Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 1276 ayat untuk rela hati AND book:[1 TO 39] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.56) (Mi 6:1) (sh: Apa yang Allah tuntut? (Selasa, 19 Desember 2000))
Apa yang Allah tuntut?

Mikha menggambarkan gunung-gunung Israel, saksi-saksi abadi sejarah penebusan umat Allah, sebagai hakim-hakim yang akan mendengarkan pengaduan Allah melawan Israel. Pertanyaan Allah kepada umat-Nya (3) dapat diungkapkan ulang sebagai berikut: `apa yang telah Kulakukan kepadamu sehingga membuat engkau lelah dan bosan untuk taat kepada-Ku?' Apakah berhubungan dengan Allah membuahkan beban berat bagi umat-Nya? Bukankah berhubungan dengan Allah akan mengangkat seluruh beban umat-Nya sebab Ia yang membebaskan, membimbing, melindungi, dan mengajar umat-Nya? Itulah yang dilakukan Allah terhadap Israel. Allah telah menebus Israel dari tanah perbudakan. Ia telah memberikan kepada mereka pemimpin besar seperti Musa, Harun, dan Miryam. Ia juga telah melindungi mereka dari serangan musuh-musuhnya dan menuntun mereka melewati padang belantara menuju tanah perjanjian (4-5).

Apa yang Allah tuntut dari umat-Nya? Mikha, berperan sebagai Israel, menggunakan sebuah sindiran untuk menyimpulkan apa yang Israel rela lakukan bagi-Nya yaitu korban bakaran, ribuan domba jantan, bahkan seperti pengikut agama-agama kafir mereka rela mempersembahkan anak-anak sulung mereka (6-7). Israel meresponi kasih Allah dengan melakukan agama lahiriah dan ritual agama yang kosong. Allah sudah memberitahukan kepada umat-Nya apa yang baik yang Ia kehendaki, yaitu berlaku adil, mencintai kemurahan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah (8). Tiga kebajikan Illahi ini bukan suatu spekulasi atau filosofis belaka namun merupakan nilai-nilai moral yang praktis.

Tuntutan Allah bagi Kristen masih sama. Dia menginginkan kita meresponi kesetiaan-Nya dengan melakukan 3 kebajikan Illahi tadi. Berlaku adil meliputi keadilan dalam berhubungan dengan sesama. Mencintai kemurahan adalah kebajikan yang memotivasi seseorang untuk memperhatikan kebutuhan orang lain dan menolongnya. Kerendahan hati di hadapan-Nya berarti senantiasa responsif terhadap Allah, menyerahkan kehendaknya dengan sukacita di bawah kehendak Allah. Kebajikan Illahi ini menetapkan batas-batas kehidupan Kristen.

Renungkan: Kita tidak dapat bersimpati terhadap orang lain hingga mengorbankan keadilan ataupun kehendak-Nya. Kita tidak dapat menuntut keadilan hingga tidak ada ruang bagi kemurahan dan perhatian.

(0.56) (Mzm 112:1) (ende)

Mazmur ini meneruskan Maz 111 dengan melukiskan hasil ketakutan kepada Jahwe (Maz 111:10). Padahal ini bersifat djasmani: keluarga besar dan makmur (Maz 112:2-3), kerelaan Jahwe (Maz 112:4), nama baik (Maz 112:6), ketetapan hati (Maz 112:7-8). Orang djudjur bermurah hati, hal mana membawa kemuliaan, nama jang baik (Maz 112:9) dan kaum pendjahat akan iri hati terhadap si djudjur, tetapi tidak dapat berbuat apa2 (Maz 112:10).

(0.56) (Mzm 78:37) (full: HATI MEREKA TIDAK TETAP ... MEREKA TIDAK SETIA PADA PERJANJIAN-NYA. )

Nas : Mazm 78:37

Orang Israel lalai mengarahkan hati mereka untuk mengikut Allah dengan setia dan sempurna sepanjang hidup mereka. Ketetapan hati yang mendasar untuk tetap setia kepada Allah dan perjanjian-Nya hingga hari penebusan akhir kita sangat perlu untuk memelihara hubungan yang benar dengan Allah.

(0.56) (Ams 17:27) (full: ORANG YANG BERPENGETAHUAN MENAHAN PERKATAANNYA. )

Nas : Ams 17:27

Orang bijak akan menahan bicaranya dan berhati-hati dengan apa yang diucapkannya. Mereka tidak akan membesar-besarkan kebenaran atau merugikan orang lain ketika berbicara; sebaliknya mereka akan hati-hati berbicara dengan tepat dan membangun orang lain (bd. Mazm 39:2-3).

(0.56) (2Sam 15:1) (jerusalem: menyediakan baginya) Perlengkapan kerajaan itu cukup memperlihatkan maksud Absalom, meskipun Daud rupanya tidak memperdulikannya. Dengan tindakan yang berikut, 2Sa 15:2 dst, Absalom mencari hati rakyat, khususnya hati suku-suku di bagian utara negeri (Israel) yang tidak pernah dengan sebulat hati menerima orang Yehuda, Daud, sebagai rajanya. Absalom sendiri hanya setengah orang Yehuda, sebab ibunya adalah puteri raja Gesyur, 2Sa 3:3. Lih 2Sa 19:42 dst.
(0.56) (Ams 3:27) (sh: Hikmat: kasih dan rendah hati (Jumat, 21 November 2003))
Hikmat: kasih dan rendah hati

Ternyata hikmat dikaitkan dengan dua karakter praktis yaitu kasih dan rendah hati. Dapat kita simpulkan bahwa kasih dan rendah hati adalah salah satu wujud nyata hikmat.

Seperti pedang bermata dua, kasih mempunyai dua sisi: pasif dan aktif. Kasih menolak untuk merugikan apalagi mencelakakan orang (ayat rela+hati+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">29-30). Dalam hal inilah kasih memiliki makna pasif yaitu tidak berbuat jahat. Secara aktifnya, kasih mendorong kita melakukan sesuatu, yakni berbuat kebaikan kepada sesama (ayat rela+hati+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">27-28). Tidak berbuat jahat memang bagian dari kasih, namun ini hanyalah bagian pasifnya. Berbuat kebaikan kepada orang yang membutuhkannya adalah bagian kasih yang aktif. Memiliki atau melakukan satu dari keduanya membuat kasih bukan saja tidak berimbang tetapi juga hilang. Rendah hati juga bermata dua: pasif dan aktif. Secara pasifnya, orang yang rendah hati menolak untuk meninggikan diri. Dengan kata lain, rendah hati merupakan lawan dari keangkuhan. Dari sisi aktifnya, rendah hati merupakan upaya terus menerus untuk hidup sesuai realitas. Rendah hati berarti bisa melihat realitas siapa kita dan menerima diri apa adanya serta hidup sesuai dengan fakta ini. Sebaliknya, orang yang angkuh tidak melihat realitas dengan tepat dan tidak bisa menerima diri apa adanya. Akibatnya, ia hidup berdasarkan diri yang tidak pernah ada; ia melandaskan siapa dirinya pada ilusi, bukan kenyataan. Imbalan untuk orang yang rendah hati adalah Tuhan mengasihaninya (ayat rela+hati+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">34). Orang yang rendah hati mungkin tidak dikenal dan mungkin tidak diakui; ia tidak dikasihani dan tidak dihormati siapa-siapa. Namun ingatlah, Tuhan mengasihaninya dan akan mewariskan kehormatan kepadanya (ayat rela+hati+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">35). Ini yang terpenting!

Renungkan: Orang yang rendah hati adalah orang yang berani: ia berani untuk tidak diakui dan ia berani untuk mengakui.

(0.55) (Kej 40:13) (ende: Mengangkat kepala)

suatu tanda kemurahan. Permohonan berlutut kepala tertundukkan. Radja "mengangkat kepala", kalau ia bermurah hati terhadap pemohon itu. (Lihat istilah jang sama: 2Ra 25:27).

(0.55) (Ul 6:6) (ende)

Pada ajat ini telah disarankan tjita-tjita para nabi tentang hukum jang tidak hanja tertulis pada batu sadja melainkan djuga didalam hati.

(0.55) (Ul 32:36) (ende)

Teksnja tidak djelas. Barangkali disini muntjul gagasan bahwa kemurahan hati Allah terbit karena kelemahan umat. Hal ini ditekankan pula pada lain tempat didalam Kitab Sutji.

(0.55) (1Sam 1:18) (ende: tidak sama lagi)

Dahulu Hana sedih sekarang ia gembira dan senang hati pula, karena ia berharap doanja akan dikabulkan berkat berkah dan doa 'Eli itu.

(0.55) (1Sam 15:22) (ende)

Apa jang ditolak disini bukanlah ibadat lahir (Sjemuel sendiri mempersembahkan kurban) melainkan ibadat, jang tidak disertai rasa keigamaan dan penjerahan kepada Tuhan dalam hati.

(0.55) (Est 6:13) (ende)

Dalam mulut isteri Haman ditaruh anggapan si pengarang sendiri.

Orang2 Jahudi tahu membela kepentingan2nja sendiri dengan ketabahan hati jang terkenal.

(0.55) (Mzm 42:5) (ende)

Ajat ini merupakan suatu ulangan ( Maz 42:12, 43:5). Pengarang mengadjak diri sendiri supaja djangan bersedih hati.

(0.55) (Ams 14:16) (ende)

Maknanja: orang bidjak menghindarkan jang djahat. Tetapi orang bodoh memarahinja, lalu bersangka sudah hilang, hingga tak usah chawatir atau ber-hati2 lagi.

(0.55) (Ams 17:19) (ende: pintu)

disini berarti: mulut. Orang harus rendah hati dalam bitjara.

Pintu dalam rumah2 sering amat rendah dan sempit untuk melindungi lawan pentjuri dan perampas.

(0.55) (Yes 9:10) (ende)

Keangkuhan hati dan kepertjajaan pada dirinja diketjam. Sekalipun sudah dirusakkan, namun penduduk Israil merasa diri tjukup kuat untuk memulihkan dirinja dalam keadaan jang malah lebih baik daripada dahulu.

(0.55) (Yes 16:6) (ende)

Lagu ratap ini melandjutkan Yes 15:1-9. Bagian ini sangat mirip Yer 48:29-33. Kebinasaan Moab adalah hukuman keangkuhan hati terhadap Juda.

(0.55) (Yes 40:27) (ende)

Israil dalam pembuangan harap sama sekali. Dengan nubuat ini nabi mau memberinja hati pula dengan menundjuk kepada kekuatan dan kekuasaan Jahwe.

(0.55) (Yeh 6:11) (ende: bertepuktanganlah....dst.)

Isjarat2 kesenangan dan kegembiraan.

Nabi bersenang hati oleh karena keadilan Jahwe njata dalam hukuman atas bangsa jang murtad.

(0.55) (Nah 1:7) (ende)

Bagi orang jang pertjaja padaNja, Jahwe baik hati. Ia mengenal(=mentjintai, melindungi) orang itu, bila hukumanNja (bandjir jang sebak) menimpa seteruNja.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.11 detik
dipersembahkan oleh YLSA