Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 1570 ayat untuk kami mau memerintahkan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.23) (Luk 22:14) (sh: Perjamuan terakhir (Rabu, 31 Maret 2004))
Perjamuan terakhir

Rencana pembunuhan sudah digelar. Apakah Yesus mengetahui rencana tersebut? Ya. Tetapi mengapa masih mengadakan perjamuan Paskha? Bukankah lebih baik menyingkir saja ke Galilea? Yesus tahu kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk mati di kayu salib. Yesus tetap berdaulat dan berkuasa. Ancaman kematian tidak menyurutkan semangat hidup-Nya atau membuat-Nya gentar dan putus asa. Yesus tidak dikuasai oleh situasi yang terjadi. Situasi dan keadaan tetap di bawah kendali dan kuasa-Nya. Buktinya? Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk mempersiapkan perjamuan Paskha (ayat kami+mau+memerintahkan&tab=notes" ver="">22:7-13).

Saat persiapan murid-murid tepat mendapati semua yang dikatakan Yesus sebelumnya. Yesus mengetahui dengan pasti bahwa penderitaan sedang menanti-Nya. Namun kerinduan-Nya untuk me-rayakan Paskha bersama dengan murid-murid-Nya tidak terhalang (ayat kami+mau+memerintahkan&tab=notes" ver="">15). Perjamuan Paskha ini adalah yang terakhir dilakukan bersama murid-murid-Nya. Menarik untuk dicatat bahwa Lukas begitu memperhatikan soal perjamuan makan. Di dalam Injil Lukas sedikitnya tercatat sembilan kali perjamuan makan (ayat 5:29-32; 7:36-50; 9:12-17; 10:38-42; 11:37-54; 14:1-24; 24:28-32, 36-43). Dari semua rekaman perjamuan tersebut, yang paling dramatis adalah perjamuan Paskha terakhir, menjelang kematian-Nya.

Perjamuan merupakan wujud persekutuan yang intim. Dalam suasana perjamuan Paskha, Yesus mengungkapkan makna Paskha secara baru. Makna Paskha menjadi baru karena berkaitan dengan kematian-Nya di kayu salib. Roti perjamuan Paskha diberi arti baru. Roti Paskha menerima makna baru sebagai lambang tubuh Kristus yang diserahkan bagi murid-murid (ayat kami+mau+memerintahkan&tab=notes" ver="">19). Demikian juga dengan cawan Paskha. Cawan Paskha diberi makna baru sebagai tanda perjanjian baru karena tercurahnya darah Kristus di kayu salib (ayat kami+mau+memerintahkan&tab=notes" ver="">20).

Renungkan: "Bukalah mata rohani kami melihat kedalaman makna kematian-Mu ya Yesus"! Jadikanlah ini doa sepanjang hidup Anda.

(0.22) (1Kor 7:15) (ende: Terpanggil untuk hidup berdamai)

Kalau pihak takberiman tidak setudju dengan bertobatnja suami atau isterinja, dan mau bertjerai, atau tidak mau hidup berdamai dengan dia, atau tidak mau hidup dalam perkawinan "tanpa penghinaan terhadap Pentjipta", seperti bunjinja rumusan resmi dalam hukum Geredja, maka pihak beriman berhak bertjerai dan bebas untuk kawin dengan seorang lain, asalkan dia seorang beriman. Ketetapan itu masih berlaku dan dalam hukum Geredja disebut "privilegium Paulinum", artinja keluasan menurut adjaran Paulus.

(0.22) (Gal 1:10) (jerusalem: kesukaan Allah) Orang-orang Kristen yang berhaluan Yahudi kiranya mempersalahkan Paulus oleh karena tidak membebankan sunat kepada orang-orang kafir yang mau masuk Kristen, seolah-olah dengan jalan itu Paulus mau memudahkan masuknya orang kafir. Tetapi radikalisme seperti yang dibentangkan Paulus dalam Gal 1:8-9 menyatakan bahwa Paulus sekali-kali tidak memperlunak apapun
(0.22) (Mat 21:23) (sh: Motivasi di balik pertanyaan (Jumat, 25 Februari 2005))
Motivasi di balik pertanyaan

Orang yang mencari kebenaran tentu akan banyak bertanya. Ia akan mencari jawab yang boleh memuaskan pikirannya, hatinya, dan akhirnya memutuskan untuk menerima atau menolak kebenaran itu.

Pertanyaan para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi tentang asal muasal kuasa Tuhan Yesus adalah pertanyaan masuk di akal. Tuhan Yesus tidak langsung menjawab pertanyaan mereka karena Ia mau menguji ketulusan mereka, apakah mereka bertanya karena mau percaya atau sedang mencari jalan menjebak Dia. Maka Ia balik bertanya.

Pertanyaan Tuhan Yesus kepada para pemimpin Yahudi ini (ayat kami+mau+memerintahkan&tab=notes" ver="">25a) ternyata tidak bisa mereka jawab. Lebih tepatnya mereka tidak mau menjawab. Mereka menghadapi dilema. Di satu sisi orang banyak mengagungkan Yohanes Pembaptis sebagai nabi (ayat kami+mau+memerintahkan&tab=notes" ver="">26). Kalau mereka menjawab baptisan Yohanes bukan dari surga, orang banyak akan kecewa dan meninggalkan mereka. Sebaliknya, kalau mereka mengakui baptisan Yohanes berasal dari surga maka jawaban itu menuding balik kepada mereka (ayat kami+mau+memerintahkan&tab=notes" ver="">25b). Kemunafikan mereka akan terbongkar. Jadi, mereka lebih baik menjawab, "Kami tidak tahu." (ayat kami+mau+memerintahkan&tab=notes" ver="">27a)

Sikap para pemimpin agama ini begitu munafik! Mereka mendengar, melihat, dan menyaksikan kebenaran di depan mereka. Namun, mereka menolak untuk memercayai-Nya. Mereka lebih memikirkan keselamatan status mereka daripada keselamatan rohani, yaitu dibenarkan oleh Tuhan Yesus.

Hari ini banyak orang yang hanya mencari selamat sendiri, bukan mencari kebenaran. Mereka tidak bersedia menanggung konsekuensi percaya dan menerima kebenaran karena hal itu bisa berarti kehilangan popularitas, karir, dan kenyamanan hidup. Terhadap orang-orang yang demikian, jawaban Tuhan Yesus kepada para pemimpin agama di atas memang sepantasnya: "Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu"(ayat kami+mau+memerintahkan&tab=notes" ver="">27b).

Renungkan: Bila kita tidak sungguh-sungguh percaya, maka ketidakpercayaan itu sudah menghakimi kita!

(0.22) (Yoh 4:9) (bis: orang-orang Yahudi tidak ada hubungan dengan orang Samaria)

orang-orang Yahudi tidak ada hubungan dengan orang Samaria: atau orang Yahudi tidak mau memakai cangkir dan mangkuk yang dipakai oleh orang Samaria.

(0.22) (Hak 5:23) (ende)

Meroz rupa2nja salah satu kota Israil jang tidak mau ikut bertempur. Tetapi kota mana tidak diketahui. Malaekat Jahwe adalah Jahwe sendiri.

(0.22) (Rut 3:9) (ende: membentangkan puntja selimut)

adalah tanda bahwa seorang mau memperisteri wanita jang ditutupi mantolnja. Rut mengira ia boleh berkata begitu, oleh sebab Bo'az adalah penebusnja.

(0.22) (1Sam 7:12) (ende)

Batu ini adalah sebuah tugu peringatan dan tjeritera ini mau memberi keterangan, sebab apa tempat tertentu disebut "Eben-ha-'Ezer" (Eben -- batu).

(0.22) (1Sam 23:19) (ende)

Kisah ini mau menerangkan nama tempat tertentu "Batu pembagian".

Terdjemahan ini tidak pasti samasekali. Dawud dan Sjaul "ter-bagi2kan", berpisah satu sama lain.

(0.22) (2Sam 3:7) (ende: mengambil gundik)

seorang radja jang mangkat merupakan tanda orang mau merebut keradjaan sendiri. Sebab pengganti radja mengambil alih peraduan radja jang meninggal.

(0.22) (2Sam 3:24) (ende)

Pura2 sadja Joab membela kepentingan Dawud. Sebenarnja ia mau membalas dendam atas pembunuhan 'Asael (2Sa 3:27,30)

(0.22) (2Sam 5:8) (ende: Rumah)

itu ialah Bait Allah, orang jang bertjatjat tidak boleh bergilir-bakti disana. Tjeritera ini, jang menjindir hal itu, mau menerangkan hukum itu. Keterangan aneh betul!

(0.22) (2Sam 11:14) (ende)

Dengan tindakan jang berikut Dawud mau melenjapkan Uria, hingga ia sendiri dapat kawin dengan Batsjeba' dan menjembunjikan djinahnja.

(0.22) (2Sam 21:4) (ende)

Penduduk Gibe'on menolak pemulihan berupa wang, dan tidak pula mau menerima salah satu orang sadja untuk dibunuh. Mereka menuntut keturunan si pendjahat, Sjaul sendiri.

(0.22) (1Raj 2:22) (ende)

Mengapa Adonia dengan meminta Abisjag, jang dianggap sebagai isteri Dawud, sebenarnja djuga mau merebut kekuasaan lihat keterangan 2Sa 3:8.

(0.22) (Ayb 18:4) (ende)

Maknanja: Adakah Allah segera harus menghukum semua orang djahat dan demikian mengosongkan negeri hanja untuk memuaskan keinginan Ijob, jang mau melihat keadilan Allah?

(0.22) (Ayb 19:23) (ende)

Apa jang mau diukir Ijob untuk se-lama2nja, hingga tidak terlupakan, ialah apa jang dikatakannja (dalam ajat2 jang berikut (Ayu 19:25-27).

(0.22) (Ayb 21:2) (ende: itu mendjadi pelipur)

jakni, bahwasanja sahabat2 itu dengan sabar mau mendengarkan utjapan2 Ijob, jang menolak anggapan mereka berdasarkan pengalaman.

(0.22) (Mzm 16:2) (ende: Udjarmu)

pengarang berbitjara kepada umat Israil, jang mau menganut Jahwe maupun berhala (jang sutji2 dibumi). Tapi naskah Hibrani tiada terang sama sekali.

(0.22) (Yes 3:1) (ende: penjokong serta penopang)

ialah orang jang dibilang ajat #TB Yes 3:2-4. Bagian terachir ajat ini agaknja tambahan jang mau (salah) menerangkan "penjokong serta penopang".



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA