Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 9679 ayat untuk memang tidak (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.38) (1Sam 14:30) (endetn: bukankah)

diperbaiki. Tertulis: "tidak".

(0.38) (Ayb 31:1) (endetn: tidak)

diperbaiki sedikit.

(0.38) (Ayb 36:5) (endetn: Allah tidak .... dst.)

diperbaiki.

(0.38) (Yoh 7:8) (jerusalem: belum) Var: tidak.
(0.36) (Kel 4:24) (jerusalem) Ceritera ini merupakan sebuah teka-teki karena terlalu singkat dan karena tidak adanya konteksnya. Nama Musa (yang oleh penterjemah ditambahkan) tidak disebut-sebut sama sekali, sehingga tidak jelas siapa yang dimaksudkan dengan kata ganti diri ketiga. Mungkin maksudnya sbb: Kenyataan bahwa Musa tidak bersunat membangkitkan murka Allah. Zipora berhasil meredakan murka Allah dengan sungguh-sungguh menyunatkan anaknya dan pura-pura menyunatkan Musa, yaitu dengan menyentuh kemaluannya (kaki memang dapat berarti: kemaluan, bdk Yes 6:2; 7:20) dengan kulup anaknya yang dikerat. Mengenai sunat bdk Kej 17:10+.
(0.36) (Ayb 42:5) (jerusalem: mataku sendiri memandang Engkau) Yang dimaksudkan bukannya bahwa Ayub benar-benar melihat Allah, bdk Kel 33:20+. Yang dimaksud ialah suatu pemahaman baru terhadap Allah. Ayub dahulu hanya mempunyai pandangan terhadap Allah sebagaimana yang diterimanya dari tradisi. Tetapi berkat pengalamannya serta keterangan Allah ia sekarang merasakan rahasia Tuhan, lalu menyerah dan tunduk kepada kemahakuasaanNya. Soal-soal Ayub mengenai keadilan Allah memang tidak terjawab dan tidak dipecahkan. Tetapi Ayub sadar sekarang bahwa Allah tidak perlu memberikan pertanggungjawab. Hikmat Tuhan dapat memberikan makna yang tidak tersangka kepada kenyataan, a.l. kepada penderitaan dan kematian.
(0.35) (Hak 14:11) (jerusalem: tiga puluh orang kawan) Simson mengadakan suatu perkawinan di mana suami tidak tinggal bersama dengan isterinya. Kadang-kadang ia mengunjungi isterinya dengan membawa hadiah, Hak 15:1. Perkawinan macam itu memang diizinkan kitab-kitab hukum di zaman dahulu dan dewan ini masih ada pada orang Arab. Simson tidak membawa pengawal-pengawal kehormatan yang perlu bagi pesta nikah. Karena itu mereka disediakan oleh kaum isterinya. Jumlah tiga puluh itu memang terlalu banyak. Mungkin dimaksudkan untuk menghormati Simson, mungkin juga orang mencurigai Simson.
(0.35) (Yer 42:1) (sh: Ketidaktaatan yang wajar pun melenyapkan harapan (Minggu, 13 Mei 2001))
Ketidaktaatan yang wajar pun melenyapkan harapan

Setelah berhasil menghentikan sepak terjang Ismael, mereka menghadapi masalah yang lebih besar yaitu ancaman penghukuman dari Babel. Kebrutalan Babel kembali terbayang di pelupuk mata. Karena itu wajar jika mereka memohon kepada Yeremia agar berdoa supaya Allah memberikan petunjuk-Nya. Namun adalah wajar juga jika akhirnya mereka tidak menaati perintah Allah. Mengapa?

Sejak awal mereka memang tidak mau kembali ke Yehuda dan membangun kehidupan di sana. Bukankah itu inisiatif dan bujukan Gedalya (lih. memang+tidak&tab=notes" ver="">40:9-10)? Sekarang ketika Gedalya sudah mati, keinginan mereka yang sebenarnya muncul lagi yaitu mereka tidak mau tunduk kepada Babel. Peristiwa ini mereka pandang sebagai momen yang tepat untuk merealisasikan pengharapan mereka di tanah lain yaitu Mesir. Jadi pada dasarnya mereka tidak mau tinggal di Yehuda. Permohonan kepada Yeremia tidak memperlihatkan bahwa mereka masih beriman kepada Allah sebab mereka tidak menyebut Tuhan Allah ‘kita’ tapi Tuhan ‘Allahmu’ (2-3). Fakta ini paling tidak menandakan bahwa mereka sudah mulai menjauhkan diri dari Allah. Permohonan mereka adalah usaha untuk memberdayakan Allah bagi kepentingan pribadi. Karena itu betapa wajarnya jika mereka tidak menaati Allah. Kemanakah ketidaktaatan ini membawa mereka? Kepada kehancuran, bukan pengharapan (22). Tidak ada pengharapan di Mesir kecuali dalam ketaatan kepada Allah.

Ketidaktaatan berdasarkan niat hati untuk tidak taat, memimpin kepada puncak penghukuman. Walau harus diakui taat dengan menjadi orang buangan di Babel memang mengerikan, namun berujung pengharapan.

Renungkan: Ketidaktaatan awalnya memang tidak mengerikan namun berujung maut. Pilihan Anda?

Bacaan untuk Minggu Paskah 5

Kisah Para Rasul 9:26-31

I Yohanes 3:18-24

Yohanes 15:1-8

Mazmur 22:25-31

Lagu: Kidung Jemaat 366

(0.34) (Kej 46:34) (ende)

Gosjen adalah daerah perbatasan, terletak diluar bagian delta bengawan Nil jang didiami oleh bangsa Mesir. Jusuf menduga sebelumnja, bahwa Parao akan bersedia menjerahkan daerah jang letaknja agak tersendiri ini kepada keturunan Israel.

Sumber-sumber sedjarah lainnja tidak menjebutkan, bahwa bangsa Mesir tidak menjukai gembala-gemala. Tetapi suku-suku gembala jang selalu mengembara memang dianggap kurang beradab, dan kadang-kadang djuga merupakan antjaman bagi daerah-daerah perbatasan.

(0.34) (Pkh 2:24) (jerusalem: dari pada makan dan minum) Ayat ini memang berbau filsafat Epikurus. Tetapi ini hanya sebagai dalil dalam menentang pendapat lain. Penulis masih sering mengulang penegasan semacam itu, Pengk 3:12-13; 5:17; 8:15; 9:7. Tetapi tidak seluruh pandangan hidup Pengkhotbah terungkap dalam penegasan semacam itu. Ia tidak menasehatkan orang bersenang-senang saja, seolah-olah kesenangan melulu memberi makna hidup, dan seolah-olah boleh meremehkan kewajiban.
(0.34) (Dan 5:7) (jerusalem: sebagai orang ketiga) Diketahui bahwa di Babel memang dipakai gelar "Yang Kedua" dari raja, tetapi tidak pernah dipakai gelar "Yang Ketiga" dari raja. Ungkapan yang dalam bahasa Aram kurang jelas itu (begitu juga dalam Dan 5:29 dan Dan 6:3) kiranya berarti bahwa Daniel menjadi anggota sebuah dewan menteri yang terdiri atas tiga orang. Kalau demikian, gelar itu tidak berarti bahwa Daniel mendapat pangkat yang hanya dua tingkat di bawah jabatan raja.
(0.34) (1Yoh 4:7) (sh: Kasih tanda kehadiran Allah (Minggu, 10 Desember 2000))
Kasih tanda kehadiran Allah

Allah adalah sumber kasih. Dialah kasih itu sendiri, tiada kasih di luar Diri-Nya. Berarti tidak ada yang memiliki kasih kecuali ia ada di dalam Dia dan sebaliknya seorang yang ada di dalam Dia pasti memiliki kasih.

Apakah tidak ada tanda lain selain kasih? Memang benar bahwa kita tidak dapat mengatakan dengan mutlak bahwa tidak ada tanda lain selain kasih, namun adakah yang lebih dari pada kasih? Tidak ada! Kebaikan, kemurahan, kesabaran, kesediaan menolong, kepedulian, dan kejujuran; semuanya ini tak akan berarti tanpa kasih. Seorang dapat berbuat baik kepada orang lain sebatas respons balik dari orang tersebut sesuai dengan harapannya. Berbeda halnya dengan seorang yang melakukannya karena kasih, apa pun respons objek kasihnya tidak akan mengubah kasihnya. Ia dapat mengasihi karena ia telah hidup dalam sumber kasih, yang tidak akan pernah berhenti mengalir. Demikianlah kasihnya akan terus mengalir menjadi berkat bagi orang lain, karena kasihnya tidak bergantung kepada dirinya sendiri yang terbatas, namun kepada Allah yang tidak terbatas.

Menghadirkan kasih Allah dalam hidup sehari-hari memang membutuhkan proses yang panjang. Dalam proses ini kita seringkali mengalami kekecewaan karena mendapatkan respons yang tidak seimbang. Tetapi bila kasih Allah ada dalam kita, kekecewaan itu tidak mampu membendung kita untuk kembali belajar mengasihi. Kasih itu pula yang membentuk karakter dan kepribadian kita, tidak lagi memikirkan diri sendiri, tetapi bagaimana menyatakan kasih Allah agar semakin banyak orang mengenal Dia melalui kita. Kasih-Nya menjadi sempurna dalam kita jika kita berani percaya dan membuka kehidupan kita di hadapan-Nya. Karena kita telah menjaga kehidupan kita benar, kita pun tidak takut menghadapi penghakiman- Nya.

Renungkan: Kita sungguh-sungguh anak-anak Allah bila kita mau mengasihi walau tanpa respons seimbang.

Bacaan untuk Minggu Advent 2

Yesaya 40:1-5, 9-11

2Petrus 3:8-14

Markus 1:1-8

Mazmur 85

Lagu: Kidung Jemaat 434

(0.33) (1Sam 15:8) (bis: tidak berguna dan tidak berharga)

Beberapa terjemahan kuno: tidak berguna dan tidak berharga.

(0.33) (2Taw 27:2) (bis: ia tidak membakar dupa)

ia tidak membakar dupa; atau ia tidak masuk beribadah.

(0.33) (Mat 24:36) (bis: Anak Allah pun tidak)

Dalam beberapa naskah kuno tidak ada: Anak Allah pun tidak.

(0.33) (1Kor 15:8) (bis: yang lahir tidak pada waktunya)

yang lahir tidak pada waktunya: atau yang lahirnya tidak wajar.

(0.33) (Kel 6:12) (ende: Tidak fasih berbitjara)

sebetulnja tertulis: bibirku tidak disunat.

(0.33) (Kel 18:11) (ende)

Achir ajat ini tidak djelas, dan kiranja tidak lengkap djuga.

(0.33) (Hab 1:4) (ende)

Taurat kehilangan kuatnja, oleh sebab tidak dihiraukan dan tidak ditepati.

(0.33) (Yoh 10:16) (ende: Tidak termasuk kandang ini)

tidak termasuk umat Israel.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA