Sekarang, daerah pesisir jadi gentar<x id="q" /> pada hari jatuhmu, ya, daerah pesisir yang di tepi laut gempar mendengar kesudahanmu.<x id="r" />

Dan seluruh penduduk negeri turut menguburnya dan hal itu menjadikan mereka kenamaan pada hari Aku menyatakan kemuliaan-Ku,<x id="v" /> demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Pada pesta raja kita mereka membuat sakit para pemuka dengan anggur<x id="u" /> yang menghangatkan; ia bersekutu dengan para pencemooh.<x id="v" />

Wahai, hari itu!<x id="k" /> Sungguh, hari TUHAN<n id="1" /><x id="l" /> sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.<x id="m" />

Matahari akan berubah menjadi gelap gulita<x id="v" /> dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN<x id="w" /> yang hebat dan dahsyat itu.

Banyak orang,<x id="k" /> banyak orang di lembah<x id="l" /> penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN<x id="m" /> di lembah penentuan!<x id="n" />

Bukankah hari TUHAN itu kegelapan<x id="i" /> dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?<x id="j" />

Orang yang terbaik di antara mereka adalah seperti tumbuhan duri,<x id="l" /> yang paling jujur di antara mereka seperti pagar duri;<x id="m" /> hari bagi pengintai-pengintaimu, hari penghukumanmu, telah datang, sekarang akan mulai kegemparan<x id="n" /> di antara mereka!

hari peniupan sangkakala dan pekik tempur<x id="l" /> terhadap kota-kota yang berkubu dan terhadap menara<x id="m" /> penjuru yang tinggi.

Lalu bertiuplah angin yang dari TUHAN asalnya; dibawanyalah burung-burung puyuh<x id="a" /> dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat perkemahan dan di sekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru, dan kira-kira dua hasta tingginya dari atas muka bumi.

Memang setiap hari mereka mencari<x id="e" /> Aku<n id="1" /> dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan<x id="f" /> hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat<x id="g" /> menghadap Allah, tanyanya:

suatu hari gelap gulita<x id="e" /> dan kelam kabut,<x id="f" /><x id="g" /> suatu hari berawan<x id="h" /> dan kelam pekat;<x id="i" /> seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa<x id="j" /> yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala,<x id="k" /> dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.

sebelum kamu dihalau seperti sekam<x id="x" /> yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka<x id="y" /> TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan<x id="z" /> TUHAN.

Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya<x id="i" /> itu, sungguh amat baik.<x id="j" /> Jadilah petang dan jadilah pagi,<x id="k" /> itulah hari keenam.

Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu<n id="1" /> dan menguduskannya,<x id="o" /> karena pada hari itulah Ia berhenti<x id="p" /> dari segala pekerjaan penciptaan<x id="q" /> yang telah dibuat-Nya itu.

Empat puluh hari<x id="e" /> lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.

Tetapi Yakub berkata kepadanya: "Tuanku<x id="w" /> maklum, bahwa anak-anak ini masih kurang kuat, dan bahwa beserta aku ada kambing domba dan lembu sapi yang masih menyusui,<x id="x" /> jika diburu-buru, satu hari saja, maka seluruh kumpulan binatang itu akan mati.

Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka: "Kamu tidak boleh mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari."

Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini;<x id="w" /> lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.<x id="x" />

Masuklah Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia di atas gunung itu empat puluh hari<x id="i" /> dan empat puluh malam<x id="j" /> lamanya.