| (0.14042557142857) | (Hag 1:1) |
(sh: Iman salah, prioritas salah (Kamis, 16 Desember 1999)) Iman salah, prioritas salahIman salah, prioritas salah. Orang Yehuda yang pertama kali tiba di Yerusalem segera berupaya membangun kembali rumah Allah. Mereka berhasil meletakkan fondasi, namun halangan, masalah, dan kesulitan tak kunjung habis. Oleh karena itu mereka berpendapat bahwa saatnya tidak tepat untuk membangun rumah Allah. Mereka tidak lagi beriman bahwa mereka harus menyelesaikan pembangunan, sehingga mereka tidak lagi memprioritaskan pembangunan rumah Allah. Bukan perhitungan matematika. Apakah dengan memprioritaskan Allah secara otomatis hidup Kristen berkelimpahan? Inilah prinsip Yehuda. Memang, keadaan mereka disebabkan karena mereka mengesampingkan Allah. Namun kehidupan Kristen bukanlah prinsip matematika yang selalu dapat diketahui hasilnya dengan pasti. Allah kita adalah Allah yang berdaulat. Dia berhak memberi dan menahan berkat. Jika kita mengesampingkan Dia dan gagal memberikan prioritas yang menjadi milik-Nya, berarti kita telah meninggalkan suatu sumber yang sangat vital bagi kehidupan dan keberhasilan kita. Renungkan: Dibutuhkan ketetapan hati untuk memilih dan menempatkan prioritas dalam kehidupan Kristen. Prioritas itu sudah ada, yaitu Allah, Sang Sumber berkat. Tetapkanlah hati untuk setia memprioritaskan Allah dalam segala keberadaan kita. |
| (0.14042557142857) | (Mal 2:10) |
(sh: Peranan Pernikahan. (Sabtu, 12 Desember 1998)) Peranan Pernikahan.Peranan Pernikahan. Keadaan terjepit. Dalam situasi ekonomi bangsa yang "serba sulit" sekarang ini, banyak orang bertindak gegabah dan tak mau tahu aturan. Orang menggunakan cara pintas untuk keluar dari kesulitan. Dalam memilih teman hidup, mereka melirik dari kondisi ekonomi, sekalipun berbeda iman kepercayaan. Lebih baik meninggalkan isteri pertama dalam kondisi sulit, daripada harus kehilangan kesempatan menjadi kaya. Dan, Tuhan menentangnya; karena pernikahan Kristen adalah gambaran perjanjian Tuhan dengan umat. Hidup pernikahan yang dikasihi dan diberkati Tuhan adalah pernikahan yang diisi dengan kasih Tuhan dan harus dipertahankan kelanggengannya di dalam firman Tuhan. Dalam kehidupan pernikahan Kristen firman Tuhan melebihi pertimbangan psikologis, ekonomi, dlsb. |
| (0.14042557142857) | (Mat 1:1) |
(sh: Mengapa silsilah begitu penting? (Selasa, 23 Desember 1997)) Mengapa silsilah begitu penting?Mengapa silsilah begitu penting? Keajaiban besar. Pernahkah merenungkan Tuhan Yesus? Bahwa Ia sungguh unik tiada dua? Satu-satunya manusia ber-Bapa di surga tanpa ibu, beribu di dunia tanpa bapa! Itu sebabnya Yusuf diperkenalkan sebagai suami Maria. Mengapa silsilah-Nya di Matius dan Lukas berbeda? Matius menelusuri sampai ke Abraham karena ditujukan kepada orang Yahudi, Lukas sampai ke Adam sebab tulisannya untuk orang non-Yahudi. Yesus adalah Juruselamat orang Yahudi maupun non-Yahudi Renungkan: Jika Anda masuk rencana-Nya, Anda tidak terlalu kecil tanpa arti bagi-Nya. Doa: Aku rindu terlibat dalam rencana besar-Mu, ya Tuhan. |
| (0.14042557142857) | (Mat 1:18) |
(sh: Perawan hamil. (Rabu, 24 Desember 1997)) Perawan hamil.Perawan hamil. Yesus Manusia Allah. "Dilahirkan dari perawan Maria" menjadi sangat penting bagi iman Kristen. Yesus, Anak Allah, maka Ia bebas dari kodrat manusia yang berdosa yang diwariskan oleh Adam (Rm. 5:17). Karena dilahirkan Maria, Yesus sungguh manusia. Namun bukan hasil persetubuhan. Yesus manusia yang tidak dicemari dosa sedikit pun. Karena keberadaan-Nya itulah, Dia dapat memahami pencobaan yang kita derita dan pengalaman manusiawi kita tanpa harus ikut berdosa (Ibr. 4:15,16). Karena itu pula Dia menjadi korban yang berkuasa melepaskan kita dari dosa dan maut. Renungkan: Bila Sang Pencipta sendiri rela menjadi ciptaan, pastilah keadaan ciptaan itu sangat serius dan penting di hadapan-Nya Doa: Ya Yesus, Bebaskanlah aku dari dosa, dan hidup bagi-Mu. |
| (0.14042557142857) | (Mat 2:1) |
(sh: Dampak kelahiran Yesus (Minggu, 26 Desember 2004)) Dampak kelahiran YesusDampak kelahiran Yesus. Kabar kedatangan presiden pasti mengundang banyak orang hadir. Demikian juga dengan kelahiran Yesus.
Yesus lahir! Kabar ini berpengaruh pada pandangan dan perbuatan
Herodes serta penduduk kota Yerusalem (ayat 3). Mengapa?
Pertama, bagi Herodes kelahiran Yesus merupakan ancaman bagi
kekuasaannya. Herodes mencari tahu dari para imam Yahudi tentang
arti nubuat Nabi Mikha (Mi. 5:1) dan Nabi Yesaya ( Bagi orang percaya, kelahiran Yesus adalah berita surgawi dan sukacita, tentang kabar keselamatan! Namun, bagi Iblis, kelahiran Yesus berarti penggenapan firman Allah untuk kehancurannya (Kej. 3:15 ). Renungkan: Berita kelahiran Yesus adalah kabar baik dan terang keselamatan Allah bagi manusia di dunia. |
| (0.14042557142857) | (Mat 6:9) |
(sh: Doa yang benar. (Selasa, 6 Januari 1998)) Doa yang benar.Doa yang benar. Hidup Kristiani. Doa Bapa Kami memadukan: Pertama sikap tidak egois. Allah bukan milik dirinya sendiri, tetapi Allah dari semua orang beriman. Yang jadi bukanlah pemerintahan manusia, sebab Allah berdaulat penuh di surga dan di bumi. Kedua, arah hidup ke masa depan (ayat 9,10). Ketiga, kebutuhan manusia, seperti pengampunan dosa, bimbingan agar dijauhkan dari semua pencobaan yang menjatuhkan pada kejahatan, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Renungkan: Gereja dan orang beriman yang berdoa menempatkan diri di dalam arus tak terbendungkan dari pewujudan kehendak dan Kerajaan Allah. Doa: Mampukan kami memenuhi seluruh elemen doa Bapa kami, ya Bapa dalam Kristus Yesus. |
| (0.14042557142857) | (Mrk 2:1) |
(sh: Yesus mengampuni dosa (Minggu, 19 Januari 2003)) Yesus mengampuni dosaYesus mengampuni dosa. Saat Yesus mengajar orang banyak, tiba-tiba datang sekelompok orang menggotong seorang lumpuh (ayat 3). Tetapi, orang banyak menjadi penghalang bagi mereka untuk sampai ke hadapan Yesus (ayat 4). Ada jalan lain? Ada. Melalui atap rumah. Upaya untuk sampai ke depan Yesus dipandang sebagai ekspresi iman (ayat 5). Dalam ayat 6,8, narator memberi informasi kepada kita bahwa Yesus tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Menurut pemahaman orang Yahudi, hanya Allah yang tahu isi hati manusia (ayat 1Raja 8:39). Jadi, informasi narator dalam ayat 6,8 ini menginformasikan dan menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Yesus tidak hanya tahu isi hati manusia. Yesus juga tahu kebutuhan dasar manusia. Orang lumpuh dibawa teman-temannya ke hadapan Yesus untuk disembuhkan. Mengejutkan bagi yang hadir, sebab perkataan pertama yang diucapkan Yesus kepada si lumpuh bukan soal kesembuhan, melainkan soal pengampunan dosa. Penyakit yang diderita si lumpuh disebabkan oleh dosanya. Tanpa pengampunan dosa, tidak mungkin kesembuhan terjadi. Perlu juga dicatat bahwa dalam ajaran Yesus, tidak selalu penyakit disebabkan dosa (bdk. Yoh. 9:2-3). Renungkan: Pengampunan dosa semata-mata adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha atau prestasi manusia. |
| (0.14042557142857) | (Mrk 3:31) |
(sh: Keluarga Yesus (Minggu, 26 Januari 2003)) Keluarga YesusKeluarga Yesus. Dalam perikop ini, kita melihat perhatian Markus pada konsep keluarga. Dipaparkan oleh Markus bagaimana Yesus memperluas cakupan makna keluarga. Keluarga tidak lagi terbatas pada hubungan darah dan kekerabatan, tetapi sudah melampaui batasan etnis, geografis, bahkan waktu. Menarik untuk kita perhatikan konsep tentang keluarga yang melampaui waktu. Artinya, keluarga Yesus memiliki hubungan yang terus berlanjut sampai pada kekekalan. Apakah hal ini berlaku untuk semua keluarga? Tidak. Hanya keluarga yang mengenal dan melakukan kehendak Allah. Selama ini telah berkembang dua sikap yang salah tentang keluarga. Pertama, terlalu mementingkan keluarga sendiri. Sikap ini selain menyimpang dari sikap yang Yesus kembangkan, juga mempersempit wawasan kita tentang keluarga. Kedua, mengabaikan keluarga sendiri. Dengan dalih bahwa pelayanan lebih penting dari keluarga, sibuk melayani jemaat siang dan malam, akibatnya keluarga menjadi terabaikan dan terlantar. Mereka berpikir bahwa kesibukan pelayanan akan dibalas Allah. Pemikiran ini tidak tepat. Allah telah memberikan keluarga untuk dilayani. Keluarga terdekat harus dibawa untuk melakukan kehendak Allah. Mengabaikan anak berarti tidak melakukan kehendak Allah. Renungkan: Jika kita diperhadapkan pada pilihan antara keluarga atau kehendak Allah, manakah yang kita pilih? |
| (0.14042557142857) | (Mrk 10:17) |
(sh: Demi dan karena Kristus (Kamis, 27 Maret 2003)) Demi dan karena KristusDemi dan karena Kristus. Bila dipandang dari perspektif manusia, keberadaan orang kaya itu pasti mengundang decak kagum orang-orang sekitarnya. Bayangkan saja, orang itu tidak hanya kaya harta duniawi tetapi juga kaya harta surgawi. Bagaimana keberadaan orang tersebut menurut perspektif Yesus? Sungguh di luar dugaan, karena ternyata Yesus mengasihaninya (ayat 21). Menurut Yesus ada satu hal yang tidak dimiliki orang kaya itu, dan satu hal itulah yang justru merupakan hal sentral untuk menjawab pertanyaannya. Untuk melengkapi kekurangan tersebut Yesus memerintahkan orang kaya itu memberi sebagai bukti bahwa ia mengasihi Allah dan sesamanya (ayat 21b). Melalui perintah ini Yesus ingin menunjukkan bahwa segala kepatuhan kepada Allah harus diwujudkan dalam tindakan konkret, yaitu mengikut Yesus. Dalam mengikut Yesus ada satu pola hidup radikal yang harus ditempuh oleh para pengikut-Nya yaitu rela meninggalkan segala sesuatu, dan hidup di bawah kontrol Allah. Ternyata orang tersebut tidak sanggup mengikuti perintah Yesus. Dia lebih mementingkan harta daripada Allah. Mampukah harta memberikan kehidupan kekal? Jangankan hidup kekal, kesehatan atau kebahagiaan saja pun tak mampu diberikan oleh harta! Ada dua hal penting yang harus pengikut sejati Kristus camkan. Pertama, barangsiapa mengerti dan memahami perintah Allah ia akan rela meninggalkan segala sesuatu karena dan demi Kristus. Kedua, barangsiapa tidak mengikut Yesus membuktikan bahwa ia tidak dapat memahami perintah Allah, walaupun semua perintah itu telah dilakukannya sejak masa mudanya. Renungkan: Letak kekayaan dan kesukaan sejati dari orang yang hidupnya tidak terikat pada harta adalah berserah penuh pada Yesus. |
| (0.14042557142857) | (Mrk 15:1) |
(sh: Memilih yang terbaik (Kamis, 17 April 2003)) Memilih yang terbaikMemilih yang terbaik. Dalam hidup, kita sering dihadapkan dengan dua pilihan: memilih yang baik atau yang jahat. Sudah tentu bahwa setiap orang akan memilih yang baik menurut pandangannya. Menentukan pilihan berarti mengambil suatu keputusan untuk menyatakan sikap. Dalam pembacaan ini dipaparkan tentang pilihan yang ditawarkan oleh Pilatus kepada orang banyak untuk memilih Yesus atau Barabas yang akan dibebaskan. Sebenarnya, Pilatus tidak perlu memberi tawaran pilihan sebab dalam diri Yesus tidak ia temukan kesalahan yang setimpal dengan hukuman mati. Karena itu Pilatus harus membebaskan Yesus, tetapi bagaimana caranya? Ia menyandingkan Yesus dengan penjahat bernama Barabas dengan harapan rakyat akan memilih Yesus. Tetapi ternyata orang banyak berteriak memilih Barabas untuk dibebaskan. Itu berarti Yesus harus disalibkan. Mereka lebih suka memihak pada kejahatan dari pada memihak pada keadilan.
Ini adalah kedua kalinya Yesus menerima teriakan umat. Teriakan
pertama ketika Yesus memasuki kota Yerusalem, orang banyak itu
mengeluelukan dan menghormati Dia sebagai seorang raja (bdk. Dalam menentukan pilihan terhadap berbagai alternatif yang dihadapkan kepada kita, kita dituntut untuk berhati-hati dan waspada sehingga tidak salah memilih yang terbaik bagi pertumbuhan iman kita. Ingat bahwa tidak semua yang berkilau adalah emas. Renungkan: Tidak semua tawaran yang mengiurkan membawa keselamatan dan kesejahteraan. Oleh sebab itu berwaspadalah! |
| (0.14042557142857) | (Mrk 16:1) |
(sh: Kematian bukan akhir kehidupan (Minggu, 20 April 2003)) Kematian bukan akhir kehidupanKematian bukan akhir kehidupan. Kematian Yesus meninggalkan kesedihan mendalam di hati para pengikut-Nya. Sebagai wujud kasih dan kesetiaan kepada Yesus, para wanita pergi ke kubur untuk meminyaki dan merempah-rempahi jenazah Yesus. Mereka sama sekali tidak menduga apalagi berharap bahwa Yesus akan bangkit. Namun ketika mereka tiba, batu di pintu kubur itu telah terguling, dan kubur Yesus telah terbuka. Mereka tidak menjumpai mayat Yesus di dalamnya, melainkan menjumpai seorang muda yang memberitahukan bahwa Yesus tidak ada lagi sebab Ia telah bangkit. Selanjutnya ia berpesan agar mereka memberitahukan kepada murid-murid bahwa Yesus telah bangkit dan Ia mendahului mereka ke Galilea. "Ia telah bangkit, Ia tidak ada di sini". Perkataan ini mengandung dua pengertian. Pertama, bahwa Yesus tidak mati. Ia hidup kembali, karena Ia adalah sumber hidup itu. Ia telah menang atas maut. Karena itu Ia tidak lagi berbaring di tempat kematian itu. Kedua, hati yang tadinya dirundung duka mendalam, berganti sukacita. Sinar paskah mulai bercahaya, kegelapan mulai sirna. Patutlah kiranya bila sekarang ini kita pun menyambut berita tentang kebangkitan Yesus dengan takut dan iman. Renungkan: Kebangkitan Yesus memberikan kepada kita pengharapan akan masa depan yang gemilang. Semua tantangan dan pergumulan tidak lagi dihadapi dengan perasaan putus asa melainkan dengan keyakinan dan harapan bahwa Yesus telah menang atas dosa. |
| (0.14042557142857) | (Luk 1:26) |
(sh: Ada apa dengan Maria? (Minggu, 22 Desember 2002)) Ada apa dengan Maria?
Ada apa dengan Maria?
Renungkan: |
| (0.14042557142857) | (Luk 3:1) |
(sh: Pelayanan yang berkualitas (Rabu, 29 Desember 1999)) Pelayanan yang berkualitasPelayanan yang berkualitas. Ada empat hal yang membuktikan kualitas pelayanan Yohanes Pembaptis: pertama, senantiasa siap melaksanakan firman Tuhan (2-3); kedua, tegas dalam menyerukan pertobatan dan akibat dosa bagi yang enggan bertobat (7- 9); ketiga, rendah hati sehingga hanya menunjuk kepada Mesias yang harus dimuliakan (15-17); keempat, menegur kesalahan (19-20), tanpa memandang jabatan dan status. Suara kenabian - seperti yang Yohanes lakukan - harus diserukan karena inilah yang sangat dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat, meski risiko pahit harus ditanggungnya (20). Khotbah Yohanes untuk masa kini. Inti dari khotbah Yohanes merupakan formulasi yang diperlukan bagi kehidupan manusia di sepanjang segala zaman. Inti khotbah itu adalah terciptanya suatu perubahan mendasar di dalam hati manusia karena penghakiman Allah akan segera terjadi. Karena itu, manusia harus mempunyai kehidupan yang baru, yang dimulai dengan pengampunan dosa, lalu diikuti dengan baptisan sebagai suatu sakramen kudus. Itu semua harus terwujud dari kehidupan baru yang total yang meliputi seluruh keharmonisan dalam hubungan manusia dengan Allah dan sesama (10-14). Renungkan: Perwujudan suatu kehidupan baru hanya berdasar dan berpusat pada karya Yesus sendiri. |
| (0.14042557142857) | (Luk 3:1) |
(sh: Bertobat berarti bertindak! (Minggu, 29 Desember 2002)) Bertobat berarti bertindak!
Bertobat berarti bertindak!
Renungkan: |
| (0.14042557142857) | (Luk 6:27) |
(sh: Kasih yang melampaui (Minggu, 18 Januari 2004)) Kasih yang melampauiKasih yang melampaui. Seorang wanita korban kemelut di Timtim (=Timor Leste) mengatakan bahwa ia mengampuni orang-orang yang pernah menganiaya dan memperkosa dia. Mengapa ia mampu melakukan itu? Karena kasih ilahi yang melampaui kodrat manusia itu yang memampukannya. Teks hari ini menuntut orang Kristen untuk menyatakan kasih kepada sesama mereka, termasuk kepada mereka yang mungkin lebih pantas disebut musuh. Orang Kristen harus mengasihi dan mengampuni bahkan melampaui semua itu menyatakan kasih tersebut dengan tindakan yang baik. Tuhan Yesus memberikan beberapa alasan mengapa orang Kristen harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Pertama, orang jahat membalas kebaikan dengan kebaikan. Jika orang Kristen melakukan perbuatan baik karena ia diperlakukan baik, ia tidak lebih daripada orang berdosa (ayat 32-33). Kedua, orang jahat melakukan kebaikan untuk mendapatkan balasan. Jika orang Kristen melakukan kebaikan karena motivasi untuk memperoleh kebaikan maka ia tidak beda dengan orang berdosa (ayat 34). Ketiga, Allah Bapa di surga memberikan kebaikan kepada orang berdosa yang sebenarnya tidak pantas diperlakukan sedemikian karena sikap mereka yang tidak tahu berterima kasih. Maka dengan sendirinya kita harus meneladani sikap Allah Bapa. Renungkan: Kita tidak dapat tidak akan berbuat baik kepada siapa saja, termasuk orang berdosa dan orang jahat karena Allah telah menyatakan kebaikan-Nya kepada kita. |
| (0.14042557142857) | (Luk 8:1) |
(sh: Peranan wanita (Kamis, 27 Januari 2011)) Peranan wanitaJudul: Peranan wanita Bacaan hari ini menunjukkan hal berbeda. Bagi Yesus, wanita bukanlah warga kelas dua yang dikesampingkan kepentingannya. Wanita berharga juga di mata-Nya. Wanita layak mendapat tempat dan kesempatan yang setara dengan pria, juga dalam hal menerima anugerah keselamatan dari Allah. Walaupun Alkitab menyebutkan perbedaan peranan di antara pria dan wanita, yang jelas tak ada perbedaan hak untuk menerima kasih karunia Allah (Gal. 3:28-29). Karena itu Yesus memberi kesempatan kepada para wanita untuk mengalami kuasa-Nya juga, yaitu disembuhkan dari roh jahat dan berbagai penyakit (2). Para wanita itu berasal dari berbagai status sosial (3). Rupanya pelayanan Yesus sudah menembus tembok istana dan mencapai strata sosial tertinggi, karena ada juga Yohana yang berasal dari kalangan istana. Kasih dan kuasa Yesus membuat para wanita itu memberi respons konkret dengan ikut berkontribusi dalam pelayanan bersama Yesus. Meski ada pembatasan peran wanita pada masa itu, termasuk dalam pelayanan, mereka berusaha memberikan kontribusi melalui apa yang dapat mereka lakukan. Salah satunya adalah melalui kontribusi materi. Dan Yesus sendiri tidak menghalangi kerinduan para wanita itu untuk terlibat dalam pelayanan. Itu adalah kesempatan dan hak istimewa yang Dia berikan kepada mereka. Lagi pula orang yang mengabarkan Injil memang harus mendapat dukungan dari orang yang menerima berkat Injil. Perkenan Yesus atas dukungan wanita itu mengajarkan juga pentingnya peranan wanita dalam pemberitaan Injil. Coba perhatikan peranan wanita di gereja Anda? Dalam hal apa saja wanita diberikan peranannya? Apakah hanya ditempatkan di bagian konsumsi saja? Cobalah pikirkan hal-hal strategis yang dapat dilakukan wanita dalam pelayanan di gereja atau dalam pelayanan misi. Lalu segera libatkan mereka. |
| (0.14042557142857) | (Luk 9:1) |
(sh: Siapa yang sungguh berkuasa? (Selasa, 23 Januari 2007)) Siapa yang sungguh berkuasa?Judul: Siapa yang sungguh berkuasa? Sangkaan pribadi tidak selalu sinambung dengan realitas. Ketika kita menyangka diri kuat dan orang lain lemah, tidak jarang kenyataan membuktikan sebaliknya. Ironi kehidupan ini menyeruak ketika kita merenungkan nas ini. Di satu sisi, Yesus yang kita temui sepanjang pasal 1-8 jelas-jelas menunjukkan kuasa-Nya dalam berbagai wujud dan kesempatan. Kini, Ia pun memberikan kuasa kepada para murid untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang sakit (1-2). Bahwa mereka sebenarnya tidak berdaya ditandaskan Tuhan bahwa mereka harus mengandalkan keramahan penduduk kota yang mereka kunjungi dan tidak boleh membawa bekal (juga 10:4; tetapi lihat 22:36-37). Namun para murid menyandang otoritas Kristus sehingga menolak mereka berarti menolak Kerajaan Allah. Maka kedua belas murid yang sempat kurang beriman itu (bdk. 8:25) kini menjadi orang-orang yang berkuasa. Mereka bukan bangsawan, tetapi dipakai Allah untuk mewartakan Kerajaan-Nya. Sungguh suatu penghargaan yang besar! Di pihak lain, Herodes adalah seorang raja, yang bahkan berkuasa untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Akan tetapi, kabar yang ia dengar tentang Yesus justru membuatnya gelisah dan makin penasaran ingin bertemu Yesus. Demikianlah kontras antara mereka yang menyambut Tuhan dan menyediakan diri dipakai oleh-Nya dengan orang-orang yang melawan kehendak dan karya-Nya. Kelihatannya mereka kuat, tetapi `kuasa' tidak lebih seperti perhiasan, hanya simbol bagi kesemuan kuasa mereka. Fakta ini harus jadi penghiburan sekaligus cambuk bagi kita, orang-orang yang Tuhan utus untuk memberitakan kabar baik-Nya di Indonesia ini. Hanya jika kita setia kepada firman dan Sang Pengutus, kita akan terus menerus menerima kuasa untuk berkarya tanpa perlu takut-takut. Renungkan: Sebagai utusan-utusan-Nya, kita menerima kuasa Tuhan, tidak seperti para penguasa dunia, sehebat apapun mereka. Karena itu beritakanlah Kabar Baik itu! |
| (0.14042557142857) | (Luk 11:33) |
(sh: Menerima terang atau tetap gelap? (Minggu, 22 Februari 2004)) Menerima terang atau tetap gelap?Menerima terang atau tetap gelap? Melalui perikop ini Yesus melukiskan arti firman-Nya dan bagaimana respons orang terhadapnya. Pertama, firman yang Yesus ucapkan seumpama terang yang terpancar dari sebuah pelita. Terang dari pelita hanya berguna bila pelita itu ditempatkan pada tempat yang benar (ayat 33). Demikian juga halnya dengan firman-Nya. Firman-Nya memancarkan terang sebab Ia menyatakan kebenaran Allah sendiri yang bertujuan memberi hidup bagi manusia. Namun, dampak nyata firman Yesus itu ke dalam hidup seseorang bergantung pada bagaimana orang itu menempatkan firman dalam hidupnya. Hanya mereka yang menjunjung tinggi firman dan mengutamakan firman dalam hidup, yang akan mengalami pengaruh terang firman itu. Perumpamaan kedua adalah tubuh manusia. Meski seluruh anggota tubuh memiliki peran dan kepentingan masing-masing, mata sangat besar artinya. Dengan melihat melalui mata, seluruh tubuh beroleh orientasi gerak. Dengan demikian mata tepat diumpamakan sebagai pelita tubuh (ayat 34). Orientasi gerak dapat juga diartikan sebagai orientasi tujuan. Apabila mata tidak berfungsi dengan baik, maka rusaklah orientasi gerak seseorang. Apabila hidup tidak memiliki sesuatu yang memberi orientasi tujuan dengan baik, maka seluruh hidup akan mengalami disorientasi tujuan. Dengan kata lain, hidup tanpa terang firman adalah hidup yang kehilangan tujuan alias tersesat. Renungkan: Ingat! Hati memerlukan terang firman supaya arah hidup tertuju pada Allah. Sebab itu, tempatkanlah firman di pusat hati dan peliharalah sesuai isi firman. |
| (0.14042557142857) | (Luk 22:47) |
(sh: Membalas kejahatan dengan kasih (Minggu, 4 April 2004)) Membalas kejahatan dengan kasihMembalas kejahatan dengan kasih. Ketika Yesus ditangkap terjadi beberapa hal yang tidak menyenangkan. Pertama, salah seorang murid Yesus yang sudah beberapa tahun bersama-Nya adalah pelaku penangkapan. Yudas memimpin orang-orang untuk menangkap Yesus. Orang-orang bersama Yudas tidak begitu mengenal wajah Yesus. Bagaimana caranya menangkap Yesus? Yudas memberi tanda kepada rombongannya bahwa orang yang diciumnya adalah Yesus (ayat 47). Ciuman penghianatan. Yesus menegur tindakan Yudas 'Hai Yudas, dengan ciumankah engkau menyerahkan Anak Manusia?' (ayat 48). Kedua, murid-murid membela Yesus. Ketika melihat rombongan yang menyertai Yudas, murid-murid bereaksi dengan keras. Ini reaksi wajar untuk membela guru yang hendak ditangkap. Mereka sempat memotong telinga hamba imam besar (ayat 50). Bentuk pembelaan demikian ditolak Yesus dengan tegas (ayat 51). Yesus bahkan menyembuhkan telinga yang putus tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Yesus tetap berkuasa atas keadaan dan situasi. Yesus tidak larut ditelan keadaan. Di tengah suasana yang tidak menyenangkan bahkan cenderung merupakan tindakan kekerasan, Yesus justru menyatakan kasih-Nya. Demikian juga kita sebagai murid-murid Tuhan yang hidup di masa kini, prinsip untuk membalas kejahatan dengan kasih tetap berlaku bagi kita dan bagi umat Tuhan di sepanjang abad. Renungkan: Perbuatan yang tidak menyenangkan yang kita alami dalam hidup merupakan kesempatan untuk mendemonstrasikan kasih. |
| (0.14042557142857) | (Yoh 1:1) |
(sh: Dalam Dia ada hidup. (Kamis, 24 Desember 1998)) Dalam Dia ada hidup.Dalam Dia ada hidup. Awalnya, terang. Terang adalah aktivitas pertama Allah mencipta, baru kemudian disusul ciptaan lainnya. Terang dijadikan rekan sekerja Allah dalam lingkup sejarah keselamatan manusia, tujuannya, supaya manusia menyaksikan terang itu; sebab tanpa terang kehidupan tidak dapat berlangsung. Yesus Kristus yang lahir itu adalah Terang Hidup manusia. Melalui-Nya kesaksian Kristiani akan bermuara pada perwujudan kesadaran manusia terhadap dosa dan pengakuannya akan kebenaran Injil Kristus, dan kepada-Nyalah hidup bergantung. Doa: Terima kasih untuk terang yang telah Engkau ciptakan. Oleh terang-Mu itu kami dapat hidup dan beroleh hidup. Tuhan, biarlah Engkau sendiri juga yang menjadi terang dalam hidup kami. |



untuk merubah popup menjadi mode sticky,
untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [