Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka,<x id="i" /> dan bahwa Ia telah membuka pintu<x id="j" /> bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.

Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia,<x id="s" /> Siria<x id="t" /> dan Kilikia<x id="u" /> yang berasal dari bangsa-bangsa lain.<x id="v" />

Mereka melintasi tanah Frigia<x id="a" /> dan tanah Galatia,<x id="b" /> karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil<n id="1" /> di Asia.<x id="c" />

Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau<x id="y" /> kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,

Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan<x id="d" /> yang kuat.

Lalu mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah<x id="y" /> Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara<x id="z" /> di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu.

Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret<x id="k" /> Yason dan beberapa saudara<x id="l" /> ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: "Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia<x id="m" /> telah datang juga ke mari,<x id="n" />

Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas<x id="q" /> berangkat ke Berea.<x id="r" /> Setibanya di situ pergilah mereka ke rumah ibadat<x id="s" /> orang Yahudi.

Tetapi saudara-saudara<x id="y" /> menyuruh Paulus segera berangkat menuju ke pantai laut, tetapi Silas<x id="z" /> dan Timotius<x id="a" /> masih tinggal di Berea.

Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya<n id="1" /> karena ia melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala.

Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat<x id="l" /> di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.<x id="m" />

Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya,<x id="q" /> sehingga semua penduduk Asia<x id="r" /> mendengar firman Tuhan,<x id="s" /> baik orang Yahudi maupun orang Yunani.

Lalu seorang bernama Aleksander didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi. Ia mendapat keterangan dari orang banyak tentang apa yang terjadi. Segera ia memberi isyarat<x id="u" /> dengan tangannya dan mau memberi penjelasan sebagai pembelaan di depan rakyat itu.

Sesudah tiga bulan lamanya tinggal di situ ia hendak berlayar ke Siria.<x id="c" /> Tetapi pada waktu itu orang-orang Yahudi bermaksud membunuh dia.<x id="d" /> Karena itu ia memutuskan untuk kembali melalui Makedonia.<x id="e" />

Tetapi sesudah hari raya Roti Tidak Beragi kami berlayar dari Filipi<x id="o" /> dan empat hari kemudian sampailah kami di Troas<x id="p" /> dan bertemu dengan mereka. Di situ kami tinggal tujuh hari lamanya.

Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi,<x id="t" /> kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.<x id="u" />

Jadi engkau bukan orang Mesir itu, yang baru-baru<x id="s" /> ini menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang pengacau bersenjata ke padang gurun?<x id="t" />"

Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya<x id="p" /> itu, tetapi suara<x id="q" /> Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.

Karena itu kepala pasukan memberi perintah untuk membawa Paulus ke markas<x id="n" /> dan menyuruh<x id="o" /> memeriksa dan menyesah dia, supaya dapat diketahui apa sebabnya orang banyak itu berteriak-teriak sedemikian terhadap dia.

Lalu kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal." Jawab Paulus: "Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku."