(0.16) | (Mat 7:12) | (jerusalem) Kaidah ini dahulu terkenal, khususnya di kalangan Yahudi; bdk Tob 4:15, Surat Aristeas, Targum Ima 19:18, Hillel, Filo, dll, tetapi kaidah itu dirumuskan secara negatip: jangan berbuat kepada orang lain, apa yang diperbuat kepadamu. Yesus dan orang kristen selanjutnya merumuskannya secara positip sehingga kaidah itu menuntut jauh lebih banyak. |
(0.16) | (Mat 12:2) | (jerusalem: yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat) Murid-murid Yesus tidak dipersalahkan karena memetik bulir-bulir gandum di ladang orang lain (Ula 23:25 mengizinkannya), tetapi karena berbuat demikian pada hari Sabat; ahli-ahli Taurat menganggapnya sebagai "bekerja" yang dilarang hukum (Kel 34:21). |
(0.16) | (Luk 21:15) | (jerusalem: Aku sendiri) Menurut Lukas Yesus sendiri berbuat apa yang menurut Mat 10:20; Mar 13:11; Luk 12:12 dikerjakan oleh Roh Bapa (Mat) atau Roh Kudus (Mar dan Luk); Bdk Kis 6:10; Yoh 16:13-15. |
(0.16) | (Yoh 5:14) | (jerusalem: jangan berbuat dosa lagi) Yesus tidak mengatakan bahwa penyakit itu adalah akibat dosa, bdk Yoh 9:2 dst. Ia memperingatkan orang sakit itu bahwa kurnia penyembuhannya mewajibkan dia untuk bertobat, bdk Mat 9:2-8; kalau lupa bertobat, ia akan tertimpa hal yang lebih buruk daripada penyakit dahulu. Maka mujizat itu adalah sebuah "tanda" kebangkitan rohani, Yoh 5:24. |
(0.16) | (2Tes 1:11) | (jerusalem) Ayat ini meneruskan pikiran yang terputus dalam 2Te 1:5. 2Te 1:6-10 berupa kalimat dalam kurung (parenthese) |
(0.16) | (Ibr 2:11) | (jerusalem) Sesuai dengan konteksnya, ayat ini juga dapat diterjemahkan sbb: Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan adalah satu semua. Ayat-ayat yang menyusul sangat menekankan bahwa Yesus mengambil bagian dalam keadaan manusia (daging dan darah), ay berbuat+baikpun&tab=notes" ver="">14. Dengan rela hati Anak Allah berbuat demikian. Begitu pengarang membuka pokok utama pembahasannya, yaitu Kristus sebagai Imam Besar, ay berbuat+baikpun&tab=notes" ver="">17; Ibr 5:7+. |
(0.16) | (1Yoh 3:9) |
(full: TIDAK BERBUAT DOSA LAGI.
) Nas : 1Yoh 3:9 Kata kerja "berbuat dosa" (Yun. _hamartano_) ditulis dalam bentuk infinitif aktif masa kini, yang menunjukkan tindakan yang terus berlangsung. Yohanes menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali dari Allah tidak mungkin mempunyai cara hidup yang berdosa karena hidup Allah tidak dapat hadir di dalam mereka yang berbuat dosa (bd. 1Yoh 1:5-7; 2:3-11,15-17,24-29; 3:6-24; 4:7-8,20).
|
(0.16) | (1Yoh 3:1) |
(sh: Anak-anak Allah (Kamis, 4 Desember 2003)) Anak-anak AllahManusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Sekarang mereka tidak disebut musuh Allah, melainkan anak-anak Allah. Status baru ini terjadi semata-mata karena kasih Allah yang besar (ayat berbuat+baikpun&tab=notes" ver="">1). Apa akibat status baru ini? Pertama, dunia tidak mengenal kita (ayat berbuat+baikpun&tab=notes" ver="">1). Jika orang-orang yang percaya kepada Kristus (gereja) mengalami penderitaan di dunia, kita tidak perlu heran, karena dunia tidak pernah menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah sehingga mereka juga menolak kita, para pengikut Yesus. Namun, penderitaan dan penganiayaan yang orang-orang Kristen alami justru merupakan bukti nyata bahwa kita adalah benar anak-anak Allah. Kedua, menjadi seperti Kristus (ayat berbuat+baikpun&tab=notes" ver="">2). Setiap orang yang percaya pada Yesus akan menjadi seperti Yesus. Jadi seperti nyatanya Yesus, demikianlah nyatanya orang percaya menjadi anak-anak Allah. Ketiga, hidup suci (ayat berbuat+baikpun&tab=notes" ver="">3). Menjadi anak-anak Allah merupakan dorongan bagi orang percaya untuk hidup seperti Yesus. Pergumulan dan persoalan hidup, seharusnya membuat kita bergantung sepenuhnya kepada Yesus. Hal ini tentu semakin membentuk orang percaya menjadi serupa dengan Yesus. Inilah hidup suci yaitu hidup yang tidak pernah lari dari pergumulan dan persoalan hidup. Keempat,tidak ada dosa (ayat berbuat+baikpun&tab=notes" ver="">6). Di dalam Yesus tidak ada dosa. Sehingga setiap orang yang percaya pada Yesus pun demikian. Lebih tegas dikatakan dalam ayat berbuat+baikpun&tab=notes" ver="">9 bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa. Ayat berbuat+baikpun&tab=notes" ver="">8 dan 10 juga mengutarakan hal yang senada. Sebaliknya, berbuat dosa menjadi bukti bahwa ia tidak berada dalam Yesus. Namun, bagi anak-anak Allah kemungkinan untuk berbuat dosa dan tidak berbuat dosa sangat terbuka. Sampai Yesus datang kedua kali, maka anak-anak Allah hidup di dalam ketegangan di antara dua kemungkinan tersebut. Renungkan: Jika kita berbuat dosa berarti persekutuan dengan Allah sedang terganggu, segera bertobat! |
(0.14) | (Hak 17:6) |
(full: SETIAP ORANG BERBUAT ... MENURUT PANDANGANNYA.
) Nas : Hak 17:6 Orang yang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri sudah pasti akan melakukan perkara yang jahat dipandangan Allah (bd. Hak 2:11; 4:1; 6:1; 10:6). Sikap yang ingkar akan hukum ini adalah sama lazim pada zaman kita ini seperti pada masa Mikha. Orang mau berbuat sekehendak hatinya sendiri dan merasa tersinggung bila diberi tahu apa yang dapat dan yang tidak dapat mereka lakukan -- bahkan oleh Allah dan Firman-Nya. Orang yang mengabaikan standar-standar mutlak Allah demi keinginan manusiawi yang subyektif akhirnya akan mengalami kekacauan rohani, moral, dan sosial. Pada pihak lain, orang percaya sejati akan dengan senang hati tunduk kepada standar-standar dan pendirian Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis. |
(0.14) | (2Sam 16:22) |
(full: GUNDIK-GUNDIK AYAHNYA.
) Nas : 2Sam 16:22 Sebagai pemberontakan terbuka terhadap ayahnya, Absalom berbuat zina dengan istri-istri ayahnya sendiri. Alkitab menyatakan bahwa perbuatan jahat Absalom ini dilakukan "di atas sotoh" dan "di depan mata seluruh Israel." Hal ini merupakan penggenapan dari hukuman Allah, "Malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil istri-istrimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan istri-istrimu di siang hari. Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan" (2Sam 12:11-12). Seorang anak yang memperkosa para istri ayahnya melalukan penghinaan terbesar terhadap sang ayah. Daud telah berbuat dosa yang hebat dan karena itu menderita akibatnya saat ini. |
(0.14) | (Zef 1:12) |
(full: TIDAK BERBUAT BAIK DAN TIDAK BERBUAT JAHAT.
) Nas : Zef 1:12 Beberapa orang Yehuda memiliki pandangan deistik (pandangan bahwa Allah tidak terlibat secara aktif dalam kehidupan sehari-hari manusia); mereka percaya Allah tidak akan menghukum dosa umat-Nya.
|
(0.14) | (Mat 18:7) |
(full: CELAKALAH ORANG YANG MENGADAKANNYA.
) Nas : Mat 18:7 Yesus mengingatkan bahwa orang yang ikut berperan dalam menyesatkan orang lain, khususnya anak-anak akan menerima hukuman yang paling hebat (ayat Mat 18:2,5-7).
|
(0.14) | (Kis 23:1) |
(full: DENGAN HATI NURANI YANG MURNI.
) Nas : Kis 23:1 Hati nurani merupakan kesadaran batiniah yang bersaksi kepada kepribadian kita mengenai betulnya atau salahnya tindakan kita. "Hati nurani yang murni" memberikan keputusan bahwa kita tidak berbuat salah kepada Allah atau kehendak-Nya. Pernyataan Paulus ini (tampaknya menunjuk kepada hidupnya di hadapan masyarakat) diucapkan dengan sungguh-sungguh; perhatikan Fili 3:6 di mana ia menyatakan bahwa "tentang kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat." Sebelum bertobat, Paulus bahkan percaya bahwa dirinya sedang menaati kehendak Allah dengan menganiaya orang percaya (Kis 26:9). Penyerahan Paulus kepada Allah, tekadnya yang kuat untuk menyenangkan Allah, dan kehidupannya "yang tak bercacat" sebelum bertobat memalukan dan menghukum orang percaya yang memberi alasan untuk ketidaksetiaan mereka kepada Kristus dengan mengatakan bahwa semua orang berbuat dosa dan mustahil untuk hidup di hadapan Allah dengan hati nurani yang murni. |
(0.14) | (1Tim 5:20) |
(full: KAUTEGOR DI DEPAN SEMUA ORANG.
) Nas : 1Tim 5:20 Firman Allah memberi berbagai prinsip dan pedoman berkaitan dengan pelaksanaan disiplin terhadap penatua atau gembala (ayat 1Tim 5:20-22). Karena para penatua yang saleh perlu sekali bagi gereja, tindakan-tindakan berikut harus diambil bila seorang gembala atau pekerja gereja berbuat dosa dan dosa itu telah dibuktikan (ayat 1Tim 5:19).
|
(0.14) | (Yud 1:4) |
(full: KASIH KARUNIA ALLAH KITA UNTUK MELAMPIASKAN HAWA NAFSU MEREKA.
) Nas : Yud 1:4 Yudas mengecam beberapa orang yang mengajarkan bahwa keselamatan oleh kasih karunia memberi peluang bagi orang yang mengaku percaya untuk berbuat dosa serius namun tidak dihukum Allah. Mereka mungkin mengajar bahwa Allah dengan cuma-cuma akan mengampuni orang yang terus menerus berbuat dosa seksual, atau bahwa mereka yang saat ini akhlaknya tercemar tetap dijamin hidup kekal jikalau mereka pernah percaya kepada Kristus pada suatu saat di masa lampau (bd. Rom 5:20; 6:1-2). Mereka memberitakan pengampunan dosa tetapi bukan pentingnya hidup kudus. |
(0.14) | (1Yoh 3:6) | (jerusalem: tidak berbuat dosa lagi) Yohanes berkata tentang keadaan yang dicita-citakan. Oleh karena mengharapkan akan melihat Allah, 1Yo 3:2, dan akan sampai kepada kesucian sempurna, 1Yo 3:3, maka orang Kristen (perlu) menjauhkan diri dari segala yang jahat, sebagaimana sesuai dengan anak Allah, 1Yo 3:9; 5:18; bdk Gal 5:16, yang sudah "dibenarkan", 1Yo 3:7; 2:29; bdk Rom 3:24-25+. Dan itu mungkin juga berkat Yesus Kristus, 1Yo 3:5; 2:2. Dalam kenyataannya orang masih juga dapat berbuat doa, 1Yo 1:8-10+; dosa itu justru merusakkan persekutuan dengan Allah, bdk 1Yo 2:3-5. |
(0.14) | (Kel 32:11) |
(ende) Musa bersandar pada keagungan dan kehormatan Jahwe sendiri, dan mengemukakan sebagai alasan, bahwa Tuhan sendirilah jang telah memimpin umatNja keluar dari Mesir dan berbuat mukdjidjat sekian banjaknja untuk mereka (bandingkan aj. berbuat+baikpun&tab=notes" ver="ende">7)(Kel 32:7). Keruntuhan Umat Israel dalam pandangan bangsa Mesir akan merugikan kekuasaan dan Kemuliaan Tuhan sendiri (aj. berbuat+baikpun&tab=notes" ver="ende">12)(Kel 12). Achirnja: Tuhan tidak mungkin mengchianati djandji-djandjiNja kepada para Bapa Bangsa; ketidak-setiaan manusia tidak dapat mengubahnja sedikitpun (aj. berbuat+baikpun&tab=notes" ver="ende">13)(Kel 32:13). |
(0.14) | (Ul 4:6) |
(ende) Tekanan jang kuat terletak pada pelaksanaan hukum kedalam praktek. Tidaklah tjukup mendengarkan atau menerima hukum sebagai rumusan kolektif bagi kesatuan bangsa. Hukum itu harus dipelihara dan dipegang teguh serta dilaksanakan kedalam kehidupan sehari-hari. Demikianlah maka berkat adanja hukum jang diberikan Allah: bangsa Israel akan mempunjai kebidjaksanaan hidup ketepatan berbuat jang lebih besar daripada bangsa-bangsa lain jang harus menemukannja dari pengalamannja sendiri. |
(0.14) | (Mzm 112:1) |
(ende) Mazmur ini meneruskan Maz 111 dengan melukiskan hasil ketakutan kepada Jahwe (Maz 111:10). Padahal ini bersifat djasmani: keluarga besar dan makmur (Maz 112:2-3), kerelaan Jahwe (Maz 112:4), nama baik (Maz 112:6), ketetapan hati (Maz 112:7-8). Orang djudjur bermurah hati, hal mana membawa kemuliaan, nama jang baik (Maz 112:9) dan kaum pendjahat akan iri hati terhadap si djudjur, tetapi tidak dapat berbuat apa2 (Maz 112:10). |
(0.14) | (Yes 29:15) |
(ende) Dalam nubuat ini bertjampur antjaman dan djandjian keselamatan. Orang2 (pegawai2) jang tak adil dan jang berbuat se-akan2 tidak usah peduli akan Allah diantjam (Yes 29:15-16; 30:21) dan rakjat djelata jang tertindas mendapat djandjian keselamatan (Yes 29:17-19; 22-24), setelah menjaksikan hukuman orang2 djahat itu. Mungkin bertjampurlah beberapa nubuat jang aslinja tersendiri. |