Aduh, dadaku, dadaku!<x id="b" /> Aku menggeliat sakit<n id="1" />!<x id="c" /> Aduh, dinding jantungku! Jantungku berdebar-debar,<x id="d" /> aku tidak dapat berdiam diri,<x id="e" /> sebab aku mendengar bunyi sangkakala,<x id="f" /> pekik<x id="g" /> perang.

Sebab terdengar ratapan dari Sion: Wahai binasalah<x id="y" /> kami! Kami sangat dipermalukan! Sebab kami harus meninggalkan negeri ini, karena rumah-rumah kediaman kami dirobohkan orang.

Terdengarlah suatu berita, bunyinya: Kegemparan besar akan datang dari tanah sebelah utara,<x id="q" /> untuk membuat kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi,<x id="r" /> menjadi tempat persembunyian serigala-serigala.<x id="s" />

Dengar! Pelarian-pelarian<x id="b" /> dan orang-orang yang terluput dari negeri Babel datang memberitahukan di Sion<x id="c" /> tentang pembalasan<x id="d" /> TUHAN, Allah kita, pembalasan karena bait suci-Nya.<x id="e" />

Sebab TUHAN merusakkan Babel dan menghentikan<x id="l" /> suaranya yang besar. Biarpun gelombang-gelombangnya<x id="m" /> menderu seperti air besar dan suaranya bertambah ribut,

Tuhan membuang mezbah-Nya, meninggalkan tempat kudus-Nya,<x id="u" /> menyerahkan ke dalam tangan seteru<n id="1" /> tembok puri-purinya.<x id="v" /> Teriakan ramai mereka dalam Bait Allah seperti keramaian pada hari perayaan jemaah.<x id="w" />

Oleh karena itu Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku.<x id="c" /> Aku tidak akan merasa sayang<x id="d" /> dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan<x id="e" /> mereka."

kalau ada seorang yang memang mendengar suara sangkakala<x id="u" /> itu, tetapi ia tidak mau diperingatkan,<x id="v" /> sehingga sesudah pedang itu datang ia dihabiskan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri.<x id="w" />

Ia mendengar suara sangkakala, tetapi ia tidak mau diperingatkan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri.<x id="x" /> Kalau ia mau diperingatkan, ia menyelamatkan nyawanya.<x id="y" />

Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair<x id="t" /> cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya.<x id="u" />

Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain.

Maka pada hari<x id="w" /> itu, demikianlah firman TUHAN, akan terdengar teriakan dari Pintu Gerbang Ikan<x id="x" /> dan ratapan<x id="y" /> dari perkampungan baru dan bunyi keruntuhan hebat dari bukit-bukit.

Sudah dekat<x id="h" /> hari TUHAN<x id="i" /> yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawanpun akan menangis.

Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman TUHAN dan segala peraturan<x id="e" /> itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan.<x id="f" />"

Firman itulah yang diucapkan TUHAN kepada seluruh jemaahmu dengan suara nyaring di gunung, dari tengah-tengah api, awan dan kegelapan,<x id="x" /> dan tidak ditambahkan-Nya apa-apa lagi. Ditulis-Nya semuanya pada dua loh batu,<x id="y" /> lalu diberikan-Nya kepadaku."

Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati.<x id="g" />

Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya<x id="w" /> dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak<x id="x" /> dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan."

Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup;<x id="m" /> segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak<x id="n" /> yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu<n id="1" />, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota<x id="o" /> itu.

Ketika mereka ada dekat rumah Mikha itu, dikenal merekalah logat orang muda suku Lewi<x id="c" /> itu, lalu singgahlah mereka ke sana dan berkata kepadanya: "Siapakah yang membawa engkau ke mari? Apakah pekerjaanmu dan urusanmu di sini?"

Seluruh negeri menangis dengan suara keras,<x id="d" /> ketika seluruh rakyat berjalan lewat. Raja menyeberangi sungai Kidron<x id="e" /><x id="f" /> dan seluruh rakyat berjalan ke arah padang gurun.