Juga Yehuda tidak berpegang pada perintah TUHAN, Allah mereka, tetapi mereka hidup menurut ketetapan yang telah dibuat<x id="p" /> Israel,

jadi TUHAN menolak segenap keturunan Israel: Ia menindas mereka dan menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok-perampok,<x id="q" /> sampai habis mereka dibuang-Nya dari hadapan-Nya.<x id="r" /> --

Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia,<x id="p" /> anak Ahas raja Yehuda menjadi raja.

Ia percaya<x id="x" /> kepada TUHAN<n id="1" />, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.

Direbutlah itu sesudah lewat tiga tahun; dalam tahun keenam zaman Hizkia--itulah tahun kesembilan zaman Hosea, raja Israel--direbutlah Samaria.

Raja<x id="d" /> Asyur mengangkut orang Israel ke dalam pembuangan ke Asyur dan menempatkan mereka di Halah, pada sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai,<x id="e" />

Siapakah yang engkau cela dan engkau hujat?<x id="u" /> Terhadap siapakah engkau menyaringkan suaramu, dan memandang dengan sombong? Terhadap Yang Mahakudus<x id="v" /> Allah Israel!

Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, dan Manasye menyesatkan mereka<n id="1" />, sehingga mereka melakukan yang jahat<x id="l" /> lebih dari pada bangsa-bangsa<x id="m" /> yang telah dipunahkan TUHAN dari hadapan orang Israel.

sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka<x id="q" /> atas Yerusalem dan Yehuda, sehingga setiap orang yang mendengarnya akan bising<x id="r" /> kedua telinganya.

Perempuan itu menjawab mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel! Katakanlah kepada orang yang menyuruh kamu kepada-Ku!

Tetapi bertanyalah Yosafat: "Tidak adakah di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita meminta petunjuk<x id="p" /> TUHAN?" Lalu salah seorang pegawai raja Israel menjawab, katanya: "Di sini ada Elisa<x id="q" /> bin Safat, yang dahulu melayani Elia.<x id="r" />"

Kemudian ia mengambil anaknya yang sulung<x id="a" /> yang akan menjadi raja menggantikan dia, lalu mempersembahkannya sebagai korban<n id="1" /> bakaran di atas pagar tembok. Tetapi kegusaran besar menimpa orang Israel<n id="2" />, sehingga mereka berangkat meninggalkan dia dan pulang ke negeri mereka.

Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.<x id="i" />

Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi: "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."

Segera sesudah raja Israel membaca surat<x id="j" /> itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku<x id="k" /> ini yang dapat mematikan dan menghidupkan,<x id="l" /> sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara<x id="m" /> terhadap aku."

Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya: "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi<x id="n" /> di Israel."

Lalu mengamuklah hati raja Aram tentang hal itu, maka dipanggilnyalah pegawai-pegawainya, katanya kepada mereka: "Tidakkah dapat kamu memberitahukan kepadaku siapa dari kita memihak kepada raja Israel?"

Tetapi berkatalah salah seorang pegawainya: "Tidak tuanku raja,<x id="p" /> melainkan Elisa, nabi yang di Israel, dialah yang memberitahukan kepada raja Israel tentang perkataan yang diucapkan oleh tuanku di kamar tidurmu."

Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi<x id="p" /> kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Sesungguhnya raja Israel telah mengupah<x id="q" /> raja-raja orang Het<x id="r" /> dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita."

Hazael berkata: "Mengapa tuanku menangis?" Jawab Elisa: "Sebab aku tahu bagaimana malapetaka<x id="m" /> yang akan kaulakukan kepada orang Israel: kotanya yang berkubu akan kaucampakkan ke dalam api, terunanya akan kaubunuh dengan pedang, bayinya<x id="n" /> akan kauremukkan<x id="o" /> dan perempuannya yang mengandung akan kaubelah.<x id="p" />"