(40-13) Sebab malapetaka<x id="m" /> mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat;<x id="n" /> lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku,<x id="o" /> sehingga hatiku menyerah.<x id="p" />

Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air<x id="s" /> dan membanjir sungai-sungai; tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga, atau menyediakan daging<x id="t" /> bagi umat-Nya?"

Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat,<x id="h" /> telinga tidak puas mendengar.

Apapun yang ada, sudah lama disebut namanya.<x id="r" /> Dan sudah diketahui siapa manusia, yaitu bahwa ia tidak dapat mengadakan perkara dengan yang lebih kuat dari padanya<n id="1" />.

Jangan lagi membawa persembahanmu<x id="x" /> yang tidak sungguh, sebab baunya<x id="y" /> adalah kejijikan<x id="z" /> bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru<x id="a" /> dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan,<x id="b" /> Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.

Maka sekalipun Moab pergi beribadah dan bersusah payah di atas bukit pengorbanan<x id="u" /> dan masuk ke tempat kudusnya<x id="v" /> untuk berdoa, ia tidak akan mencapai apa-apa.<x id="w" />

Maka sekarang, baiklah bertaruh dengan tuanku, raja Asyur: Aku akan memberikan dua ribu ekor kuda<x id="o" /> kepadamu, jika engkau sanggup memberikan dari pihakmu orang-orang yang mengendarainya.

Tetapi malapetaka<x id="n" /> akan menimpa engkau, engkau tidak tahu mempergunakan jampimu terhadapnya; bencana akan jatuh atasmu, engkau tidak sanggup menampiknya dengan mempersembahkan korban; kebinasaan akan menimpa engkau dengan sekonyong-konyong,<x id="o" /> yang tidak terduga olehmu.

Bertahan sajalah dengan segala manteramu<x id="p" /> dan sihirmu yang banyak itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; mungkin engkau sanggup mendatangkan bantuan, mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan.

Sebab pengawal-pengawal<x id="h" /> umat-Ku adalah orang-orang buta<n id="1" />, mereka semua tidak tahu apa-apa;<x id="i" /> mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur<x id="j" /> saja;

Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan<x id="i" /> berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran<x id="j" /> tersandung di tempat umum dan ketulusan<x id="k" /> ditolak orang.

Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mendatangkan ke atas mereka malapetaka<x id="x" /> yang tidak dapat mereka hindari,<x id="y" /> dan apabila mereka berseru-seru<x id="z" /> kepada-Ku, maka Aku tidak akan mendengarkan<x id="a" /> mereka.

Mengapakah Engkau seperti orang yang bingung, seperti pahlawan yang tidak sanggup menolong?<x id="i" /> Tetapi Engkau ada di antara<x id="j" /> kami, ya TUHAN, dan nama-Mu<x id="k" /> diserukan di atas kami; janganlah tinggalkan<x id="l" /> kami!"

Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok<x id="f" /> berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan<x id="g" /> engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau,<x id="h" /> demikianlah firman TUHAN.

Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya<x id="s" />", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api<n id="1" /><x id="t" /> yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya,<x id="u" /> tetapi aku tidak sanggup.

Tetapi Aku ini telah menelanjangi Esau, telah menyingkapkan tempat-tempat<x id="z" /> persembunyiannya, sehingga ia tidak dapat menyembunyikan diri lagi. Keturunannya telah binasa dan saudara-saudaranya dan bangsa-bangsa tetangganya tidak ada lagi.<x id="a" />

Mengenai Damsyik<n id="1" />.<x id="j" /> "Hamat<x id="k" /> dan Arpad<x id="l" /> telah menjadi malu, sebab mereka mendengar kabar buruk; hati mereka gemetar karena kecemasan, tidak dapat menjadi tenang.<x id="m" />

Segala pelanggaranku adalah kuk<x id="r" /> yang berat, suatu jalinan yang dibuat tangan Tuhan, yang ditaruh di atas tengkukku, sehingga melumpuhkan kekuatanku; Tuhan telah menyerahkan<x id="s" /> aku ke tangan orang-orang, yang tidak dapat kutentangi.

Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai,<x id="f" /> di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi<x id="g" /> lagi.

(12-5) Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel<x id="s" /> ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya: