Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 8878 ayat untuk berdiri di ambang pintu (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.13) (Ams 14:19) (ende: bungkuklah)

ialah untuk minta2 pada pintu orang2 bidjak.

(0.13) (1Sam 9:14) (endetn: pintu-gerbang)

diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "kota".

(0.13) (Yeh 41:11) (endetn: Pintu2)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Naskah Hibrani pakai mufrad.

(0.13) (Mzm 24:7) (jerusalem: pintu-pintu gerbang) Ialah pintu gerbang bait Allah yang sudah tua dan diperorangkan. Pintu gerbang itu diajak menjadi besar dan lebar, sehingga Raja besar dan mulia dapat masuk.
(0.13) (Yeh 42:3) (jerusalem: yang dua puluh hasta) Dalam terjemahan Yunani terbaca: pintu gerbang.
(0.13) (Why 3:14) (sh: Tidak mawas diri (Selasa, 29 Oktober 2002))
Tidak mawas diri

Sekilah kedengarannya aneh apaila ada “Gereja Tanpa Yesus Kristus”. Namun, itulah kiranya yang terjadi pada sidang jemaat di Laodikia. Kota makmur, kaya raya yang tekenal dengan industri garmen, obat mata, dan perbankan. Namun, kelimpahan materi tidak jarang membutakan mata rohani dan menumpulkan mata hati, sehingga dalam praktiknya, jemaat Laodikia dan warganya malah memuakkan Tuhan. Ngerinya, mereka merasa nyaman dengan kondisi itu. Perkenanan Tuhan diukur dengan kekayaan material sementara kiprah keseharian sebagai jemaat semakin jauh dari mempertuhan Kristus! Mengggunakan gambaran yang dikenal masyarakat Laodikia (yang langka air sehat), tuhan mengungkapkan kemuakan-Nya terhadap mereka (ayat berdiri+di+ambang+pintu&tab=notes" ver="">15-16)

Dalam keadaan seperti itu, seakan-akan Kristus sendiri berdiri di luar jemaat, “berdiri di muka pintu dan mengetok”. Gambaran ini menunjukkan kenyataan yang menyedihkan: Raja Gereja, yang berkuasa penuh atas segenap ciptaan Allah (ayat berdiri+di+ambang+pintu&tab=notes" ver="">15b), tidak diakui lagi otoritas-Nya dalam kiprah bergereja orang-orang Laodikia. Yesus Kristus mungkin masih dipuja sebagai Tuhan dalam kebaktian dan persekutuan, nama-Nya masih digunakan dalam doa-doa, tetapi otoritas-Nya tidak berlaku dalam segala aktivitas gerejawi lainnya, juga kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, dan sebagainya. Jemaat Laodikia ingin menjadi otonom, tidak lagi bergantung pad Kristus, dan enggan hidup di bawah firman dan bimbingan Roh-Nya.

Tuhan tidak berkenan akan keadaan tersebut. Dengan mengatakan bahwa diri-Nya “Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan (sumber, kepala) dari ciptaan Allah”, Ia sedang mengontraskan diri-Nya yang benar (Amin) dan dalam peran-Nya sebagai Saksi Allah, Dia setia dan benar. Karena itu, Dia mengklaim otoritas-Nya atas jemaat Laodikia, sebagai Pemilik sah Gereja! Ia mencela, tetapi juga memanggil jemaat Laodikia untuk bertobat.

Renungkan: Peringatan-Nya sangat keras, namun bersumber dari kasih-Nya. Karena kasih itu pulalah Dia marah, namun kemarahan-Nya bermaksud membawa umat-Nya kembali ke jalan yang benar.

(0.13) (Ibr 13:12) (full: MENGUDUSKAN UMAT-NYA. )

Nas : Ibr 13:12

Yesus menderita di luar pintu gerbang kota Yerusalem agar kita dapat dijadikan kudus, yaitu dipisahkan dari kehidupan berdosa yang lama dan dikhususkan untuk pelayanan Allah

(lihat art. PENGUDUSAN, dan

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.13) (Yes 43:14) (jerusalem) Ayat ini merupakan sebuah nubuat tersendiri melawan Babel. mengenai Allah sebagai Penebus, bdk Yes 41:14+ dan sebagai Yang Mahakudus bdk Yes 6:3+.
(0.13) (2Sam 15:2) (ende)

Pengadilan diadakan pagi2 oleh radja didepan pintu-gerbang, jang agak lebar, atau dilapangan didepan pintu-gerbang itu.

(0.13) (2Sam 18:24) (ende: Diantara kedua pintugerbang)

ialah pintu disebelah luar dan disebelah dalam kota. Pintu-gerbang biasanja agak lebar.

(0.13) (Mzm 118:19) (ende: pintu2-gerbang kedjudjuran)

ialah pintu2-gerbang Bait-Allah jang terbuka melulu untuk orang2 djudjur.

(0.13) (Kej 3:22) (ende)

Dulu manusia hanjalah mengalami apa jang baik sadja, dan belum mempunjai gambaran tentang apakah kedjahatan itu (Kej 2:25). Tetapi sekarang dia telah berkenan dengan kedjahatan, jang dialaminja sebagai sesuatu jang merugikan baginja. Demikian dalam arti tertentu ia "menjerupai" Tuhan, karena mengenal hakekat kedjahatan.

Bahwa pintugerbang kearah pohon kehidupan telah ditutup, merupakan lukisan lebih landjut dari siksaan maut jang telah didjatuhkan atas diri manusia. Pengarang menjelesaikan tjeritanja setjara konkrit dengan menggunakan gambaran-gambaran jang sesuai dengan lukisan taman-bahagia: firdaus adalah tempat kehidupan kekal; kerub-kerub (a. 24)(#TB Kej 3:24) pendjaga pintu-gerbang taman-bahagia itu. Pada tjandi-tjandi dan istana-istana radja didunia timur djaman dahulu pintu-gerbang dihiasi dengan artja-artja batu (seperti pada tjandi-tjandi Hindu di Djawa, apa jang disebut "kala"). Disini para pendjaga-pintu adalah machluk- machluk hidup, hamba istana Tuhan.

(0.13) (Est 5:1) (endetn)

Ajat2 ini dalam naskah Hibrani berbunji: "Pada hari ketiga Ester mengenakan dandanan keradjaan dan berdiri dipelataran-dalam istana, jang berhadapan dengan rumah radja.

(0.13) (1Taw 16:38) (jerusalem: Yedutun) Nama ini terdapat juga dalam judul beberapa Mazmur (39,62,77). Orangnya sama dengan Etan, bdk 1Ta 15:17; 6:33+. Di sini Yedutun/Etan diperkenalkan sebagai ayah Obed-Edom, 1Ta 16:38, dan ayah para penunggu pintu gerbang bait Allah, 1Ta 16:42. Sejumlah orang Lewi di zaman Nehemia dianggap keturunan Yedutun/Etan, Neh 11:17; 1Ta 9:16.
(0.13) (1Taw 23:4) (jerusalem: pekerjaan di rumah TUHAN) Terjemahan lain: kebaktian di rumah TUHAN. Kalau demikian maka yang dimaksud ialah para penyanyi. Begitu 1Ta 4-5 menyebut golongan-golongan sama dengan yang tampil dalam bab 25 dan 26, yaitu: penyanyi, bab 25, penunggu pintu gerbang, 1Ta 26:1 dst, pengatur (penulis) dan hakim, 1Ta 26:29 "Pemuja TUHAN dengan alat-alat musik" tampil juga dalam 1Ta 15:19 dst.
(0.13) (Est 2:19) (jerusalem: Mordekhai duduk di pintu gerbang istana raja) Ini berarti bahwa Mordekhai sebagai pegawai sedang bertugas, bdk Est 2:21+. Bagian ayat ini sama dengan Est 2:21. Di situ catatan itu memang pada tempatnya, sedangkan dalam Est 2:19 kurang sesuai. Mungkin dalam Est 2:19 catatan itu hanya salah tulis. Barangkali Est 2:19 perlu diperbaiki menjadi: anak-anak dara dipindahkan kepada bagian istana lain yang teruntuk bagi perempuan.
(0.13) (Hos 2:15) (jerusalem: lembah Akhor) Ialah sebuah lembah di dekat Yerikho. Melalui lembah itu orang masuk ke pedalaman negeri. Di lembah itu pernah dilakukan suatu ketidaksetiaan yang dihukum keras oleh Tuhan, Yos 7:24-26. Nama itu berarti: Lembah kemalangan, menurut Yos 7:26+. Lembah itu akan menjadi "pintu pengharapan" oleh karena menjadi tempat masuk ke tanah Suci yang dibaharui
(0.12) (Bil 13:1) (sh: Segala sesuatu dapat terjadi (Sabtu, 23 Oktober 1999))
Segala sesuatu dapat terjadi

Bangsa Israel yang sudah di ambang tanah perjanjian tiba-tiba diperhadapkan pada suatu problema besar. Bangsa yang mendiami Kanaan terlalu kuat untuk dikalahkan. Ibaratnya Israel bagai belalang di hadapan raksasa. Akhirnya disimpulkan bahwa Kanaan hanyalah mimpi. Mengapa umat takut? Karena mereka berfokus pada kesulitan, sehingga tidak mau maju meraih berkat-Nya di tanah perjanjian. Bila kita memandang kesulitan jauh lebih besar dari pengharapan akan masa depan yang cerah, maka tak setitik kecerahan masa depan menjadi bagian dalam hidup kita. Segala sesuatu dapat terjadi dalam hidup ini, kesulitan dan pergumulan tak pernah jauh dari kehidupan kita, tetapi fokuskan pada apa yang ada di depan yang disediakan Allah dan terus melangkah bersama-Nya.

Apa pun dapat digunakan Allah. Meskipun mereka melihat realita yang sama, namun kesimpulan Yosua dan Kaleb berbeda. Mengapa? Sepuluh pengintai melihat realita dengan "kaca-matanya" sendiri, sedangkan Yosua dan Kaleb melihat dengan "kaca-mata" Allah. Sepuluh orang melihat raksasa sedangkan yang dua melihat masa depan di tanah perjanjian yang disediakan Allah. Sepuluh orang goyah iman, tetapi yang dua memperteguh imannya kepada Allah. Termasuk kelompok manakah Anda?

(0.12) (Yer 35:19) (jerusalem: melayani Aku) Harafiah: berdiri di hadapanKu. Ungkapan ini biasanya dipakai untuk menyebut ibadat yang diselenggarakan para imam. Tetapi ungkapan itupun dapat diterapkan pada orang beriman lainnya. Orang berdiri di hadapan Tuhan selama hidup di dunia.
(0.12) (Mzm 24:1) (sh: Ya Raja Kemuliaan, datanglah! (Senin, 24 Februari 2003))
Ya Raja Kemuliaan, datanglah!

Tujuan Allah menitipkan alam kepada manusia adalah agar manusia dapat menjaga keseimbangan dan integritas alam ciptaan-Nya. Namun, keadaan yang terjadi justru sebaliknya. Manusia lebih cocok disebut penghancur bumi daripada pemelihara bumi. Apakah Allah akan bertindak terhadap para penghancur bumi ciptaan-Nya?

Mazmur ini memberikan jawaban kepada kita. Bahwa Dia, sang Pencipta langit dan bumi, yang menguasai alam semesta, dan yang bertakhta atas dunia ini (ayat berdiri+di+ambang+pintu&tab=notes" ver="">1-2) suatu saat akan datang dan mengklaim milik-Nya. Maka, celakalah mereka yang tidak layak bila saatnya tiba. Siapakah yang layak menghampiri gunung-Nya yang kudus, berdiri di hadapan takhta kudus-Nya? Hanya mereka yang menjaga diri dari kenajisan hidup, yang bersih dan integritas dirinya utuh (ayat berdiri+di+ambang+pintu&tab=notes" ver="">4), serta selalu mencari dan melakukan apa yang berkenan kepada-Nya (ayat berdiri+di+ambang+pintu&tab=notes" ver="">6) yang akan menerima berkat Tuhan dan keselamatan dari-Nya (ayat berdiri+di+ambang+pintu&tab=notes" ver="">5). Dia akan datang, dan sungguh kedatangan-Nya akan membuat kubu-kubu yang tertutup dengan rapat menjadi terbuka, tiada yang dapat bertahan di hadapan Raja Kemuliaan (ayat berdiri+di+ambang+pintu&tab=notes" ver="">7-9). Tidak satu pintu pun yang tinggal tertutup dapat bertahan di hadapan Pemilik alam semesta.

Manusia boleh mencoba menolak Raja Kemuliaan sebagaimana dulu kedatangan-Nya yang pertama telah ditolak (Yoh. 1:11), bahkan mereka menyalibkan Dia (Mat. 17:22, 23). Tetapi, kali ini Dia akan datang sebagai Raja Kemuliaan yang berdaulat dan berkuasa penuh. Dia akan meminta tanggung jawab dan kesiapan kita. Siapakah yang dapat bertahan di hadapan-Nya?

Renungkan: Tujuan kedatangan-Nya yang pertama adalah untuk menjadi juruselamat dunia. Tujuan kedatangan yang kedua adalah untuk menyatakan kerajaan-Nya yang mulia. Waspadalah dan persiapkan diri Anda. Jangan sampai Anda ditolak-Nya karena kedapatan tidak siap!



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA