Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 818 ayat untuk Seorangpun tidak AND book:19 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.70) (Mzm 113:7) (ende: perabuan)

terdapatnja dekat pintu-gerbang kota. Disana bermalam kaum miskin dan orang2 asing jang tidak sanggup membajar penumpangan.

(0.70) (Mzm 18:33) (jerusalem: di bukit) Dari atas bukit orang dapat berjuang dengan lebih baik, terlindung dan tidak terhampiri oleh musuh.
(0.70) (Mzm 35:13) (jerusalem: pakaian kabung) Bdk Maz 30:12+. Berulahtapa dianggap mendukung dan menguatkan doa
(0.70) (Mzm 54:3) (jerusalem: orang-orang yang angkuh) Ialah orang-orang fasik. Dalam naskah Ibrani tertulis: orang-orang asing. Ini menyatakan bahwa kiranya di zaman para Makabe mazmur ini dipakai untuk mengeluarkan perasaan hati melawan orang-orang asing yang menindas umat Allah.
(0.70) (Mzm 72:14) (jerusalem: mahal di matanya) Artinya: daerah (hidup) orang lemah dinilai tinggi sehingga tidak mau ditumpahkan. Orang lemah dilindungi oleh raja.
(0.70) (Mzm 72:18) (jerusalem: Terpujilah....) Maz 72:18-20 tidak termasuk Maz 72, tetapi merupakan pujian penutup bagian kita Mazmur yang kedua.
(0.70) (Mzm 88:5) (jerusalem: Aku harus tinggal) Terjemahan ini tidak pasti. Terjemahan lain: Tempat tidurku di antara orang-orang mati.
(0.70) (Mzm 101:5) (jerusalem: mengumpat) Artinya: memfitnahkan seorang teman (pegawai) pada raja. Raja yang baik tidak memperhatikan fitnahan semacam itu
(0.70) (Mzm 103:16) (jerusalem: tidak mengenalnya lagi) Tempat tinggal, kediaman manusia dipribadikan. Bahasa kiasan itu dipakai juga dalam Ayu 7:10.
(0.70) (Mzm 109:6) (jerusalem: Angkatlah) Diminta supaya Tuhan mengangkat hakim (dan pendakwa) tidak adil bagi musuh
(0.70) (Mzm 110:3) (jerusalem) Ayat ini dalam naskah Ibrani begitu rusak sehingga tidak dapat dipulihkan lagi. Semua usaha perbaikan dan terjemahan berupa kiraan belaka.
(0.70) (Mzm 119:130) (jerusalem: terang) Firman Tuhan tidak hanya "menerangi" jalan hidup manusia sebagai petunjuk jalan, tetapi juga membahagiakan, bdk Maz 27:1+
(0.70) (Mzm 141:7) (jerusalem: Seperti batu...) Ayat ini mungkin sebuah peribahasa yang maksudnya tidak jelas
(0.70) (Mzm 101:2) (jerusalem: hidup yang tidak bercela) Harafiah: jalan orang-orang yang tidak bercela. Mereka mau dicontoh raja
(0.70) (Mzm 91:10) (full: MALAPETAKA TIDAK AKAN MENIMPA KAMU. )

Nas : Mazm 91:10

Tidak ada yang dapat terjadi kepada seorang hamba yang setia kecuali diizinkan Allah (bd. ayat Mazm 91:7-10); kebenaran ini tidak berarti bahwa tidak akan pernah ada masa-masa yang tidak menyenangkan atau yang sulit (bd. Rom 8:35-37), tetapi selama kita menjadikan Allah itu Tuhan dan perlindungan kita, segala sesuatu yang terjadi pada kita akan diarahkan Allah demi kebaikan kita

(lihat cat. --> Rom 8:28).

[atau ref. Rom 8:28]

(0.70) (Mzm 139:17) (full: BETAPA SULITNYA PIKIRAN-MU, YA ALLAH )

Nas : Mazm 139:17

(versi Inggris NIV -- betapa indahnya kepadaku pikiran-Mu). Kita dapat dihibur bila mengetahui bahwa Allah senantiasa mengetahui kebutuhan, kesulitan, dan penderitaan kita, dan bahwa Dia merencanakan pemeliharaan, pengampunan, keselamatan, dan pengudusan kita. Pikiran-pikiran-Nya bagi kita tidak terselami dan tidak terhingga. Sebagaimana ditulis rasul Paulus, "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia" (1Kor 2:9).

(0.69) (Mzm 14:1) (sh: Siapa yang benar? (Selasa, 18 Februari 2003))
Siapa yang benar?

Kata orang, tidak sulit mencari orang baik. Stok orang baik di dunia masih tersedia banyak. Yang sulit    adalah mencari orang yang benar, orang yang memperjuangkan    kebenaran, dan yang menegakkan kebenaran. Keadaan inilah yang    paling tidak sedang kita rasakan sekarang ini di Indonesia.    Orang baik, yang suka menyumbang, yang dermawan, yang suka    menolong orang lain memang banyak, tetapi kebanyakan juga sarat    dengan tujuan/muatan politis kepentingan diri/kelompoknya alias    tidak tulus. Pemazmur pun melihat sekeliling dirinya dan    menemukan betapa sedikitnya, atau -- di luar dirinya dan orang    percaya -- tidak ada orang benar. Tanda-tanda orang benar tidak    ada pada dunia ini, yaitu mengakui Allah dalam hati dan    perbuatan mereka (ayat Seorangpun+tidak+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1), berakal budi dan mencari Allah (ayat    Seorangpun+tidak+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2), hidup setia, bermoral dan berbuat baik (ayat Seorangpun+tidak+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3), berbuat    yang benar dan tidak menindas umat Tuhan (ayat Seorangpun+tidak+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">4) serta tidak    menghina orang yang tertindas (ayat Seorangpun+tidak+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">6). Namun, pemazmur tidak    pesimis melihat semuanya ini karena ia mengetahui bahwa Allah    beserta dengan orang benar, betapa pun jumlah mereka sedikit,    dan hukuman akan menimpa orang bebal (julukan bagi orang yang    'tidak benar') dengan kejutan yang besar (ayat Seorangpun+tidak+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">5). Juga, Tuhan    akan memulihkan umat Tuhan yang tertindas, dan mendatangkan    keselamatan bagi mereka (ayat Seorangpun+tidak+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7).

Mazmur ini menuturkan kepada kita bahwa kebebalan menjadi dosa asal    segala kejahatan dan penindasan oleh yang berkuasa dan kuat atas    yang lemah dan miskin, penyangkalan atas kekuasaan Tuhan dan    kehadiran-Nya yang menuntut dan mengadili perbuatan kita. Oleh    sebab itu, apabila kita menganggap diri kita "tuan", maka dengan    segera akan terjadi penindasan terhadap sesama kita.

Renungkan:    "Apakah yang kuat dan berkuasa akan terus menindas yang lemah    dan miskin?" Tidak, karena Allah menyertai angkatan "orang    benar". Jawaban Allah ini tidak akan menumbuhkan iman kita    apabila kita terlibat dalam permainan penindasan ini.

(0.69) (Mzm 7:3) (ende)

Sematjam sumpah. Pengarang menerangkan, bahwasanja ia tidak berbuat hal, jang dipersalahkan musuhnja kepadanja. Bila demikian adanja, maka lebih baiklah ia dianiaja dan dihukum sadja menurut hukum pembalasan.

(0.69) (Mzm 17:2) (ende: wadjahMu)

ialah Tuhan sendiri.

(0.69) (Mzm 69:27) (ende: menghadap keadilanMu)

Maknanja: Karena dosanja mereka tiada mendapat ampun lagi. Keadilan Jahwe tidak mewadjibkanNja lagi untuk menjampaikan rahmatNja.



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA