Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 2448 ayat untuk beberapa saat (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.33) (Yes 41:8) (sh: Cinta Allah dan cinta manusia. (Selasa, 22 Desember 1998))
Cinta Allah dan cinta manusia.

Cinta kasih manusia kepada Allah mudah berubah. Cintanya di kala senang dan di kala susah berbeda. Meskipun dikatakan umat begitu mencintai Allah, namun faktanya beberapa kali mereka memberontak kepada Allah. Berbeda halnya dengan cinta kasih Allah kepada umat-Nya. Meskipun umat pilihan-Nya memberontak kepada-Nya, namun kasih Allah tidak berubah dan tetap untuk selamanya. Hukuman merupakan salah satu bentuk cinta kasih Allah kepada umat pilihan-Nya. Dalam keadilan-Nya Allah memberi hukuman. Ingat, kasih-Nya tidak berubah! "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang ... Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau" (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">10).

Si "cacing" Yakub, si "ulat" Israel. Karena dosa, manusia menjadi sangat tidak berharga di hadapan Allah. Yesaya mengumpamakannya seperti "cacing" dan "ulat" yang menjijikkan. Hanya belas kasihan dan anugerah-Nya, umat memperoleh pertolongan, bahkan dihormati sebagai hamba yang dikasihi dan layak melayani Allah yang Mahakudus. Tindakan Allah itu untuk menyatakan satu tujuan, yaitu supaya semua orang tahu bahwa "tangan Tuhan yang membuat semuanya ini" (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">20). Saat menjelang hari kelahiran Kristus, renungkanlah makna kasih Allah yang diwujudkan dalam inkarnasi-Nya menjadi manusia.

(0.33) (Kis 7:35) (sh: Dipanggil untuk taat dan beribadah kepada Allah (Senin, 7 Juni 1999))
Dipanggil untuk taat dan beribadah kepada Allah

Dalam banyak hal, manusia memang sering mendua hati. Ingin bebas, namun enggan melepas belenggu lama. Ingin merdeka, namun takut berjuang. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bersikap utuh? Allah telah memberi semua jaminan agar umat-Nya keluar dari perhambaan. Namun, mereka meminta Harun membuat beberapa allah untuk disembah. Allah perjanjian bukanlah allah yang dapat diperbudak. Dia bukan allah pemuas hasrat manusia. Dia adalah Allah yang esa, suci, mulia, besar, dan berdaulat. Umat Kristen dipanggil untuk taat dan beribadah kepada Allah, karena itu waspadalah terhadap sikap memuji Allah yang sekadar untuk memperoleh sukses dan memuaskan diri. Jangan sampai sebutan sebagai "orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga" menjadi predikat kita.

Tempat kediaman Allah. Allah mengingatkan bahwa "yang Maha Tinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat tangan manusia" (ay. beberapa+saat&tab=notes" ver="">47). Saat ini gereja dikenal sebagai tempat kita beribadah kepada Tuhan, namun tidak berarti bahwa Tuhan hanya dapat dijumpai di gereja. Gereja hanyalah sarana perjumpaan dan pengajaran Tuhan kepada umat-Nya. Yang terpenting dalam perjumpaan itu adalah sikap kita bersekutu dengan-Nya dan bagaimana kita mempraktekkan iman kepada-Nya.

(0.33) (Kel 5:23) (full: ENGKAU TIDAK MELEPASKAN UMAT-MU SAMA SEKALI. )

Nas : Kel 5:23

Penggenapan janji pembebasan oleh Allah tampaknya lebih mustahil daripada sebelumnya, karena situasi makin memburuk dan bukan makin membaik (ayat Kel 5:21).

  1. 1) Melalui situasi yang mematahkan harapan ini Allah ingin mengajarkan umat-Nya bahwa pembebasan dan kuasa mukjizat-Nya sering kali didahului oleh keadaan yang tidak menguntungkan dan berbagai kesulitan besar yang kurang memberi harapan.
  2. 2) Melalui saat-saat kekecewaan, orang percaya harus terus berjalan dengan iman kepada Allah dan sabda-Nya, percaya bahwa Dia akan melaksanakan kehendak-Nya pada saat yang ditentukan oleh-Nya

    (lihat cat. --> Rom 8:28;

    [atau ref. Rom 8:28]

    lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

(0.33) (Mrk 13:35) (full: MENJELANG MALAM, ATAU TENGAH MALAM, ... ATAU PAGI-PAGI BUTA. )

Nas : Mr 13:35

Kristus menegaskan bahwa kedatangan-Nya untuk orang yang setia dari gereja-Nya dapat terjadi pada empat waktu selama malam atau pagi-pagi benar. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kedatangan-Nya kembali untuk mereka dapat terjadi setiap saat dan menekankan bahwa saat tahap pertama dari kedatangan-Nya yang kedua kali itu tidak terduga dan tak diketahui (yaitu saat keangkatan gereja;

lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

Karena kedatangan-Nya itu sudah dekat dan tidak terduga, semua orang percaya harus waspada dan setia secara rohani

(lihat cat. --> Mat 24:42;

lihat cat. --> Mat 24:44;

[atau ref. Mat 24:42; 24:44]

bd. Luk 12:35-36,38-40,46; 21:34-36).

(0.33) (Yak 5:13) (full: KALAU ADA SEORANG DI ANTARA KAMU YANG MENDERITA ... YANG BERGEMBIRA. )

Nas : Yak 5:13

Pada saat saudara mengalami kesulitan, kemiskinan atau kesusahan, Alkitab mengajak saudara untuk mencari kekuatan dari Allah melalui doa. Dekatilah pengantaramu, Yesus Kristus. Dia akan mewakili saudara di hadapan Allah, memohon syafaat bagimu (Ibr 7:25), dan memberikan kemurahan dan kasih karunia untuk menolong pada saat-saat yang perlu (Ibr 4:16). Terimalah Firman Allah dengan sungguh-sungguh, "Serahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu" (1Pet 5:7). Jikalau kita berbahagia di dalam Tuhan, kita harus menyanyikan kidung pujian yang indah kepada-Nya (bd. Mazm 33:2-3; 81:2-3; 92:2-4; 98:4-6; Mazm 144:9; 149:1-5; 150:1-6).

(0.33) (Ams 27:1) (sh: Memelihara persahabatan (Jumat,3 November 2000))
Memelihara persahabatan

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang meletihkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya. (The Book of Virtues 1).

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang, seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya (17). Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan- dikecewakan, didengarkan-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya (5). Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah (6). Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dan kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita datang menemuinya (10). Persahabatan tidak dimulai dari seorang yang memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan, dan pernyataan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya. Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain: masalah bisnis, masalah UUD (ujung- ujungnya duit), ketidakterbukaan, kehilangan kepercayaan, perubahan perasaan antara lawan jenis, dan ketidaksetiaan. Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan: Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

(0.33) (Pkh 7:1) (sh: Nilai tambah kehidupan (Minggu, 14 Juni 1998))
Nilai tambah kehidupan

Hal-hal yang mengandung nilai tambah perlu dikenali dan diminati sungguh oleh tiap orang yang menginginkan hidup yang berarti. Ada beberapa hal yang Pengkhotbah ingatkan di sini. Pertama keharuman nama akan lebih semerbak menyebar lebih luas daripada keharuman parfum yang mahal. Tentu saja nama harum adalah akibat dari faktor-faktor lainnya yaitu sifat dan perbuatan terpuji. Hidup terpuji itu terkait dengan hal-hal seperti: hidup hati-hati karena sadar bahwa suatu saat kita akan mati (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">2-4), terbuka pada hardikan orang berhikmat (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">5), tekun sampai ke akhir (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">8), panjang sabar (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">8b-9), tidak hidup dalam nostalgia (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">10), mengakui kedaulatan Allah dalam karya-karya-Nya (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">13).

Hikmat manusia terbatas. Hikmat penting dalam hidup sehari-hari kita. Adalah wajar bila orang ingin memilikinya. Bila Anda ingin berhikmat, Anda perlu memperhatikan beberapa pertimbangan Pengkhotbah di sini. Panjang sabarlah, dengan demikian Anda tidak akan bertindak mengikuti emosi, nafsu atau keadaan. Jangan mengidealkan masa lampau sebab dengan demikian Anda tidak hidup maju ke masa depan untuk maju. Namun jangan juga terlalu bergantung kepada hikmat manusia sebab sifatnya terbatas dan relatif seperti uang. Orang bodoh tanpa hikmat bisa kaya, sebaliknya orang berhikmat bisa juga miskin.

Jangan ekstrim. Jangan terlalu saleh jangan terlalu jahat. Itu kesimpulan dalam ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">15-22. Apakah firman Tuhan ini menganjurkan orang untuk hidup biasa-biasa atau asal-asal saja dalam kesalehan? Nasihat ini perlu kita tempatkan dalam konteksnya. Pengkhotbah sedang mengadakan pengamatan dari peristiwa yang dilihatnya terjadi sehari-hari. Kenyataan mengatakan bahwa ada yang mati karena kejahatannya ada pula yang mati karena kebaikannya. Karena tak ada satu orang pun yang bisa baik sempurna, maka paling tepat adalah pas-pasan saja. Ingat itu adalah hasil pengamatan dari peristiwa sehari-hari. Tetapi bukankah kita dipanggil untuk saleh dan berhikmat apa pun resiko nyata yang harus kita hadapi?

(0.33) (Mrk 13:1) (sh: Permulaan dari akhir (Selasa, 8 April 2003))
Permulaan dari akhir

Sudah menjadi kebiasaan di tiap kapal PELNI untuk memberi pengumuman tiap satu jam sebelum kapal merapat. Pada saat itu, suasana kapal terasa agak berubah. Mereka yang akan turun mulai bersiap-siap, sementara beberapa orang berdiri di luar mencoba mengamati darat yang biasanya belum terlihat. Kapal masih melaju dan belum mengurangi kecepatan, tetapi tahap akhir dari perjalanan sudah dimulai.

Dari sudut pandang Markus, akhir perjalanan sejarah dunia telah dimulai. Masa antara penderitaan dan kematian Yesus sampai dengan parousia/kedatangan-Nya yang kedua kali adalah fase akhir dari sejarah, sebelum dimulainya zaman baru ketika Anak Manusia datang dengan segala kemuliaan-Nya. Zaman akhir mempunyai tanda- tanda yang spesifik dan bisa diamati. Zaman yang dimulai oleh penderitaan Kristus itu akan menyaksikan penderitaan gereja, yaitu para pengikut Kristus (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">9-11). Zaman ini juga akan memunculkan para penyesat yang bahkan mencatut nama Yesus (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">5-6), juga peperangan, bencana alam, malapetaka dan lainnya (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">7-8). Bahkan, pada zaman ini juga akan terjadi bagaimana keluarga-keluarga terpecah dan saling berkhianat, bahkan membunuh anggota keluarga lain karena kebencian terhadap Kristus.

Karena itu jelaslah, bagi Markus dan bagi kita semua, kita sedang berada di zaman akhir. Ciri-ciri di atas telah kita saksikan. Untuk itu, Yesus menegaskan beberapa hal. Pertama, Yesus, melalui Roh-Nya, tetap menyertai Kristen pada zaman ini sehingga kita tidak perlu kuatir (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">11). Kedua, Yesus mengingatkan para murid (termasuk kita) untuk terus berjaga-jaga dan waspada (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">5,9). Ketiga, Yesus mengingatkan kita bahwa mereka yang bertahan sampai akhir zaman itu akan diselamatkan (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">13).

Renungkan: Terus ingat bahwa kita sedang hidup pada zaman akhir. Penghiburan kita adalah janji kedatangan-Nya, arah hidup kita adalah memberitakan Injil-Nya dan tetap setia sampai akhir.

(0.33) (Mzm 28:1) (sh: Pertolongan pada saat kesesakan (Jumat, 28 Februari 2003))
Pertolongan pada saat kesesakan

Bila rasanya pertolongan Tuhan tak kunjung tiba, serasa tangan- tangan jahat sedang merenggut jiwa kita menuju kebinasaan. Saat- saat seperti itu membuat kita merasa kehilangan akal, dan mungkin tergoda untuk mencari pertolongan dari pihak lain, sangat mungkin untuk kompromi dengan para musuh kita.

Pemazmur ada dalam situasi yang sangat mirip. Ia tertekan karena sepertinya Tuhan berdiam diri dan membisu (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">1). Ia merasa dengan membisunya Tuhan, dirinya seperti sudah ditinggalkan untuk mati ("aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur"). Pemazmur merasa hampir terseret kepada perbuatan orang fasik (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">3). Namun, pemazmur tetap bertahan dan tetap mengharapkan Tuhan mendengar permohonan dan teriakan minta tolong (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">2), supaya ia tetap bertahan untuk tidak tergoda berkompromi dengan kejahatan pemazmur mohon, supaya Tuhan mengganjar orang-orang jahat karena kejahatan mereka (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">4-5). Lebih jauh lagi pemazmur memanjatkan ucapan syukur seakan Tuhan sudah mendengar permohonannya dan sudah menolongnya (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">6-7). Adalah keyakinan pemazmur bahwa Tuhan penolong dan penopang umat-Nya (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">8). Oleh sebab itu, seruan kepada Tuhan ini juga ditujukan demi umat milik Tuhan sendiri (ayat beberapa+saat&tab=notes" ver="">9).

Pemazmur menyatakan iman (=percaya)nya di tengah situasi yang sepertinya tidak berpengharapan. Godaan kuat untuk menyerah begitu besar, namun imannya tidak goyah karena ia tahu dan yakin akan pertolongan Tuhan. Ia yakin Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya binasa.

Renungkan: Ketika saat-saat kesesakan begitu tidak tertahankan, godaan untuk menyerah begitu kuat, ingatlah akan doa Tuhan Yesus, "Kehendak-Mu yang jadi ya Bapa, bukan kehendakku." Jangan melihat ke situasi yang mencekam, lihatlah kepada Kristus yang sudah menang mengatasi godaan itu.

(0.33) (Mrk 15:20) (sh: Jeritan Anak Manusia (Jumat, 18 April 2003))
Jeritan Anak Manusia

Dalam perjalanan hidup kita tidak hanya bertemu dengan saat-saat yang menggembirakan, tetapi juga saat-saat yang mencekam dan menyedihkan. Biasanya di saat-saat seperti itu tidak jarang kita bertanya kepada Allah mengapa Ia membiarkan kita mengalami penderitaan ini?

Dari pembacaan ini, kita juga melihat bagaimana Yesus merintih dan berteriak dalam penderitaan-Nya yang amat sangat kepada Allah, ""Eloi, Eloi, lema sabakhtani?", yang berarti: Allah-Ku, Allah- Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Anak Manusia harus menderita di atas kayu salib bukan karena kesalahan-Nya, tetapi karena Ia menggantikan kita karena menanggung kesalahan kita.

Seruan Yesus itu membuktikan bahwa Allah sungguh-sungguh meninggalkan Yesus dalam penderitaan-Nya. Sang Bapa meninggalkan Anak-Nya bukan karena Ia membenci-Nya, tetapi karena Allah membenci dosa yang ditanggung oleh Anak-Nya, sebab Allah itu kudus. Kekudusan-Nya menuntut untuk tidak berkompromi dengan dosa. Allah meninggalkan Anak-Nya supaya kita diselamatkan. Sebab jika Allah membela Anak-Nya maka kita pasti binasa. Dalam perkataan lain, Allah meninggalkan Yesus dan berdiri di pihak kita supaya kita diselamatkan.

Itu berarti bagi Yesus, salib merupakan suatu pergumulan yang paling pahit dan mengerikan dalam hidup-Nya tetapi bagi manusia, salib Yesus merupakan berita sukacita, karena melalui kematian-Nya kita dibebaskan. Berita sukacita itulah yang mendorong umat beriman agar kita merayakan hari kematian Yesus bukan dengan sedih dan putus asa, tetapi dengan iman dan pengharapan bahwa kematian Yesus merupakan jaminan keselamatan kita.

Renungkan: Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya ketika mengalami penderitaan. Sebab Ia bergumul bersama kita mencari jalan keluar dari segala penderitaan. Ia adalah Allah Imanuel, Allah beserta kita.

(0.32) (Ul 32:15) (full: MENJADI GEMUKLAH. )

Nas : Ul 32:15

Kemakmuran menjadi faktor utama yang mengakibatkan Israel melupakan Allah dan melakukan penyembahan berhala (bd. Ul 8:7-20). Sejarah telah menunjukkan berkali-kali bahwa pada saat-saat senang dan makmur, umat Allah paling mudah melupakan Allah dan berhenti mencari wajah-Nya. Akan tetapi, selama keadaan yang buruk dan tidak menguntungkan, umat Allah lebih mungkin menghampiri Allah dengan sungguh-sungguh serta memohon pertolongan-Nya (bd. kitab Hakim-Hakim).

(0.32) (Mzm 119:151) (full: ENGAKU DEKAT, YA TUHAN. )

Nas : Mazm 119:151

Pemazmur mengalami dekatnya Allah pada saat-saat kesulitan karena dia mengasihi Tuhan dan dengan tekun merenungkan Firman-Nya (ayat Mazm 119:148; bd. ayat Mazm 119:153-160). Tuhan itu dekat kepada semua orang yang mengasihi Dia dan Firman-Nya. Jikalau saudara mengalami kesulitan di dalam hidupmu, ambillah Alkitab dan di hadapan Allah pakailah untuk menghidupkan kembali hubungan saudara dengan-Nya.

(0.32) (Kid 4:12) (full: KEBUN TERTUTUP. )

Nas : Kid 4:12

Tiga kiasan yang dipakai dalam ayat ini menekankan kenyataan bahwa gadis Sulam itu masih perawan dan secara seksual masih murni pada malam pernikahannya. Keperawanan hingga saat pernikahan adalah norma kesucian seksual Allah bagi semua kaum muda, laki-laki atau wanita. Melanggar standar Allah yang kudus ini menajiskan roh dan hati nurani seorang serta menurunkan nilai saat tercapainya penyempurnaan pernikahan

(lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).

(0.32) (Yes 26:16) (full: MENGELUH DALAM DOA )

Nas : Yes 26:16-19

(versi Inggris NIV -- membisikkan doa). Yesaya mengingat kembali saat-saat ketika Allah mendisiplinkan Israel, dan orang yang tetap setia kepada Allah berseru kepada-Nya dalam doa yang sungguh-sungguh. Sekalipun mereka yang setia ini telah mati, mereka akan bangkit dari antara orang mati dan hidup kembali di bumi ini

(lihat cat. --> Yes 26:19 berikutnya).

[atau ref. Yes 26:19]

(0.32) (Yeh 16:43) (full: MASA MUDAMU. )

Nas : Yeh 16:43

Pada masa-masa pembentukannya, Yerusalem tergantung kepada Tuhan dan berkat-berkat-Nya; tetapi kini ia telah melupakan saat-saat itu dan sekarang mengejar dewa-dewa lainnya. Kesalahan tragis yang sama dilakukan oleh berbagai gereja dan aliran ketika tidak lagi lapar akan kehadiran Allah atau tidak lagi mencari dahulu kerajaan-Nya di dalam kebenaran, damai sejahtera, sukacita dan kuasa Roh Kudus (bd. Rom 14:17); sebaliknya, mereka membiarkan kebiasaan-kebiasaan duniawi dan ketiadaan hidup rohani yang murni serta manifestasi Roh.

(0.32) (Yl 2:30) (full: MUJIZAT-MUJIZAT DI LANGIT. )

Nas : Yoel 2:30-31

Perwujudan sepenuhnya dari pencurahan Roh dan tawaran keselamatan kepada semua orang pada suatu hari akan disertai dengan tanda-tanda di langit akhir zaman dan "hari Tuhan" (bd. Mat 24:29-31). Pada saat itu, musuh-musuh Allah akan mengalami murka-Nya (bd. Wahy 6:12-17). Apabila diselidiki dari sudut nubuat alkitabiah, keadaan seluruh dunia menunjukkan bahwa saat terjadinya peristiwa-peristiwa masa depan ini sudah dekat

(lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

(0.32) (Zef 1:5) (full: BERSUMPAH SETIA KEPADA TUHAN. )

Nas : Zef 1:5

Banyak orang Yehuda ikut dalam berbagai bentuk agama lain sedangkan pada saat yang sama menyembah Tuhan yang Mahatinggi; perbuatan ini adalah penyembahan berhala dan jelas sekali jahat. Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang mengaku menjadi pengikut-Nya, namun pada saat yang sama ikut dalam kegiatan penyembahan berhala, penuh dosa dan dursila. Hukuman menanti semua orang yang tidak memisahkan diri sebagai orang kudus bagi Tuhan

(lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.32) (Za 8:3) (full: AKU AKAN KEMBALI KE SION. )

Nas : Za 8:3

Kunci pemulihan penuh Israel ialah kembalinya Allah ke Sion, yang menunjuk kepada saat ketika Kristus datang kembali dalam kemuliaan dan memulai pemerintahan-Nya di dunia atas bangsa-bangsa. Pada saat itu kehadiran Allah akan menjadikan Yerusalem sebuah kota kebenaran dan kesetiaan, dan gunung Tuhan akan kudus, yaitu dikhususkan untuk beribadah kepada-Nya. Pasal ini memberikan sepuluh berkat yang akan menyertai pemerintahan di bumi itu, masing-masing diawali dengan frase, "Beginilah firman Tuhan semesta alam, ..."

(0.32) (Luk 11:13) (full: MEMBERIKAN ROH KUDUS KEPADA MEREKA YANG MEMINTA. )

Nas : Luk 11:13

Ayat ini barangkali tidak menunjuk kepada pemberian Roh pada saat kelahiran baru (Yoh 3:3), karena pada saat pertobatan semua orang percaya dengan sendirinya dikaruniai kehadiran Roh Kudus yang diam di dalam hati (Rom 8:9-10; 1Kor 6:19-20;

lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID).

Agaknya, ayat ini lebih menunjuk kepada baptisan dalam Roh Kudus yang dijanjikan Kristus kepada para pengikut-Nya

(lihat art. YESUS DAN ROH KUDUS).

(0.32) (Yoh 4:36) (full: BUAH UNTUK HIDUP YANG KEKAL. )

Nas : Yoh 4:36

Mereka yang membawa orang kepada Yesus Kristus melakukan sesuatu dengan dampak abadi. Pada suatu saat mereka akan bersukacita di sorga atas orang-orang yang diselamatkan karena doa dan kesaksian mereka. Pada saat bersamaan, mereka harus ingat bahwa usaha mereka sering merupakan hasil kerja orang lain (ayat Yoh 4:38). Segala sesuatu yang kita lakukan untuk Allah sebagian besar merupakan hasil dari karya dan pengorbanan Kristus dan orang lain.



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA