abdi Allah itu dibunuh oleh seekor singa. Kita tidak tahu motivasi si nabi tua membohongi abdi Allah itu. Mungkin ia iri hati melihat si abdi Allah yang berasal dari Selatan masuk ke wilayahnya tanpa permisi untuk bernubuat. Mungkin ia seorang yang "mendukung" pemerintahan Yerobeam sehingga tidak senang melihat abdi Allah ini mencela rajanya. Apapun alasannya, akhirnya ia sadar bahwa penipuannya berakibat fatal bagi abdi Allah itu (ayat sida-sida+itu+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">20-22).

Kematian abdi Allah itu tidak menghalangi firman Tuhan dinyatakan. Peristiwa aneh setelah abdi Allah itu diterkam singa (ay. sida-sida+itu+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">24: yaitu singa dan keledai menjagai mayat abdi Allah itu) pastilah menimbulkan kegemparan di kalangan rakyat. Tuhan memakai peristiwa itu untuk menyadarkan si nabi tua, yang mungkin selama ini sudah kehilangan kepekaan akan firman Allah dan kehilangan keberanian iman (ia tidak pernah mencela Yerobeam). Ini membuktikan Allah berdaulat dalam segala keadaan, menggenapi janji-Nya, atau menghukum yang melanggar. Kalau Ia tidak segan menghukum abdi-Nya yang lalai, apalagi terhadap orang yang mengkhianati-Nya (Yerobeam). Pasti nubuat mengenai penghukuman Yerobeam akan tergenapi (ayat sida-sida+itu+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">32).

Renungkan: Hidup atau mati, Tuhan bisa memakai kita menjadi saluran firman-Nya. Persoalannya apakah hidup kita layak untuk menjadi berkat, menyatakan keadilan, dan kasih-Nya.

(0.89) (1Raj 12:28) (jerusalem: dua anak lembu jantan) Yerobeam hanya mengejar tujuan politik melulu dan sekali-kali tidak bermaksud mengganti agama Tuhan yang tradisionil dengan suatu agama baru. Di Yerusalem tabut perjanjian menjadi lambang dan tanda kehadiran Tuhan. Sebagai pengganti tabut itu Yerusalem membuat patung lembu jantan muda. Ini bukan berhala, tetapi dianggap sebagai tumpuan kaki Tuhan yang tidak kelihatan. Dalam hal itu Yerobeam dapat mendasarkan diri pada sebuah tradisi tua yang juga tampil dalam ceritera tentang anak lembu emas di gunung Sinai, Kel 32. Ceritera dalam Kel 32 dan 1Ra 12 ini disadur oleh orang yang menentang patung-patung semacam itu. Dan Yerobeam memang membuka jalan bagi kemerosotan hebat dalam agama Tuhan yang murni, bdk Hos 13:2. Sebab patung-patung lembu jantan muda semacam itu juga melambangkan dewa Baal yang dipuji di negeri Kanaan dan di negeri-negeri sekitarnya. Selebihnya patung itu mudah dianggap sebagai gambar Tuhan sendiri dan Dekalog memang dengan keras melarang membuat patung Tuhan. Inilah "dosa Yerobeam" yang dalam kitab Raja-raja terus disebut untuk mengutuk para raja Israel yang melanjutkan ibadat yang dimulai Yerobeam.
(0.89) (1Raj 17:15) (full: MENDAPAT MAKAN BEBERAPA WAKTU LAMANYA )

Nas : 1Raj 17:15

(versi Inggris NIV -- mendapat makan setiap hari). Kebutuhan dan kesusahan seorang janda miskin itu tidak diremehkan oleh Allah; ia mengutus Elia untuk memperkuat imannya dan memberikan berkat-berkat jasmani ketika janda itu sudah nyaris putus asa (ayat 1Raj 17:12). Iman janda itu kepada Allah dan firman-Nya melalui nabi Elia membuatnya menukarkan hal yang pasti untuk yang tidak pasti; yang tampak untuk yang tidak tampak (ayat 1Raj 17:10-16; bd. Ibr 11:27). Janda yang percaya ini bukan hanya menerima berkat jasmani dari nabi Allah, ia juga menerima berkat rohani.

(0.89) (1Raj 13:1) (sh: Kasih dan keadilan seharusnya berjalan seiring (Minggu, 20 Februari 2000))
Kasih dan keadilan seharusnya berjalan seiring

Kasih dan keadilan bisa dikatakan seperti minyak dan air yang tidak dapat disatukan dalam kehidupan manusia. Di mana kasih berbicara keadilan diamputasi. Tampaknya kedua nilai itu saling bertentangan. Namun di dalam Allah, kedua nilai itu menyatu tanpa salah satunya mengalami distorsi (penyimpangan) makna.

Insiden yang terjadi dalam perikop ini merupakan suatu bukti bahwa kedua nilai itu dapat dinyatakan oleh Allah secara bersamaan tanpa distorsi nilai. Allah begitu membenci dosa Yerobeam. Allah secara tegas melarang abdi-Nya untuk makan atau minum apa pun di tempat Yerobeam. Sikap ini menunjukkan keadilan Allah bahwa yang berdosa tidak akan menerima konsekuensinya.

Allah pun memanifestasikan kasih-Nya dengan mengirim abdi-Nya dari Yehuda dan memberikan tanda-tanda seperti mezbah yang pecah dan tangan Yerobeam yang menjadi kejang. Sebenarnya Yehuda saja membatalkan persiapan untuk menyerang Yerobeam, tetapi sekarang Allah justru mengirim abdi-Nya dari Yehuda untuk memperingatkan Yerobeam agar bertobat. Itu semua dilakukan sesudah Yerobeam melakukan dosa yang begitu menjijikan di hadapan Allah.

Allah secara obyektif menempatkan setiap nilai pada porsinya, dan tetap melihat manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yang Ia kasihi dan tidak membiarkan adanya nafsu, emosi, dan unsur subyektifitas yang menjadi katalisator bagi membaurnya kedua nilai itu sehingga keduanya menjadi bias. Dalam diri manusia, unsur emosi dan subyektifitas selalu berperan paling dominan dalam mengambil sikap terhadap orang yang melakukan dosa, sehingga berakibat salah satu nilai itu harus dikorbankan.

Renungkan: Setiap orang adalah makhluk ciptaan Allah yang juga sebagai obyek kasih Allah, jadi selaraskan tindakan kasih dan keadilan bagi siapa pun.

(0.89) (1Raj 3:2) (ende)

Menurut suatu hukum, jang baru dikemudian hari muntjul, orang boleh mempersembahkan kurban hanja dalam Bait Allah di Jerusalem. Pengarang kitab radja tahu akan hukum itu dan karenanja menolak kurban2 ditempat sutji (bukit2 angkar) lain, sebagaimana ada adat djuga waktu itu masih diperbolehkan. Ia menegur semua radja jang tidak menghantjurkan tempat2 sutji tadi. Tetapi ia mengira, bahwa Sulaiman dapat dimaafi, oleh sebab Bait Allah belum didirikan. Ajat ini dan jang berikut mau menerangkan peristiwa jang berikut, bahwa Sulaiman sendiri mempersembahkan kurban atas suatu bukit angkar dan malah menerima penglihatan Allah sendiri.

(0.89) (1Raj 15:9) (full: ASA. )

Nas : 1Raj 15:9

Asa merupakan seorang raja baik yang pemerintahannya ditandai oleh kesetiaan kepada Allah. Akan tetapi, ia gagal mempercayai Allah sepenuhnya pada tahun-tahun terakhir (lih. pasal 2Taw 16:1-14). Masa pemerintahannya itu penting karena ia menuntun bangsa itu meninggalkan semua kebiasaan fasik dan berbalik dari semua perbuatan jahat orang Kanaan. Kebangkitan rohani yang sejati senantiasa mencakup hal meninggalkan perbuatan yang tidak menyenangkan hati Allah dan melanggar firman-Nya (lih. pasal 2Taw 14:1-16:14 untuk keterangan selanjutnya mengenai masa pemerintahan Asa).

(0.89) (1Raj 18:21) (full: KALAU TUHAN ITU ALLAH, IKUTILAH DIA. )

Nas : 1Raj 18:21

Elia menantang bangsa itu untuk mengambil keputusan yang pasti di antara ikut Allah atau ikut Baal (bd. Yeh 20:31,39). Israel percaya bahwa mereka dapat menyembah keduanya sekaligus. Mereka bersalah karena bercabang hati (bd. Ul 6:4-5) dan berusaha untuk melayani dua tuan. Kristus sendiri pernah memperingatkan terhadap sikap fatal ini (Mat 6:24; bd. Ul 30:19; Yos 24:14-15;

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.89) (1Raj 18:38) (full: TURUNLAH API TUHAN. )

Nas : 1Raj 18:38

Tuhan secara ajaib menurunkan api untuk membakar persembahan itu (bd. 1Taw 21:26; 2Taw 7:1). Mukjizat itu membenarkan Elia selaku nabi Allah dan membuktikan bahwa hanya Tuhan Israel adalah Allah yang hidup yang harus mereka sembah. Dengan cara sama, orang percaya harus berdoa dan mengharapkan manifestasi Allah di tengah mereka melalui Roh Kudus (lih. 1Kor 12:4-11; 14:1-40).



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA