Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 307 ayat untuk Semua itu AND book:[1 TO 39] AND book:2 (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.83) (Kel 12:37) (jerusalem: enam ratus ribu) Jumlah yang berlebih-lebihan itu barangkali sesuai dengan jumlah orang Israel menurut sebuah cacah jiwa yang diadakan di masa dokumen Yahwista disusun.
(0.83) (Kel 14:20) (jerusalem: malam itu lewat) Ini menurut terjemahan Yunani: Naskah Ibrani kurang jelas. Dalam Yos 24:7 dikatakan bahwa Tuhan mengadakan gelap antara orang Mesir dan orang Israel.
(0.83) (Kel 28:35) (jerusalem: supaya ia jangan mati) Latar belakang ayat ini ialah pikiran primitip yang tersebar luas bahwa bunyi giring-giring itu mengenyahkan roh jahat.
(0.83) (Kel 31:3) (jerusalem: Roh Allah) Roh Allah dianggap sebagai sumber kemampuan-kemampuan yang kurang biasa. Di sini Roh itu memberi kemampuan teknis yang dianggap semacam penyertaan dalam hikmat Allah.
(0.82) (Kel 13:17) (ende)

Djalan ke Palestina jang dekat dan banjak dilalui menjusur pantai Laut Tengah melalui Sile (=El-Qantara) dan Gaza. Sepandjang djalan itu ada perigi-periginja, tetapi ada pos-pos pendjagaan Mesir djuga. Maka dari itu tidak baiklah umat Israel menempuh djalan ini.

(0.82) (Kel 11:2) (jerusalem: meminta barang emas ....) Berita tentang perampasan atas orang Mesir itu adalah sebuah unsur yang ditambahkan kepada ceritera asli. Ini sudah tampil dalam Kel 3:21, dan kembali tampil dalam Kel 12:35-36. Kalau perampasan itu diterima sebagai sebuah kenyataan, maka tidak lagi dapat diterima bahwa orang Mesir sudah mengalami kesembilan tulah (yang merusakkan segala sesuatunya).
(0.82) (Kel 12:2) (jerusalem: Bulan inilah ....) Ialah bulan pertama di musim semi l.k. bukan Maret-April menurut penanggalan modern. Dalam penaggalan kuno bulan itu bernama Abib, Ula 16:1, dalam penanggalan Babel yang dipakai bangsa Yahudi sesudah masa pembuangan bulan itu bernama Nisan.
(0.82) (Kel 13:1) (jerusalem) Hukum mengenai anak sulung, Kel 13:1-2,11-16, ini merupakan sebuah sisipan yang gaya bahasanya mirip dengan gaya bahasa Ulangan. Hukum itu tidak bersangkutan dengan perayaan Paskah, tetapi dengan kematian anak sulung orang Mesir. Dalam "Kitab Perjanjian", Kel 22:29-30, hukum itu disajikan terlepas dari Paskah. Bdk Kej 22:1+.
(0.82) (Kel 16:34) (jerusalem: tabut hukum Allah) Harafiah: tabut kesaksian. Kesaksian itu ialah kedua loh batu hukum Allah, bdk Kel 25:16+, yang diletakkan di dalam tabut perjanjian yang kerap kali disebut: tabut kesaksian. Dalam jalannya kisah Keluaran di masa ini loh-loh itu belum ada.
(0.82) (Kel 23:18) (jerusalem: hari rayaku) Kel 34:25 menegaskan bahwa hari raya itu ialah Paskah. Tetapi baik dalam Kel 23:18 maupun dalam Kel 34:25 peraturan itu diberi lepas dari penanggalan keagamaan, Kel 23:14-17 dan Kel 34:18-23, yang tidak menyebutkan Paskah. Hari raya Paskah dirayakan dalam keluarga sampai gerakan Ulangan merubah penetapannya, Ula 16:5-6.
(0.82) (Kel 24:8) (jerusalem: mengambil darah itu) Musa sebagai pengantara Tuhan dan rakyat secara simbolik mempersatukan kedua belah pihak ini dengan memercikkan darah dari korban yang sama pada mezbah yang melambangkan Tuhan dan pada umat. Melalui darah itu perjanjian menjadi sah, sama seperti perjanjian yang baru akan menjadi sah melalui darah Kristus, Mat 26:28+; Ibr 9:12-26+.
(0.82) (Kel 33:14) (jerusalem: ketenteraman) Ini pikiran (dan ungkapan) yang digemari tradisi Ulangan. Ula 3:20; 12:10; 25:19; Yos 1:13; 22:4; 23:1, dan juga Maz 95:11. Dengan jalan itu janji Tuhan digenapi. Dalam ayat-ayat lain kata Ibrani itu diterjemahkan dengan "keamanan".
(0.82) (Kel 25:17) (jerusalem: tutup pendamaian) Ini menterjemahkan kata Ibrani kapporet yang berasal dari kata dasar kapar, artinya: menutup, tetapi juga: mengadakan perdamaian, dan: menghapus. Di sini dan dalam Kel 35:12 kapporet itu digambarkan seolah-olah terlepas dari tabut itu. Dalam upacara Hari Raya Pendamaian yang baru muncul sesudah masa pembuangan, kapporet itu berperan sedangkan tabut tidak ada lagi. Ima 16:15 dan 1Ta 28:11 berkata tentang bagian Yang Mahakuasa dalam bait Allah sebagai "ruangan untuk tutup pendamaian". Tutup pendamaian dengan kerub-kerub di atas dalam bait Allah sesudah pembuangan mengganti tabut perjanjian serta kerub-kerub yang di atasnya, yang ada dalam bait Allah bangunan Salomo. Tradisi Para Imam dalam menggambarkan kemah Suci menggabungkan tabut itu dengan tutup pendamaian, Kel 25:21. Di atas tutup pendamaian itu Allah menyatakan diri dan berfirman kepada Musa, Kel 25:22; Ima 16:2; Bil 7:89.
(0.82) (Kel 24:16) (jerusalem: Kemuliaan TUHAN) Kemuliaan TUHAN itu menurut tradisi Para Imam ialah penyataan kehadiran Tuhan, bdk Kel 13:22+. Dalam tradisi Para Imam kemuliaan itu berupa api dan jelas berbeda dengan awan, Kel 13:22+. Dalam tradisi Para Imam kemuliaan itu berupa api dan jelas berbeda dengan awan, Kel 24:16; 40:34-35, yang menyertai dan seolah-olah menyalut kemuliaan itu. Ciri-ciri kemuliaan tsb dipinjam dari penampakan Tuhan yang besar, yang berlangsung dalam rangka sebuah badai yang hebat, Kel 19:16-24+. tetapi ciri-ciri pinjaman itu mendapat makna yang lebih luhur. Cahaya api bersemarak yang juga memancar dari wajah Musa, Kel 34:29, merupakan istilah yang mengungkapkan keagungan Tuhan yang tidak terhampiri dan menakutkan. Cahaya kemuliaan Tuhan itu dapat nampak tanpa badai juga, Kel 33:22. Ia memenuhi Kemah Perjamuan yang baru didirikan, Kel 40:34-35, dan kemudian memenuhi bait Allah yang dibangun Salomo, 1Ra 8:10-11. Nabi Yehezkiel melihat kemuliaan itu meninggalkan Yerusalem menjelaskan hari kota itu dimusnahkan, Yer 9:3; 10:4,18-19; 11:22-23, dan kemudian ia kembali ke bait Allah yang baru, Yeh 43:1dst. Tetapi oleh Yehezkiel kemuliaan itu nampak sebagai sesuatu berupa manusia yang bersemarak, Yeh 1:26-28. Menurut nas-nas lain, khususnya beberapa mazmur, kemuliaan Allah tidak lain kecuali kebesaran Allah atau kehormatan yang perlu disampaikan kepadaNya. Kerap kali kemuliaan itu mendapat ciri eskatologis, karena akan menjadi nyata di akhir zaman. Dalam Kel 15:7 kemuliaan Tuhan ialah kekuasaanNya yang mengerjakan mujizat; bdk "kemuliaan" Yesus, Yoh 2; 11; 11:40.
(0.82) (Kel 7:18) (ende)

Djuga dalam keadaan normal air sungai Nil dapat berwarna kemerahan-merahan karena lumpur jang hanjut dalamnja. Tetapi di Mesir Utara ini djarang terdjadi, dan kalau terdjadi, tidak membawa akibat jang merugikan. Kalau bahala pertama dihubungkan dengan gedjala alam sematjam itu pastilah apa jang terdjadi itu demikian luar biasa, sehingga dapat dianggap sebagai isjarat jang sangat istimewa. Maka dari itu penulis berbitjara tentang air sungai Nil jang berwarna merah bagaikan tentang darah, karena ini merupakan peringatan bagi rakjat Mesir, bahwa djika mereka berkeras kepala memberontak melawan perintah Tuhan, akan ada pertumpahan darah. Pengarang kitab Kebidjaksanaan memandangnja sebagai hukuman terhadap pembunuhan anak-anak Hibrani (Wis 11:6).

(0.82) (Kel 19:12) (jerusalem: memasang batas bagi bangsa itu) Dalam Pentateukh orang Samaria bagian ayat ini berbunyi sbb: memasang batas sekeliling gunung. Transendensi dan kekudusan Allah kait-mengait. Kekudusan mengandung juga perpisahan dari apa yang kudus. Karena itu tempat-tempat di mana Allah menyatakan diri hadir, tidak boleh didekati manusia, Kel 28:16-17; Kel 3:5; 40:35; Ima 16:2; Bil 1:51; 18:22. Karena itupun tabut yang kudus tidak boleh disentuh, 2Sa 6:7. Pengertian yang agak primitip terhadap kekudusan itu mengandung ajaran tetap mengenai kebesaran dan keluhuran Allah yang tidak terhampiri dan mendahsyatkan.
(0.82) (Kel 25:16) (jerusalem: loh hukum) Kata Ibrani yang dipakai (loh) edut, kerap kali diterjemahkan dengan: kesaksian. Tetapi naskah-naskah lain dari daerah itu di zaman dahulu memberitahukan bahwa kata itu berarti: syarat-syarat dan kewajiban-kewajiban sebuah perjanjian yang oleh seorang raja dibebankan pada raja-raja taklukan. Yang dimaksudkan di sini ialah Dekalog yang tersurat pada loh-loh batu. Loh-loh itu kadang-kadang disebut "loh-loh kesaksian" (terj: loh hukum Allah), Kel 32:18; 32:15; 34:29. Karena itupun tabut dapat disebut sebagai "tabut kesaksian" (terj:tabut hukum) Kel 25:22; 26:33; 40:21)
(0.81) (Kel 8:26) (ende)

Setjara terang-terangan mendjalankan upatjara ibadat asing dimuka umum akan melukai perasaan keagamaan bangsa Mesir, dapat menimbulkan kekatjauan. Berbagai binatang melambangkan dewa-dewa, karena itu dianggap sutji. (Bandingkan djuga #TB Kel 3:18 tjatatan).

(0.81) (Kel 16:13) (ende)

Setiap tahun pada masa tertentu burung-burung itu menempuh djarak djauh melalui laut. Sampai di daratan, mereka sudah lelah sehingga mudah sekali ditangkap (lihat Bil 11:31-32).

(0.81) (Kel 20:15) (ende)

Milik perseorangan itu konsekwensi dari kebebasan perseorangan serta hak jang mendjamin penggunaan kemerdekaan itu. Budak belian tidak mempunjai harta milik, kebebasan, djaminan hidup bagi dirinja dan keturunannja. Pada bangsa Israel persatuan sosial jang amat erat itu tidak bertentangan dengan hak-hak pribadi bebas. Sifat bangsa merdeka, jang dibebaskan oleh Tuhan dari perbudakan, harus nampak pula pada setiap warganja. Setiap keluarga memiliki bagiannja dari tanah kurnia Tuhan. Ini memperberat, kesalahan orang merampas milik itu. Kesimpulan lainnja ialah, bahwa orang berwadjib menggunakan harta-miliknja setjara bertanggungdjawab terhadap Tuhan dan masjarakat. Menimbun-nimbun kekajaan setjara tidak sosial merupakan perbuatan jang terkutuk (Ula 24:10-15; Yes 3:14-15; Yer 22:13-14; Amo 2:6-8; 8:4-6).



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA