(0.10351908545455) | (Luk 18:8) |
(full: IA AKAN SEGERA MEMBENARKAN MEREKA.
) Nas : Luk 18:8 Ketika Yesus datang kembali kepada mereka yang berseru kepada-Nya siang dan malam (ayat Luk 18:7), Ia akan mengakhiri kesusahan dan penderitaan yang mereka terima dari dunia yang bermusuhan dan jahat, dan Ia akan membawa mereka untuk tinggal bersama-Nya (lihat cat. --> Yoh 14:2; lihat cat. --> Yoh 14:3). [atau ref. Yoh 14:2-3] Pada saat kedatangan-Nya, orang setia di gereja-Nya akan "diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa" (1Tes 4:17). Kemudian Allah akan menjalankan keadilan dan murka-Nya atas orang fasik (1Tes 5:2-3,9). |
(0.10351908545455) | (Kis 8:12) |
(full: MEREKA PERCAYA ... NAMA YESUS KRISTUS.
) Nas : Kis 8:12 Orang-orang Samaria memenuhi syarat-syarat keselamatan dengan sepenuhnya dan menjadi orang Kristen sebelum Roh Kudus datang atas mereka.
|
(0.10351908545455) | (2Kor 3:17) |
(full: ROH ... DI SITU ADA KEMERDEKAAN.
) Nas : 2Kor 3:17 Kemerdekaan yang datang melalui Kristus (Gal 5:1) pertama-tama dan terutama merupakan pembebasan dari hukuman dan perbudakan dosa (ayat 2Kor 3:7-9; Rom 6:6,14; 8:2; Ef 4:22-24; Kol 3:9-10) dan seluruh kuasa Iblis (Kis 26:18; Kol 1:13; 1Pet 5:8).
|
(0.10351908545455) | (Ef 2:20) |
(full: DI ATAS DASAR PARA RASUL.
) Nas : Ef 2:20 Gereja hanya dapat menjadi gereja sejati apabila didirikan atas penyataan yang diilhamkan Kristus kepada para rasul.
|
(0.10351908545455) | (Flp 1:4) |
(full: SUKACITA.
) Nas : Fili 1:4 Sukacita merupakan bagian yang integral dari keselamatan kita di dalam Kristus. Itu adalah kedamaian dan kesukaan dalam batin terhadap Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan terhadap berkat yang mengalir dari hubungan kita dengan Mereka (bd. 2Kor 13:13). Ajaran Firman Allah tentang sukacita meliputi hal-hal berikut:
|
(0.10351908545455) | (Kol 3:25) |
(full: BARANGSIAPA BERBUAT KESALAHAN.
) Nas : Kol 3:25 Paulus ingin sekali agar kasih, keadilan, dan kejujuran dinyatakan satu sama lain dalam hubungan keluarga, gereja, dan pekerjaan (ayat Kol 3:12-25). Paulus prihatin tentang pernyataan perasaan kasih, keadilan dan kejujuran terhadap sesama. Jikalau dihadapi secara sungguh-sungguh, maka ayat-ayat ini akan menghapuskan banyak perlakuan yang tanpa kasih dan tidak adil terhadap orang lain di dalam rumah tangga dan gereja kita. Khususnya, kita belajar bahwa:
|
(0.10351908545455) | (Kej 37:1) | (jerusalem) Bab 37-50 |
(0.10351908545455) | (Yes 40:3) | (jerusalem: Ada suara) Dengan sengaja nabi tidak menyebut nama orang yang bersuara dan menyuruh melaksanakan perintah yang diberi dalam Yes 39:2. Para penginjil, Mat 3:3; dsj Yoh 1:23 yang mengutip ayat ini menurut terjemahan Yunani (LXX) mengetrapkannya pada Yohanes Pembaptis yang memberitahukan kedatangan Mesias yang sudah dekat |
(0.10351908545455) | (Hos 2:18) | (jerusalem: dengan tenteram) Pemulihan di zaman Mesias mencakup keadilan dan kebenaran, Hos 2:18-19. Sebaliknya Allah tinggal di tengah-tengah umatNya dan melimpahkannya dengan berkatNya, Ima 26:3-13; Ula 28:1-14. Hujan akan turun pada waktunya dan tanah menghasilkan hasil bumi yang bertumpah ruah. Hos 2:21-22; 14:8-9; Ams 9:13; Yer 31:12,14; Yeh 34:26-27,29; 36:29-30; Yes 30:23-26; 49:10; Yoe 2:19,22-24; 3:18; Zak 8:12. Tidak lagi orang kuatir kalau-kalau orang lain datang merampasnya, Ams 9:15; Yes 65:21-23; bdk Ula 28:30-33, sebab umat Israel tidak lagi akan diserbu oleh musuh, Mik 5:4; Yes 32:17-18; Yoe 2:20; Yer 46:27; bdk Yer 4:5-6. (dijelaskan dalam Yer 25:4-5). Allah mengikat suatu perjanjian dengan binatang-binatang buas, Hos 2:17; Yeh 34:25,28. Damai sejahtera akan merangkum segala bangsa, Yes 2:4= Mik 4:3; bdk Yes 11:6-8+; Yes 65:25, di bawah pemerintahan Raja-Mesias, Yes 9:5-6; Zak 9:10. Sukacita mengganti penderitaan dan air mata, Yes 65:18-19; Yer 31:13; Bar 4:23,29; bdk Wah 21:4, dan kematian akan hilang lenyap, Yes 25:7-8. |
(0.10351908545455) | (Mat 3:7) | (jerusalem: orang Farisi) Mereka itu suatu kelompok orang Yahudi yang sangat rajin menepati hukum Taurat; tetapi mereka terlalu terikat pada tradisi lisan dari guru-guru mereka, sehingga terlalu memperhatikan hal-hal kecil yang dibanggakan dan juga sering berpura-pura saja. Kebebasan Yesus terhadap hukum Taurat dan pergaulanNya dengan orang berdosa tidak dapat menimbulkan perlawanan dari pihak orang Farisi. Injil-injil, khususnya Matius, kerap kali memperlihatkan perlawanan itu, bdk Mat 9:11 dsj; Mat 12:2 dsj,Mat 12:14 dsj, Mat 12:24; Mat 15:1 dsj; Mat 16:1 dsj; Mat 19:3 dsj; Mat 21:45; Mat 22:15 dsj, Mat 22:34,41; Mat 22:23dsj; Luk 5:21; Luk 6:7; Luk 15:2; Luk 16:14-15; Luk 18:10-11; Yoh 7:32; Yoh 8:13; Yoh 9:13-14; Yoh 11:47-48. Namun demikian Yesus juga bersahabat dengan beberapa orang Farisi, Luk 7:36+; Yoh 3:1+. Kemudian murid-murid Yesus kadang-kadang bersekutu dengan orang Farisi melawan orang Saduki, Kis 23:6-10. Semangat orang-orang Farisi tidak disangkal, Rom 10:2, bahkan ketulusan hati mereka ditonjolkan, Kis 5:34-39. Paulus bangga bahwa dahulu masuk kalangan orang Farisi, Kis 23;6; Kis 26:5; Fili 3:5 |
(0.10351908545455) | (1Kor 1:9) | (jerusalem: persekutuan) Kata "persekutuan" (Yunaninya: koinonia) dipergunakan dengan macam-macam arti. Tetapi arti dasarnya selalu sama: persekutuan yang berurat berakar dalam apa yang oleh beberapa orang dimiliki bersama, entahlah milik bersama itu milik materiil atau spirituil. Pada orang-orang Kristen milik materiil selalu disertai milik spirituil, Rom 15:26-27; 2Ko 8:4; 9:13; Gal 6:6; Fili 4:15-17. Ada kalanya orang "bersekutu" dalam perbuatan atau perasaan hati, 2Ko 1:7; 6:14; 1Ti 5:22; 2Yo 11; Wah 1:9. Adapun persekutuan yang menjadi dasar dan sumber segala macam persekutuan lain ialah persekutuan dalam hal-hal ilahi, 1Ko 9:23; Fili 1:5; File 6. Persekutuan itu mempersatukan kita dengan Bapa dan Anak, Yesus Kristus, 1Ko 1:9; 1Yo 1:3+, 1Yo 1:7+, dengan Kristus sendiri, 1Ko 10:16; Fili 3:10; 1Pe 4:13, dengan Roh Kudus, 2Ko 13:13+; Fili 2:1. Iapun mengikut-sertakan kita dalam kemuliaan yang akan datang, 1Pe 5:1. Oleh karena Kristus mengambil bagian dalam kodrat kita, Ibr 2:14, kitapun mengambil bagian dalam kodrat ilahi, 2Pe 1:4+. Kata "persekutuan" mengungkapkan ciri khas jemaat Kristen, Kis 2:42+ |
(0.10351908545455) | (1Tes 5:1) | (jerusalem) Dengan memungut keterangan Tuhan sendiri tentang ketidak-pastian saat kedatanganNya yang terakhir, Mat 24:36 dsj; Kis 1:7, yang harus ditunggui orang sambil berjaga-jaga, Mat 24:42 dsj, Mat 24:50; 25:13, Paulus menegaskan bahwa tidak tahu akan saat itu. Hari Tuhan, 1Ko 1:8+, datang seperti pencuri pada malam hari, bdk Mat 24:43 dsj; orang harus berjaga-jaga, 1Te 5:6; bdk Rom 13:11; 1Ko 16:13; Kol 4:2; 1Pe 1:13; 5:8; Wah 3:2 dst; Wah 16:15, sebab waktunya memang singkat, 2Ko 6:2+. Meskipun dahulu dapat mengandaikan, bahwa akan dia antara mereka yang mengalami Hari itu, 1Te 4:17; bdk 1Ko 15:51, namun kemudian Paulus menganggap mungkin bahwa akan mati dahulu, 2Ko 5:3; Fili 1:23. Ia pun menegur mereka yang menyangka bahwa Hari itu sudah di ambang pintu, 2Te 2:1 dst. Pendapatnya mengenai pertobatan bangsa-bangsa bukan Yahudi, Rom 11:25, menyarankan bahwa waktu penantian itu akan berlangsung lama, bdk Mat 25:19; Luk 20:9; 2Pe 3:4,8-10. |
(0.10351908545455) | (Kej 12:10) |
(sh: Berjudi dengan kalkulasi pribadi (Selasa, 27 April 2004)) Berjudi dengan kalkulasi pribadiBerjudi dengan kalkulasi pribadi. Kadangkala saya merasa bahwa satu masalah dapat saya selesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain, padahal orang yang lebih berpengalaman menasihati saya bahwa hal itu harus dikerjakan dalam tim. Tidak jarang, akhirnya bukan beres, pekerjaan itu malah berantakan. Saya berjudi dengan kalkulasi pribadi dan kalah! Abram juga berjudi dengan kalkulasi pribadi, dan ia kalah! Ketika bala kelaparan menimpa Kanaan, ia memilih mengikuti kalkulasi pribadi daripada beriman kepada TUHAN yang sudah menjanjikan berkat (ayat 10). Memang, di Mesir berlimpah makanan, tetapi masalah justru datang dari pihak lain. Istrinya yang cantik menarik perhatian orang Mesir. Sekali lagi Abram dengan cepat membuat kalkulasi baru. Kali ini, ia menyuruh Sarai mengaku sebagai adiknya kepada orang Mesir (ayat 11-13). Dengan demikian, kalau orang Mesir bermaksud memperistri Sarai, mereka harus bernegosiasi dengan Abram. Maka, akan tersedia waktu untuk melarikan diri. Namun, sekali lagi kalkulasinya meleset. Firaun tertarik kepada Sarai (ayat 15-16). Tentu tidak mungkin bernegosiasi dengan Firaun. Lalu? TUHAN pun harus turun tangan! Dengan mengirimkan tulah ke istana Firaun, Sarai dilepas, dan masalah yang ditimbulkan oleh perjudian kalkulasi itupun selesailah (ayat 17-20). Puji Tuhan! Berapa banyak dalam hidup kita oleh karena kenekatan kita berjudi dengan kalkulasi pribadi, mengacaukan kehidupan sendiri? Bukannya dengan setia mengikut Tuhan, dan pada saat-saat susah lebih mendekat kepada Tuhan, justru kita mencoba mencari jalan pintas yang ujungnya semakin menjerat kita. Kiranya melalui kisah Abram ini kita belajar untuk lebih mempercayai Tuhan daripada otak/intuisi kita pribadi. Tekadku: Saya akan mengandalkan Tuhan dalam setiap masalah hidup saya. Saya tidak akan berjudi dengan spekulasi-spekulasi bodoh! |
(0.10351908545455) | (Kej 17:1) |
(sh: Perjanjian Allah dan respons iman (Senin, 3 Mei 2004)) Perjanjian Allah dan respons imanPerjanjian Allah dan respons iman. Tiga belas tahun menunggu, masih belum juga janji keturunan digenapi. Malah TUHAN datang lagi untuk meneguhkan janji-Nya. Kali ini dimulai dengan perintah, "Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela" (ayat 2). Dalam penantian yang panjang itu Abram sekali lagi men-dapatkan peneguhan dan dituntut merespons dengan tepat. TUHAN mengubah nama Abram menjadi Abraham (= bapak bagi banyak ...; 5), dan Sarai menjadi Sara (= putri bangsawan; 15) sebagai tanda bahwa Abraham akan sungguh-sungguh melahirkan bangsa-bangsa (ayat 6), dan ada ikatan perjanjian kekal antara TUHAN dengan keturunan Abraham yang khusus (ayat 7), dan tanah Perjanjian itu akan menjadi milik mereka selamanya (ayat 8). Dari pihak Abraham diharapkan respons berupa memberi diri disunat (ayat 9-14). Sunat merupakan upacara ritual penyucian untuk pernikahan. Dengan memberi diri disunat seseorang berjanji menjunjung tinggi kesucian pernikahan. Dalam konteks perjanjian ini, sunat adalah tanda perjanjian dari pihak Abraham dan keturunannya bahwa mereka akan memelihara kesucian hidup supaya layak dalam persekutuan dengan TUHAN. Pada pasal 17 ini kata perjanjian diulang terus menerus (sebelas kali pada ayat 1-14) menunjukkan keseriusan TUHAN akan janji-Nya kepada Abraham. Seserius itu pula Abraham dituntut merespons dengan iman dan ketaatan. Waktu Tuhan memang tidak sama dengan waktu kita. Tuhan memiliki bijaksana-Nya sendiri yang sering kita tidak mampu mengerti. Namun, dengan percaya bahwa Dia tidak pernah ingkar janji, kita patut merespons dengan iman dan ketaatan. Yaitu, taat untuk tetap setia dalam kekudusan dalam hidup ini, bertekun menantikan penggenapan janji Allah, tanah surgawi. Untuk dilakukan: Ketaatan kepada Allah sebagai respons iman harus diwujudkan. Saya akan melakukan __________________ sebagaimana komitmen saya pada waktu lampau. |
(0.10351908545455) | (Kej 17:15) |
(sh: Respons iman dan ketaatan (Selasa, 4 Mei 2004)) Respons iman dan ketaatanRespons iman dan ketaatan. Apakah tertawanya Abraham adalah tertawa ketidakpercayaan, sikap mencemooh janji Al-lah? Ataukah sikap kebingungan akan bagaimana mungkin dua orang uzur bisa menghasilkan keturunan (ayat 17-18)? Yang jelas, Allah tidak menegur Abraham. Allah hanya mempertegas bahwa garis keturunan Abraham adalah melalui Sara (ayat 19-21). Kita boleh saja menduga Abraham di sini kurang beriman. Ada bukti kuat di sini, yaitu Abraham menawarkan Ismael sebagai penggenap janji Allah tersebut (ayat 18). Yang jelas, sikap Allah terhadap Abraham tidak menjadi berubah. Allah tahu pergumulan Abraham sebagai manusia biasa yang terus menerus berharap, namun tak kunjung menerima. Ada saat-saat iman itu goyah. Allah mengerti kelemahan Abraham, sebab itu Ia datang untuk menguatkan dan menghibur. Akibat dari dorongan dan peneguhan Allah, Abraham bangkit dari kelemahannya dan dengan taat mengumpulkan semua anggota keluarganya untuk disunatkan. Bukan hanya seluruh anggota keluarga, tetapi juga seisi rumah tangga Abraham (ayat 23-27). Respons Abraham adalah iman dan ketaatan. Allah juga mengerti kelemahan-kelemahan kita di dalam mem-percayakan diri kepada Dia. Kadang iman kita menjadi tawar oleh karena penantian yang tak kunjung selesai. Kita sudah mulai menyerah. Namun, Dia cukup sabar untuk mendorong dan menguatkan kita melalui firman-Nya, sehingga kita tetap secara aktif dapat mengerjakan bagian kita. Puji Tuhan! Sekarang waktunya kita bangkit dan mengerjakan panggilan kita dengan semangat, karena Allah percaya kepada ketulusan kita untuk mempercayai Dia. Untuk dilakukan: Karena Allah percaya bahwa aku tetap setia pada-Nya dan percaya kepada janji-Nya, maka aku pun harus membuktikannya dengan perbuatanku. |
(0.10351908545455) | (Kej 18:1) |
(sh: Tiada yang mustahil bagi-Nya (Rabu, 5 Mei 2004)) Tiada yang mustahil bagi-NyaTiada yang mustahil bagi-Nya. Kisah ini melanjutkan pasal 17, karena nama Abraham di ayat 1 sebenarnya tidak ada ("kemudian TUHAN menampakkan diri kepadanya."). Jadi TUHAN lebih lanjut melalui tiga tamu Abraham menyatakan berkat-Nya melalui mengunjunginya (ayat 1-2). Betapa pentingnya menjamu tamu dinyatakan oleh Abraham dengan mengolahkan makanan terbaik untuk dihidangkan. Sebelum itu ia membasuh kaki-kaki mereka sebagai sikap tuan rumah yang melayani tamu terhormat (ayat 3-8). Di tengah tradisi saling menghormati itu, para tamu pun menyatakan berkat mereka (ayat 10). Di sini berkat itu tiada lain daripada berkat nubuat seorang putra yang memang sudah sungguh-sungguh dinantikan oleh pasangan Abraham dan Sara. Ketidaksiapan Sara untuk menerima nubuat itu wajar, mengingat usia lanjut dan pengharapan yang entah keberapa kali telah dikecewakan (ayat 11-12). Namun, justru di tengah ketiadaan pengharapan, TUHAN sekali lagi menuntut penyerahan total mereka berdua. Sesungguhnya di tengah kemustahilan bagi manusia, Allah dapat menyatakan kuat kuasa-Nya yang melampaui akal manusia (ayat 14). Berapa kali sudah Anda merasa dikecewakan Tuhan, karena pertolongan yang dirasakan begitu lambat? Mungkin Anda sudah berhenti berharap, dan tidak lagi percaya akan pertolongan-Nya. Kuatkan dan teguhkan hatimu sekali lagi, karena di saat paling lemah, di situ kuat kuasa Tuhan beroleh kesempatan untuk dinyatakan. Pertolongan akan segera datang. Janji akan segera digenapi. Tekadku: Aku akan menantikan dengan setia dan tidak putus asa sampai Tuhan menyatakan pertolongan-Nya. Aku tahu Ia peduli kepadaku, dan tiada yang mustahil bagi-Nya. |
(0.10351908545455) | (Kel 7:14) |
(sh: Lepaskan umat-Ku pergi! (Kamis, 7 April 2005)) Lepaskan umat-Ku pergi!Lepaskan umat-Ku pergi!
Tujuan Allah jelas, yaitu: "Biarkan umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku." Sayang, hati Firaun menolak. Tak dihiraukannya keadaan rakyatnya yang panik mencari air untuk diminum (ayat 19,24) dan Sungai Nil yang mengeluarkan bau busuk akibat ikan yang mati (ayat 18). Allah kembali mengutus Musa dan Harun menghadap Firaun untuk menyampaikan perintah Allah. Jika Firaun tetap menolak maka tulah katak akan datang dan memenuhi seluruh Mesir (ayat 8:1-2,5). Dampak tulah katak dari sungai Nil ini menyebabkan semua kegiatan sehari-hari di Mesir terhenti (ayat 3). Allah menyatakan kuasa-Nya supaya Firaun sadar bahwa tidak ada ilah Mesir yang setara dengan-Nya (ayat 8:10). Ternyata para ahli Mesir mampu membuat hal serupa dengan ilmu dan mantera mereka (ayat 7:22-23; 8:7). Hal ini semakin menyebabkan Firaun tetap berpikir bahwa Allah Israel tidak berkuasa. Namun, katak-katak jelmaan para ahli Mesir itu justru menambah kacau. Kekacauan ini menyebabkan Firaun terpaksa memohon Musa dan Harun berdoa kepada Allah (ayat 8:8-9), namun ia juga yang mengingkari perkataannya (ayat 15). Permohonan Firaun kepada Allah hanya bersifat semu saja. Ia tidak sungguh-sungguh percaya. Ketidakpercayaan Firaun menjadikan penghalang untuk melepaskan umat Allah pergi beribadah. Renungkan: Ketika Anda menjalani kehendak Allah, bersetialah menghadapi rintangan. Berharaplah juga mengalami kejutan campur tangan Allah lebih besar! |
(0.10351908545455) | (Kel 10:21) |
(sh: Allah mengendalikan segala sesuatu (Selasa, 12 April 2005)) Allah mengendalikan segala sesuatuAllah mengendalikan segala sesuatu
Bagi Israel tulah gelap gulita mengingatkan mereka akan penciptaan. Kejadian 1:1-2 membeberkan keberadaan dunia pada awalnya dan "gelap gulita" menjadi ciri dunia yang belum berbentuk. Gelap gulita menjadi lambang dari keadaan dunia yang kacau sebelum penciptaan. Di dalam tulah yang kesembilan ini, gelap gulita ini begitu dahsyat berlangsung selama tiga hari tanpa jeda, baik pada waktu pagi maupun siang (ayat 22). Ketika tulah belalang datang, Mesir juga mengalami kegelapan (ayat 5,15). Namun, gelap gulita pada tulah kesembilan ini jauh lebih pekat sehingga membuat seseorang tidak bisa melihat apa-apa yang ada di sekitarnya (ayat 23). Yang luar biasa adalah kegelapan tidak meliputi pemukiman Israel. Ini adalah anugerah Allah bagi umat-Nya (ayat 23). Tulah ini merupakan puncak dari tulah-tulah alami sebelumnya. Gelap gulita yang melambangkan kekacauan ini ternyata dikendalikan oleh Allah. Seharusnya Firaun sadar bahwa dewa terang/matahari yang mereka sembah justru tunduk kepada kuasa kendali Allah. Ia seharusnya sadar bahwa ia tidak bisa menahan lagi kehendak Allah agar orang Israel keluar dari Mesir. Memang, sesaat Firaun merespons dengan mengizinkan mereka pergi, tetapi disertai dengan syarat-syarat yang tidak masuk akal. Firaun tidak pernah berubah, ia tetap mengeraskan hati (ayat 24-27). Tuhan berdaulat atas semua kekacauan di dunia ini. Ia dapat memakai kekacauan itu untuk menghukum orang-orang yang mengeraskan hati tetap tinggal di dalam dosa, tetapi Ia juga dapat melindungi anak-anak-Nya yang berserah penuh pada-Nya dari kekacauan itu. Peringatan: Jangan keraskan hati kita melawan kekuatan Allah. Tunduk dan bertobatlah sebelum Allah menghancurkan kita. |
(0.10351908545455) | (Kel 11:1) |
(sh: Jangan keraskan hati (Rabu, 13 April 2005)) Jangan keraskan hatiJangan keraskan hati
Sebetulnya dari semua tulah yang sudah terjadi, orang Mesir belajar dan melihat bahwa Allah orang Israel sangat berkuasa. Hati mereka sudah "dilunakkan" oleh Tuhan sehingga rela memberikan emas dan perak kepada orang Israel (ayat 2-3). Ketika tulah ini diumumkan kepada orang Mesir dan seluruh istana Firaun, semua orang digambarkan akan menyerah kecuali Firaun yang bersikukuh mengeraskan hati (ayat 8-10). Oleh karena itu, tulah itu dipastikan akan terjadi. Tulah ini akan memakan korban semua anak sulung dari Firaun sampai kepada anak sulung budak perempuan, bahkan juga anak sulung hewan-hewan di Mesir akan mati (ayat 4-6). Mereka akan berseru dengan seruan hebat yang tidak pernah terdengar di Mesir sebelumnya (ayat 6). Seruan serupa (kata yang sama digunakan) terdengar dari mulut orang-orang Israel dulu atas penderitaan perbudakan yang mereka alami di Mesir (Kel. 3:7-9). Sebaliknya tulah ini tidak akan mengganggu sedikit ujung rambut pun orang-orang Israel (ayat 7). Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tidak mengeraskan hati melawan Allah. Jangan sampai pada akhirnya hati kita membatu. Saat itu kita tidak lagi dapat bertobat!
Renungkan:
Yesus yang datang dengan lemah lembut menyapa hati Anda ( |
(0.10351908545455) | (Kel 18:1) |
(sh: Pemimpin yang bersedia belajar (Minggu, 11 September 2005)) Pemimpin yang bersedia belajarPemimpin yang bersedia belajar Syarat-syarat penting bagi seorang pemimpin yang ingin sukses adalah memiliki visi yang jelas, berintegritas tinggi, mempunyai ketrampilan kepemimpinan yang andal, dan selalu bersedia belajar. Musa memiliki visi yang jelas. Allah sendiri memilihnya untuk memimpin Israel masuk ke Tanah Perjanjian. Musa yakin akan panggilannya itu karena ia telah melihat bagaimana Tuhan memakainya mengeluarkan Israel dari perbudakan Mesir. Hal tersebut juga diakui oleh Yitro, mertua Musa, yang datang mengunjunginya (ayat 10-11). Integritas Musa pun telah teruji oleh waktu. Ia tulus memimpin umat Israel bahkan kelak ia rela berkorban agar Israel tetap dipelihara dan diberkati oleh Allah (lih. 32:32). Namun, Musa belum menjadi pemimpin yang andal. Ia masih harus belajar bagaimana memimpin umat yang jumlahnya ratusan ribu itu dengan bijaksana. Mula-mula pola yang ia terapkan bersifat masal dan individual. Ia sendiri yang memimpin orang Israel secara menyeluruh dan ia juga yang menyelesaikan semua masalah pribadi mereka. Akibatnya, Musa kecapaian dan bisa menyebabkan keputusan-keputusannya tidak lagi bijak. Yitro pun melihatnya dan memberikan saran untuk Musa. Di sinilah, Musa menunjuk-kan jiwa besar seorang pemimpin, yaitu bersedia belajar dari orang lain. Nasihat Yitro agar ia mendelegasikan tugas kepemimpinannya kepada orang lain yang cakap dan berintegritas tinggi disambutnya dengan sepenuh hati (ayat 18:24-26). Hasilnya, Musa dapat menggembalakan Israel dengan baik. Tidak ada pemimpin yang sempurna, kecuali Tuhan Yesus. Oleh karena itu, tidak boleh ada pemimpin yang bersikap sudah tahu segala sesuatu sehingga ia menganggap dirinya tidak perlu lagi belajar. Tuhan dapat mengajar kita lewat firman-Nya, melalui para pemimpin lain, bahkan juga lewat orang-orang yang kita pimpin. Renungkan: Kesediaan seorang pemimpin menerima saran berarti menunjukkan `kebesaran jiwanya'. |