(0.24755702631579) | (Yoh 17:20) |
(sh: Agar semua bersatu (Jumat, 12 Maret 1999)) Agar semua bersatuAgar semua bersatu Inilah sasaran doa Yesus, agar melalui pemberitaan firman-Nya tercipta kesatuan di antara umat percaya di bumi. Di antara doa-doa Yesus, doa ini paling banyak diucapkan oleh gereja, yang mendambakan keesaan. Namun, doa ini pula yang paling banyak menimbulkan perdebatan. Misalnya, "Bagaimana mungkin kesatuan umat percaya tercipta di tengah maraknya perbedaan prinsip, dan budaya?" Jangan lupa, justru dari kepelbagaian inilah, Allah menyediakan potensi bagi terciptanya kesatuan umat dan visi Tuhan Yesus yaitu agar dunia percaya bahwa Yesus Kristuslah satu-satunya Juruselamat. "Agar dunia percaya". Di sekitar kita sekarang ini, banyak gereja dan yayasan pekabaran Injil, giat mengajak dunia percaya pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Namun, semangat ber-PI ini jarang diikuti dengan semangat untuk bersatu dalam keesaan. Masing-masing gereja atau yayasan justru saling bersaing. Untuk apa? Tidakkah disadari bahwa keengganan bersatu adalah penghambat terbesar bagi kesaksiannya sendiri? Terlebih lagi, di mana ada perpecahan, di situ tidak ada Roh Kudus. Kini, di tengah-tengah situasi genting dan serba tak menentu, sudah tiba saatnya bertobat dan mengakui segala kesombongan dan kecurigaan yang ada, agar dunia percaya pada Allah yang Esa. Doa: Tuhan, tolonglah gereja-Mu supaya dapat mencapai kesatuan. |
(0.24755702631579) | (Yoh 18:1) |
(sh: Pemimpin sejati (Rabu, 31 Maret 1999)) Pemimpin sejatiPemimpin sejati. Kristus bukan tipe pemimpin yang egois, karena di saat yang mengancam diri-Nya, Ia tidak berusaha menyelamatkan diri-Nya sendiri. Justru di saat seperti itu, Kristus malah memperkenalkan diri, menampilkan diri ke depan untuk melindungi murid-murid-Nya (ay. 8). "Kalau Aku yang kamu cari, biarlah mereka pergi". Inilah salah satu bentuk kepribadian agung yang dimiliki Yesus. Ia mengorbankan diri-Nya demi keselamatan orang lain. Adakah kita menemukan pemimpin-pemimpin seperti Yesus di tengah-tengah bangsa dan gereja kita? Atau paling tidak pernahkah kita menemukan jiwa dan semangat Yesus di tengah-tengah bangsa dan gereja saat ini? Membela Kristus dengan pedang. Demi menunjukkan bahwa para murid tidak menerima begitu saja perlakuan orang-orang kepada Yesus, sebuah pedang diayunkan Petrus, sebagai bakti kepada Yesus. Demi menunjukkan kepada orang-orang, bahwa walaupun kecil dan lemah, para pengikut Kristus tidak pasrah tetapi berbuat sesuatu. Sebuah bukti, bahwa murid-murid Yesus bukanlah penonton yang tak memiliki kekuatan apa-apa, melihat Gurunya ditangkap dan diseret orang. Namun untuk semua itu Tuhan Yesus mengatakan: "sarungkanlah pedangmu!" Renungkan: Yesus Kristus tidak pernah menginginkan kita membela kebenaran dengan kekerasan. |
(0.24755702631579) | (Yoh 18:28) |
(sh: Pemalsuan ibadah (Kamis, 1 April 1999)) Pemalsuan ibadahPemalsuan ibadah. Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, adalah orang-orang yang sangat saleh dan taat beribadah. Gedung Pengadilan Pilatus najis buat mereka. Tubuh harus dijaga agar benar-benar bersih, supaya layak makan Paskah. Sebaliknya, di dalam pikiran mereka, perasaan benci dan dengki terjalin menjadi satu dengan nafsu angkara murka untuk membunuh dan menyalibkan Yesus. Karena mereka adalah orang-orang yang taat dan saleh, maka mereka dilarang membunuh. Untuk melaksanakan ambisi dengki tersebut, mereka meminjam tangan orang lain, yaitu Pilatus untuk menyalibkan dan membunuh Yesus. Apakah itu yang dinamakan ibadah? Dilema Pilatus. Pilatus harus memilih antara kebenaran dan kedudukan. Pilatus harus memilih antara suara hati dan kepentingan diri. Dan ... ternyata Pilatus lebih memihak pada kedudukan dan mematikan suara hati. Memang, Pilatus sudah berusaha, tetapi untuk apa berusaha maksimal bagi seorang Yahudi yang dibenci bangsa-Nya sendiri. Satu orang harus dikorbankan, supaya kedudukan, kepentingan diri dan ketenteraman masyarakat terjamin! Renungkan: Demi kedudukan dan harga diri, seseorang berani mengorbankan kebenaran. Doa: Berilah saya kemampuan untuk berani mengambil keputusan yang benar, walaupun menyangkut harga diri. |
(0.24755702631579) | (Yoh 19:16) |
(sh: Pergumulan salib (Jumat, 2 April 1999)) Pergumulan salibPergumulan salib. Di atas salib, Yesus berjuang antara hidup dan mati. Di atas salib, masa depan umat manusia dan dunia sedang dipertaruhkan. Namun, beberapa meter dari tempat itu, para prajurit sedang santai mengisi waktu senggang, memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, hanya untuk mendapatkan sebuah jubah ungu. Apakah pergumulan salib tidak menyentuh hati mereka? Ataukah mereka tidak peduli terhadap apa yang terjadi di sekeliling mereka? Masa depan umat manusia dan dunia terletak pada pergumulan Yesus di atas salib! Apakah kita merasakan getaran pergumulan salib itu dalam hidup kita? "Aku haus" Tubuh yang mampu mengorbankan segala-galanya untuk orang lain, ternyata adalah tubuh yang rapuh, yang haus seperti juga manusia yang haus. Ia yang berkata "barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi" (Yoh. 6:35); Ia yang bersabda "barangsiapa yang minum air yang Ku berikan ini, ia tidak akan haus selama-lamanya"; sekarang Dia berteriak "Aku haus". Tahukah kita bahwa kita memiliki Tuhan dan Juruselamat yang dimensi-dimensi-Nya tak dapat dibandingkan dengan ukuran ruang seluas apapun dari alam raya ciptaan-Nya ini? Renungkan: Kita tak akan pernah dapat tuntas memahami penderitaan Yesus. Tetapi yang pasti, di balik peristiwa itu ada misteri kasih yang tak terselami. |
(0.24755702631579) | (Yoh 19:38) |
(sh: Yusuf Arimatea (Sabtu, 3 April 1999)) Yusuf ArimateaYusuf Arimatea. Ia mencintai Yesus, tetapi tidak berani berterus terang, sebab mengaku murid Yesus dalam situasi saat itu penuh risiko. Tetapi, tiba-tiba ia menjadi berani, walaupun Petrus, sang batu karang sudah menyangkal Tuhannya; murid-murid yang hidup bersama-sama Yesus selama tiga tahun lari tercerai-berai; Kristus dinyatakan sebagai nabi palsu dan penjahat oleh pengadilan. Di saat seperti itulah Yusuf Arimatea secara berani menyatakan diri sebagai pengikut dan sahabat Yesus, Tokoh "kriminal" yang sudah dieksekusi, tanpa memikirkan risiko. Di saat-saat yang rawan, ia berupaya memberikan yang terbaik dan berbuat yang terbaik bagi Yesus. Beranikah kita memproklamirkan diri sebagai sahabat dan murid Yesus di tengah- tengah dunia yang membenci Yesus; di tengah-tengah dunia di mana banyak murid Yesus yang lari tercerai-berai meninggalkan Yesus? Nikodemus. Ia adalah seorang Farisi, yang karena takut pada orang-orang Yahudi, mengunjungi Yesus secara sembunyi-sembunyi pada waktu malam. Bersama Yusuf Arimatea, ia menguburkan jenazah Yesus. Nikodemus, seorang petobat baru yang memiliki pengenalan pribadi kepada Yesus, menyatakan kasihnya kepada Yesus di saat kematian-Nya. Yusuf dan Nikodemus adalah murid Yesus yang melakukan sesuatu yang tak dilakukan oleh orang lain, walaupun berisiko tinggi. Doa: Tolong kami agar tetap setia kepada Yesus dalam segala keadaan. |
(0.24755702631579) | (Yoh 20:11) |
(sh: Menangisi Tuhan yang sudah bangkit (Senin, 5 April 1999)) Menangisi Tuhan yang sudah bangkitMenangisi Tuhan yang sudah bangkit. Maria Magdalena masih terperangkap dalam kubur, terperangkap dalam suasana kematian, sementara Kristus sudah bangkit. Ia berada di dunia kematian, sementara Kristus sudah mengalahkan kematian itu. Sukacita kebangkitan belum dirasakan, padahal kematian sudah diluluhkan. Bukankah itu yang sering terjadi dalam kehidupan kita? Kita menangis dan meratap di tepi kubur yang sudah kosong. Menjalani hidup yang penuh tangisan, penderitaan, keputusasaan, seakan-akan Tuhan kita masih mati. Padahal kubur Yesus Kristus sudah kosong. Dia adalah Tuhan yang hidup. Tidak mengenal Yesus. Kesedihan yang mendalam membuat hati dan pikiran tertutup. Karena tangis dan air mata begitu menguasai Maria Magdalena, maka ketika Yesus memperkenalkan diri-Nya, ia gagal mengenal Yesus. Dua orang murid yang ke Emaus menganggap Yesus adalah orang asing yang akan kemalaman di jalan. Murid-murid Yesus menganggap Yesus hantu, ketika Ia menampakkan diri. Secepat itukah Yesus dilupakan? Bukankah kita juga sering gagal mengenal Yesus karena kita terperangkap dalam dunia kematian? Renungkan: Pergumulan, kesedihan, maut, bukanlah akhir. Dia yang hidup mengaruniakan hidup kekal dan mengubah suasana hidup kini. Doa: Ya, Tuhan Yesus, kuasailah aku dengan kuasa kebangkitan-Mu. |
(0.24755702631579) | (Yoh 20:19) |
(sh: Iman seorang pencari fakta (Selasa, 6 April 1999)) Iman seorang pencari faktaIman seorang pencari fakta. Bagi Tomas, iman harus dapat dipegang dengan tangan, dilihat dengan mata, dirasakan dengan pancaindra; rasional dan bisa dimengerti oleh akal. Tetapi, sebenarnya iman berada di atas akal, walaupun tidak bertentangan dengan akal. Percaya kepada sesuatu yang bisa dilihat, dipegang dan dirasa, sebenarnya sulit sekali untuk dinamakan "percaya". Oleh sebab itu firman Allah mengatakan: "Karena engkau telah melihat Aku maka engkau percaya, berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya". Apakah kita percaya karena kita melihat, ataukah kita percaya walau tidak melihat? Mengabaikan persekutuan. Tomas tidak hadir dalam persekutuan, karena itu, ia tidak melihat Yesus ketika Ia menampakkan diri di tengah-tengah para murid. Arti Paskah dan pengalaman akan dampak Paskah, dibukakan Yesus dalam sebuah persekutuan. Itulah wadah para murid mengerti dan mendalami arti sebuah persekutuan yang sesungguhnya. Dalam persekutuan itu pulalah para murid menyaksikan penampakan Yesus setelah kebangkitan-Nya. Seperti halnya Tomas, bukankah kita seringkali mengabaikan persekutuan, sehingga kita juga tidak bertemu dengan Yesus yang menampakkan diri? Renungkan: Orang beriman yang berbahagia adalah orang yang mendapatkan kepastian iman dengan tidak bergantung pada tanda dan pengalaman indra. |
(0.24755702631579) | (Yoh 21:1) |
(sh: Yesus menampakkan diri dalam pekerjaan rutin (Rabu, 7 April 1999)) Yesus menampakkan diri dalam pekerjaan rutinYesus menampakkan diri dalam pekerjaan rutin. Yesus tidak saja menampakkan diri dalam persekutuan, tetapi juga menampakkan diri kepada murid-murid-Nya ketika sedang melakukan pekerjaan rutin; ketika sedang membanting tulang mencari nafkah, menebarkan jala mencari ikan. Yesus juga memberi petunjuk ke arah mana jala harus ditebarkan. Bukankah seringkali kita menganggap sepele semua yang rutin, semua yang kita kerjakan setiap hari, sehingga tidak ada waktu untuk mendengarkan suara Tuhan ketika Tuhan memberikan petunjuk, ke arah mana seharusnya kita "menebarkan jala" kita? Semua ini, karena kita menempatkan kedudukan Yesus hanya di tempat-tempat ibadah. Yesus meminta ikan yang ditangkap. Karena keasyikan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari, kita sering lupa memberikan kepada Yesus apa yang Ia minta dari kita. Bukankah yang kita peroleh semata-mata adalah berkat-Nya? Ketika Yesus mengatakan: "Bawalah beberapa ikan yang baru kamu tangkap" (10); sebenarnya Yesus sudah memiliki roti dan ikan yang sedang dibakar (9); tetapi Ia meminta apa yang ada pada kita. Apakah kita merasa berat karena harus memberikan beberapa ekor ikan hasil tangkapan kita? Renungkan: Kepekaan akan kehadiran Tuhan hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang menjadikan Tuhan Yesus sebagai pusat kehidupannya. |
(0.24755702631579) | (Yoh 21:15) |
(sh: Memperbaiki yang sudah rusak (Kamis, 8 April 1999)) Memperbaiki yang sudah rusakMemperbaiki yang sudah rusak. Membangun suatu hal yang baru jauh lebih gampang dibandingkan dengan memperbaiki yang sudah rusak. Memperbaiki yang rusak, berarti mengerjakan suatu pekerjaan dua kali. Banyak waktu telah disia-siakan, banyak tenaga yang mubazir. Tetapi itulah yang dibuat Yesus. Untuk itu Yesus mengajukan satu pertanyaan yang sangat jelas dan tegas kepada Simon Petrus, anak Yohanes: "Apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?" Pertanyaan ini sangat penting untuk memulihkan kasih Petrus kepada Yesus setelah ia menyangkali-Nya tiga kali. Gembalakanlah domba-domba-Ku. Pertanyaan Yesus tentang kasih Petrus kepada-Nya, memang menjadi dasar utama bagi pelayanan penggembalaan yang akan dipercayakan-Nya kepada Petrus. Seorang gembala sejati adalah yang memiliki kasih kepada Gembala Agung, sehingga kasihnya pun nyata bagi jemaat gembalaannya. Ketika Petrus menjawab pertanyaan Yesus ketiga kalinya, dengan sedih hati ia menyadari siapa dirinya; seorang murid yang pernah menyangkali Gurunya, namun kini dilayakkan kembali untuk mengasihi Gurunya. Bahkan ladang pelayanan telah disiapkan-Nya bagi Petrus agar ia menjadi gembala bagi domba-domba-Nya. Doa: Tuhan, jadikanku gembala yang mengasihi domba-domba-Mu. |
(0.24755702631579) | (Kis 1:1) |
(sh: Karya nyata Yesus (Jumat, 21 Mei 1999)) Karya nyata YesusKarya nyata Yesus. Penjelasan Lukas ini merupakan kelanjutan dari penjelasannya terdahulu kepada Teofilus. Lukas ingin memberitahukan kepada Teofilus bahwa hidup Yesus tidak hanya terbatas pada berita Injil. Justru kemenangan dari maut dalam kebangkitan-Nya membuat Ia bebas menampakkan diri kepada para murid-Nya sebelum Ia kembali ke surga. Dalam penampakan itulah kini kita tahu bahwa Ia bukan saja pernah datang ke dalam dunia, tetapi Ia hidup dan mati untuk menyelamatkan kita. Ia juga hidup terus untuk kita, gereja-Nya, agar kita dapat hidup untuk Dia di tengah dunia ini. Menjadi saksi. Para murid yang telah dibimbing-Nya sekian lama, yang telah mengalami dengan mata kepala sendiri segala keajaiban Yesus, masih saja belum menangkap makna Kerajaan Allah yang diwujudkan dalam diri Tuhan Yesus. Mereka lupa bahwa Kerajaan Allah bukan berbentuk wilayah dan kuasa politik, tetapi manusia yang kehidupan-Nya diperintah Tuhan secara utuh. Tugas mereka, juga tugas kita adalah berjuang demi Kerajaan itu, dengan metode dan daya dari Sang Raja, yaitu dengan dipenuhi oleh Roh Kudus tiap saat. Renungkan: Menyaksikan kepada banyak orang tentang peristiwa-peristiwa kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus serta fakta-fakta kebesaran karya-Nya berarti memberitakan Kerajaan Allah" |
(0.24755702631579) | (Ef 1:15) |
(sh: Bagaimana mengenal kuasa Allah? (Minggu, 6 Oktober 2002)) Bagaimana mengenal kuasa Allah?Bagaimana mengenal kuasa Allah? Dengan doa! Tanpa doa tidak mungkin mengenal kuasa Allah. Paulus berdoa agar Allah ‘menjadikan mata hatimu tenang’ (ayat 18). Mata hati harus dicerahkan agar dapat melihat betapa hebat kuasa Allah bagi kita (ayat 19). Paulus mengatakan bahwa kuasa Allah telah diungkapkan dan tidak tersembunyi. Masalahnya sekarang, kita tidak melihatnya karena mata hati kita masih gelap, akibatnya kita tidak mampu melihat karya Allah di dalam dan melalui Kristus. Ada tida bentuk manifestasi kuasa Allah melalui Kristus. [1]. Kuasa Allah nampak di dalam membangkitkan Kristus dari kematian (ayat 20). Musuh utama manusia adalah kematian. Tidak seorang pun mampu melawannya. Tetapi setiap yang percaya pada Yesus tidak perlu takut menghadapi kematian. Kebangkitan Kristus adalah bentuk nyata kuasa Allah. [2]. Kuasa Allah nampak dengan mendudukkan Kristus di sebelah kanan-Nya mengatasi segala sesuatu (ayat 20-22). Musuh lain yang tidak dapat dilawan manusia adalah iblis dan pengikutnya. Kristus telah menaklukkan iblis dan meletakkan mereka di kaki-Nya. Mereka sudah tidak memiliki kuasa terhadap orang yang percaya Yesus. [3]. Kuasa Allah nampak dengan melantik yesus sebagai kepala jemaat (ayat 22). Kristus adalah kepenuhan jemaat. Jemaat menjadi sempurna karena dipenuhi oleh Kristus. Jika Kristus memenuhi jemaat, mengapa orang Kristen menyingkirkan Kristus dari dalam jemaat? Mengapa takut menyaksikan Kristus? Renungkan: Bila mata hati telah melihat demonstrasi kuasa Allah, mengapa kita masih takut hidup sebagai pengikut Kristus? Mengapa takut dan malu menjadi saksi Kristus? |
(0.24755702631579) | (Ef 1:15) |
(sh: Kekayaan rohani di dalam Kristus (Minggu, 2 November 2003)) Kekayaan rohani di dalam KristusKekayaan rohani di dalam Kristus. Dalam doa Paulus ini kita menemukan berkat-berkat atau kekayaan ilahi yang Paulus inginkan agar dinikmati oleh orang-orang yang bertobat, yang beriman dan yang sudah berada di dalam Kristus. Akan tetapi, berkat-berkat atau kekayaan ilahi tersebut tidak dapat dipahami secara alamiah. Artinya, setiap orang memerlukan Roh yang menyatakan kebenaran firman dan yang kemudian memberi hikmat untuk memahaminya dan menerapkannya. Roh juga memberikan kuasa, kesanggupan, untuk mempraktikkan kebenaran. Paulus juga meminta dalam doanya agar Allah menjadikan mata hati jemaat terang dan terbuka untuk melihat empat kenyataan rohani yaitu agar jemaat dapat mengenal Allah (ayat 17b); agar jemaat mengenal panggilan Allah (ayat 18a); agar jemaat mengetahui kekayaan Allah (ayat 18b); agar jemaat dapat mengenal kuasa Allah (ayat 19-23). Mata hati di sini berarti batin manusia yang meliputi perasaan, pikiran, dan kemauan. Kepada kita ahli-ahli waris-Nya, Allah menunjukkan kasih-Nya, menjanjikan suatu masa depan yang indah. Allah memberikan dorongan kepada kita untuk hidup dengan penuh pengharapan (ayat 19). Paulus ingin agar jemaat mengenal Tuhan dan kuasa kebangkitan-Nya. Itulah yang kini menjadi pusat perhatian doa Paulus. Renungkan: Apakah Anda mau mengenal Allah, panggilan Allah, kekayaan Allah dan kuasa Allah melalui pengalaman hidup Anda? Terapkanlah fungsi Anda sebagai tubuh Kristus. |
(0.24755702631579) | (Ef 3:1) |
(sh: Membuka rahasia Allah (Rabu, 5 November 2003)) Membuka rahasia AllahMembuka rahasia Allah. Pengalaman yang seseorang atau sekelompok orang lalui maupun nikmati, pasti memberi alasan akan kekhususan diri orang atau kelompok tersebut. Secara positif pengakuan ini memacu orang atau kelompok tersebut untuk meningkatkan kualitas pengalaman atau kemampuannya. Namun, secara negatif, jika kekhususan itu ditempatkan pada porsi “perasaan” tanpa iman dan logika, maka siapapun akan merasa dirinya sendirilah ang paling benar, dan orang lain pasti salah. Orang-orang Yahudi melalui penyataan Allah dan pengalaman hidup nenek moyang mereka bersama Allah, merasa bahwa mereka dikhususkan Allah. Begitu pula dengan orang-orang non Yahudi -- orang-orang Yunani para pengikut agama misteri—melalui pengalaman spiritual, mereka beranggapan bahwa hanya mereka yang memiliki hikmat ilahi. Kedua anggapan ini sungguh keliru, karenanya Paulus mengungkapkan suatu kebenaran, yaitu rahasia Allah. Orang-orang non Yahudi yang sudah percaya telah dipersatukan dengan orang-orang Yahudi yang percaya dalam satu tubuh, yaitu jemaat. Paulus mengatakan bahwa rahasia Allah ini telah memberikan pengaruh yang dahsyat terhadap diri dan pelayanannya. Olehnya Paulus didorong untuk mewartakan Injil kepada semua orang Tugas kita, orang-orang yang percaya kepada Kristus pada masa kini, sebagaimana yang dilakukan oleh jemaat pada masa lampau (ayat 10) adalah memberitakan dan menawarkan rahasia Allah itu kepada semua orang untuk mereka alami. Apakah saat ini kita semua sudah melakukannya? Renungkan: Seandainya setiap orang Kristen seperti Paulus: menyadari diri sebagai pelayan Kristus bukan pelayan diri sendiri, dan menyadari pertolongan anugerah Allah, pastilah Gereja Tuhan akan mampu menjadi peragaan pelbagai hikmat Allah. |
(0.24755702631579) | (Flp 1:1) |
(sh: Tim yang kompak. (Jumat, 23 Oktober 1998)) Tim yang kompak.Tim yang kompak. Ingatan yang menyukakan. Manusia dikaruniakan Tuhan ingatan. Sayangnya ingatan kita tentang orang lain, atau ingatan tentang diri kita yang kita tinggalkan pada orang lain sering tidak positif. Ingatan Paulus tentang jemaat di Filipi membuatnya mengucap syukur dan bersukacita (ayat 3-4). Itu tidak dibuat-buat, sebab jemaat itu terlibat aktif dalam pelayanan misi Paulus. Kristen di Indonesia pun harus lebih terlibat satu dengan yang lain, supaya Tuhan dimuliakan dan gereja disukakan. Renungkan: Kesehatian dan kekompakan antar orang beriman adalah hal yang indah dan memberikan kekuatan. |
(0.24755702631579) | (1Tim 5:1) |
(sh: Penuh kemurnian (Minggu, 16 Juni 2002)) Penuh kemurnianPenuh kemurnian. Pada bagian ini Paulus membahas tentang sikap dan kewajiban Timotius sebagai pemimpin jemaat. Jika para pengajar sesat di awal pasal empat menggunakan "tipu daya pendusta-pendusta", maka Paulus memerintahkan Timotius menangkalnya "dengan penuh kemurnian" (ayat 1). Paulus meminta Timotius agar tidak "keras terhadap orang yang tua, tetapi menegur dia sebagai bapa" (ayat 1). Tugas Timotius sebagai pemimpin tidak boleh membuatnya mengesampingkan kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua. Kata "bapa" dan "ibu" yang digunakan di ayat 1 dan 2 menunjuk pada pengertian orang tua kandung; ia harus menghormati orang-orang yang lebih tua seperti kepada orang tua kandungnya. Bagi kebanyakan orang, rasanya sulit untuk melaksanakan kedua prinsip ini sekaligus. Namun, itu mutlak harus ditaati oleh seorang pelayan Kristen. Dalam nada yang sama, Paulus mengingatkan Timotius, dalam menegur orang-orang yang lebih muda, agar tetap menganggap mereka sebagai "saudaramu" dan "adikmu". Anak kalimat "dengan penuh kemurnian" (ayat 2), selain menunjuk pada semua kelompok orang yang ada dalam 1-2, secara khusus juga menunjuk pada perlakuan terhadap para "perempuan muda" jemaatnya. Hubungan yang terjadi antara pria dan wanita di dalam lingkungan jemaat dan pelayanan harus dilandasi oleh kemurnian hati dan hidup di dalam Tuhan. Ketiadaan kemurnian seperti ini telah menyebabkan tercemarnya kesaksian jemaat karena masalah seksual. Renungkan: Bagaimana Anda dapat ikut mewujudkan hubungan "dengan penuh kemurnian" di tengah komunitas jemaat Anda? |
(0.24755702631579) | (2Tim 1:9) |
(sh: Apa sih rahasianya? (Minggu, 25 Agustus 2002)) Apa sih rahasianya?Apa sih rahasianya? Paulus menjelaskan bahwa Injil yang ia beritakan adalah karya penyelamatan dan panggilan Allah, dan berdasarkan "maksud dan kasih karunia-Nya sendiri" yang telah ditentukan "sebelum permulaan zaman," yaitu sebelum penciptaan (ayat 9). Kini, keselamatan itu telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus Juruselamat, yang "telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 10). Kata-kata ini bermakna bila dimengerti dalam konteks kafir dunia Romawi. Keselamatan ditentukan hanya berdasarkan amal bakti seseorang, sementara dewa-dewi kafir tidak pernah konsisten dan mudah berubah pikiran. Karena itu, berita yang disampaikan Paulus itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dan luar biasa. Untuk Injil inilah, Paulus menjadi pemberita, rasul, dan guru (ayat 11). Bahkan, dari kata-kata selanjutnya dapat disimpulkan: Injil adalah alasan mengapa Paulus mau menderita dan bertahan. Sebab Paulus tahu bahwa Allah yang dia percayai adalah sumber keselamatannya dan panggilannya (ayat 9), dan berkuasa memelihara segala yang Allah percayakan kepadanya (ayat 12b). Berdasarkan hal ini, Paulus meminta Timotius meneladaninya (ayat 13), juga memelihara "harta yang indah," yang adalah pengajaran rasuli yang diterimanya dari Paulus (ayat 14). Ayat 15-18 memberikan kontras antara Onesiforus sebagai contoh mereka yang tidak menjadi malu (bdk. 8 dan 12), dengan orang seperti Figelus dan Hermogenes, yang menjadi malu dan meninggalkan Paulus. Renungkan: Pengetahuan yang makin dalam akan karya keselamatan Allah seharusnya menimbulkan rasa syukur yang makin meluap dan hidup yang makin melayani Allah. |
(0.24755702631579) | (2Tim 4:1) |
(sh: Menuju garis finis (Minggu, 1 September 2002)) Menuju garis finisMenuju garis finis. Sekali lagi Paulus berpesan pada Timotius untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Namun, pada bagian ini Paulus memberikan alasan yang lain lagi, dari sudut pandang masa depan. Pertama, berkaitan dengan tugasnya sebagai pemberita firman dan pengajar, karena akan datang masa dimana orang lebih suka dengan ketidak benaran dan “dongeng” (ayat 2-4). Kedua,karena penghakiman yang akan datang. Dua kali Paulus menyinggung pengajaran tentang Allah sebagai Hakim. Kesadaran ini seharusnya juga menjadi inspirasi yang membuat Timotius makin sungguh-sungguh melayani. Ketiga, Karena apa yang menanti Paulus “mahkota kebenaran” (ayat 6-8), seperti atlit pada pertandingan olahraga Yunani/Romawi purba. Tetapi, mahkota kebenaran ini bukanlah imbalan setimpal atas jerih payah pelayanan Paulus. Paulus dengan jelas menyebutnya sebagai sesuatu yang “akan dikaruniakan”(ayat 8, apodosei). “Mahkota kebenaran” itu melambangkan pembenaran yang datangnya dari Tuhan sendiri, walaupun dihadapan pengadilan dan dimata dunia, Paulus adalah pesakitan yang duduk dikursi terdakwa. Sudut pandang kemasa depan inilah yang menjadi dasar supaya Timotius sebagai pemberita firman bersikap siap sedia (ayat 2), menguasai diri dalam segala hal (ayat 4), dan “menunaikan” tugas pelayanannya, seperti seorang atlit yang mencapai garis finis dengan baik. Renungkan: Pelayanan kita yang terutama adalah kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana kita dapat mencapai garis akhir, bergantung pada cara kita memandang diri sendiri: sebagai atlit yang harus terus memotivasi diri, berlatih dan berjuang, atau penonton yang duduk santai? |
(0.24755702631579) | (Why 3:14) |
(sh: Laodikia (Minggu, 21 Desember 2003)) LaodikiaLaodikia. Problema jemaat Laodikia adalah kesombongan karena merasa telah memiliki segalanya. Bagi mereka kekayaan dan kemakmuran adalah suatu tanda dan bukti bahwa Allah berkenan dan memberkati kehidupan mereka (ayat 17). Bagaimana pendapat Allah tentang sikap mereka? Pada surat ini kita tidak membaca nuansa kesedihan, ataupun kemarahan, melainkan kemuakan. Ya, Kristus muak terhadap jemaat yang sudah merasa diri cukup dan tidak kekurangan apa-apa! Kristus akan memuntahkan mereka dari mulut-Nya. Jemaat ini sangatlah patut untuk dikasihani. Mengapa? Karena mereka menilai diri mereka terlalu tinggi dan membangun kepercayaan diri di atas kekuatan manusia. Namun, kita tetap menjumpai Kristus yang tetap penuh dengan kelemah-lembutan, kesabaran dan cinta kasih, karena sekalipun Dia muak, Dia masih menunggu pertobatan jemaat. Tuhan menasihatkan supaya mereka membeli dari pada-Nya emas yang telah dimurnikan dalam api. Ini menunjuk kepada kehidupan kristiani yang sudah teruji kemurniannya. Pakaian putih, menjelaskan tentang kesempurnaan kebenaran Kristus dan bukan kebenaran atau kesalehan manusia yang diibaratkan seperti kain kotor di hadapan Allah. Minyak untuk melumas mata, menjelaskan tentang pencerahan atau iluminasi dari Roh Kudus, agar manusia dapat melihat serta menilai segala sesuatu dengan benar. Renungkan: Tuhan tidak akan membenarkan sikap kita yang memenuhi segala kebutuhan dengan kekuatan sendiri. |
(0.24755702631579) | (Why 14:6) |
(sh: Tuaian di bumi (Minggu, 10 November 2002)) Tuaian di bumi
Tuaian di bumi. Sosok yang kedua, yakni malaikat, memiliki corak peran yang agak berbeda dalam penuaian itu. Muncul dari Bait Suci sorgawi dan bersabit tajam. Ia memotong buah-buah anggur yang sudah masak dan melemparkannya ke dalam kilangan besar yang merupakan lambang murka Allah. Itulah murka Allah sepenuhnya, bukan lagi sekadar malapetaka peringatan. Kali ini meliputi segenap umat manusia yang tidak termasuk milik Sang Anak Manusia.
Renungkan: |
(0.21661239473684) | (Im 7:22) |
(sh: Kurban dan kekudusan (Senin, 9 September 2002)) Kurban dan kekudusanKurban dan kekudusan. Larangan untuk memakan lemak dan daran kembali disampaikan. Perlu diketahui bahwa lemak yang dimaksud disini, sebagaimana yang dimaksud pula dalam 3:3-4, bukan sekadar lemak yang menempel dalam daging, tetapi lemak yang menyelubungi isi perut dan usus binatang. Lemak demikian harus dikhususkan bagi Tuhan semata, dan penggunaan lemak ini untuk keperluan yang lain dilarang dengan keras. Hal ini berlaku bukan hanya untuk binatang kurban, tetapi juga untuk semua binatang yang tahir. Darah dilarang untuk dikonsumsi di mana pun, kecuali darah ikan dan beberapa jenis serangga. Selanjutnya, dalam ayat 28-34 penjelasan perintah tetang kurban salam. Berbeda dari kurban-kurban maha-kudus yang di jelaskan dalam 6:8-7:10, yang hanya dikerjakan oleh mereka yang memangku jabatan iman saja, bagian ini melibatkan orang-orang awam pula. Karena mereka yang bukan imam tidak boleh meletakan persembahan diatas mezbah, maka mereka diikut sertakan secara terbatas didalam persembahan-persembahan yang tidak termasuk jenis persembahan mahakudus. Dengan tangannya sendiri, seseorang mebawa kurban, dan bagian dada kurban menjadi persembahan unjukan bagi Allah. Lemaknya kemudian dibakar. Urutan prosedurnya penting untuk diperhatikan: imam harus mengambil dada dan paha kanan kurban setelah lemak dibakar dimezbah, karena lemak adalah bagian Tuhan (bdk. 1Sam. 2:15-17). Bagian ini ditutup dengan suatu rangkuman (ayat 35-38). Bgaian Harun dan keturunannya telah dijelaskan. Bangsa Israel harus memperhatikannya dengan seksama. Demikian pula, ritus-ritus mengenai kurban-kurban telah digariskan. Tujuan dari semua ini adalah agar bangsa Israel beribadah kepada Allah dengan setia melalui pemberian kurban-kurban, menguduskan diri mereka. Renungkan: Ketika anda mengambil keputusan untuk hidup kudus, Anda tidak dapat menjadi kudus dengan cara anda sendiri. Renungkan firmanNya setiap hari karena itu menyukakan hati Allah agar anda menjalani hidup sebagai ibadah yang berkenan dihadapan Allah. |