Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan<x id="o" /> semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar<n id="1" />.<x id="p" />

Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan<x id="f" /> mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:

Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah,<x id="w" /> karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Dan Allah yang menyelidiki hati nurani,<x id="h" /> mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa<x id="i" /> untuk orang-orang kudus.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan<n id="1" /><x id="j" /> bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil<x id="k" /> sesuai dengan rencana<x id="l" /> Allah.

dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa,<x id="g" /> supaya mereka memuliakan Allah<x id="h" /> karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.<x id="i" />"

namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikitpun tidak dirugikan oleh karena kami.

Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia<n id="1" />?<x id="t" /> Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah,<x id="m" /> bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri<x id="n" /> lagi<x id="o" /> kepadanya?

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga<n id="1" />,<x id="q" /> tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah<x id="r" /> dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah<n id="1" /> yang telah memberikan juga Roh-Nya<x id="i" /> yang kudus kepada kamu.

dan mengadakan pembalasan<x id="q" /> terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah<x id="r" /> dan tidak mentaati Injil Yesus,<x id="s" /> Tuhan kita.

Sedangkan seorang janda yang benar-benar janda,<x id="m" /> yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapannya kepada Allah<x id="n" /> dan bertekun dalam permohonan dan doa<x id="o" /> siang malam<n id="1" />.

Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal<n id="1" /> Dia.<x id="n" /> Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.<x id="o" />

Sebab setiap imam besar<n id="1" />, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah,<x id="x" /> supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban<x id="y" /> karena dosa.<x id="z" />

supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta<n id="1" />,<x id="z" /> kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan<x id="a" /> yang terletak di depan kita.

Juga kamu sekarang diselamatkan<x id="q" /> oleh kiasannya, yaitu baptisan<n id="1" />--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani<x id="r" /> yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,<x id="s" />

Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah.<x id="s" /> Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.<x id="t" />

Dan perintah ini<x id="l" /> kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.<x id="m" />

Inilah tandanya<n id="1" />,<x id="r" /> bahwa kita mengasihi anak-anak Allah,<x id="s" /> yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.