(0.10) | Pkh 12:8 | Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, j segala sesuatu adalah sia-sia 1 . k |
(0.10) | Pkh 3:11 | Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, m bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka 1 . Tetapi manusia tidak dapat menyelami n pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. o |
(0.10) | Pkh 8:10 | Aku melihat juga orang-orang fasik yang akan dikuburkan h boleh masuk, sedangkan orang yang berlaku benar harus pergi dari tempat yang kudus dan dilupakan dalam kota. Inipun sia-sia. |
(0.10) | Pkh 9:5 | Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, b tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka c sudah lenyap. d |
(0.10) | Pkh 3:12 | Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. |
(0.10) | Pkh 3:21 | Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas 1 a dan nafas binatang turun ke bawah bumi. |
(0.10) | Pkh 7:12 | Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya. |
(0.10) | Pkh 8:5 | Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan, |
(0.10) | Pkh 9:16 | Kataku: "Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar w orang." |
(0.10) | Pkh 9:18 | Hikmat x lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik. |
(0.10) | Pkh 11:4 | Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur 1 ; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. |
(0.10) | Pkh 2:15 | Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat? p " Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia. |
(0.10) | Pkh 5:4 | (5-3) Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, r karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu 1 . s |
(0.10) | Pkh 7:2 | Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah w kesudahan x setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya. |
(0.10) | Pkh 5:3 | (5-2) Karena sebagaimana mimpi p disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan. q |
(0.10) | Pkh 7:4 | Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria. z |
(0.10) | Pkh 8:8 | Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya. |
(0.10) | Pkh 9:1 | Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya. w |
(0.10) | Pkh 1:8 | Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, h telinga tidak puas mendengar. |
(0.10) | Pkh 4:4 | Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. j |