Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan makan daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku.<x id="z" />"

Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan suara keras menangislah<x id="n" /> Esau<n id="1" />.

Ia sampai di suatu tempat,<x id="i" /> dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala,<x id="j" /> lalu membaringkan dirinya di tempat itu.

Tetapi pada waktu pagi tampaklah bahwa itu Lea! Lalu berkatalah Yakub kepada Laban: "Apakah yang kauperbuat terhadap aku<x id="g" /> ini? Bukankah untuk mendapat Rahel aku bekerja padamu? Mengapa engkau menipu aku<n id="1" />?<x id="h" />"

Tetapi segala kekayaan, yang telah diambil Allah dari ayah kami, adalah milik kami dan anak-anak kami;<x id="z" /> maka sekarang, perbuatlah segala yang difirmankan Allah kepadamu."

Dan Yakub mengakali<x id="i" /> Laban, orang Aram<x id="j" /> itu, dengan tidak memberitahukan kepadanya, bahwa ia mau lari.<x id="k" />

Demikianlah ia lari<x id="l" /> dengan segala harta miliknya. Ia berangkat, menyeberangi sungai Efrat<x id="m" /> dan berjalan menuju pegunungan Gilead.<x id="n" />

Ketika Yakub melihat mereka, berkatalah ia: "Ini bala tentara Allah.<x id="t" />" Sebab itu dinamainyalah tempat itu Mahanaim.<x id="u" />

berkatalah mereka kepada kedua orang itu: "Kami tidak dapat berbuat demikian, memberikan adik kami kepada seorang laki-laki yang tidak bersunat,<x id="k" /> sebab hal itu aib bagi kami.

Dan orang muda itu tidak bertangguh melakukannya, sebab ia suka kepada anak<x id="p" /> Yakub, lagipula ia seorang yang paling dihormati<x id="q" /> di antara seluruh kaum keluarganya.

Lalu sampailah Yakub kepada Ishak,<x id="f" /> ayahnya, di Mamre<x id="g" /> dekat Kiryat-Arba<x id="h" />--itulah Hebron<x id="i" />--tempat Abraham dan Ishak tinggal<x id="j" /> sebagai orang asing.

Inilah anak-anak Zibeon:<x id="h" /> Aya dan Ana; Ana inilah yang menemui mata-mata air panas<x id="i" /> di padang gurun, ketika ia sedang menggembalakan keledai<x id="j" /> Zibeon ayahnya itu.

kepala kaum Magdiel dan kepala kaum Iram; itulah kepala-kepala kaum Edom, menurut tempat kediaman mereka di tanah milik mereka; Edom ialah Esau, bapa orang Edom.<x id="v" />

Israel<x id="f" /> lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya<x id="g" /> yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya;<x id="h" /> dan ia menyuruh membuat jubah<x id="i" /> yang maha indah<n id="1" /> bagi dia.<x id="j" />

Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara<x id="z" /> kita, darah daging<x id="a" /> kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.

Jubah<x id="l" /> maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: "Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?"

Pada waktu itu Yehuda<x id="y" /> meninggalkan saudara-saudaranya dan menumpang pada seorang Adulam,<x id="z" /> yang namanya Hira.<x id="a" />

Setelah beberapa lama matilah anak Syua,<x id="p" /> isteri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna,<x id="q" /> kepada orang-orang yang menggunting bulu domba-dombanya,<x id="r" /> bersama dengan Hira, sahabatnya, orang Adulam<x id="s" /> itu.

Ia bertanya-tanya di tempat tinggal perempuan itu: "Di manakah perempuan jalang,<x id="n" /> yang duduk tadinya di pinggir jalan di Enaim itu?" Jawab mereka: "Tidak ada di sini perempuan jalang."

Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf,<x id="o" /> karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya<x id="p" /> dibuat TUHAN berhasil.