Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 106 ayat untuk dan Dan AND book:33 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.92) (Mi 6:1) (sh: Apa yang Allah tuntut? (Selasa, 19 Desember 2000))
Apa yang Allah tuntut?

Mikha menggambarkan gunung-gunung Israel, saksi-saksi abadi sejarah penebusan umat Allah, sebagai hakim-hakim yang akan mendengarkan pengaduan Allah melawan Israel. Pertanyaan Allah kepada umat-Nya (3) dapat diungkapkan ulang sebagai berikut: `apa yang telah Kulakukan kepadamu sehingga membuat engkau lelah dan bosan untuk taat kepada-Ku?' Apakah berhubungan dengan Allah membuahkan beban berat bagi umat-Nya? Bukankah berhubungan dengan Allah akan mengangkat seluruh beban umat-Nya sebab Ia yang membebaskan, membimbing, melindungi, dan mengajar umat-Nya? Itulah yang dilakukan Allah terhadap Israel. Allah telah menebus Israel dari tanah perbudakan. Ia telah memberikan kepada mereka pemimpin besar seperti Musa, Harun, dan Miryam. Ia juga telah melindungi mereka dari serangan musuh-musuhnya dan menuntun mereka melewati padang belantara menuju tanah perjanjian (4-5).

Apa yang Allah tuntut dari umat-Nya? Mikha, berperan sebagai Israel, menggunakan sebuah sindiran untuk menyimpulkan apa yang Israel rela lakukan bagi-Nya yaitu korban bakaran, ribuan domba jantan, bahkan seperti pengikut agama-agama kafir mereka rela mempersembahkan anak-anak sulung mereka (6-7). Israel meresponi kasih Allah dengan melakukan agama lahiriah dan ritual agama yang kosong. Allah sudah memberitahukan kepada umat-Nya apa yang baik yang Ia kehendaki, yaitu berlaku adil, mencintai kemurahan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah (8). Tiga kebajikan Illahi ini bukan suatu spekulasi atau filosofis belaka namun merupakan nilai-nilai moral yang praktis.

Tuntutan Allah bagi Kristen masih sama. Dia menginginkan kita meresponi kesetiaan-Nya dengan melakukan 3 kebajikan Illahi tadi. Berlaku adil meliputi keadilan dalam berhubungan dengan sesama. Mencintai kemurahan adalah kebajikan yang memotivasi seseorang untuk memperhatikan kebutuhan orang lain dan menolongnya. Kerendahan hati di hadapan-Nya berarti senantiasa responsif terhadap Allah, menyerahkan kehendaknya dengan sukacita di bawah kehendak Allah. Kebajikan Illahi ini menetapkan batas-batas kehidupan Kristen.

Renungkan: Kita tidak dapat bersimpati terhadap orang lain hingga mengorbankan keadilan ataupun kehendak-Nya. Kita tidak dapat menuntut keadilan hingga tidak ada ruang bagi kemurahan dan perhatian.

(0.92) (Mi 7:1) (sh: Hidup di tengah masyarakat yang merosot moralnya (Kamis, 21 Desember 2000))
Hidup di tengah masyarakat yang merosot moralnya

Mikha mengekspresikan kesengsaraan seorang saleh yang hidup di dalam masyarakat yang bobrok moralnya. Tangisannya mula-mula `Celakalah aku` adalah tangisan kesepian. Mati-matian ia mencari orang yang takut akan Allah di dalam masyarakatnya. Namun tidak ada. Orang saleh sudah hilang dari negerinya seperti kebun anggur yang telah habis anggurnya karena dipanen.

Masyarakat yang memberontak kepada Allah, seperti yang digambarkan oleh Mikha, akan mencemari hubungan antarindividu. Sebab relasi yang tidak benar antara manusia dengan Allah menyebabkan rusaknya konsep tentang diri sendiri dan orang lain. Mereka tidak dapat mempercayai diri sendiri apalagi mempercayai orang lain. Seluruh ikatan yang mungkin terjadi dalam masyarakat seperti persahabatan, kekasih, bahkan hubungan keluarga telah dicemari oleh dosa (4-6). Semua orang hanya mengutamakan keuntungan dan kepentingan diri sendiri sehingga tidak segan-segan merugikan bahkan mencelakakan teman, kekasih, atau orang tua sekalipun. Betapa mengerikannya hidup di dalam masyarakat yang demikian. Betapa sepinya jika tidak mengikuti arus masyarakat.

Mikha sebagai umat Allah dan hamba-Nya yang hidup dalam masyarakat yang sudah sedemikian bobrok moralnya sebenarnya dapat memilih mengikuti pola pikir dan cara hidup orang-orang di sekelilingnya. Ia dapat menjadikan kehidupan masyarakat pada zaman itu sebagai standar bagi kehidupannya sehingga ia akan menjadi sama dengan mereka, tidak dipandang aneh, dan tidak akan mengalami kesepian seperti yang ia tangiskan. Puji Tuhan, Mikha memilih untuk tetap mengandalkan Allah dan berharap kepada-Nya (7). Pilihan Mikha ini sangat praktis. Ia meletakkan pengharapan kepada Allah bukan berharap pada situasi yang berubah. Ia berharap kepada apa yang akan dilakukan Allah, bukan kepada apa yang akan dilakukan oleh masyarakat di sekitarnya. Kata `berharap' adalah kata kunci dalam Perjanjian Lama yang menandakan kerelaan untuk menunggu dan keyakinan yang teguh akan kebaikan yang telah Allah sediakan bagi kita di masa mendatang.

Renungkan: Dimana pun kita hidup di dunia ini, tetaplah setia kepada Allah dan jadikanlah Dia sebagai acuan hidup kita, meskipun kita kesepian karena tidak ada seorang pun yang mendukung kita.

(0.91) (Mi 5:2) (ende)

Dawud berasal dari Betlehem. Kelak dari kota jang tidak seberapa itu akan muntjullah radja jang besar menurut rentjana Jahwe (bagiKu). Ia berasal dari sediakala dan masa purba, sebab ia adalah turunan Dawud, wangsa keradjaan jang kuno. Radja itu ialah al-Masih.

(0.91) (Mi 5:3) (ende: karena itu)

jakni karena radja itu kelak muntjul, pembuangan akan berlangsung untuk sementara sadja. Pembuangan itu berhenti bila ibu tertentu melahirkan anak tertentu. Ibu dan anak itu ialah perawan dengan anaknja dari Yes 7:14. (lihat keterangan disana). Djadi al-Masih dengan ibunja.

(0.91) (Mi 2:10) (jerusalem: Bangkitlah.... bagimu) Perkataan ini rupanya ditujukan para pemeras kepada perempuan yang diusirnya dari rumah, Mik 2:9
(0.91) (Mi 4:1) (jerusalem) Kurang diketahui dari mana asalnya nubuat ini, yang terdapat dalam Yes 2:2-4+, juga Sama seperti Yes 60 demikianpun nubuat ini berkata tentang orang-orang bukan orang Israel yang bertobat dan datang ke kota Sion (Yerusalem), bdk Yes 45:14+. Mengingat nubuat-nubuat yang pasti berasal dari nabi Mikha, pikiran itu sebenarnya kurang sesuai dengan pandangan Mikha.
(0.91) (Mi 4:6) (jerusalem) Dengan memakai kiasan gembala yang baik, bdk Yeh 34:1+, nubuat ini menjanjikan pemulihan umat Israel di Sion, setelah hukuman selesai, Mik 4:6-7 sangat serupa dengan Mik 2:12-13 dan kiranya berasal dari tangan yang sama.
(0.91) (Mi 5:5) (jerusalem) Ini sebagian dari sebuah nubuat yang memberitahukan kemenangan atas negeri Asyur di masa mendatang. Kemenangan itu diperoleh oleh keturunan Daud, Mik 5:4-5 (Ibrani) atau oleh para pemuka Yehuda, Mik 5:4-5.
(0.91) (Mi 7:7) (jerusalem) Ayat ini aselinya menjadi kata penutup kitab Mikha. Nabi sendiri yang berbicara (aku) dan mengucapkan keyakinannya bahwa masih ada keselamatan. Ayat ini menjadi alasan mengapa pada kitab Mikha ditambah beberapa sajak, Mik 7:8-20 yang penuh pengharapan. Sajak-sajak ini mungkin sekali dikarang di masa pembuangan.
(0.91) (Mi 7:11) (jerusalem) Nubuat ini mungkin sekali berasal dari zaman kerajaan Persia (sesudah th 538 seb Mas). Dinubuatkan bahwa tembok-tembok Yerusalem akan didirikan kembali dan wilayah Israel akan diperluas untuk menampung semua orang yang datang ke situ, entah bangsa-bangsa lain yang masuk agama Tuhan entah orang-orang Israel di perantauan.
(0.91) (Mi 5:1) (sh: Kelahiran Raja yang dijanjikan (Senin, 18 Desember 2000))
Kelahiran Raja yang dijanjikan

Mikha mengungkapkan salah satu nubuat Perjanjian Lama tentang Juruselamat yang paling jelas dan mempunyai makna yang sangat dalam. Seorang Penguasa yang dijanjikan akan menyampaikan berkat Allah yang sudah lama dijanjikan kepada bangsa Israel. Siapakah Dia? Dia adalah Allah sendiri yang permulaannya sudah sejak purbakala. Ia lahir sebagai seorang manusia keturunan Daud di Bethlehem (2). Karena Ia adalah Allah maka segala yang Ia lakukan mempunyai makna yang besar bagi umat-Nya. Apa maknanya? Pertama, kelahiran-Nya menyatakan bahwa umat-Nya pada hakikatnya adalah kosong dan sia-sia tanpa kehadiran-Nya. Sebab hingga kelahiran- Nya di Bethlehem, mereka semua adalah bangsa yang terlantar dan jauh dari Allah (3). Mereka membutuhkan-Nya agar dapat menemukan identitas diri mereka yang sebenarnya. Kedua, kelahiran-Nya memberikan keamanan yang sesungguhnya. Tanpa Dia, keberadaan mereka tergantung kepada lingkungan dan kemurahan musuh-musuhnya. Namun ketika Ia datang dengan kekuatan Tuhan, Dia akan menggembalakan mereka. Sebagai kawanan domba gembalaan-Nya, mereka akan mendapatkan keamanan (3). Ketiga, kelahiran-Nya memberikan kedamaian yang sejati kepada umat-Nya. Kebesaran-Nya akan sampai ke ujung bumi dan kekuatan-Nya akan menjamin keamanan mereka. Ketika Ia menyertai mereka, kehadiran-Nya akan memberikan kedamaian sejati (4). Karena itulah keturunan Yakub akan tetap ada di tengah-tengah banyak bangsa seperti embun dari Tuhan (6- 8).

Nubuat ini secara harafiah memang sudah digenapi. Penelitian membuktikan bahwa pada masa Perjanjian Baru, 1 dari tiap 10 orang dalam kerajaan Romawi adalah orang Yahudi. Bahkan pada zaman Media-Persia, 1 dari tiap 5 orang adalah orang Yahudi. Bukankah hidup dalam pembuangan tidak mudah? Tapi mengapa keturunan Yakub dapat terus berkembang secara luar biasa? Nubuat ini juga sedang digenapi melalui perkembangan dan pertumbuhan gereja di dunia. Umat Kristen akan terus ada di antara bangsa-bangsa (9-14).

Renungkan: Tidak akan ada kekuatan yang mampu melenyapkan umat Kristen. Namun yang tidak boleh dilupakan adalah umat Kristen harus selalu bergantung kepada-Nya, bukan kepada kekuatan-kekuatan dunia lainnya yang akan dihancurkan oleh Allah.

(0.91) (Mi 2:1) (full: CELAKALAH ORANG-ORANG YANG MERANCANG KEDURJANAAN. )

Nas : Mi 2:1-5

Mikha menyatakan malapetaka atas orang tertentu yang cukup berkuasa untuk memeras orang lain supaya mencapai tujuan mereka yang mementingkan diri sendiri.

  1. 1) Mereka adalah tuan tanah yang membeli atau merampas ladang demi ladang; mereka tidak ragu-ragu untuk menipu orang lain agar menambah tanah milik harta mereka. Karena hatinya sudah mengabdi pada keserakahan, mereka tidak peduli lagi akan penderitaan yang diakibatkan pada orang lain.
  2. 2) Allah mempunyai rencana bagi mereka; mereka akan menuai apa yang mereka taburkan. Allah akan mengirim Asyur untuk merampas tanah mereka dan membawa mereka ke dalam pembuangan.
  3. 3) Kita harus hati-hati agar tidak menjadi serakah sehingga memeras orang lain untuk memperoleh uang atau harta

    (lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).

(0.91) (Mi 1:5) (full: PELANGGARAN ... DOSA. )

Nas : Mi 1:5

Bangsa ini akan dihukum karena dosa-dosa mereka, khususnya penyembahan berhala (ayat Mi 1:7), kedursilaan (ayat Mi 1:7), kejahatan, dan ketidakadilan (Mi 2:1-2). Dosa-dosa yang lazim dilakukan di ibu kota merupakan dosa-dosa yang dilakukan oleh seluruh bangsa itu.

(0.91) (Mi 1:9) (full: SUDAH MENJALAR KE YEHUDA. )

Nas : Mi 1:9

Yehuda juga bersalah karena pelanggaran dan pemberontakan terhadap Allah. Jadi, Mikha mengimbau beberapa kota tertentu di Yehuda (ayat Mi 1:10-16) untuk meratapi kebinasaan yang akan menimpa mereka. Nubuat Mikha digenapi ketika Sanherib merebut kota-kota berkubu negeri Yehuda (2Raj 18:13); menurut catatan Asyur, Sanherib merebut 46 kota.

(0.91) (Mi 4:5) (full: BERJALAN DEMI NAMA TUHAN ALLAH KITA. )

Nas : Mi 4:5

Bagaimana kita harus hidup selama menantikan kerajaan Allah tiba di bumi dalam segala kepenuhannya? Kita harus hidup bagi Allah, berjalan di jalan-jalan-Nya yang benar dan bersaksi kepada semua bangsa (bd. 2Pet 3:11-12).

(0.91) (Mi 7:14) (full: GEMBALAKANLAH UMAT-MU. )

Nas : Mi 7:14-20

Ayat-ayat ini adalah doa permohonan, yang meminta Allah menggenapi kata-kata dalam ayat Mi 7:8-13. Perhatian utama Mikha adalah supaya Allah sekali lagi akan memperhatikan Israel sebagaimana seorang gembala memelihara domba-domba-Nya.

(0.91) (Mi 2:12) (jerusalem) Diragukan apakah nubuat yang berisi janji keselamatan (Israel kembali dari pembuangan, kesatuan umat pulih kembali) ini berasal dari nabi Mikha. Rupanya nubuat ini berasal dari masa pembuangan. Ia disisipkan di sini untuk mengimbangi ancaman yang tercantum dalam bab 2 dan 3.
(0.91) (Mi 5:1) (jerusalem: engkau harus mendirikan tembok bagimu) Ini sesuai dengan terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: engkau harus menoreh dirimu, hai puteri perampok. Ungkapan Ibrani (puteri perampok) itu mungkin perlu diperbaiki menjadi: Rumah Tembok (Bet-Gader). Dan ini barangkali sebuah nama untuk menyebut Yerusalem (bdk Mik 4:8: Menara Kawanan). Kalau perbaikan itu tepat maka Mik 5:1 boleh diterjemahkan sbb: Sekarang, kokohkanlah dirimu, hai Rumah Tembok(=benteng).
(0.91) (Mi 5:7) (jerusalem) Ini sebuah nubuat tersendiri. Ia terdiri atas dua bait yang sejalan. Dinubuatkanlah peranan yang akan dipegang sisa Israel, bdk Yes 4:3+ dalam penyelamatan bangsa-bangsa lain (bdk Mik 5:1-4; 7:12) dan dalam penghukuman mereka (Mik 4:13; 5:8,14). Gagasan pertama di akhir masa pembuangan barulah muncul, sehingga nubuat Mik 5:6-7 ini agaknya tidak berasal dari nabi Mikha.
(0.91) (Mi 6:6) (jerusalem) Seorang benar menanggapi keluhan Tuhan terhadap umatNya. Ini menekankan bahwa dalam pandangan nabi agama mempunyai ciri pribadi. Orang benar itu mengusulkan mempersembahkan korban, sesuai atau tidak dengan hukum. Tetapi usul itu ditolak oleh nabi, Mik 6:8. Nabi mengganti korban dengan sikap keagamaan yang batiniah. Tuntutannya sudah "diberitahukan kepada manusia", yaitu keadilan (Amos Amo 5:21+), kebaikan dan kasih setia (Hos 2:18+) serta kerendahan hati (Yes 7:9+; Yes 30:15+).


TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA