Tetapi jika ada orang yang menyebabkan kesedihan,<x id="d" /> maka bukan hatiku yang disedihkannya, melainkan hati kamu sekalian, atau sekurang-kurangnya--supaya jangan aku melebih-lebihkan--,hati beberapa orang di antara kamu.

Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu,<x id="g" /> yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu.<x id="h" />

Adakah kami mulai lagi memujikan diri<x id="a" /> kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian<x id="b" /> kepada kamu atau dari kamu?

Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.<x id="c" />

Dengan diri kami sendiri<x id="h" /> kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.<x id="i" />

Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan<x id="y" /> bagi kita.

tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan<n id="1" />.<x id="a" />

Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan<x id="g" /> demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.<x id="h" />"

Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa ada orang yang dapat mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang kami lakukan dan yang hasilnya sebesar ini.

Titus<x id="m" /> adalah temanku<x id="n" /> yang bekerja bersama-sama<x id="o" /> dengan aku untuk kamu; saudara-saudara kami yang lain<x id="p" /> itu adalah utusan jemaat-jemaat dan suatu kemuliaan bagi Kristus.

Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki<x id="g" /> untuk membawa kamu<x id="h" /> sebagai perawan suci kepada Kristus.

Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan,<x id="h" /> melainkan sebagai seorang bodoh<x id="i" /> yang berkeyakinan, bahwa ia boleh bermegah.

Tetapi dalam sebuah keranjang aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota dan dengan demikian aku terluput dari tangannya.<x id="q" />

Inilah yang kami megahkan<n id="1" />, yaitu bahwa suara hati<x id="v" /> kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan<x id="w" /> dan kemurnian<x id="x" /> dari Allah bukan oleh hikmat<x id="y" /> duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.

Bukan hanya oleh kedatangannya saja, tetapi juga oleh penghiburan yang dinikmatinya di tengah-tengah kamu. Karena ia telah memberitahukan kepada kami tentang kerinduanmu, keluhanmu, kesungguhanmu untuk membela aku, sehingga makin bertambahlah sukacitaku.

Dan bukan itu saja! Ia juga telah ditunjuk oleh jemaat-jemaat untuk menemani kami<x id="j" /> dalam pelayanan kasih ini, yang kami lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan<x id="k" /> kami.

Aku, Paulus,<x id="a" /> seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu<n id="1" /> demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.<x id="b" />

Aku tahu tentang seorang Kristen<n id="1" />;<x id="t" /> empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat<x id="u" /> ke tingkat yang ketiga dari sorga<n id="2" />.<x id="v" />

Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu?<x id="s" /> Maafkanlah ketidakadilanku ini!<x id="t" />