Setelah ia sampai ke sana, ditiupnyalah sangkakala<x id="j" /> di pegunungan Efraim, lalu turunlah orang Israel bersama-sama dengan dia dari pegunungan itu, dan ia sendiri di depan.

Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat;<x id="p" /> ia menewaskan orang Filistin<x id="q" /> dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus<x id="r" /> orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel.

Ia biasa duduk<x id="c" /> di bawah pohon korma Debora antara Rama<x id="d" /> dan Betel<x id="e" /> di pegunungan Efraim, dan orang Israel menghadap dia untuk berhakim kepadanya.

Adapun Heber, orang Keni<x id="p" /> itu, telah memisahkan diri dari suku Keni, dari anak-anak Hobab<x id="q" /> ipar Musa, dan telah berpindah-pindah memasang kemahnya sampai ke pohon tarbantin<x id="r" /> di Zaanaim<x id="s" /> yang dekat Kedesh.

Dan kekuasaan orang Israel kian keras menekan Yabin, raja Kanaan, sampai mereka melenyapkan Yabin,<x id="m" /> raja Kanaan itu.

Dalam zaman Samgar bin Anat,<x id="z" /> dalam zaman Yael,<x id="a" /> kafilah<x id="b" /> tidak ada lagi dan orang-orang yang dalam perjalanan terpaksa menempuh jalan yang berbelit-belit.<x id="c" />

Bangunlah,<x id="l" /> bangunlah, Debora!<x id="m" /> Bangunlah, bangunlah, nyanyikanlah suatu nyanyian! Bangkitlah, Barak!<x id="n" /> dan giringlah tawananmu,<x id="o" /> hai anak Abinoam!

Berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Siapakah yang melakukan hal itu?" Setelah diperiksa dan ditanya-tanya, maka kata orang: "Gideon bin Yoas,<x id="b" /> dialah yang melakukan hal itu."

Adapun orang Midian dan orang Amalek<x id="g" /> dan semua orang dari sebelah timur itu bergelimpangan di lembah itu, seperti belalang<x id="h" /> banyaknya, dan unta<x id="i" /> mereka tidak terhitung, seperti pasir di tepi laut<x id="j" /> banyaknya.

Kemudian bertanyalah ia kepada Zebah dan Salmuna: "Di manakah orang-orang yang telah kamu bunuh di Tabor<x id="k" /> itu?" Jawab mereka: "Mereka itu serupa dengan engkau, sikap mereka masing-masing seperti anak raja."

Lalu kata Gideon: "Saudara-saudarakulah itu, anak-anak ibuku! Demi TUHAN yang hidup,<x id="l" /> seandainya kamu membiarkan mereka hidup, aku tidak akan membunuh kamu."

Jawab Gideon kepada mereka: "Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah<x id="n" /> kamu."

Demikianlah orang Midian tunduk kepada orang Israel dan tidak dapat menegakkan kepalanya<x id="w" /> lagi; maka amanlah<x id="x" /> negeri itu empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon.

Gideon bin Yoas mati pada waktu rambutnya telah putih,<x id="d" /> lalu dikuburkan dalam kubur Yoas, ayahnya, di Ofra kota orang Abiezer.

Setelah Gideon mati, kembalilah orang Israel berjalan serong dengan mengikuti para Baal<x id="e" /> dan membuat Baal-Berit<x id="f" /> menjadi allah<x id="g" /> mereka;

orang Israel tidak ingat<x id="h" /> kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah melepaskan mereka dari tangan semua musuhnya di sekelilingnya,

Adapun Abimelekh<x id="k" /> bin Yerubaal<x id="l" /> pergi ke Sikhem kepada saudara-saudara ibunya dan berkata kepada mereka dan kepada seluruh kaum dari pihak keluarga ibunya:

Ia mengirim utusan kepada Abimelekh di Aruma dengan pesan: "Gaal bin Ebed dan saudara-saudaranya telah datang ke Sikhem dan ketahuilah mereka menghasut kota itu melawan engkau.

Ketika Gaal bin Ebed pergi ke luar dan berdiri di depan pintu gerbang<x id="x" /> kota itu, Abimelekh kebetulan bangun dari tempat penghadangannya<x id="y" /> beserta rakyat yang bersama-sama dengan dia.

juga segala kejahatan<x id="j" /> orang-orang Sikhem ditimpakan kembali oleh Allah kepada kepala mereka sendiri. Demikianlah kutuk Yotam<x id="k" /> bin Yerubaal mengenai mereka.