"Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam, ^d 

untuk memberi petunjuk dalam hal najis atau dalam hal tahir; itulah hukum tentang kusta. ^x "

Walaupun aku membasuh diriku dengan salju ^b  dan mencuci tanganku ^c  dengan sabun, ^d 

(19-10) Takut akan TUHAN ^r  itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil ^s  semuanya,

Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi ^d  banyaklah hasil.

Seluruh tentara yang datang melanda akan dihanyutkan ^h  di hadapannya dan dihancurkan, ⁱ  bahkan juga seorang raja Perjanjian.

Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak, seperti yang digemari ^a  ayahnya.

Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, ^f  suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang ^g  campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.

Apabila bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas benih apapun yang akan ditaburkan, maka benih itu tetap tahir.

yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan. ^e "

Tetapi jikalau panau itu masih tetap dan tidak meluas, maka itu bekas barah, dan imam harus menyatakan orang itu tahir. ⁱ 

Imam harus memerintahkan supaya burung yang seekor disembelih di atas belanga tanah ⁱ  berisi air mengalir.

Kemudian imam harus mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian di atas mezbah. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu, ^l  maka ia menjadi tahir. ^m 

Dengan demikian ia harus menyucikan rumah itu dengan darah burung, air mengalir, burung yang hidup, kayu aras, hisop, dan kain kirmizi.

Kalau orang itu kena pada belanga tanah, ^g  itu haruslah dipecahkan, dan setiap perkakas kayu ^h  haruslah dicuci dengan air.

Tetapi jikalau perempuan itu sudah tahir dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi, sesudah itu barulah ia menjadi tahir.

Sesudah matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir dan sesudah itu bolehlah ia makan dari persembahan-persembahan kudus itu, karena itulah yang menjadi makanannya. ^e 

"Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu ¹ , supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.

Engkau harus membubuh kemenyan ^x  tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ^y  ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

Tetapi engkau harus memakan dagingnya, seperti memakan daging kijang atau daging rusa; ^j  baik orang najis maupun orang tahir boleh memakannya.