maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya,<x id="v" /> ia bertelekung<x id="w" /> dan berselubung, lalu pergi duduk<x id="x" /> di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna,<x id="y" /> karena dilihatnya, bahwa Syela<x id="z" /> telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi isterinya.

lalu bawalah kepadaku saudaramu yang bungsu itu, maka aku akan tahu, bahwa kamu bukan pengintai, tetapi orang jujur;<x id="d" /> dan aku akan mengembalikan saudaramu itu kepadamu,<x id="e" /> dan bolehlah kamu menjalani negeri ini<x id="f" /> dengan bebas."

Lalu dihidangkanlah makanan, bagi Yusuf tersendiri, bagi saudara-saudaranya tersendiri dan bagi orang-orang Mesir yang bersama-sama makan dengan mereka itu tersendiri; sebab orang Mesir tidak boleh makan bersama-sama dengan orang Ibrani,<x id="j" /> karena hal itu suatu kekejian bagi orang Mesir.<x id="k" />

Lagi kata mereka kepada Firaun: "Kami datang untuk tinggal di negeri ini sebagai orang asing,<x id="k" /> sebab tidak ada lagi padang rumput<x id="l" /> untuk kumpulan ternak hamba-hambamu ini, karena hebat kelaparan itu di tanah Kanaan;<x id="m" /> maka sekarang, izinkanlah hamba-hambamu ini menetap di tanah Gosyen.<x id="n" />"

Lalu Yusuf membeli segala tanah orang Mesir untuk Firaun, sebab orang Mesir itu masing-masing menjual ladangnya, karena berat<x id="r" /> kelaparan itu menimpa mereka. Demikianlah negeri itu menjadi milik Firaun.

Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis<x id="i" /> tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.<x id="j" />

Allah menjadikan segala jenis binatang liar<x id="l" /> dan segala jenis ternak dan segala jenis<x id="m" /> binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.<x id="n" />

Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu<n id="1" /> dan menguduskannya,<x id="o" /> karena pada hari itulah Ia berhenti<x id="p" /> dari segala pekerjaan penciptaan<x id="q" /> yang telah dibuat-Nya itu.

tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat<x id="o" /> itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.<x id="p" />"

Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku<x id="y" />. Ia akan dinamai<x id="z" /> perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.<x id="a" />"

Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang<n id="1" />;<x id="n" /> lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.<x id="o" />

Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang?<x id="u" /> Apakah engkau makan<x id="v" /> dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu;<x id="r" /> engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara<x id="s" /> di bumi.<x id="t" />"

Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: "Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh<x id="k" /> seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak;

maka anak-anak Allah<n id="1" /><x id="r" /> melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia<x id="s" /> itu cantik-cantik,<x id="t" /> lalu mereka mengambil isteri<x id="u" /> dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan<x id="b" /> manusia besar<n id="1" /> di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,<x id="c" />

Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak<x id="q" /> benar, sebab semua manusia menjalankan hidup<x id="r" /> yang rusak di bumi.

Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan<x id="s" /> mereka bersama-sama dengan bumi.<x id="t" />

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu,<x id="f" /> sebab engkaulah yang Kulihat benar<x id="g" /> di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.

menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.<x id="y" />