Setelah kami kembali kepada hambamu, ayahku,<x id="r" /> maka kami memberitahukan kepadanya perkataan<x id="s" /> tuanku<x id="t" /> itu.

Maka sekarang, apabila aku datang kepada hambamu, ayahku,<x id="c" /> dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu, padahal ayahku tidak dapat hidup<x id="d" /> tanpa dia,

Janganlah kamu merasa sayang meninggalkan barang-barangmu,<x id="c" /> sebab apa yang paling baik di seluruh tanah Mesir<x id="d" /> ini adalah milikmu."

Kemudian ia melepas saudara-saudaranya serta berkata kepada mereka: "Janganlah berbantah-bantah di jalan.<x id="l" />"

Yakub menyuruh Yehuda<x id="l" /> berjalan lebih dahulu mendapatkan Yusuf, supaya Yusuf datang ke Gosyen<x id="m" /> menemui ayahnya. Sementara itu sampailah mereka ke tanah Gosyen.

Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Ayahmu dan saudara-saudaramu telah datang kepadamu.

Engkau yang membual sebagai air,<x id="f" /> tidak lagi engkau yang terutama<n id="1" />, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya.<x id="g" /> Dia telah menaiki petiduranku!

Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: "Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan:<x id="r" />

Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?<x id="y" />

Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.

Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel.<x id="a" /> Ia memasang kemahnya<x id="b" /> dengan Betel di sebelah barat dan Ai<x id="c" /> di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.<x id="d" />

Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram<x id="q" /> dalam suatu penglihatan:<x id="r" /> "Janganlah takut,<x id="s" /> Abram, Akulah perisaimu;<x id="t" /> upahmu<x id="u" /> akan sangat besar<n id="1" />."

Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak<n id="1" />.<x id="p" /> Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah<x id="q" /> aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

Ketika Abram berumur<x id="u" /> sembilan puluh sembilan tahun<n id="1" />, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram<x id="v" /> dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa,<x id="w" /> hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.<x id="x" />

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut<x id="u" /> keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.

Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah<n id="1" />,<x id="a" /> dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu<x id="b" /> yang tunggal kepada-Ku."

Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya: "Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini;<x id="n" /> haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?<x id="o" />"

Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta<x id="z" /> tuannya dan pergi dengan membawa berbagai-bagai barang<x id="a" /> berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia<x id="b" /> ke kota Nahor.<x id="c" />

Ketika Ruben pada musim<x id="z" /> menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di padang buah dudaim,<x id="a" /> lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada Lea: "Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu."

Akulah Allah yang di Betel<x id="s" /> itu, di mana engkau mengurapi tugu,<x id="t" /> dan di mana engkau bernazar<x id="u" /> kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri<x id="v" /> sanak saudaramu."