Jawab pembawa kabar itu: "Orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas<n id="1" />,<x id="j" /> dan tabut Allah sudah dirampas.<x id="k" />"

Oleh sebab itu ambillah dan siapkanlah sebuah kereta<x id="r" /> baru dengan dua ekor lembu yang menyusui, yang belum pernah kena kuk,<x id="s" /> pasanglah kedua lembu itu pada kereta, tetapi bawalah anak-anaknya kembali ke rumah, supaya jangan mengikutinya lagi.

Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut<x id="f" /> TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab<x id="g" /> yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu.

Setelah berkumpul di Mizpa,<x id="s" /> mereka menimba air dan mencurahkannya<x id="t" /> di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: "Kami telah berdosa kepada TUHAN." Dan Samuel menghakimi<x id="u" /> orang Israel di Mizpa.

Kish, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai<x id="f" /> betinanya. Sebab itu berkatalah Kish kepada Saul, anaknya: "Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu."

Dan semua orang yang mengenalnya dari dahulu melihat dengan heran, bahwa ia bernubuat bersama-sama dengan nabi-nabi itu; lalu berkatalah orang banyak yang satu kepada yang lain: "Apakah gerangan<x id="j" /> yang terjadi dengan anak Kish itu? Apa Saul juga termasuk golongan nabi?<x id="k" />"

dan ia berkata kepada orang Israel itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku telah menuntun orang Israel keluar dari Mesir dan telah melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan segala kerajaan yang menindas<x id="r" /> kamu.

sehingga pada hari pertempuran itu sebilah pedang atau lembingpun<x id="o" /> tidak terdapat pada seluruh rakyat yang ada bersama Saul dan Yonatan.<x id="p" /> Tetapi Saul dan Yonatan, anaknya itu, masih mempunyainya.

Pada suatu hari Yonatan bin Saul berkata kepada bujang pembawa senjatanya: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang Filistin<n id="1" /> yang di sebelah sana." Tetapi tidak diberitahukannya hal itu kepada ayahnya.

Kemudian berkatalah ia kepada seluruh orang Israel: "Kamu berdiri di sebelah yang satu dan aku serta anakku Yonatan akan berdiri di sebelah yang lain." Lalu jawab rakyat kepada Saul: "Perbuatlah apa yang kaupandang baik."

Setelah Saul mendapat jabatan raja atas Israel, maka berperanglah ia ke segala penjuru melawan segala musuhnya: melawan Moab,<x id="w" /> bani Amon,<x id="x" /> Edom,<x id="y" /> raja-raja negeri Zoba<x id="z" /> dan orang Filistin. Dan ke manapun ia pergi, ia selalu mendapat kemenangan.

Berkatalah Saul kepada orang Keni:<x id="k" /> "Berangkatlah, menjauhlah, pergilah dari tengah-tengah orang Amalek, supaya jangan kulenyapkan kamu bersama-sama dengan mereka. Bukankah kamu telah menunjukkan persahabatanmu kepada semua orang Israel, ketika mereka pergi dari Mesir?" Sesudah itu menjauhlah orang Keni dari tengah-tengah orang Amalek.

Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita<x id="w" /> karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak<x id="x" /> sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak<x id="y" /> dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai,<x id="z" /> orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih<x id="a" /> seorang raja bagi-Ku."

Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai,<x id="x" /> orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit,<x id="y" /> yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai<x id="z" /> dia."

Ketika Saul melihat Daud<x id="o" /> pergi menemui orang Filistin itu, berkatalah ia kepada Abner, panglima tentaranya: "Anak siapakah orang muda itu, Abner?<x id="p" />" Jawab Abner: "Demi tuanku hidup, ya raja, sesungguhnya aku tidak tahu."

Berkatalah Saul kepada Daud: "Ini dia anakku perempuan<x id="v" /> yang tertua, Merab; dia akan kuberikan kepadamu menjadi isterimu,<x id="w" /> hanya jadilah bagiku seorang yang gagah perkasa dan lakukanlah perang<x id="x" /> TUHAN." Sebab pikir<x id="y" /> Saul: "Janganlah tanganku memukul dia, tetapi biarlah ia dipukul oleh tangan orang Filistin."

Lalu raja menyuruh memanggil Ahimelekh bin Ahitub, imam itu, bersama-sama dengan seluruh keluarganya, para imam yang di Nob; dan datanglah sekaliannya menghadap raja.

Kemudian bertanyalah Saul kepadanya: "Mengapa kamu mengadakan persepakatan<x id="n" /> melawan aku, engkau dengan anak Isai itu, dengan memberikan roti dan pedang kepadanya, menanyakan Allah baginya, sehingga ia bangkit melawan aku menjadi penghadang seperti sekarang ini?"

(24-17) Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu kepada Saul, berkatalah Saul: "Suaramukah<x id="l" /> itu, ya anakku Daud?" Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul.

Tanyakanlah kepada orang-orangmu, mereka tentu akan memberitahukan kepadamu. Sebab itu biarlah orang-orang ini mendapat belas kasihanmu; bukankah kami ini datang pada hari raya? Berikanlah kepada hamba-hambamu ini dan kepada anakmu Daud apa<x id="h" /> yang ada padamu."