Lalu Yehuda<x id="u" /> menjawabnya: "Orang itu telah memperingatkan kami dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.<x id="v" />

Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.<x id="x" />"

Sesudah itu berkatalah ia: "Ya, usulmu itu baik; tetapi pada siapa kedapatan piala itu,<x id="h" /> hanya dialah yang akan menjadi budakku<x id="i" /> dan kamu yang lain itu akan bebas dari salah.<x id="j" />"

Kemudian tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang ke mari bersama-sama dengan kamu, kamu tidak boleh melihat mukaku lagi.<x id="q" />

Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka<x id="k" /> yang akan menimpa ayahku.<x id="l" />"

Mereka membawa juga ternaknya dan harta bendanya,<x id="k" /> yang telah diperoleh<x id="l" /> mereka di tanah Kanaan, lalu tibalah mereka di Mesir,<x id="m" /> yakni Yakub dan seluruh keturunannya bersama-sama dengan dia.

Itulah keturunan Lea, yang melahirkan bagi Yakub di Padan-Aram<x id="n" /> anak-anak lelaki serta Dina<x id="o" /> juga, anaknya yang perempuan. Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah tiga puluh tiga jiwa.

Lalu berjalanlah Yusuf ke sana untuk menguburkan ayahnya, dan bersama-sama dengan dia berjalanlah semua pegawai<x id="x" /> Firaun, para tua-tua dari istananya,<x id="y" /> dan semua tua-tua dari tanah Mesir,

Setelah ayahnya dikuburkan, pulanglah Yusuf ke Mesir, dia dan saudara-saudaranya dan semua orang yang turut pergi ke sana bersama-sama dengan dia untuk menguburkan ayahnya<x id="o" /> itu.

Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi;<x id="j" /> hanya Nuh yang tinggal hidup<n id="1" /> dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera<x id="k" /> itu.

Maka Allah mengingat<x id="m" /> Nuh<n id="1" /> dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi,<x id="n" /> sehingga air itu turun.

Lalu Terah membawa Abram, anaknya<n id="1" />, serta cucunya, Lot,<x id="x" /> yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya,<x id="y" /> isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim<x id="z" /> untuk pergi ke tanah Kanaan,<x id="a" /> lalu sampailah mereka ke Haran,<x id="b" /> dan menetap di sana.

Dalam tahun yang keempat belas datanglah Kedorlaomer<x id="o" /> serta raja-raja yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengalahkan orang Refaim<x id="p" /> di Asyterot-Karnaim, orang Zuzim di Ham, orang Emim<x id="q" /> di Syawe-Kiryataim

Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer<x id="v" /> dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom<x id="w" /> menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.<x id="x" />

Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram<n id="1" /><x id="c" /> serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri<x id="d" /> ini, mulai dari sungai Mesir<x id="e" /> sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:<x id="f" />

Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki<x id="n" /> bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak,<x id="o" /> dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia<x id="p" /> menjadi perjanjian<x id="q" /> yang kekal untuk keturunannya.

Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya,<x id="y" /> juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya.<x id="z" />

Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah<x id="q" /> kita."

Keesokan harinya pagi-pagi<x id="j" /> bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Jadi sekarang, apabila kamu mau menunjukkan kasih dan setia<x id="a" /> kepada tuanku itu, beritahukanlah kepadaku; dan jika tidak, beritahukanlah juga kepadaku, supaya aku tahu entah berpaling ke kanan atau ke kiri."