Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.

Kata Yesus kepada Petrus: <span class="red">"Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan<n id="1" /><x id="w" /> yang diberikan Bapa kepada-Ku?"span>

Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: "Bukankah engkau juga murid orang itu?" Jawab Petrus: "Bukan!<x id="c" />"

Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan.<x id="n" />" Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong<x id="o" /> Petrus: "Bukankah engkau kulihat di taman itu<x id="p" /> bersama-sama dengan Dia?"

Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja,<x id="s" /> ia melawan Kaisar."

Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.<x id="g" />"

Dan dekat salib<x id="j" /> Yesus berdiri ibu-Nya<x id="k" /> dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.<x id="l" />

Kemudian Ia berkata kepada Tomas: <span class="red">"Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.<x id="v" />"span>

tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya,<x id="a" /> bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah,<x id="b" /> dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.<x id="c" />

Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.

Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi<x id="a" /> Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?<x id="b" />"

Waktu Yesus mengajar di Bait Allah,<x id="l" /> Ia berseru: <span class="red">"Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku;<x id="m" /> namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar<x id="n" /> yang tidak kamu kenal.span>

Sementara itu sebelum hari raya Paskah<x id="y" /> mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba<x id="z" /> untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa.<x id="a" /> Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.

<span class="red">Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?<x id="l" /> Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri,<x id="m" /> tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.span>

<span class="red">Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu,<x id="p" /> supaya kamu pergi dan menghasilkan buah<n id="1" /><x id="q" /> dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,<x id="r" /> diberikan-Nya kepadamu.span>

Karena hari itu hari persiapan<x id="s" /> dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib<x id="t" />--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

Maka murid yang dikasihi<x id="m" /> Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku<n id="1" /> lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.<x id="r" />" Kata Yesus kepadanya: <span class="red">"Gembalakanlah domba-domba-Ku.<x id="s" />"span>