Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 11807 ayat untuk Kepada setiap orang (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.48) (Za 14:16) (full: ORANG YANG TINGGAL ... MENYEMBAH KEPADA RAJA. )

Nas : Za 14:16

Setelah kedatangan Kristus dan kebinasaan antikristus bersama pasukannya (bd. pasal Wahy 19:1-21), semua orang yang selamat dari bangsa-bangsa akan datang setiap tahun ke Yerusalem pada hari Raya Pondok Daun untuk menyembah Raja Mesias, Tuhan Yesus. Mereka yang selamat ini sangat mungkin adalah penduduk sipil yang tetap tinggal di negeri mereka dan menerima Kristus sebagai Tuhan.

(0.48) (1Kor 14:3) (full: YANG BERNUBUAT ... MEMBANGUN. )

Nas : 1Kor 14:3

Karunia bernubuat dalam jemaat didorong oleh Roh Kudus, bukan terutama untuk menubuatkan masa depan, melainkan untuk membangun iman orang percaya, kehidupan rohani, dan keputusan moral untuk tinggal setia kepada Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Akan tetapi, nubuat bukanlah menyampaikan suatu khotbah yang telah dipersiapkan, tetapi menyampaikan pesan secara spontan di bawah dorongan Roh demi pembangunan setiap pribadi ataupun jemaat

(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.48) (Ef 3:7) (full: KASIH KARUNIA ALLAH. )

Nas : Ef 3:7

Kasih karunia Allah, yang diberikan kepada setiap orang percaya untuk melaksanakan kehendak-Nya, menjadi kekuatan yang mengalir dari Kristus yang bangkit dan bekerja melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam diri orang percaya (Ef 1:19; 4:7; Kis 6:8; 11:23; 14:26; 1Kor 15:10; 2Kor 12:9; Fili 2:13; Kol 1:29; Tit 2:11-13;

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.48) (Yak 3:6) (full: LIDAH PUN ADALAH API. )

Nas : Yak 3:6

Yakobus menekankan kecenderungan kita untuk berdosa dalam pembicaraan. Dosa-dosa tersebut termasuk kata-kata yang keras dan tidak ramah, berdusta, pernyataan berlebih-lebihan, ajaran palsu, fitnah, bergunjing, membual, dll. Orang percaya yang dewasa menguasai lidahnya melalui bimbingan Roh Kudus, "menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2Kor 10:5). Karena kecenderungan untuk berdosa dengan lidah, Yakobus menasihati setiap orang agar "cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah" (Yak 1:19).

(0.48) (2Kor 5:11) (sh: Motivasi dalam melayani. (Kamis, 10 September 1998))
Motivasi dalam melayani.

Motivasi orang dalam berbuat sesuatu dapat bermacam-macam. Ada yang ingin dipuji, mendapat keuntungan materil, mendapat kedudukan dan lain-lain. Motivasi Paulus melayani jelas: ia takut akan Tuhan dan kasih Kristus yang menguasainya (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">11, 14). Perbuatan-perbuatannya bukan untuk memuji diri melainkan agar jemaat mendapat bahan dalam menjawab guru-guru palsu yang memegahkan diri (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">12). Paulus tetap termotivasi melayani dengan membuang kepentingan diri sendiri, dan bercermin kepada Kristus (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">15). Motivasi seperti itulah yang seharusnya berkobar di dalam dada setiap orang percaya!

Pelayanan itu apa? Pelayanan pekabaran Injil bukan sekadar menambah jumlah orang percaya atau mengajak orang mengganti imannya. Ada hal lain yang lebih penting disebutkan di sini, yakni mendamaikan setiap orang yang mendengar Injil itu dengan Kristus (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">18). Untuk itu orang harus berbalik dari hidup lama dalam dosa dan masuk ke dalam hidup baru dalam Kristus (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">17). Korban yang diberikan Kristus untuk pendamaian itu amat mahal (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">21). Tahukah Anda bahwa begitu banyak orang hidup tanpa damai, karena tak mengenal pendamaian dengan Allah oleh Kristus?

Doa: Selidiki dan singkirkan motivasi pelayanan kami yang salah, Tuhan.

(0.47) (Yoh 15:1) (sh: Tinggal di dalam Kristus (Jumat, 05 Maret 1999))
Tinggal di dalam Kristus

Tinggal berarti menetap. Pemahaman inilah yang dipakai Kristus untuk menekankan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya harus tetap tinggal menetap sepenuhnya di dalam Kristus. Dalam keadaan inilah, setiap orang percaya mengalami pekerjaan Kristus dan dipersiapkan untuk berbuah. Tanpa tinggal menetap di dalam Kristus maka orang percaya tidak akan pernah menghasilkan buah.

Tujuan hidup: berbuah! Suatu hal yang mustahil bila seseorang yang mengaku percaya namun tidak mengetahui tujuan hidup imannya. Kristus sendiri berkata, "Bapa-Ku dipermuliakan jika kamu berbuah banyak ..." (8). Artinya, sesuatu yang mustahil bila seseorang menganggap diri hidup memuliakan Allah Bapa tanpa terlebih dahulu mengenal dan tinggal di dalam Kristus. Salah satu syair lagu mengatakan demikian: "Tinggallah dalam Yesus jadilah murid-Nya, belajarlah firman Tuhan taat kepada-Nya; tinggallah dalam Yesus muliakan nama-Nya, hidup berlimpah kurnia hanya di dalam-Nya".

Renungkan: Kepercayaan kepada Kristus menghasilkan ketaatan pada firman-Nya dan ketaatan kepada firman-Nya menghasilkan buah.

Doa: Ya, Tuhan, jadikanlah aku murid-Mu yang sejati, yang tinggal tetap di dalam Kristus, sehingga buahnya menjadi berkat bagi banyak orang.

(0.47) (Yoh 12:39) (full: MEREKA TIDAK DAPAT PERCAYA. )

Nas : Yoh 12:39

Orang banyak itu tidak dapat percaya karena keputusan-keputusan mereka terhadap Yesus membuat Allah mengeraskan hati mereka. Injil tidak pernah diam saja menghadapi seorang yang menolak untuk mendengar, bertobat dan percaya. Rasul Paulus mengatakan bahwa bangsa Israel "dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka" (Rom 11:20; bd. Mazm 95:8; Ibr 3:8). Sekalipun demikian pengerasan hati ini tidak permanen untuk setiap orang dalam bangsa itu. Setiap orang yang percaya akan menerima hidup kekal (ayat Yoh 12:44-50). Sebenarnya, banyak orang Israel percaya setelah hari Pentakosta (Kis 2:41).

(0.47) (Yak 5:12) (sh: Antara sumpah dan doa (Rabu, 13 Juni 2001))
Antara sumpah dan doa

Dalam setiap proses pengadilan, setiap orang yang terlibat di dalamnya, terdakwa maupun para saksi, sebelum mereka mengucapkan pembelaan dan kesaksian, terlebih dahulu harus diambil sumpah sesuai agama yang dianutnya. Tujuan pengambilan sumpah itu ialah agar mereka bersikap jujur mengatakan kebenaran. Sumpah adalah sesuatu yang penting karena menyangkut Allah dan manusia. Namun, tidak semua orang melihat hakikat sumpah yang sesungguhnya. Ada orang-orang yang dengan mudah mengucapkan sumpah dalam nama Tuhan hanya untuk memperkuat perkataannya.

Perikop yang kita baca hari ini merupakan nasihat-nasihat Yakobus yang masih berkaitan dengan hari kedatangan Tuhan. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan: [1] Sumpah tidak lagi diperlukan (12) karena dengan kejujuran dan kemurnian kesaksian, seharusnya mampu membuat orang mempercayai kebenaran yang dikatakan. [2] Penderitaan yang dialami seseorang seharusnya menghantarnya untuk menaikkan doa permohonan kepada-Nya dan apabila seseorang bergembira seharusnya menghantarnya untuk menaikkan pujian kepada Allah (13). [3] Penyembuhan terhadap orang yang sakit melalui sarana pengobatan — minyak dan doa penuh iman agar apabila ia berdosa maka dosanya pun diampuni-Nya (14- 16). [4] Kristen berperan menyatakan kebenaran agar orang yang tersesat kembali menemukan jalan kebenaran di dalam Yesus Kristus, sehingga ia mendapatkan keselamatan (19-20).

Melalui nasihat-nasihat di akhir suratnya ini, nampaknya Yakobus sedang mengingatkan seluruh pembaca untuk mengarahkan seluruh hidupnya kepada Dia yang akan datang, sehingga semua yang pengalaman membawa pembaca semakin dekat dan bergantung kepada-Nya. Di samping itu, pembaca juga memiliki peran mempersiapkan orang lain menyambut kedatangan-Nya. Bagaimana pun keadaan kita saat ini, nasihat-nasihat Yakobus menjadi penting bagi kita, karena mengingatkan kita untuk terus mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya dan menyediakan diri untuk dipakai-Nya dalam mempersiapkan orang lain menyambut-Nya pula.

Renungkan: Hai Kristen, kita dipanggil sebagai suatu persekutuan untuk memulihkan hubungan, penyakit, dan masalah- masalah rohani, sampai Maranatha.

Pengantar Kitab Yoel

Di zaman modern bencana alam berarti manusia tidak mempunyai kontrol atas hal-hal tertentu. Dalam PL bencana alam seringkali secara harafiahnya adalah kedaulatan Allah yang mengatur peristiwa tertentu untuk mengajarkan kebenaran rohani. Kitab Yoel memaparkan hal ini secara luar biasa. Serangan belalang yang dahsyat membuat umat Allah kelaparan sekaligus mengantarkan Yoel memanggil orang Israel agar berdoa dan berpuasa (Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">1:13-14). Namun yang lebih lagi, bencana alam itu melambangkan penglihatan datangnya hari Tuhan. Pada hari itu Allah akan menghancurkan umat-Nya dengan menggunakan tangan bangsa-bangsa lain. Karena itulah Allah mendesak umat- Nya untuk berbalik kepada-Nya dengan sepenuh hati (Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">2:12). Kitab Yoel ditutup dengan janji kepada umat-Nya yaitu walau mereka akan mengalami penghukuman, akan datang waktunya Allah mencurahkan Roh-Nya ke atas umat- Nya. Ia akan menghakimi bangsa-bangsa lain dan memberkati umat-Nya.

Penulis dan waktu penulisan. Tidak banyak yang kita ketahui tentang penulis selain arti namanya yaitu Yahweh adalah Allah. Kitab ini tidak memberikan data tentang kapan nubuat ini disampaikan. Waktu penulisannya berkisar antara abad ke-9 hingga ke- 4 s.M. Karena itu ada baiknya kita mengikuti pendapat Calvin bahwa kapan kitab ini ditulis tidak dapat diketahui dengan pasti.

Tema-tema utama: Datangnya hari Tuhan. Kitab Yoel memaparkan: 2 hal tentang hari Tuhan. Pertama, hari Tuhan adalah hari penghakiman atas umat Allah melalui tangan bangsa- bangsa lain (Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">2:2, 11). Kedua, hari Tuhan adalah hari penghakiman atas musuh-musuh umat-Nya (Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">3:2-16, 19), sementara itu umat Allah akan menikmati perlindungan- Nya dan akan diberkati baik secara rohani maupun fisik (2:28-32; 3:16-18, 20, 21). Pertobatan. Seruan pertobatan ditujukan kepada seluruh umat Allah (1:13, 14; 2:15-17). Pertobatan ini harus melibatkan seluruh keberadaan umat Allah meliputi hati (Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">2:12, 13) dan tindakan-tindakan yang dapat dilihat oleh orang lain seperti berkabung, meratap, menangis kepada Allah, dan berpuasa. Yoel juga mengingatkan bahwa motivasi pertobatan mereka terletak pada karakter Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar, dan berlimpah kasih setia (Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">2:13).

(0.47) (Why 19:21) (full: SEMUA ORANG LAIN DIBUNUH. )

Nas : Wahy 19:21

Allah membinasakan orang-orang fasik di seluruh muka bumi (lih. Yer 25:29-33). Karena itu, tidak ada orang yang tidak selamat atau tidak benar akan masuk kerajaan seribu tahun Allah (Wahy 20:4). Selama masa kesengsaraan itu, Injil telah diberitakan dengan memadai oleh para malaikat dari angkasa kepada setiap orang yang hidup di atas bumi. Orang-orang yang menolak kebenaran ditimpa "kesesatan ... yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan" (2Tes 2:11-12). Perhatikanlah bahwa orang-orang yang tidak benar "tidak akan mewarisi kerajaan Allah" (1Kor 6:9-11; bd. Gal 5:19-21). Mereka akan dipisahkan dari orang-orang benar setelah Kristus datang kembali dalam kemuliaan dan akan diserahkan kepada hukuman yang kekal (Mat 25:31-46).

(0.47) (Kel 12:21) (sh: Darah dan tebusan (Jumat, 15 April 2005))
Darah dan tebusan


Ritual yang dilaksanakan pada hari Paskah, berupa pemotongan domba dan pengolesan darahnya ke tiang pintu rumah orang-orang Israel dilakukan pada malam ketika mereka akan keluar dari Mesir. Hal ini dilakukan sebelum tulah yang kesepuluh dijatuhkan atas Mesir sebagai suatu tanda nyata bahwa Allah tidak akan menghukum orang Israel dengan tulah tersebut (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">23,27).

Lebih daripada hanya sebagai penangkal datangnya tulah, orang Israel yakin darah yang dioleskan di tiang pintu rumah mereka menghapuskan dosa seisi rumah itu. Lalu, daging domba panggang yang dimakan pada perayaan ini ialah daging yang menyucikan mereka yang memakannya. Dengan berpartisipasi dalam ritual Paskah ini, umat Tuhan menyucikan diri mereka di hadapan Tuhan dan menjadi bangsa yang kudus (Lihat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">19:6).

Setelah semua ritual itu dilakukan, tulah kesepuluh dinyatakan (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">12:29-33). Semua rumah tangga orang Mesir, termasuk Firaun, bahkan ternak-ternak mereka kehilangan anak-anak sulungnya. Namun, mereka yang telah disucikan oleh Tuhan, yaitu orang-orang Israel tidak memperoleh kutukan tersebut. Mereka selamat bahkan justru diizinkan untuk pergi keluar dari Mesir. Orang-orang Mesir yang telah melihat kutukan dahsyat Tuhan menimpa mereka, mendesak dan memaksa semua orang Israel untuk pergi (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">33).

Para penulis Perjanjian Baru melihat peristiwa kematian Yesus Kristus pada rentetan ritual Paskah ini. Mereka mengartikan sifat kematian-Nya, untuk menyelamatkan, menyucikan, dan menebus manusia. Dia adalah Anak Domba yang dipersembahkan untuk keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Ibr. 9:12). Lebih jauh lagi, di dalam peringatan Perjamuan Kudus, kita diingatkan akan peristiwa tersebut setiap kali kita memakan roti dan meminum anggur.

Renungkan: Allah telah menebus kita di dalam Yesus Kristus. Kita patut bersyukur karena hal itu. Yesus telah menjadi domba paskah bagi kita yang percaya kepada-Nya.

(0.47) (Mzm 105:15) (full: JANGAN MENGUSIK ORANG-ORANG YANG KUURAPI. )

Nas : Mazm 105:15

Di dalam konteks ini, orang-orang yang diurapi adalah Abraham, Ishak, Yakub (dengan nama barunya, Israel), dan Yusuf (ayat Mazm 105:9-10,17); akan tetapi, kita tidak boleh menyimpulkan dari ayat ini bahwa kita harus memperhatikan setiap orang yang mengaku diurapi.

(0.47) (Yos 24:15) (full: TETAPI AKU DAN SEISI RUMAHKU, KAMI AKAN BERIBADAH KEPADA TUHAN. )

Nas : Yos 24:15

Soal pilihan pribadi memang termasuk dalam keselamatan yang disediakan Allah. Setiap orang percaya harus senantiasa memilih siapa yang akan dilayaninya. Seperti dengan Yosua dan orang-orang Israel, melayani Tuhan bukan suatu pilihan sekali saja (bd. Yos 1:16-18; Ul 30:19-20); kita harus berkali-kali memutuskan untuk bertekun di dalam iman dan menaati Tuhan. Membaharui pilihan-pilihan yang benar oleh orang percaya meliputi takut akan Tuhan, kesetiaan kepada kebenaran, ketaatan dengan hati yang sungguh-sungguh, dan penyangkalan dosa serta kesenangan-kesenangan yang terkait dengannya (ayat Yos 24:14-16). Lalai memilih untuk melayani dan mengasihi Tuhan akhirnya akan mendatangkan hukuman dan kebinasaan (ayat Yos 24:20; 23:11-13).

(0.46) (Hak 17:6) (full: SETIAP ORANG BERBUAT ... MENURUT PANDANGANNYA. )

Nas : Hak 17:6

Orang yang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri sudah pasti akan melakukan perkara yang jahat dipandangan Allah (bd. Hak 2:11; 4:1; 6:1; 10:6). Sikap yang ingkar akan hukum ini adalah sama lazim pada zaman kita ini seperti pada masa Mikha. Orang mau berbuat sekehendak hatinya sendiri dan merasa tersinggung bila diberi tahu apa yang dapat dan yang tidak dapat mereka lakukan -- bahkan oleh Allah dan Firman-Nya. Orang yang mengabaikan standar-standar mutlak Allah demi keinginan manusiawi yang subyektif akhirnya akan mengalami kekacauan rohani, moral, dan sosial. Pada pihak lain, orang percaya sejati akan dengan senang hati tunduk kepada standar-standar dan pendirian Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis.

(0.46) (Ayb 21:7) (full: MENGAPA ORANG FASIK TETAP HIDUP. )

Nas : Ayub 21:7

Ayub mempersoalkan ketidakadilan hidup ini, khususnya kemakmuran, keberhasilan, dan kebahagiaan banyak orang fasik. Mazm 73:1-28 membahas masalah teologi ini. Kadang-kadang yang "murni hatinya" justru "kena tulah" (Mazm 73:1,14), sedangkan yang fasik makmur dan "kesakitan tidak ada pada mereka" (Mazm 73:3-5). Allah menanggapinya dengan menyatakan kesudahan hidup orang benar dan orang jahat (Mazm 73:16-28). Pada akhirnya, Allah akan dengan adil memperbaiki segala hal dan memberikan kepada setiap orang sesuai dengan perbuatannya dan kasihnya akan kebenaran (Rom 2:5-11). Yang fasik tidak akan luput dari hukuman, dan yang benar pasti akan dibenarkan dan diberi pahala (Rom 2:5-11; Wahy 2:10).

(0.46) (Luk 16:18) (full: BERBUAT ZINAH. )

Nas : Luk 16:18

Setiap orang yang menceraikan (atau meninggalkan) pasangan hidupnya karena alasan-alasan yang tidak berdasarkan Alkitab

(lihat cat. --> Mat 19:9),

[atau ref. Mat 19:9]

dan kemudian menikah lagi dengan orang lain, "berbuat zinah". Perkataan "berbuat zinah" ini dalam bahasa Yunani menunjukkan suatu tindakan yang terus-menerus; yaitu, selama pasangan yang tak bersalah dan diceraikan itu menginginkan dan berusaha untuk rujuk, maka pihak bersalah yang memasuki hubungan pernikahan dengan orang lain sebenarnya sedang hidup dalam suatu hubungan perzinahan. Karena Allah tidak menganggap pernikahan yang terdahulu itu telah dibatalkan, maka setiap hubungan lain adalah perzinahan seksual.

  1. 1) Persoalan moral yang utama dalam kasus ini adalah apakah pernikahan ulang dari pihak yang bersalah itu menyangkut pengabaian kewajiban-kewajiban ikrar nikah dan tanggung jawab orang tua kepada pernikahan pertama, yang masih dapat dipenuhi. Jikalau pasangan yang tak bersalah ingin rujuk, maka persoalannya sudah pasti. Pihak yang bersalah berbuat zinah apabila ia menikah dengan orang lain (bd. Mr 10:11-12).
  2. 2) Akan tetapi, jika pihak yang bersalah
    1. (a) tidak mungkin kembali kepada pernikahan pertama,
    2. (b) telah memasuki jenis hubungan pernikahan yang berzinah seperti yang digambarkan oleh Yesus, dan
    3. (c) bertobat dengan sungguh-sungguh di hadapan Allah dan membuat suatu komitmen untuk membangun hubungannya sekarang atas dasar prinsip rohani, maka hubungan pernikahannya yang sekarang mungkin menjadi sah (yaitu, diterima oleh Allah).
(0.46) (Mzm 37:1) (sh: Kebahagiaan orang benar (ayat 1) (Minggu, 1 Juni 2003))
Kebahagiaan orang benar (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">1)

Apa yang kelihatannya merupakan kesuksesan dan kehebatan dalam kehidupan orang fasik tidak perlu membuat orang benar marah karena kesudahan mereka adalah kekalahan dan kehancuran (ayat 2,9,10). Frasa negatif "jangan marah" tiga kali muncul dalam bagian ini (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">1,7,8) dan diterjemahkan secara positif dalam ayat-ayat lainnya. Ini berarti bahwa "jangan marah" pada dasarnya adalah panggilan untuk bersandar dan berlindung kepada Tuhan! Di tengah-tengah apa yang kelihatannya merupakan kebahagiaan orang fasik dan kebinasaan orang benar, pemazmur mengundang pembacanya untuk bertekun di dalam Tuhan karena kebinasaan orang fasik, dan kebahagiaan orang benar sudah dekat (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">10-11).

Kebenaran ini diuraikan lebih lanjut dalam bagian kedua (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">12-22) lewat serangkaian ilustrasi tentang kesia-siaan usaha orang fasik dan kepastian tentang kebinasaan mereka. Bahkan Tuhan menertawakan setiap usaha yang mereka rencanakan terhadap orang benar (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">12-13). Akibatnya, setiap usaha kejahatan yang mereka rencanakan untuk orang benar berbalik menimpa mereka (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">14-17a). Sebaliknya, Tuhan menopang orang benar (ayat 17b), hari-hari mereka diketahui dan milik pusaka mereka dijaga oleh Tuhan (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">18). Mereka pengasih dan pemurah, tetapi mereka akan mewarisi negeri (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">21,22). Kalau begitu, siapa yang berbahagia?

Renungkan: ... ketekunan menimbulkan tahan uji, tahan uji menimbulkan pengharapan, dan pengharapan tidak mengecewakan.

Bacaan Untuk Minggu Paskah 7

Kisah Para Rasul 1:15-17,21-26; Efesus 1:15-23; Lukas 24:44-53; Mazmur 1

Lagu: Kidung Jemaat 62

(0.46) (2Sam 2:1) (sh: Masa Peralihan (Minggu, 15 Februari 1998))
Masa Peralihan

Setiap zaman ada masa peralihan. Musa dengan Yosua. Yosua dipilih Tuhan dan didukung sepenuhnya oleh Musa. Daud dipilih Tuhan, namun dibenci Raja Saul (1Sam. 20:30-31). Daud menyadari dan percaya atas penyertaan Tuhan, sehingga dalam setiap langkah yang diambilnya Daud tetap mengutamakan kehadiran dan kehendak Tuhan (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">1-4). Tuhanlah yang memberi petunjuk, sehingga Daud berangkat menuju Hebron bersama pengikut-pengikutnya. Betapa sering kita lihat di sekitar kita, atau barangkali diri kita sendiri melangkah tanpa bertanya kepada Tuhan. Tuhanlah yang menentukan kota Hebron sebagai tujuan, dan di kota itulah orang-orang Yehuda mengurapi Daud sebagai raja (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">4).

Pesan istimewa. Ada hal-hal istimewa pada perikop ini. Sikap orang dalam menyambut. raja baru, ada yang spontan merestui, ada yang mencoba mengalihkan pikiran si raja baru pada berita perbuatan baik orang-orang Yabesy-Gilead (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">4) Apakah itu disampaikan oleh si pembawa berita dengan maksud baik atau tidak? Bagaimana sikap Daud yang segera bertindak dan memberi pesan istimewa (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">5-7)? Pertama menghargai perbuatan orang-orang Yabesy-Gilead. Kedua menghindari pertumpahan darah antara pengikut Daud dengan pengikut raja Saul yang masih setia. Ketiga tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyalahgunakan masa transisi.

Keistimewaan kepemimpinan Daud. Kehadiran Daud sebagai pemimpin baru sangat terasa bagi orang Yehuda dan sekitarnya. Gejolak sekecil apapun yang sedang terjadi, Daud segera bertindak. Tidak ada istilah tunggu hari esok, atau biarkan api semakin menyala dan merambat. Yang diutamakannya menanyakan kepada Tuhan, dan bertindak tepat dan cepat. Memang pemimpin dituntut untuk sigap bertindak. Hubungan akrab dengan Tuhan memungkinkan pemimpin tidak lamban dan juga gegabah bertindak.

Renungkan: Pemimpin yang tidak belajar dipimpin dan diajar Tuhan akan cenderung diperalat oleh kepentingan berbagai pihak.

(0.46) (Kis 17:11) (full: SETIAP HARI MEREKA MENYELIDIKI KITAB SUCI. )

Nas : Kis 17:11

Tindakan jemaat di Berea merupakan teladan bagi semua yang mendengarkan pengkhotbah dan guru menguraikan Alkitab. Tidak ada satu penafsiran atau ajaran pun yang harus diterima secara pasif. Sebaliknya, harus diperiksa secara cermat dengan menyelidiki Alkitab sendiri. Kata yang diterjemahkan "menyelidiki" (Yun. _anakrino_) berarti "mengayak, menyelidiki dengan sangat teliti dan cermat". Khotbah yang alkitabiah harus menjadikan setiap pendengarnya orang yang gemar belajar Firman Allah. Kebenaran setiap doktrin harus diselidiki menurut Firman Allah

(lihat cat. --> Ef 2:20).

[atau ref. Ef 2:20]

(0.46) (Yes 38:1) (sh: Kematian. (Minggu, 6 Desember 1998))
Kematian.

Setiap orang, tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, pada suatu saat harus mengalami kematian. Raja Hizkia gelisah, bahkan amat ketakutan. Apalagi melalui Yesaya, Allah memperingatkan kepadanya, bahwa penyakit yang dideritanya tidak tak akan sembuh, bahkan akan segera membawanya kepada kematian (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">1-2). Dengan putus asa, Hizkia berpaling kepada Allah menangis dengan amat sangat. Sekalipun semasa hidup orang-orang telah berusaha berbuat kebajikan dalam hidupnya, tetapi tetap kematian itu dianggap sangat mengerikan karena ternyata kebajikannya tidak dapat menutupi perbuatan dosa di hadapan Allah (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">3).

Allah mengubah rencana? Kematian memang sangat menakutkan. Apakah ada janji pengharapan yang melepaskan orang dari kematian? Tidak ada! Namun, pengecualian terjadi pada Hizkia sekalipun kematian itupun tak dapat dihindari. Ketika Allah mendengar jerit tangis dan melihat air mata kesungguhan Hizkia, memohon penundaan kematiannya, Allah berjanji akan memperpanjang umurnya hingga lima belas tahun lagi (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">5). Pengharapan sempurna hanya dapat diperoleh bila kita menggantungkan mutlak pengharapan kepada Allah.

Mati adalah keuntungan. Untuk banyak orang, kematian sering menimbulkan dilema. Apa yang Hizkia rasakan, juga dirasakan oleh Paulus. Namun karena Kristus sudah menjadi satu-satunya tujuan dan prinsip hidup Paulus, hidup atau mati sama siap dijalaninya dengan suka. Mati tidak dihadapinya dengan takut, tetapi sebagai perjumpaan dengan Kristus dalam kemuliaan. Dan setiap orang kelak akan menemui ajalnya. Saat sebelum kematian tiba adalah kesempatan bagi orang Kristen untuk menjalani saluran berkat menyaksikan Kristus bagi orang lain. Hidup manusia sangat berharga, karena itu sayang sekali bila seseorang menemui ajal tanpa kesempatan mendengar Injil. Inilah tanggung jawab Kristen yaitu berkomitmen setia kepada Kristus, bersaksi bagi-Nya, melayani-Nya dan sesama manusia.

Doa: Tuhan Yesus, terima kasih kehidupan kekal yang telah kami miliki. Kami merindukan saat untuk berjumpa dengan Engkau dalam kemuliaan-Mu yang kekal.

(0.46) (Kis 10:9) (full: NAIKLAH PETRUS KE ATAS RUMAH UNTUK BERDOA. )

Nas : Kis 10:9

Roh Kudus, pengarang Alkitab, telah menyatakan bahwa orang Kristen PB adalah orang yang bertekun dalam banyak doa. Mereka menyadari bahwa kerajaan Allah tidak dapat terwujud dengan kuasa penuh hanya dengan doa beberapa menit sehari (Kis 1:14; 2:42; 3:1; 6:4; Ef 6:18; Kol 4:2).

  1. 1) Orang Yahudi yang saleh berdoa dua sampai tiga kali setiap hari (bd. Mazm 55:18; Dan 6:11). Para pengikut Kristus, khususnya para rasul (Kis 6:4), biasa berdoa dengan kekhusukan yang sama. Petrus dan Yohanes memasuki bait Allah "ketika tiba waktunya berdoa" (Kis 3:1); sedangkan Paulus dan Lukas melakukan hal yang sama (Kis 16:16). Petrus biasa berdoa pada pukul dua belas tengah hari; Allah memberkati Kornelius karena dia setia pada saat-saat berdoanya (ayat Kis 10:30 dst).
  2. 2) Alkitab mendorong orang percaya untuk bertekun dengan setia dalam doa (Rom 12:12), berdoa selalu (Luk 18:1), tetap berdoa (1Tes 5:17), berdoa di mana-mana (1Tim 2:8), berdoa setiap waktu untuk bermacam-macam permohonan (Ef 6:18), bertekun dalam doa (Kol 4:2) dan berdoa dengan kuasa (Yak 5:16). Semua nasihat ini menunjukkan bahwa tidak mungkin ada kuasa Kerajaan Allah dalam peperangan terhadap dosa, Iblis dan dunia, atau kemenangan dalam usaha untuk memenangkan yang hilang tanpa banyak berdoa setiap hari

    (lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF).

  3. 3) Mengingat Tuhan Yesus pernah berharap agar murid-murid-Nya berjaga-jaga dan berdoa selama "satu jam" (Mat 26:38-41) dan urgensi saat-saat terakhir ini, tidakkah berkenan kepada Allah apabila setiap orang percaya meluangkan setiap hari sekurang-kurangnya satu jam untuk berdoa dan mempelajari Firman Allah untuk memperluas kerajaan Allah di atas muka bumi ini dan segala yang terlibat dalamnya untuk kita (Mat 6:10,33)?
  4. 4) Satu jam doa dapat mencakup unsur-unsur berikut:
    1. (a) pemujaan,
    2. (b) menyanyi memuji Tuhan,
    3. (c) mengucap syukur,
    4. (d) menantikan Tuhan,
    5. (e) membaca Firman Allah,
    6. (f) mendengarkan Roh Kudus,
    7. (g) mengucapkan kata-kata Alkitab dalam doa,
    8. (h) mengakui kekurangan dan kesalahan,
    9. (i) mendoakan orang lain,
    10. (j) permohonan untuk kebutuhan-kebutuhan sendiri dan
    11. (k) berdoa dalam bahasa roh.


TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA