Tetapi mereka menjawab: "Kami tidak minum anggur<n id="1" />, sebab Yonadab<x id="m" /> bin Rekhab, bapa leluhur kami, telah memberi perintah kepada kami, katanya: Janganlah kamu atau anak-anakmupun minum anggur<x id="n" /> sampai selama-lamanya;

Jadi Yeremia memanggil Barukh<x id="u" /> bin Neria,<x id="v" /> lalu Barukh menuliskan dalam kitab gulungan<x id="w" /> itu langsung dari mulut<x id="x" /> Yeremia segala perkataan yang telah difirmankan TUHAN kepadanya.

Adapun dalam tahun yang kelima pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, dalam bulan<x id="e" /> yang kesembilan, orang telah memaklumkan puasa<x id="f" /> di hadapan TUHAN bagi segenap rakyat di Yerusalem dan bagi segenap rakyat yang telah datang dari kota-kota Yehuda ke Yerusalem. --

Maka Barukh membacakan kepada segenap rakyat perkataan Yeremia dari kitab itu, di rumah TUHAN, di kamar Gemarya<x id="g" /> anak panitera<x id="h" /> Safan,<x id="i" /> di pelataran atas di muka pintu gerbang baru<x id="j" /> dari rumah TUHAN.

Maka Yeremia mengambil gulungan lain<n id="1" /> dan memberikannya kepada juru tulis Barukh bin Neria yang menuliskan<x id="q" /> di dalamnya langsung dari mulut<x id="r" /> Yeremia segala perkataan yang ada di dalam kitab yang telah dibakar<x id="s" /> Yoyakim, raja Yehuda dalam api itu. Lagipula masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu.

Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi<n id="1" /> milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan<x id="o" /> itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali.<x id="p" /> Di perigi itu tidak ada air,<x id="q" /> hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur<x id="r" /> itu.

Ketika semua panglima tentara, yang masih berada di luar kota dengan orang-orangnya, mendengar bahwa raja Babel telah mengangkat Gedalya bin Ahikam bin Safan atas negeri itu<n id="1" /><x id="a" /> dan bahwa kepadanya telah diserahkan pengawasan atas laki-laki, perempuan dan anak-anak, yaitu dari orang-orang lemah<x id="b" /> di negeri itu, yang tidak diangkut ke dalam pembuangan ke Babel,

Adapun perigi, ke mana Ismael melemparkan segala mayat orang-orang yang dipukulnya mati itu adalah perigi besar yang telah dibuat oleh raja Asa<x id="s" /> untuk menghadapi<x id="t" /> Baesa,<x id="u" /> raja Israel; itulah yang diisi Ismael bin Netanya dengan mayat orang-orang yang mati terbunuh itu.

Lalu Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara itu mengumpulkan seluruh sisa Yehuda, yakni semua orang yang telah kembali dari antara segala bangsa, ke mana mereka telah berserak-serak,<x id="x" /> untuk menetap di tanah Yehuda,

Mengenai Mesir.<x id="v" /> Terhadap tentara Firaun Nekho,<x id="w" /> raja Mesir, yang berkemah di tepi sungai Efrat<x id="x" /> dekat Karkemis<n id="1" /><x id="y" /> dan yang dipukul kalah oleh Nebukadnezar, raja Babel, dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim<x id="z" /> bin Yosia, raja Yehuda:

Seperti dahulu pada waktu Allah menunggangbalikkan Sodom dan Gomora<x id="l" /> serta kota-kota tetangganya, demikianlah firman TUHAN, demikianlah tidak akan ada orang lagi yang diam di sana dan seorang anak manusiapun tidak akan tinggal lagi di dalamnya.<x id="m" />

datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel<n id="1" />,<x id="f" /> anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia.<x id="g" />

Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini<x id="t" /> juga.

Dan engkau, anak manusia, janganlah takut<x id="z" /> melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri<x id="a" /> dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.<x id="b" />

Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak<x id="e" /><x id="f" /> seperti kaum pemberontak<x id="g" /> ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah<x id="h" /> apa yang Kuberikan kepadamu."

Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku memakannya<x id="l" /> dan rasanya manis seperti madu<x id="m" /> dalam mulutku<n id="1" />.

Dan engkau, anak manusia, ambillah sebilah pedang yang tajam<n id="1" /> dan pakailah itu sebagai pisau<x id="d" /> cukur tukang pangkas; cukurlah<x id="e" /> rambutmu dan janggutmu<x id="f" /> dengan itu; lalu ambillah sebuah timbangan dan bagi-bagilah rambutmu.

Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, lihatlah ke utara!" Aku melihat ke utara, sungguh, di sebelah utara gerbang mezbah, dekat jalan masuk, terdapat berhala<x id="i" /> cemburuan tadi.

Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat, yaitu perbuatan-perbuatan kekejian<x id="j" /> yang besar-besar, yang dilakukan oleh kaum Israel di sini, sehingga Aku harus menjauhkan diri dari tempat kudus-Ku<n id="1" />?<x id="k" /> Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi."

Dan di hadapannya berdiri tujuh puluh orang tua-tua<x id="o" /> kaum Israel, dengan Yaazanya bin Safan di tengah-tengah mereka dan masing-masing memegang bokor ukupannya<x id="p" /> di tangannya, dan keharuman dari asap ukupan<x id="q" /> itu naik<x id="r" /> ke atas.