Kemudian disembelihlah domba Paskah pada tanggal empat belas bulan kedua. Maka para imam dan orang-orang Lewi merasa malu, lalu menguduskan dirinya<x id="l" /> dan membawa korban bakaran ke rumah TUHAN.

Malkia bin Harim dan Hasub bin Pahat-Moab memperbaiki bagian yang lain dan menara Perapian.<x id="i" />

Berdekatan dengan dia Ezer bin Yesua, penguasa Mizpa, memperbaiki bagian yang berikut, di depan pendakian ke gudang senjata, dekat Sudut.

Di sampingnya Barukh bin Zabai memperbaiki bagian yang berikut, dari Sudut sampai pada pintu masuk rumah imam besar Elyasib.

Di sampingnya Meremot<x id="r" /> bin Uria bin Hakos memperbaiki bagian yang berikut, dari pintu masuk rumah Elyasib sampai pada ujung rumah Elyasib.

Di sampingnya Binui<x id="s" /> bin Henadad memperbaiki bagian yang berikut, dari rumah Azarya sampai Sudut dan sampai Penjuru.

(8-14) Pada hari yang kedua kepala-kepala kaum keluarga seluruh bangsa, juga para imam dan orang-orang Lewi berkumpul pada Ezra, ahli hukum Taurat itu, untuk menelaah kalimat-kalimat Taurat itu.

Dan paduan suara yang kedua berarak ke kiri dan aku mengikutinya dengan sebagian dari orang-orang itu melalui tembok dan menara Perapian<x id="d" /> sampai tembok Lebar.<x id="e" />

Lalu Ester, sang ratu, anak Abihail,<x id="w" /> menulis surat, bersama-sama dengan Mordekhai, orang Yahudi itu; surat yang kedua tentang hari raya Purim ini dituliskannya dengan segala ketegasan untuk menguatkannya.

Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!

Aku melihat semua orang yang hidup di bawah matahari berjalan bersama-sama dengan orang muda tadi, yang akan menjadi pengganti raja itu.

Dan inilah yang akan menjadi tanda<x id="o" /> bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun<x id="p" /> ini orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun<x id="q" /> yang kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah kamu, menuai, membuat kebun anggur<x id="r" /> dan memakan buahnya.<x id="s" />

Firman TUHAN datang kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya: "Apakah yang kaulihat?<x id="y" />" Jawabku: "Aku melihat sebuah periuk yang mendidih; datangnya dari sebelah utara."

Masing-masing<x id="t" /> mempunyai empat muka:<x id="u" /> muka yang pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka singa<x id="v" /> dan yang keempat ialah muka rajawali.<x id="w" />

Pada hari kedua engkau harus mempersembahkan seekor kambing jantan yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa dan orang harus menyucikan mezbah itu seperti sudah disucikan dengan lembu jantan.

Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?"

Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua, yaitu "Ikatan", untuk meniadakan persaudaraan<n id="1" /> antara Yehuda dan Israel.

Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata,<x id="h" /> dengan tangisan dan rintihan,<x id="i" /> oleh karena Ia tidak lagi berpaling<x id="j" /> kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.<x id="k" />

Pada tahun yang kedua sesudah mereka sampai ke rumah Allah di Yerusalem, dalam bulan<x id="j" /> yang kedua, maka Zerubabel<x id="k" /> bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudara mereka yang lain, yakni para imam dan orang-orang Lewi, dan semua orang yang pulang ke Yerusalem dari tempat tawanan memulai pekerjaan itu. Mereka menugaskan orang-orang Lewi yang berumur dua puluh<x id="l" /> tahun ke atas untuk mengawasi pekerjaan membangun rumah TUHAN<n id="1" />.

Pada waktu umur<x id="u" /> Nuh enam ratus tahun, pada bulan<x id="v" /> yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat<n id="1" /><x id="w" /> dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.<x id="x" />