| (0.17595616666667) | (Mzm 50:1) |
(sh: Spiritualitas Kristen (Senin, 20 Agustus 2001)) Spiritualitas KristenSpiritualitas Kristen. Ragam spiritualitas yang dikenal oleh masyarakat secara umum pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3. Pembagian berdasarkan pada apa yang ditekankannya. Ragam pertama menekankan pentingnya melakukan ritual keagamaan seperti mengadakan penyembahan dan persembahan sesaji. Ragam kedua lebih menekankan pentingnya perbuatan amal. Ragam ketiga menekankan keduanya. Termasuk yang manakah kekristenan? Bukan ketiganya. Pemazmur nampaknya mengakhiri puisinya dengan memaparkan ragam spiritualitas yang ketiga yaitu memberikan tempat yang sama baik kepada ritual keagamaan dan moralitas tinggi (ayat 16-22, 23). Namun sebenarnya tidak. Pemazmur menekankan persembahan syukur bukan bakaran. Mengapa? Allah sendiri mengatakan bahwa Ia tidak membutuhkan segala macam korban persembahan sebab Ia adalah pemilik seluruh alam semesta (ayat 7-14). Apa yang akan manusia persembahkan sesungguhnya adalah milik Allah. Karena itu persembahan syukur merupakan bentuk ritual keagamaan yang paling tepat untuk dipersembahkan kepada Allah. Sebab melaluinya pengakuan bahwa apa pun yang dimiliki manusia adalah anugerah Allah sebab Ia pemilik dari semua yang ada (ayat 14-15). Namun bersyukur dengan tulus sebenarnya tidak mudah dilakukan. Penyebabnya adalah tingginya tingkat kemandirian manusia yang disebabkan karena kemajuan ilmu dan teknologi. Untuk mengurangi tingginya tingkat kemandirian itu dan meninggikan persembahan syukur kepada Allah, manusia harus mempunyai pengenalan yang benar akan Allah yaitu bahwa Allah adalah Penguasa seluruh alam semesta (ayat 1), Ia adalah Allah yang tak terhampiri dalam kemuliaan-Nya (ayat 2) namun juga Allah yang terlibat dalam sejarah manusia (ayat 3), Allah adalah hakim yang adil yang akan mengadili siapa pun termasuk umat-Nya (ayat 4). Renungkan: Jadi apakah spiritualitas kristen? Spiritualitas kristen adalah spiritualitas yang harus dimulai dengan pengenalan akan Allah yang benar, lalu diikuti dengan kehidupan yang penuh syukur dan bermoralitas tinggi. Sudahkah spiritualitas ini menjadi bagian dari hidup Anda? Manakah yang masih harus ditingkatkan dalam kehidupan spiritualitas Anda: pengenalan akan Allah, kehidupan yang penuh syukur, atau moralitas tinggi? Apa yang akan Anda lakukan? |
| (0.17595616666667) | (Mzm 55:1) |
(sh: Hai Kristen lompatlah seperti Daud (Minggu, 26 Agustus 2001)) Hai Kristen lompatlah seperti DaudHai Kristen lompatlah seperti Daud. Daud mengawali mazmur ini dengan ratapan yang sangat emosional. Ia mengembara, menangis, cemas, gelisah, ngeri, takut, gentar, merasa seram (ayat 3-6). Keadaan jiwa yang muncul ketika mengalami ancaman memotivasi seseorang untuk menyelamatkan diri seperti Daud yang ingin lari dari kehidupan sosialnya dan mencari perlindungan. Apa yang dialami oleh Daud? Ia mengalami serangan fisik (ayat 4) dan serangan psikis baik yang disebabkan karena hinaan maupun fitnahan. Semua itu tidak datang dari musuh ataupun pembenci Daud namun justru datang dari orang yang sangat dekat dengannya baik secara sosial maupun rohani. Hal ini merupakan pukulan yang sangat telak bagi jiwanya. Serangan yang datang dari kawan-kawan dekat lebih mematikan sebab mereka tahu kelemahan Daud dengan benar. Karena itu tidak heran jika cara ia memohon kepada Allah nampak seperti mendesak dan memaksa Allah (ayat 2-3). Secara psikologis, keadaan jiwa ini akan terus bertahan sebelum ancaman itu ditiadakan. Namun Daud tidak mengalami itu. Sebelum Allah bertindak, Daud sudah mengakhiri doanya dengan keyakinan bahkan anjuran kepada orang percaya lainnya (ayat 23). Ia melakukan lompatan besar dari tertekan menjadi terbebas. Mengapa ia mampu? Ia berpijak pada pemahaman tentang relasi yang ia miliki dengan Allah dan relasi yang dimiliki oleh orang fasik dengan Allah (ayat 16-20). Renungkan: Kristen masa kini pun mampu melakukan lompatan besar seperti Daud ketika mengalami berbagai kesulitan, tekanan, maupun ancaman sebab relasi kita kepada Allah dibangun berlandaskan darah Kristus. Allah sudah memberikan yang terbaik untuk membangun relasi itu. Karena itu jangan takut dan siaplah untuk melompat. Bacaan untuk Minggu Ke-12 sesudah Pentakosta Lagu: Kidung Jemaat 366 Pa 8 Mazmur 51 Perzinahan dengan Batsyeba pasti bukan satu-satunya dosa yang dilakukan Daud dalam hidupnya. Namun dapat dipastikan bahwa setelah ditegur oleh Natan, Daud tidak pernah mengulanginya. Ini berarti bahwa telah terjadi pertobatan sejati dalam kehidupan Daud yaitu dosa dinyatakan -- dosa diakui -- mohon ampun – dosa ditinggalkan. Apa yang terjadi dalam kehidupan Kristen seringkali tidak demikian. Dosa tidak ditinggalkan tapi justru ditingkatkan. Apa rahasia Daud? PA hari ini akan menuntun kita untuk menemukannya. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 1. Setelah ditegur Allah melalui nabi Natan, daftarkanlah permohonan Daud kepada Allah (ayat 3-4, 9)! Apa yang mendasari permohonannya (ayat 5-6)? Berdasarkan penggunaan berbagai kata kerja, apa yang kita lihat tentang penilaian Daud atas perzinahannya? Bagaimanakah pemahaman Daud akan dosa (ayat 5b-7)? 2. Apakah dampak dosa bagi kondisi kejiwaan Daud (ayat 10, 14), relasinya dengan Allah (ayat 13), relasinya dengan sesama khususnya dengan saudara dan kerabat Uria (ayat 16), negara dan rakyat yang ia pimpin (ayat 20)? Apa yang Daud harapkan dari Allah sehubungan dengan dampak dosa tersebut di atas? Pemahaman apa yang Anda dapatkan tentang dosa berdasarkan dampak yang ditimbulkan? 3. Bagaimanakah pemahaman Daud tentang penyesalan yang sejati (ayat 8, 18-19)? Apakah ini sekadar pemahaman Daud secara pengetahuan atau penyesalan sejati? Jelaskan! Seberapa pentingkah penyesalan sejati dalam proses pertobatan yang berkenan di hadapan Allah? Jelaskan! 4. Apa permohonan Daud dalam ayat 12b, 14? Apa arti permohonan tersebut? Mengapa ini penting? Apa janji Daud kepada Allah (ayat 15)? Apa yang kita pelajari tentang Daud dari janji tersebut? 5. Ringkaskanlah proses pertobatan sejati Daud? Bagaimanakah keterkaitan setiap tahap bagi keseluruhan proses tersebut? Bagian manakah dari proses tersebut yang paling sering diremehkan? Apa dampaknya bagi proses pertobatan sejati? Bagaimanakah pertobatan yang Anda lakukan selama ini? Adakah yang akan Anda perbaiki? |
| (0.17595616666667) | (Mzm 119:33) |
(sh: Taurat adalah segala-galanya (Selasa, 28 Mei 2002)) Taurat adalah segala-galanyaTaurat adalah segala-galanya. Pemazmur masih terus mengumandangkan keyakinannya yang mendalam pada Taurat Tuhan. Keyakinannya pada Taurat tidak hanya tiba pada kerinduan untuk mengerti dan memelihara, tetapi juga kerinduan untuk memeliharanya dengan segenap hati (ayat 33,34). Hati yang dimaksudkan di sini bukan liver, tetapi pusat hidup yang mengendalikan seluruh gerak dan tingkah laku manusia, sehingga bisa juga berarti akal budi. Pemazmur menyadari bahwa yang mengendalikan seluruh tingkah laku dan gerak hidup manusia adalah hati atau “akal budi”. Itu sebabnya jika hati dikuasai oleh dosa, maka seluruh tingkah laku, gerak, dan perbuatan manusia adalah kejahatan. Sebaliknya, jika hati manusia dipenuhi oleh Allah dan kebenaran-Nya, maka seluruh tingkah laku, gerak, dan perbuatannya adalah kebaikan. Karenanya, pemazmur meminta agar Tuhan membuat hatinya condong kepada Taurat-Nya, melakukan perintah-peri ntah- Nya, dan tidak kepada laba atau keuntungan (ayat 36). Jelas bahwa pemazmur menyadari tentang adanya kecenderungan dalam diri manusia untuk mengejar laba, harta dunia, atau keuntungan dalam berbagai cara. Orang sepertinya semata-mata bertujuan memajukan diri sendiri, kalau perlu mengurbankan, menindas, bahkan merampas kepentingan dan hak orang lain. Tindakan ini tentu saja menumpulkan kepekaan akan kebenaran dan kehendak Allah. Pemazmur telah menunjukkan kepada kita bagaimana bersikap terhadap firman Tuhan. Firman Tuhan itu harus dipegang sampai akhir, dipelihara dengan segenap hati, bergantung dan berharap pada, mencintai, merenungkan-Nya, dan melakukan-Nya. Sikap seperti ini hanya muncul dalam diri seseorang yang sungguh mengalami dan mendalami keindahan firman Tuhan. Ini juga berarti bahwa Taurat tidak hanya untuk dimiliki seorang saja. Semua orang harus tahu tentang Taurat Tuhan. Renungkan: Jika Anda ingin berakar dan bertumbuh dalam firman-Nya, seperti pemazmur, milikilah sikap terhadap firman Tuhan seperti yang pemazmur miliki. “Hiduplah menurut Taurat Tuhan, maka kamu akan hidup” (bdk. Luk. 10:25-28). |
| (0.17595616666667) | (Ams 3:27) |
(sh: Wujudkanlah kebaikan dan keadilan! (Minggu, 25 Juli 1999)) Wujudkanlah kebaikan dan keadilan!Wujudkanlah kebaikan dan keadilan! Kebaikan dan keadilan merupakan hak yang didambakan umat manusia. Namun, hal itu sering menjadi sesuatu yang sulit diraih. Nampaknya, hak ini hanya dimiliki oleh golongan orang atau sistem tertentu. Dalam zaman yang serba modern ini, kerinduan orang untuk diperlakukan baik dan adil semakin jauh jangkauannya. Zaman sekarang ini lebih sering kita jumpai sikap tidak peduli terhadap orang lain. Orang sudah terpola hidup demi kepentingan dan keuntungan diri sendiri. Sikap demikian inilah yang menghancurkan kesempatan bagi sesama untuk menikmati sentuhan kebaikan dan keadilan. Bagaimana mengubahnya? Yaitu dengan jalan menyadari bahwa manusia akan menjadi manusia sejati bila selalu memperhitungkan fakta bahwa ia adalah bagian dari sesamanya, sehingga tidak semena-mena. Sikap terhadap ketidakadilan. Perlakuan tidak adil, merugikan sesama, dan menguntungkan diri sendiri, tidak pernah dilakukan secara tidak sadar. Bila ada yang mengatakan: "tanpa sadar telah merugikan Anda ..." itu sekadar alasan membenarkan diri sendiri. Kita masih hidup di dunia, belum di sorga. Kita adalah manusia biasa, bukan malaikat, yang rentan dengan keinginan melakukan perbuatan dosa, yang melakukan dosa karena telah berlaku tidak adil terhadap sesama, atau melakukan dosa karena diperlakukan tidak adil. Strategi busuk seperti ini sudah sering dilakukan oleh komunitas yang berusaha merugikan pihak tertentu dan menguntungkan pihak lainnya. Berkat Allah selalu menyertai orang benar. Tuhan Allah mengutuk mereka yang melakukan praktek "penyimpangan", karena segala sesuatu yang dihasilkan adalah hasil duniawi yang sifatnya semu dan hanya akan dinikmati sesaat. Sebaliknya, Allah memberkati mereka yang benar, jujur, dan bijaksana. Serahkanlah segala kekuatiran dan kecemasan kita, karena Allah pasti menuntun kita dengan kesabaran agar jangan jatuh dalam godaan itu. Tetaplah setia kepada-Nya, Ia akan memberkati kita! Renungkan: Ketidakbenaran hanya dapat dikalahkan oleh integritas dalam ketaatan pada firman Tuhan. |
| (0.17595616666667) | (Ams 8:1) |
(sh: Wejangan hikmat (Minggu, 1 Agustus 1999)) Wejangan hikmatWejangan hikmat Kembali kita diperhadapkan pada wejangan hikmat, suatu nasihat dan peringatan Tuhan. Pada ayat 1-3 dijelaskan bahwa hikmat yang berseru-seru di segala tempat dan waktu itu ditujukan kepada semua orang. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa Tuhan senantiasa menyampaikan nasihat dan perintah-Nya untuk kebaikan umat manusia. Bagian ini senada dengan ucapan Yohanes Pembaptis tatkala ia berseru-seru dalam rangka mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Sesungguhnya hikmat itu tak jauh dari manusia, karena ada di sekitar manusia. Hikmat telah tersedia dan diberikan kepada manusia. Seorang yang menyadari kebutuhannya akan hikmat, akan mencari dan mendapatkan. Setelah didapatnya, maka hikmat itu adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya, yang tak dapat disamakan dengan apa pun juga. Nilai suatu hikmat. Kalau kita meneliti wejangan hikmat seperti yang diungkapkan dalam bacaan hari ini, tentu kita sepakat mengatakan betapa berharganya hikmat itu. Dalam ayat 11 dikatakan bahwa nilai hikmat lebih besar daripada permata, bahkan semua yang menjadi keinginan manusia pun tidak dapat dibandingkan dengan nilai hikmat itu. Hikmat tidak dapat dibeli dengan uang karena terlalu berharga. Permata dan emas pilihan yang di mata manusia sangat berharga dan terlalu tinggi daya belinya, tetap bukan tandingan hikmat. Hikmat tidak akan dimiliki orang yang mengandalkan kekayaan, kekuasaan, kepandaian, atau kedudukannya; tetapi menjadi milik orang yang hidup takut akan Tuhan, yaitu: yang membenci kejahatan, membenci kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. Orang yang menghargai hikmat akan hidup dalam pimpinan hikmat-Nya, sehingga hidupnya menjadi berharga di mata Allah dan manusia. Renungkan: Sepanjang hidup Anda, sudahkah Anda merasa bahwa hidup ini sangat berharga? Di mata dunia ataukah di mata Allah? Bagaimana Anda meresponi wejangan hikmat hari ini? Doa: Ya, Tuhan, kuasailah diriku dengan hikmat Ilahi-Mu. |
| (0.17595616666667) | (Ams 19:1) |
(sh: Alkitab memang untuk segala bidang (Selasa, 8 Agustus 2000)) Alkitab memang untuk segala bidangAlkitab memang untuk segala bidang. Bagaimanakah respons Anda jika ada orang yang bersaksi bahwa Alkitablah satu-satunya yang dibutuhkan oleh semua manusia tanpa terkecuali? Jika Anda mengamini, dapatkah Anda menyebutkan satu alasan yang paling berkesan bagi Anda? Memang ada beberapa alasan, tapi yang ingin ditekankan oleh amsal kita hari ini adalah bahwa Alkitablah yang dibutuhkan oleh manusia sepanjang abad, sebab Alkitab selalu berbicara tentang kenyataan. Di dalam dunia yang hampir segala sesuatunya diukur dengan uang, amsal dengan gamblang mengatakan bahwa menjadi orang miskin itu sangat tidak enak. Alasannya ia akan tetap pada tingkat kemiskinan jika beruntung, jika tidak ia akan merosot dari satu tingkat kemiskinan kepada kemiskinan yang lebih rendah. Coba bayangkan, jika seseorang tidak mempunyai relasi (7), bagaimana mungkin ia dapat memperbaiki tingkat kehidupannya? Untuk berkembang dan maju, seseorang pasti membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang lain. Berbeda dengan orang kaya, ia dapat menjadi semakin kaya sebab banyak relasi yang dapat ia bangun (4, 6). Tidak ada yang dibanggakan dengan menjadi miskin, kecuali jika ia mempunyai kelakuan bersih (1). Tapi kebanggaan itu sebenarnya dapat dimiliki oleh semua orang. Karena itulah manusia tidak boleh malas dalam bekerja ataupun belajar (15), namun juga tidak boleh sembarang rajin (2), harus disertai dengan hikmat dan pengetahuan. Perkawinan yang harmonis dan langgeng semakin langka. Perceraian bukan lagi peristiwa yang menggemparkan. Salah satu penyebab utamanya dipaparkan oleh amsal secara jelas yaitu istri yang tidak bijak (13). Karena itu mempunyai istri yang baik adalah anugerah yang sangat besar (14). Amsal tidak bermaksud meremehkan perempuan, justru sebaliknya amsal `mengagungkan' perempuan sebagai pihak yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan bahtera rumah tangga. Karena itu berdoalah untuk istri yang bijak. Renungkan: Kenyataan yang paling penting dan nyata bagi manusia juga dipaparkan dengan jelas yaitu tentang hidup dan mati. Hanya satu yang dapat memelihara hidup, bukan kekayaan dan bukan istri yang bijak, melainkan ketaatan kepada firman Tuhan (16). Ia sudah memberikannya dalam bentuk yang tertulis yaitu Alkitab. |
| (0.17595616666667) | (Ams 24:19) |
(sh: Tinggalkan sikap pandang bulu dan pemalas (Senin, 30 Oktober 2000)) Tinggalkan sikap pandang bulu dan pemalasTinggalkan sikap pandang bulu dan pemalas. Pengadilan adalah untuk menegakkan keadilan. Bila di dalam pengadilan tidak ditemukan lagi keadilan, sesungguhnya pengadilan telah kehilangan fungsi dan perannya. Bukan keadilan, ketertiban, keamanan, dan kebenaran yang ditegakkan, namun yang terjadi adalah kekacauan dan penindasan hak orang benar. Kebenaran dan keadilan telah dimanipulasi dengan berbagai cara dan selubung kemunafikan. Tak mudah bagi segelintir orang yang mungkin masih memiliki nurani keadilan dan kebenaran untuk tetap menyuarakannya, karena tidak sedang berhadapan dengan pribadi tertentu tetapi sebuah sistem global. Betapa menyedihkan ketika kita membaca berbagai kasus yang akhirnya ditangisi oleh pihak lemah setelah keputusan pengadilan dijatuhkan. Apa yang Kristen lakukan melihat kenyataan seperti ini? Mungkin kita tidak dapat melakukan apa pun karena jabatan kita bukanlah seorang hakim, seorang jaksa, atau seorang pembela. Tetapi bila kita berkesempatan menjadi saksi, apa yang harus kita katakan? Penulis Amsal mengatakan bahwa kita harus menjadi saksi kebenaran dan memihak yang benar. Tak ada 'alasan relasi' bagi kita untuk membelanya bila ia memang bersalah. Tak ada alasan juga bagi kita untuk tidak membela orang yang benar karena bukan relasi kita. Sikap pandang bulu tak pernah dibenarkan dalam kasus apa pun. Selain sikap pandang bulu, sikap pemalas juga harus ditinggalkan. Seorang pemalas tak pernah belajar menghargai waktu dan hidupnya. Ia tak pernah memikirkan kebutuhan hidupnya dan bagaimana cara mencukupinya. Ia tak pernah memikirkan kesusahan masa depan karena lumbungnya kosong. Ia tak pernah berusaha menata hidupnya dari sekarang. Ia baru akan menyadari setelah kemiskinan dan kekurangan melanda hidupnya, tetapi semuanya sudah terlambat. Betapa menderitanya hidup seorang pemalas, karena ia tak pernah menyadari betapa malangnya hidupnya. Ketika ia menyadari ternyata semua sudah terlambat. Kemiskinan dan kekurangan tiba-tiba datang menyerbu, tanpa memberi kesempatan kepadanya untuk menolaknya. Renungkan: Sikap pandang bulu dan kemalasan hanya dimiliki oleh orang yang tidak pernah belajar menghargai sesama dan arti kehidupan ini. |
| (0.17595616666667) | (Yes 22:1) |
(sh: Tuhan adalah andalanku (Selasa, 23 Oktober 2012)) Tuhan adalah andalankuJudul: Tuhan adalah andalanku Waktu itu Yerusalem didatangi oleh duta-duta dari kelompok koalisi untuk mengajak Yehuda bergabung dalam koalisi melawan Asyur. Yehuda menolak ajakan koalisi tersebut. Alih-alih bergabung dengan koalisi anti-Asyur, mereka justru memohon bantuan Asyur dan membayar upeti. Selain mereka mengandalkan benteng-benteng kokoh yang membuat kota ini aman, mereka juga mengandalkan bala bantuan Asyur yang merupakan negara adidaya. Tentu saja mereka harus tunduk juga kepada raja Asyur sekaligus mengakui bahwa ilah-ilah bangsa Asyur lebih kuat dari Allah mereka (sesuai kebiasaan Timur Tengah kuno). Maka Allah Yehuda tidak menjadi andalan mereka lagi, melainkan ilah-ilah bangsa Asyur yang merupakan berhala-berhala yang mati. Dengan dasar ini Tuhan akan menghukum bangsa Yehuda melalui pembuangan penduduk Yerusalem ke Babel. Sang nabi menubuatkan, bahwa para pejabat dan kaum bangsawan serta agamawan akan ditawan dan dibuang ke negeri asing. Mereka akan berada di bawah kekuasaan bangsa lain. Jadi, nubuat ini memiliki inti berita pada ajakan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan. Yehuda harus berkata, "Tuhan adalah Andalanku, Tuhan adalah Gunung Batuku." Adakah andalan Anda selain Tuhan? Kalau ada, itu adalah dosa penyembahan berhala di hadapan Tuhan. Untuk itu Anda harus bertobat, dan kembali andalkan hanya Dia senantiasa! Diskusi renungan ini di Facebook:
|
| (0.17595616666667) | (Yes 23:1) |
(sh: Kesombongan manusia (Kamis, 9 September 2004)) Kesombongan manusiaKesombongan manusia. Pasal ini merupakan nubuat Nabi Yesaya tentang apa yang akan terjadi pada Tirus dan Sidon. Tirus ialah sebuah kota yang kaya terletak di pesisir Laut Tengah dan selama berabad-abad menjadi kota yang diagungkan karena perdagangannya yang terkenal di belahan dunia pada waktu itu. Keterangan tentang Tirus dapat dibaca dari kitab Yosua yang menyebutkan Tirus sebagai kota yang kuat (Yos. 19:29). Selain itu, Tirus menjadi musuh Israel pada pemerintahan Daud dan Salomo. Pada awalnya Tirus ialah sebuah kota jajahan dari Sidon, tapi kemudian Tirus lebih terkenal melebihi Sidon. Sedangkan, Sidon adalah kota pelabuhan yang terkenal pada waktu itu. Sidon memiliki dua pelabuhan utama yang menguasai rute pelayaran kapal-kapal dagang melalui laut. Pada waktu itu, Sidon merupakan kota pertahanan bangsa Kanaan (ayat 2-4). Tetapi, ketenaran, kekuatan dan kesombongan yang dimiliki oleh Tirus dan Sidon akan dihapuskan oleh Allah, karena mereka telah menjadi sombong atas kemampuan mereka itu (ayat 6-9). Tirus dan Sidon akan hancur, dan tempat kebanggaan mereka yaitu benteng dan pelabuhan tidak terlihat lagi (ayat 10,11). Tirus akan diserahkan kepada binatang-binatang gurun untuk dimusnahkan (ayat 13b). Benteng-benteng pertahanan Tirus sebagai lambang kekuatan mereka akan hancur (ayat 14). Kesombongan manusia akan luntur oleh keMahakuasaan Allah. Meskipun begitu, Allah akan menyediakan pemulihan Tirus kembali setelah lewat masa yang ditentukan-Nya yaitu tujuh puluh tahun (ayat 17). Inilah janji pemulihan yang Allah berikan kepada Tirus dan Sidon. Manusia diciptakan penuh potensi oleh Tuhan bukan untuk menyombongkan dirinya, tapi untuk memuliakan nama-Nya. Kitab Mazmur menyebut orang-orang yang sombong sebagai musuh Allah (Maz. 22:30). Kita dipanggil menjadi anak-Nya untuk mengakui Tuhan di setiap bidang kehidupan kita (Ams. 3:6) maka Ia akan menunjukkan jalan-Nya kepada kita. Renungkan: Kesombongan mengakibatkan kehancuran. Anak Tuhan juga tidak luput dari hukuman Tuhan kalau menyombongkan diri. |
| (0.17595616666667) | (Dan 2:16) |
(sh: Bersama dengan Allah (Minggu, 18 April 1999)) Bersama dengan AllahBersama dengan Allah. Jika kita hidup pada masa itu, maka kita akan menyimpulkan bahwa Daniel nekad! Bayangkan, dari sekian banyak orang berhikmat, ahli nujum, ahli jampi yang dimiliki raja, tak seorang pun mampu memecahkan misteri mimpinya. Mereka yang diakui keahlian dan kemampuannya menyerah, tak mampu berbuat apa-apa. Namun, ketika Daniel memutuskan untuk menghadap raja dan menawarkan jasa menjelaskan dan mengartikan mimpinya, mata iman dan keyakinan kita terbuka. Daniel tidak berjuang sendiri, ia memohon penyertaan dan kasih sayang Allah. Allah mendengarkan doanya dan memberinya hikmat serta kemampuan untuk mengungkap misteri mimpi raja. Bila berada bersama Allah tak ada permasalahan yang tak dapat diselesaikan. Karunia Allah. Di hadapan raja, Daniel tidak langsung berbicara nyerocos menjelaskan dan mengartikan rahasia mimpi raja. Dengan strategi tenang dan memiliki kesadaran penuh bahwa Allah besertanya, Daniel memulai penjelasannya. Perhatian raja dimanfaatkannya untuk menjelaskan bahwa kemampuannya menjelaskan dan mengartikan rahasia mimpi raja sepenuhnya adalah hikmat dan karunia dari Allah. Hanya Allah, Sumber segala hikmat, di sorga yang berkuasa mengungkapkan segala yang tersembunyi. Hikmat dan kemampuan menyelami hal-hal yang Allah nyatakan bukan merupakan kemampuan manusia, tetapi merupakan karunia Allah. Mitra Allah. Ketika Daniel memutuskan untuk menghadap raja Nebukadnezar, ketika itu pula ditegaskan bahwa keberhasilannya memecahkan misteri mimpi raja bukan merupakan kehebatan dan kemampuannya, tetapi pemberian Allah. Daniel dkk. menunjukkan kepada kita bagaimana bersikap sebagai mitra Allah. Orang-orang yang layak disebut mitra Allah adalah orang-orang yang dengan penuh keyakinan bergantung pada Allah, rendah hati, dan berusaha memusatkan pikiran orang bukan pada dirinya tetapi pada Allah. Renungkan: "Mitra" adalah alat. "Mitra" Allah adalah alat Tuhan menyalurkan kehendak dan inspirasi-Nya. Sebagai jemaat, yang harus dipermuliakan dan diagungkan adalah Allah bukan alat-alat-Nya atau mitra-Nya. |
| (0.17595616666667) | (Mat 4:12) |
(sh: Pergumulan akhir tahun (Minggu, 31 Desember 2000)) Pergumulan akhir tahunPergumulan akhir tahun. Dengan kemenangan-Nya atas pencobaan, Yesus memasuki pelayanan-Nya dengan 3 tindakan awal yang sangat indah. Pertama, Yesus kembali ke Galilea untuk memulai pelayanan-Nya bukan menghindari bahaya sebab penangkapan Yohanes menandakan bahwa pelayanan Yohanes sudah selesai. Kembalinya Yesus ke Galilea adalah keputusan yang tepat. Wilayah Galilea tidak luas namun penduduknya padat. Jumlah penduduk di desa yang terkecil saja mencapai 15.000 jiwa. Selain itu jalan-jalan sudah dibangun dengan baik. Penduduk Galilea juga terbuka kepada ide-ide baru. Ini memungkinkan bagi ajaran baru untuk didengar dan disambut. Strategi pelayanan Yesus ini sangat tepat dan sesuai kehendak-Nya (14-15). Kedua, pemanggilan murid-murid-Nya yang pertama merupakan pernyataan pola kerja Allah yang berbeda dengan manusia. Di dalam tradisi Yudaisme, para murid memilih gurunya sedangkan Yesus memanggil mereka yang Ia inginkan. Prinsip semua adalah anugerah-Nya mulai diperkenalkan dalam peristiwa ini. Ketiga, mukjizat yang dilakukan oleh Yesus menegaskan bahwa Ialah utusan Allah. Hal penting lainnya dari mukjizat Yesus adalah mukjizat tidak dibuat untuk meringankan pekerjaan-Nya namun bagi kepentingan orang lain karena itulah mukjizat yang dilakukan seringkali berupa penyembuhan dari penyakit dan kelemahan fisik. Ini semua dilakukan untuk menyatakan belas kasihan Allah kepada manusia. Renungkan: Dasar tindakan Yesus yang indah ini terletak pada kehidupan pribadi yang kudus di hadapan Allah yang dimiliki-Nya sebelum Ia melakukan pelayanan-Nya. Karena itulah sebelum kita memasuki tahun 2001 hendaklah kita mohon kepada Allah untuk mengoreksi dan menyatakan kepada kita hal-hal apa yang harus kita perbaiki sebelum kita menerima pelayanan dan tanggung jawab di tahun yang baru agar kita dapat melakukan semuanya dengan baik. Bacaan untuk Minggu ke-1 sesudah Natal Lagu: Kidung Jemaat 345 |
| (0.17595616666667) | (Mat 5:17) |
(sh: Firman kekal untuk diterapkan (Selasa, 4 Januari 2005)) Firman kekal untuk diterapkanFirman kekal untuk diterapkan. Yesus datang ke dunia ini bukan untuk membatalkan Hukum Taurat, tetapi untuk menggenapinya (ayat 17) menurut hakikat dan semangat yang terdalam, yaitu untuk mengasihi Allah. Hidup, ajaran, dan karya penebusan Kristus adalah penggenapan Hukum Taurat. Ia menegaskan pula bahwa Perjanjian Lama adalah firman Allah yang kekal (ayat 18). Artinya Perjanjian Lama menyatakan kehendak Allah yang tidak berubah bagi umat-Nya. Oleh karena itu, siapa pun yang melalaikan atau melanggar satu perintah saja dari firman Tuhan itu, ia telah melanggar seluruh firman Tuhan. Ia bukan anggota Kerajaan Surga (ayat 19). Yang mengejutkan adalah Yesus memakai ilustrasi kehidupan keagamaan para ahli Taurat dan orang Farisi. Bagi Yesus kehidupan agama mereka tidak sejati. Mereka bukan pelaku firman Tuhan (ayat 20). Bagaimana mungkin orang-orang yang kesehariannya bergaul dengan firman Tuhan ternyata di mata Yesus bukanlah pewaris Kerajaan Surga? Ketaatan orang Farisi hanya bersifat lahiriah. Apa yang mereka lakukan tidak didasarkan atas kasih kepada Allah dan sesama. Oleh sebab itu, Yesus menasehati para murid-Nya untuk tidak memiliki hidup keagamaan seperti yang dimiliki ahli Taurat dan orang Farisi. Yesus ingin para murid-Nya memberlakukan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh mulai dari dalam hati bukan hanya sekadar tingkah laku lahiriah. Lalu bagaimana mungkin Ia mengharapkan kita berbuat lebih dari orang Farisi? Bisa! Hidup keagamaan kita bisa lebih baik karena berasal dari Kristus. Karena kita memiliki kebenaran Kristus, kita dapat mematuhi Tuhan dengan kasih. Hanya Yesus yang dapat membebaskan manusia untuk hidup benar di hadapan Allah dan dalam hubungan yang benar dengan sesama manusia. Dia mampu mengubah kondisi manusia berdosa untuk hidup benar dan menghayati kehendak Tuhan dari hati yang diperbarui-Nya. Renungkan: Marilah kita mendasarkan semua perilaku dan sikap kristiani kita atas Firman Hidup. |
| (0.17595616666667) | (Mat 24:45) |
(sh: Tuan akan datang dengan tiba-tiba (Minggu, 1 April 2001)) Tuan akan datang dengan tiba-tibaTuan akan datang dengan tiba-tiba. Kepergian sang tuan dalam kurun waktu yang tidak terbatas dapat memunculkan dua sikap dalam diri hamba yang ditinggalkannya. Bila hamba itu setia ia akan menghargai kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan oleh tuannya. Waktu yang ada betul-betul dipakai dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab untuk menghasilkan karya yang menyenangkan hati tuannya. Ketika tuannya datang, hamba ini dapat memperlihatkan hasil kerja yang optimal. Tuannya pun sangat menghargai jerih lelahnya dan memberikan pahala kepadanya. Ia naik pangkat dan menjadi orang kepercayaan tuannya. Sebaliknya bila hamba itu jahat ia akan bersikap lalai, meremehkan waktu, dan mengerjakan hal-hal yang jahat, waktu yang ada disia-siakan dan tugas yang dipercayakan kepadanya tidak dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Firman Tuhan menyatakan dengan jelas bahwa ketika tuannya kembali hukuman bagi hamba yang jahat pasti akan dijatuhkan. Ia akan mengalami kesengsaraan dan penderitaan. Jumlah waktu yang sama dimiliki oleh setiap manusia. Tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang. Waktu terus berjalan maju, tak ada yang dapat menunda. Suatu ketika waktu ini akan habis. Dalam kurun waktu ini Tuhan Yesus mempercayakan tugas kepada murid-murid-Nya. Ia ingin agar waktu yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas-tugas yang telah dipercayakan- Nya. Suatu hari Ia pasti datang kembali dan menuntut pertanggungjawaban dari hamba-hamba-Nya. Hamba yang setia diberikan pahala sedang hamba yang jahat akan dihukum dalam penderitaan. Renungkan: Bagaimana Anda memanfaatkan waktu yang masih ada saat ini? Upayakan karya yang memuliakan Tuhan, supaya ketika Tuhan Yesus datang Ia mendapati Anda setia. Bacaan untuk Minggu Sengsara 6 Lagu: Kidung Jemaat 282 |
| (0.17595616666667) | (Mat 25:14) |
(sh: Terima beda dituntut sama (Selasa, 3 April 2001)) Terima beda dituntut samaTerima beda dituntut sama. Saat sang tuan akan pergi dalam kurun waktu yang tidak terbatas, ia memanggil tiga hambanya dan menyerahkan kepada masing-masing sejumlah talenta yang berbeda. Ada yang lima, ada yang dua, dan ada yang satu. Satu talenta seharga kurang lebih 6000 dinar. Satu dinar kira-kira upah buruh dalam sehari. Sang tuan menyerahkan talenta-talenta itu karena ia berkeinginan agar hamba-hambanya mengupayakan apa yang diterima untuk dikaryakan dan dapat berlipat-ganda. Suatu saat ia pasti datang kembali untuk mengadakan perhitungan dan menuntut pertanggungjawaban atas talenta-talenta yang telah dipercayakannya. Kristen yang telah dipercayakan 'talenta' seharusnya memakai talenta yang ada padanya untuk berkarya bagi Kerajaan Surga. Seperti dua hamba yang melipatgandakan talenta yang dimiliki, demikian pun kita. Kita mau berjerihlelah untuk Tuhan sebab kita menghargai hidup kita, potensi yang kita miliki adalah aset berharga yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita. Kita mau berupaya keras sebab kita tahu bahwa Sang Tuan sangat menghargai apa yang kita lakukan dengan sungguh- sungguh. Akan tiba saatnya kita diberikan hak masuk dalam kebahagiaan bersama Tuhan Yesus kelak di dalam kerajaan-Nya. Untuk memacu diri dan meningkatkan daya berjerihlelah, kita jangan memiliki sikap seperti hamba ke tiga. Hamba itu meremehkan kesempatan, menanggapi pemberian tuannya dengan sikap yang salah, memiliki praduga dan curiga kepada tuannya, bahkan sempat berpikir bahwa sang tuan kejam dan jahat. Anggapan ini membuat ia takut bertindak sesuatu dan peluang untuk melipatgandakan disia-siakan. Ia menutupi kesalahannya dengan cara menuduh tuannya tidak berbuat benar. Allah menghargai hamba yang berjerihlelah namun Ia murka pada hamba yang malas dan lalai. Pahala diberikan kepada yang mau mengembangkan talenta, penderitaan akan menjadi bagian bagi yang malas. Renungkan: Tidak seorang pun yang tidak dikaruniai kemampuan dan kesempatan. Setiap orang dipercayakan potensi yang berbeda tetapi dituntut sama yakni bertanggungjawab dan berjerihlelah untuk melipatgandakan. Gunakan kesempatan dan kemampuan dengan sebaik-baiknya. |
| (0.17595616666667) | (Mat 27:1) |
(sh: Menyesal tetapi tidak berbalik (Rabu, 11 April 2001)) Menyesal tetapi tidak berbalikMenyesal tetapi tidak berbalik. Penyesalan dalam diri seseorang biasanya timbul setelah ia menyadari bahwa apa yang telah diperbuatnya adalah salah. Itulah yang terjadi dalam diri Yudas Iskariot. Dia sama sekali tidak mengira bahwa Yesus yang dijualnya dengan 30 keping perak harus dihukum mati. Ini memberikan gambaran kepada kita bahwa tindakannya menjual Yesus semata-mata karena uang. Yudas adalah seorang yang cinta uang, dan hal ini didukung oleh tindakan-tindakannya terdahulu, khususnya bila dihubungkan dengan pekerjaannya, sebagai seorang bendahara. Lalu bagaimana berespons terhadap tindakan Maria, adik Lazarus, ketika menuangkan minyak Narwastu yang mahal harganya. Penyesalan selalu datang terlambat. Tindakannya mengembalikan uang hasil menjual Yesus, tidaklah dapat mengubah keadaan. Keputusan para imam dan tua-tua Yahudi untuk membunuh Yesus tidak dapat diubah karena didasari oleh kebencian yang mendalam. Hal ini nampak dari sikap mereka menanggapi penyesalan Yudas yang mengakui bahwa dia telah menyerahkan darah orang tidak berdosa, dengan mengatakan bahwa tindakan Yudas itu adalah urusannya sendiri. Padahal keinginan untuk membunuh Yesus telah mereka rencanakan jauh-jauh hari. Sedangkan tindakan Yudas mereka peralat untuk mewujudkan rencana keji tersebut. Karena merasa telah berdosa, Yudas akhirnya memutuskan untuk memilih jalan pintas yaitu mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Bunuh diri bukanlah jalan keluar untuk memperbaiki suatu kesalahan. Bila kita menyadari bahwa kita telah berdosa kepada Allah datanglah kepada-Nya, akui dosa kita, dan mohonlah pengampunan dari-Nya. Rasakan cinta kasih Tuhan yang selalu terbuka dan mengalir untuk kita. Lihatlah juga pengampunan tersebut sebagai suatu kesempatan besar yang Allah berikan agar kita dapat memperbaiki kembali hubungan yang terputus oleh dosa itu. Renungkan: [1]. kekayaan memiliki dan dimiliki oleh Yesus Kristus tidak dapat dibandingkan dengan kekayaan materi, kedudukan, dan jabatan. Karena itu janganlah menjual Kristus hanya karena ingin hidup berkelimpahan harta materi. [2]. Janganlah menjalankan tugas keimaman hanya berdasarkan pengetahuan tanpa pengenalan yang dalam dan kesetiaan yang sungguh kepada Kristus. |
| (0.17595616666667) | (Mat 27:57) |
(sh: Mati pun dikuatirkan (Sabtu, 14 April 2001)) Mati pun dikuatirkanMati pun dikuatirkan. Kematian telah mengakhiri penderitaan Yesus di dunia. Siapa yang bertanggungjawab terhadap tubuh kaku Yesus? Apakah akan tetap tergantung di kayu salib hingga akhirnya hancur membusuk? Menurut hukum pemerintahan Roma, seorang penjahat yang mati di kayu salib akan terus dibiarkan hingga tubuhnya membusuk. Hal itu pun mungkin akan diberlakukan bagi tubuh Yesus seandainya Pilatus tidak mengizinkan Yusuf dari Arimatea, seorang Yahudi yang kaya, meminta tubuh Yesus untuk dikuburkan secara layak. Yusuf membungkus tubuh Yesus dengan kain kafan, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur miliknya sendiri. Saat itu hanya orang-orang kaya saja yang memiliki kubur. Dengan demikian genaplah nubuat nabi Yesaya dalam Yes. 53:9, "Orang menempatkan kubur-Nya di antara orang fasik, tetapi dalam mati-Nya Dia bersama dengan seorang kaya" Namun pada saat yang sama, para pemimpin orang Yahudi mengingat tentang perkataan Yesus bahwa sesudah tiga hari, Ia akan bangkit. Mereka menjadi kuatir dan takut. Karena itu mereka memohon kepada pemerintah agar mengirimkan penjaga untuk menjaga kubur Yesus. Bila kita mengikuti pemahaman-pemahaman yang mereka perdebatkan bersama Yesus, dalam masa-masa pelayanan- Nya, khususnya tentang kebangkitan-Nya, mereka seolah tidak peduli. Tapi setelah Yesus mati mereka malah kuatir jika perkataan Yesus itu terbukti. Kekuatiran para imam sebenarnya menunjukkan bahwa mereka mengimani perkataan Yesus. Memang sulit untuk menerima fakta apalagi mengimani pemahaman yang selama ini justru ditentang kebenarannya. Kekuatiran seperti ini juga dimiliki oleh orang-orang yang membenci Kristen. Mereka kuatir bila kebenaran tentang Yesus Kristus pada akhirnya dapat mempengaruhi dan membuat mereka percaya. Akibatnya cara apa pun, yang dianggap dapat menghambat dan mematikan akan dilakukan. Apakah dengan cara tersebut mereka berhasil mengatasi kekuatiran mereka? Renungkan: Bila orang yang tidak percaya mengkuatirkan kebenaran Yesus mampu mengubah keyakinan mereka sehingga menjadi percaya kepada-Nya, mengapa Kristen harus kuatir akan keyakinannya kepada Tuhan Yesus? Bukankah yang Kristen imani adalah sesuatu yang benar yang berasal dari Allah sendiri? |
| (0.17595616666667) | (Mrk 10:13) |
(sh: Anak berhak atas kabar keselamatan (Rabu, 26 Maret 2003)) Anak berhak atas kabar keselamatanAnak berhak atas kabar keselamatan. Di tengah perbincangan Yesus dengan para murid tentang ketidakmengertian mereka terhadap topik perceraian, para murid merasa terganggu dan marah. Mengapa? Karena ada orang-orang yang secara spontan membawa anak-anak mereka untuk Yesus jamah. Kemungkinan besar kemarahan mereka ini didasarkan pada tiga hal. Pertama, konsentrasi mereka terganggu; kedua, mereka tidak ingin Guru mereka direpotkan oleh anak-anak, dan ketiga, tradisi. Dalam agama Yahudi anak-anak sama sekali tidak ada harganya, termasuk tidak memiliki hak untuk menjadi anak-anak Allah. Pemahaman poin ketiga inilah yang Yesus jadikan senjata untuk mengubah pandangan tersebut. Jika para murid marah melihat orang-orang yang mengantarkan anak- anak mereka, Yesus pun marah. Namun kemarahan Yesus tertuju pada tindakan para murid. Dia menolak tindakan tersebut. Jika masyarakat Yahudi menganggap bahwa anak-anak hina, tak berguna apalagi memiliki hak untuk menjadi warga Kerajaan Allah, Yesus bersikap sebaliknya. Ia membiarkan anak-anak itu datang kepada- Nya. Yesus menjelaskan bahwa Kerajaan Allah justru tersedia bagi yang kecil, yang terhina dan yang tidak berguna (ayat 14)! Ucapan Yesus ini bernada anti-Farisi, artinya Yesus ingin menunjukkan kepada mereka yang beranggapan bahwa hanya orang- orang yang telah melaksanakan hukum menurut pemahaman Farisi sajalah yang berhak masuk ke Kerajaan Allah. Tidak dipungkiri bahwa pemahaman seperti ini masih ada yang meyakini. Yesus menggunakan keberadaan anak-anak untuk menjelaskan tentang prinsip atau sikap spiritual yang harus orang-orang Kristen laksanakan. Yesus mengajak kita agar belajar dari kepolosan, kesederhanaan, dan kesetiaan yang dimiliki oleh anak-anak ketika kita menyambut Kerajaan Allah. Renungkan: Hanya dengan keberadaan yang kecil, rendah, dan hina itulah kita tertunduk dan takluk kepada Allah. |
| (0.17595616666667) | (Luk 3:21) |
(sh: Intinya, siapa sih Yesus sebenarnya? (Senin, 30 Desember 2002)) Intinya, siapa sih Yesus sebenarnya?
Intinya, siapa sih Yesus sebenarnya? Ada hal lain yang ingin ditegaskan Lukas. Melalui silsilah ini Lukas ingin memberikan beberapa penekanan khusus. Pertama, Lukas merinci silsilahnya dengan urutan terbalik. Pemaparan terbalik ini dimaksudkan Lukas untuk memfokuskan pikiran pembaca tentang dari mana Kristus berasal. Kedua, Lukas sengaja menelusuri silsilah Yesus, tidak hingga ke Abraham saja, tetapi juga hingga ke awal penciptaan, dari Allah sendiri yang menciptakan Adam (ayat 38). Ini bermakna, Lukas tidak hanya ingin menekankan keyahudian Yesus, tetapi juga fakta bahwa Kristus adalah anak Adam, bagian dari umat manusia secara umum (ayat 38). Ketiga, dari penempatan silsilah yang tidak di permulaan Injilnya, tetapi antara peristiwa pembaptisan dan pencobaan, Lukas ingin memberikan penegasan atas identitas Yesus Kristus; siapakah Dia yang dicobai Iblis lalu memulai pelayanan-Nya itu? Dia adalah Anak Allah, tetapi juga manusia sejati. Kedua fakta ini akan menjadi batu sandungan bagi sebagian orang, tetapi juga dasar dari kabar baik tentang anugerah Allah yang membawa sukacita. Termasuk dalam golongan manakah Anda sekarang?
Renungkan: |
| (0.17595616666667) | (Luk 12:22) |
(sh: Murid dan hartanya bag. II (Kamis, 26 Februari 2004)) Murid dan hartanya bag. IIMurid dan hartanya bag. II.
Kadang muncul kesan dari pembacaan sepintas dwivolume Lukas dan
Kisah Para Rasul karyanya (mis. Zaman Tuhan Yesus adalah zaman yang keras. Peristiwa seperti peperangan atau bencana alam dapat dalam sekejap mencampakkan keadaan seseorang dari pas-pasan menjadi tidak memiliki apa-apa. Jika ini terjadi, lembaga keluarga besar dan kekerabatan marga ala Yahudi menjadi semacam JPS (Jaring Pengaman Sosial) dalam keadaan ini. Namun, JPS ini sirna bila seseorang melakukan sesuatu yang ditentang keluarga besar dan kerabatnya, misalnya: mengikut Yesus dan menjadi Kristen. Karena itu, seorang murid kala itu dihadapkan pada pertanyaan: apa JPS-nya bila ia mengikut Yesus? Bagaimana bila panennya gagal, atau alat bertaninya (bentuk “kekayaan” yang mungkin dimiliki petani Palestina) dirampok? Yesus menjawab “jangan kuatir!” (ayat 22). Allah Bapa mahakuasa (ayat 31-32). Sang murid tidak diajak untuk membenci kekayaan, tetapi agar ia beriman kepada Allah yang setia menyediakan providensi dan “jaring pengaman”-Nya, serta menolak cara-cara “wajar” yang justru menjauhkannya dari Allah (ayat 30). Beriman bukanlah sekadar percaya, tetapi menunjukkan bagaimana kedaulatan Allah nyata dalam diri sang murid (ayat 31). Allah memelihara melalui karya kasih-Nya yang “alamiah” (ayat 24,28) maupun yang luar biasa, dan melalui jaringan kasih sesama murid ketika mereka saling berbagi (ayat 33a). Renungkan: Andalah sang murid itu! Gumulkan terus bagaimana pekerjaan dan harta Anda dapat menunjukkan kemuridan Anda, dan dapat menjadi alat bagi Allah untuk mengasihi sesama Anda! |
| (0.17595616666667) | (Luk 16:19) |
(sh: Hati yang beku (Rabu, 10 Maret 2004)) Hati yang bekuHati yang beku. Masalah orang kaya di dalam perumpamaan ini adalah hati yang beku, sama sekali tidak peka akan kebutuhan orang di sekelilingnya. Hati beku itu hanya mungkin dimiliki oleh orang yang seluruh hidupnya dikuasai oleh diri sendiri dan kesenangannya, yaitu hidup mementingkan diri sendiri. Orang kaya ini hidup berkelimpahan (ayat 19). Sementara berpesta pora tidak sedikit pun ia peduli akan seorang pengemis yang hadir setiap hari di dekat pintu rumahnya. Pengemis yang begitu tidak memiliki apa-apa bahkan untuk makan saja menantikan remah atau sisa dari meja orang kaya tersebut. Bahkan pengemis itu dinajiskan oleh anjing-anjing yang menjilat boroknya. Yang lebih mengerikan lagi dari si orang kaya itu, adalah sebenarnya ia mengenal nama si pengemis itu, Lazarus (ayat 24). Berarti ketidakpedulian orang kaya itu bukan karena ia tidak pernah melihat atau bertemu dengan Lazarus melainkan karena ia mengeraskan hati untuk tidak mempedulikannya. Kesempatan di dunia ini ada batasnya, demikian juga dengan penderitaannya. Lazarus mati dan diangkat malaikat untuk menikmati apa yang tidak pernah dinikmatinya sebelumnya di dunia ini, yaitu kasih dan perhatian, kepedulian terhadap nasibnya. Orang kaya itu mati juga dan sekarang dalam keadaan menderita luar biasa. Sekarang orang kaya itu merasakan bagaimana penderitaan yang dialami Lazarus dahulu, bahkan saya percaya lebih lagi daripada yang dirasakan Lazarus. Sekarang orang kaya itu merasakan betapa sengsaranya tidak dipedulikan Allah! Bukan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Tidak ada yang dapat mencairkan kebekuan hati, kalau itu adalah pilihan yang disengaja! Tidak juga kalau mukjizat kebangkitan orang mati terjadi di depan mata (ayat 31). Camkanlah: Hanya hati yang masih mau mendengar suara Tuhan akan mampu mendengar jeritan orang lain. Jangan sampai hatimu beku! |


