(0.17967373214286) | (Yes 9:1) | (jerusalem) Ayat ini berbicara tentang bagian utara negeri (kerajaan Israel). Dengan masa lampau yang malang dilawankan masa depan yang cerah dan jaya. Barangkali nabi berpikir kepada penyerbu oleh raja Tiglat Pileser di daerah Galilea pada th 732, bdk 2Ra 15:29; waktu itu penduduk daerah itu diangkut ke pembuangan. Dalam nubuat yang berikut, Yes 9:1-6, nabi memberitahukan suatu "Hari TUHAN" yang akan membebaskan kaum buangan itu. Iapun menubuatkan pemerintahan damai yang dipegang seorang anak keturunan raja, yaitu Imanuel, Yes 7:14+. Oleh karena Mesias benar-benar tampil di Galilea, maka nubuat ini sepenuh-penuhnya digenapi, bdk Mat 4:13-16. Ungkapan "wilayah bangsa-bangsa lain" (Ibraninya: gelil hag-goyim) berarti daerah Galilea. |
(0.17967373214286) | (Yes 52:13) | (jerusalem) Ini Nyanyian Hamba Tuhan yang keempat, bdk Yes 42:1+. Nyanyian ini lebih jauh membicarakan penderitaan yang dialami Hamba itu, bdk Maz 22. Dengan sabar hati Hamba itu menanggung banyak penganiayaan, Yes 53:7, tetapi ini menjengkelkan dan mengesalkan hati mereka yang menyaksikan, Yes 52:14-15; 53:2-3,7-9. Namun penganiayaan itu sebenarnya berperan sebagai perantaraan dan penghapusan dosa, Yes 53:4,6,8,10-12. Nyanyian ini tersusun berupa dialog; Tuhan menyampaikan firmanNya, Yes 52:13-15, lalu raja-raja atau bangsa-bangsa angkat berbicara, Yes 53:1-10, menceriterakan kesengsaraan Hamba dengan mungkin juga minta maaf oleh karena tidak sampai mengerti makna penderitaan yang membenarkan Hamba, Yes 53:11-12. |
(0.17967373214286) | (Yer 22:20) | (jerusalem) Nubuat ini melawan raja Yoyakhin yang juga disebut Konya, Yer 22:24. Nabi terlebih dahulu, Yer 22:20-23 berkata kepada kota Yerusalem yang diperorangkan. Kejadian-kejadian pada th 598 oleh nabi diartikan sebagai hukuman yang adil, sehingga kota tidak perlu mengeluh dan meratap. |
(0.17967373214286) | (Yeh 1:1) |
(jerusalem) YEHEZKIEL Berbeda dengan kitab Yeremia, kitab Yehezkiel tampaknya sebuah kitab yang tersusun rapih. Sesudah pendahuluan, Yeh 1-3, yang berisikan kisah mengenai panggilan Yehezkiel untuk menjadi nabi, Yehezkiel dapat dibagi atas 4 bagian yang jelas, yaitu: 1. Bab 4-24 hampir seluruhnya berisikan tuduhan-tuduhan dan ancaman-ancaman yang dilontarkan kepada orang-orang Israel dan diucapkan nabi sebelum kota Yerusalem dikepung. 2. Bab 25-32 memuat nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain. Dalam bab-bab ini nabi berkata, bahwa hukuman Allah akan menimpa juga bangsa-bangsa yang bersekongkol dengan membujuk umat yang tidak setia. 3. Bab 33-39 berisikan nubuat-nubuat dsb. yang dibawakan nabi selama kota Yerusalem dikepung dan sesudahnya. Nabi menghibur bangsanya dan menjanjikan kepada saudara-saudara sebangsanya suatu masa depan yang lebih cemerlang. 4. Bab 40-48 menggambarkan tata-negara dan agama jemaat di negeri Palestina kelak. Tetapi susunan logis ini menutupi sejumlah besar kekurang. Banyak bagian kitab-Yehezkiel terulang-ulang, seperti Yeh 3;17-21 = 33;7-9; 18:25-29 = 33:17- 20, dll. Beberapa kali dikatakan, bahwa yehezkiel dilarang untuk berbicara, Yeh 3:26; 24:27; 33:22 tetapi catatan-catatan ini terpisah satu dari yang lain dengan wejangan-wejangan. Bagian yang mengisahkan penglihatan kereta ilahi, Yeh 1;4-3:15, disela kisah mengenai penglihatan sebuah gulungan-kitab, Yeh 2:1- 3:9. Gambar kedosaan Yerusalem, Yeh 11;1-21,melanjutkan 8 dan memutuskan kisah mengenai berangkatnya kereta ilahi yang mulai dalam Yeh 10:22 lalu diteruskan dalam Yeh 11:22. Tanggal-tanggal yang disebut dalam Yeh 26-33 tidak berurutan. Sukar diterima, bahwa semua kekurangan tsb berasal dari seorang pengarang yang langsung menulis seluruh kitab itu. Jauh lebih masuk akal, kalau dikatakan, bahwa kekurangan-kekurangan ini berasal dari sejumlah murid nabi yang mengerjakan tulisan-tulisannya atau tradisi lisan dengan mempersatukan dan melengkapinya. Maka kiranya dapat disimpulkan, bahwa kitab Yehezkiel mengalami hal-ihwal sama seperti kitab-kitab nabi lainnya. Namun demikian perlu ditegaskan, bahwa para murid Yehezkiel berpegang teguh pada gagasan-gagasan, dan pada umumnya malahan pada perkataan-perkataan gurunya. Hal ini terbukti oleh kesamaan gaya bahasa dan ajaran kitab Yehezkiel. Tangan para penyusun tampak sekali dalam bagian terakhir kitab Yehezkiel, Yeh 40-48. Tetapi pada pokoknya bagian inipun berasal dari Yehezkiel sendiri. Menurut penyelidikan ilmiah dewaa ini, Yehezkiel hanya menunaikan tugasnya sebagai nabi di tengah-tengah kaum buangan di Babel melulu, antara thn. 593 dan 571. Inilah tanggal-tanggal patokan yang disebut kitabnya, Yeh 1:2 dan 29:17. Kalau demikian orang tentu merasa heran sedikit tentang nubuat-nubuat yang terdapat dalam bagian pertama kitab ini dan yang nampaknya ditujukan kepada para penduduk Yerusalem, sedangkan juga Yehezkiel sendiri kadang-kadang nampaknya bertempat tinggal di kota tsb (hal ini paling jelas dari Yeh 11:13). Kesulitanl ini membawa orang kepada sebuah kesimpulan berupa hipotesa mengenai tugas-tugas Yehezkiel. Menurut hipotesa itu, Yehezkiel tinggal di Palestina dan berkarya di sana sampai saat musnahnya kota Yerusalem di thn. 587. Baru pada tahun itulah ia menggabungkan diri dengan kaum buangan di Babel. Penglihatan tentang gulungan-kitab, yang dikisahkan dalam Yeh 2:1-3:9, menurut hipotesa ini tidak lain kecuali cerita mengenai panggilan Yehezkiel di Palestina. Penglihatan mengenai kereta ilahi, Yeh 1:4-28 serta Yeh 3:10-15, berpautan dengan kedatangan nabi ke Babel. Tetapi dengan ditempatkan penglihatan mengenai kereta ilahi itu pada awal kitab dirubah arah pandangan seluruh kitab dan urutan peristiwa-peristiwa dalam waktu. Hipotesa mengenai tugas-rangkap nabi tsb memang memecahkan beberapa kesulitan, namun sekaligus menimbulkan kesulitan-kesulitan baru. Seandainya hipotesa ini diteruma, maka perlu teks kitab Yehezkiel dirubah sekali. Harus diterima pula, bahwa selama tugasnya di Palestina, Yehezkiel biasanya tinggal di luar kota Yerusalem, sebab ia "diangkat" ke sana oleh Roh, Yeh 8:3. Selain itu aneh sekali, mengapa Yehezkiel maupun Yeremia sama sekali tidak berkata apa-apa tentang rekannya, padahal, menurut hipotesa tsb, mereka berdua berkarya di kota yang sama dan pada waktu yang sama. Di lain pihak kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam pandangan tradisionil tidak perlu dilebih-lebihkan. Sebab tuduhan-tuduhan yang dilontarkan nabi terhadap penduduk kota Yerusalem sudah tentu dimaksudkan sebagai sebuah pengajaran yang ditujukan kepada kaum buangan; bila dikatakan, bahwa Yehezkiel berada di kota suci, Yerusalem, maka dengan jelas ditegaskan pula, bahwa ia diangkat ke sana "dalam penglihatan", Yeh 8:3, dan bahwa ia dibawa kembali ke Babel" dalam penglihatan", Yeh 11:24. Memang hipotesa mengenai tugas rangkap nabi dewasa ini didukung oleh sejumlah kecil ahli saja. Bagaimanapun juga dari dalam kitabnya Yehezkiel tampil sebagai seorang tokoh besar. Ia adalah seorang imam, Yeh 1:3. Sebagian besar perhatiannya berpusat pada Bait Suci, yang pada waktu hidupnya dicemarkan dengan upacara-upacara kafir, Yeh 8, dan ditinggalkan oleh kemuliaan Tuhan, Yeh 10. Tetapi Yehezkiel berbicara pula mengenai bait Suci di masa depan. Ia membuat rencana terperinci mengenai bentuk bangunan bait Suci itu, Yeh 40-42, yang akan didiami Allah lagi, Yeh 43. Yehezkiel menjunjung tinggi hukum Taurat. Maka dalam membentangkan sejarah ketidak-setiaan umat Israel, Yeh 20, berulang kali ia melontarkan tuduhan berupa ulangan ini: "mereka telah melanggar kekudusan hati SabatKu". Yehezkiel merasa jijik terhadap segala sesuatu yang najis menurut hukum Taurat, Yeh 4:14, dan dengan saksama ia memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus, Yeh 45:1-6. Selaku imam Yehezkiel memecahkan soal-soal hukum dan masalah-masalah moril yang diajukan kepadanya, sehingga ajarannya sering bernada kasuistik, Yeh 18. Gagasan-gagasan Yehezkiel serta kosa-kata yang dipakainya berdekatan nadanya dengan Hukum Kekudusan, Im 17-26. Tidak dapat ditentukan sejauh mana Yehezkiel mengambil inspirasi dari Hukum Kekudusan itu atau sejauh mana Hukum tsb bergantung pada Yehezkiel. Memang kesamaan antara Yehezkiel dan Hukum Kekudusan yang paling menyolok justru terdapat dalam bagian-bagian Yehezkiel yang berasal dari tangan penyusun kitab tsb. Dengan tenang hanya dapat disimpulkan, bahwa kedua karya tsb terpelihara dalam lingkungan-lingkungan yang sangat berdekatan pemikirannya karya Yehezkiel termasuk "tradisi para Imam", seperti karya Yeremia berpautan dengan "tradisi kitab Ulangan". Selain seorang imam, Yehezkiel juga seorang nabi yang berbuat. Lebih banyak dari pada nabi-nabi lainnya ia melakukan perbuatan-perbuatan yang berupa lambang. Ia memainkan pengepungan Yerusalem, Yeh 4:1-5:4, keberangkatan kaum buangan ke Babel, Yeh 12:1-7, raja Babel di persimpangan jalan, Yeh 21:19 dst, dan pemersatuan Yehuda dan Israel, Yeh 37:15 dst. Sama seperti nabi Hosea dan Yeremia, demikianpun Yehezkiel sampai dalam percobaan pribadi yang menurut kehendak Allah mendatanginya menjadi sebuah lambang bagi Israel, Yeh 24:24. Hanya perbuatan-perbuatan Yehezkiel yang berupa lambang itu jauh lebih berbelit- belit dari pada perbuatan-perbuatan sederhana dan bersahaja yang dilakukan pendahulu-pendahulunya. Namun Yehezkiel terutama seorang pelihat. Meskipun kitab Yehezkiel sebenarnya hanya berisikan empat buah penglihatan, namun penglihatan-penglihatan itu diceritakan dengan panjang-lebar, Yeh 1-3; 8-11; 37; 40-48. Penglihatan- penglihatan itu membuka sebuah dunia gaib: empat binatang yang terpasang pada kereta Tuhan; tarian keagamaan dalam Bait Suci yang penuh dengan macam-macam hewan dan berhala; tulang-tulang yang bertaburan di sebuah lembah, lalu hidup kembali; Bait Allah di masa mendatang yang seolah-olah digariskan pada papan gambar seorang ahli bangun-bangunan dan yang dari padanya mengalirlah sebuah sungai gaib di daerah yang gaib pula. Daya khayal itupun menghasilkan gambar- gambar berupa lambang yang dilukiskan Yehezkiel: dua perempuan bersaudara, Oholiba, Yeh 23; kota Tirus yang bagaikan kapal karam, Yeh 27; sang buaya yang melambangkan Firaun, Yeh 29 dan 32; pohon raksasa yang mengibaratkan Firaun, Yeh 31, dan turunnya Firaun ke dalam dunia orang mati, Yeh 32. Berbeda dengan daya khayal yang kuat itu dan mungkin sebagai tebusannya seolah-olah gambar yang hebat-hebat ini mematikan daya pengungkapannya, maka gaya bahasa Yehezkiel adalah lemah, bertele-tele tanpa semangat. Gaya bahasanya terasa luar biasa miskin dan kurus dibandingkan dengan gaya bahasa Yesaya yang murni padat berisi atau dengan gaya bahasa Yeremia yang hangat mengharukan hati. Daya seni Yehezkiel terletak dalam ukuran gambar-gambar timbulnya yang seolah- olah menciptakan suasana rasa segan yang suci di hadapan Allah yang rahasia. Walaupuanl dalam banyak hal menyerupai nabi-nabi yang terdahulu, namun Yehezkiel membuka jalan yang baru. Ajarannyapun khas dan agak baru. Ciri khas yang paling menonjol ialah: Yehezkiel memutuskan hubungan dengan masa lampau bangsanya. Sepintas lalu ia memang menyinggung janji-janji Allah kepada para bapa bangsa serta Perjanjian yang diadakan di gunung Sinai. Akan tetapi, menurut Yehezkiel, bila Allah masih sampai sekarang melindungi dan menyelamatkan umatNya yang berdosa sejak awal-mula itu, Yeh 16:3 dst, maka sebabnya bukanlah karena Allah mau memenuhi janji-janjiNya, melainkan karena Allah membela NamaNya yang kudus, Yeh 20; bila Allah terpaksa mengganti perjanjian lama dengan sebuah perjanjian, Yeh 16:60; 37:26 dst, maka maksudNya bukanlah untuk mengganjar umatNya yang bertobat. Perjanjian baru itu adalah sebuah karunia kerelaan Allah belaka, sebuah karunia yang mendahului bertobatnya umat Israel, Yeh 16:62-63. Ajaran Yehezkiel mengenai Mesias kurang menonjol. Bagi Yehezkiel Mesiasbukanlah seorang raja yang jaya. Ia tentu saja menubuatkan seorang Daud yang baru, tetapi Daud yang baru itu hanya seorang "gembala" bangsanya, Yeh 34:23; 37:24, bukan seorang raja melainkan seorang "pangeran" saja, Yeh 34L24 (terj: raja). Dalam pandangan nabi mengenai teokrasi di masa mendatang tidak ada tempat lagi bagi seorang raja, Yeh 45:7. Yehezkiel meninggalkan juga ajaran trardisionil mengenai kesetia-kawanan dalam hukuman. Sebaliknya, ia mengemukakan prinsip, bahwa masing-masing orang dibalas sesuai dengan perbuatan-perbuatan pribadinya, Yeh 18; bdk Yeh 33. Pemecahan masalah pembalasan ini hanya sementara, sebab sering tidak sesuai dengan kenyataan. Namun lambat lain ajaran Yehezkiel itu akan mencetuskan gagasan baru tentang pembalasan di alam baka. Meskipun Yehezkiel seorang imam yang sangat cinta Bait Suci, namun ia menolak pendapat, bahwa Allah terikat pada Bait Suci. Dalam hal ini Yehezkiel sependapat dengan nabi Yeremia. Dalam diri Yehezkiel bersatu-padulah pandangan para nabi dan pandangan para imam yang dahulu sering kali bertentangan satu sama lain. Upacara-upacara yang terus dipertahankan mendapat nilainya dari semangat yang menjiwainya. Seluruh ajaran Yehezkiel berpusatkan pembaharuan batiniah. Manusia harus membuat bagi dirinya sebuah hati yang baru dan suatu roh yang baru, Yeh 18:31, atau lebih tepat, Allah sendiri akan memberi manusia "Hati yang lain", yakni "hati yang baru" dan "roh yang baru", Yeh 11;19; 36:26. Ajaran nabi mengenai karunia Allah yang mendahului bertobatnya manusia dan mengenai hati baru yang dikurniakan TUhan merintis jalan menuju teologi tentang kasih-karunia yang diperkembangkan Yohanes dan Paulus. Begitulah Yehezkiel merohanikan segala hal keagamaan. Dan justru itulah sumbangan khas yang disampaikannya. Kalau ia kadang-kadang disebut "bapa agama Yahudi", orang berpikir kepada ketelitiannya dalam memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus, kepada kesaksamaannya dalam hal upacara-upacara dan peraturan, yang tidak kudus, kepada kesaksamaannya dalam hal upacara-upacara dan peraturan, sehingga serta-merta orang berpikir kepada orang Farisi juga. Tetapi pendekatan itu sungguh tidak tepat. Sama seperti nabi Yeremia, demikianpun nabi Yehezkiel dengan caranya sendiri menjadi pangkal suatu aliran kerohanian yang murni. Aliran itu tetap mengalir dalam agama Yahudi dan bermuara dalam Perjanjian Baru. Yesuslah Gembala yang baik, yang dinubuatkan Yehezkiel. Dan Iapun memulai ibadat rohani yang dianjurkan Yehezkiel. Dilihat dari segi lain, Yehezkiel menjadi juga bapak aliran apokaliptik. Penglihatan-penglihatan hebat yang dialami Yehezkiel mendahului penglihatan- penglihatan nabi Daniel dan tidak mengherankan, bahwa pengaruhnya sering terasa pula dalam kitab Wahyu, karangan Yohanes. |
(0.17967373214286) | (Dan 7:25) | (jerusalem: mengubah waktu dan hukum) Ini menyinggung tindakan politik raja Antiokhus Epifanes yang a.l. melarang merayakan hari Sabat dan hari-hari besar (waktu), bdk 1Ma 1:41-52 |
(0.17967373214286) | (Hos 8:9) | (jerusalem: pergi ke Asyur) Bdk Hos 5:13+ |
(0.17967373214286) | (Za 10:3) | (jerusalem) Bagian ini sukar dimengerti. Secara ganjil bercampur bagian-bagian di mana Tuhan berbicara, Zak 9:3,6,8-11, dan bagian-bagian yang berbicara tentang Tuhan, Zak 9:3,6,8-11, dan bagian-bagian yang berbicara tentang Tuhan, Zak 9:3-5,7,13; 11:1-3. |
(0.17967373214286) | (Mat 14:3) | (jerusalem: Filipus) nama ini (yang tidak terdapat dalam terjemahan Latin Vlg) menimbulkan kesulitan. Tokoh ini bukan raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, Luk 3:1; bdk Mat 16:13, tetapi seorang putera Herodes Agung dan Mariamme II yang lain: jadi saudara seayah dari Antipas yang oleh Josefus disebut Herodes. Kejahatan Antipas bukanlah bahwa memperistri kemenakannya, melainkan bahwa ia mengambil isteri saudaranya selagi hidup, setelah ia sendiri menceraikan isterinya yang pertama. Oleh karena Filipus tidak mempunyai jabatan maka isterinya Herodias yang gila kekuasaan merasa kurang puas dengan suaminya itu. Herodias melalui ayahnya Aristobolus adalah cucu Herodes Agung, sehingga juga kemenakan Herodes Antipas. Herodias lebih suka akan pamannya yang menjadi raja wilayah Galilea, yaitu Herodes Antipas, dari pada akan pamannya, Filipus, yang tidak menjadi apa-apa. |
(0.17967373214286) | (Why 17:3) | (jerusalem: padang gurun) Ialah tempat tinggal binatang-binatang najis, Ima 16:8; 17:7 |
(0.17786792857143) | (Mat 19:28) |
(ende: Pada pembaharuan) Jang dimaksudkan agaknja ialah pembaharuan diachir zaman, bila seluruh djagat raja dengan segala isinja turut "ditjiptakan baru" dan "dimuliakan" bersama dengan segala anak Allah, pada hari kebangkitan semua orang mati. Tetapi dapat ditafsirkan pula sebagai pembaharuan hidup jang dikerdjakan oleh Roh Kudus didalam Keradjaan Allah, mulai dengan turunNja keatas para Rasul dan umat muda pada hari Pentekosta di Jerusalem. |
(0.17786792857143) | (Kis 2:1) |
(ende: Pentekosta) Artinja menurut kata ialah: "jang kelimapuluh", maksudnja hari kelimapuluh sesudah Paska. Sebagai hari raja agung dirajakan oleh orang Jahudi terutama sebagai peringatan akan pemberian hukum taurat di Sinai. Murid-murid jang hadir dalam ruangan ini, tentu mereka jang disebut dalam Kis 1:14; tetapi diduga sekalian 120 murid jang berkumpul waktu pemilihan Matias mendjadi rasul jang keduabelas, menggantikan Judas Iskariot. Lih. Kis 1:15. |
(0.17786792857143) | (Rm 8:19) |
(ende: Seluruh machluk) Jang dimaksudkan disini ialah djagat raja dengan segala isinja, baik jang hidup, maupun jang berwudjud benda sadja. Menurut I Mos. Kej 3:17-19 alam turut dikutuk Allah lantaran dosa manusia pertama. Ia akan musnah, tetapi akan mendjelma pula dalam suatu keadaan baru jang mulia, mendapat bagian dalam "kebenaran" para anak Allah. Demikian menurut 2Pe 3:12-13. Bdl. lagi Yes 5:17 dan Wah 21:1. |
(0.17786792857143) | (Ef 4:8) |
(ende) Kutipan ini terambil dari Maz 68:19, tetapi digunakan dalam tafsiran jang sangat bebas. Boleh dikatakan, bahwa Paulus mengambil kutipan itu dan mengubahkannja, sehingga k.l. mendjadi perkataannja sendiri bertjorak suasana Kitab Kudus, untuk mengatakan, bahwa Kristus turun dari surga mendjadi manusia, kemudian naik kesurga pula dan dari sana mengalirkan rahmatNja kedalam tubuh mistikNja, "memenuhi seluruh djagat raja" (Efe 4:10). |
(0.17786792857143) | (Kej 39:9) |
(full: BERBUAT DOSA TERHADAP ALLAH.
) Nas : Kej 39:9 Semua dosa, termasuk dosa terhadap integritas pernikahan (yaitu zina), pada dasarnya merupakan dosa terhadap Allah (bd. Mazm 51:6). Raja Daud kemudian belajar kenyataan ini dengan cara yang pahit melalui hukuman Allah yang terus-menerus atas hidup dan keluarganya (lihat cat. --> Kel 20:14). [atau ref. Kel 20:14] |
(0.17786792857143) | (1Sam 12:14) |
(full: TAKUT AKAN TUHAN ... MENDENGARKAN FIRMAN-NYA.
) Nas : 1Sam 12:14 Samuel menjelaskan bahwa berkat Allah dan kesejahteraan bangsa itu tergantung bukan pada raja, tetapi pada tanggapan mereka yang menghormati dan melayani Allah dengan ketaatan penuh kepada firman perjanjian-Nya (ayat 1Sam 12:24-25). |
(0.17786792857143) | (1Sam 16:12) |
(full: BANGKITLAH, URAPILAH DIA.
) Nas : 1Sam 16:12 Pada usia muda Daud sudah menyatakan hati dan kerinduan bagi Allah selaku Gembala rohani (lih. Mazm 23:1-6). Hati Daud yang sungguh-sungguh mendambakan Allah (ayat 1Sam 16:7) merupakan alasan utama Allah memilih dia sebagai raja berikutnya di Israel. |
(0.17786792857143) | (2Sam 1:26) |
(full: BAGIKU CINTAMU
) Nas : 2Sam 1:26 (versi Inggris NIV -- cintamu kepadaku). Daud berbicara tentang persahabatannya yang istimewa dengan Yonatan dipandang dari segi pengabdian, penyerahan, dan kesatuan tujuan. Yonatan telah menerima pilihan Allah untuk Daud sebagai raja yang berikut tanpa merasa iri atau dengki (1Sam 20:13-16). |
(0.17786792857143) | (1Raj 22:6) |
(full: EMPAT RATUS ORANG.
) Nas : 1Raj 22:6 Keempat ratus nabi Ahab ini (lih. ayat 1Raj 22:22-23) bukan nabi Tuhan yang benar, tetapi tokoh-tokoh agama yang bernubuat sesuai dengan apa yang ingin didengar oleh raja (bd. ayat 1Raj 22:8; lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA). |
(0.17786792857143) | (2Raj 9:25) |
(full: LEMPARKANLAH MAYATNYA KE KEBUN NABOT.
) Nas : 2Raj 9:25 Ahab dan Izebel, orang-tua Raja Yoram, telah menipu Nabot dengan kejam supaya memperoleh kebunnya (1Raj 21:1-24). Kini jenazah putra mereka dilempar ke kebun itu. Dosa orang-tua berbuah di dalam anak-anaknya bertahun-tahun setelah orang-tua itu meninggal. |
(0.17786792857143) | (2Raj 16:3) |
(full: MEMPERSEMBAHKAN ANAKNYA ... DALAM API.
) Nas : 2Raj 16:3 Di bawah pemerintahan Ahas, Yehuda memasuki masa suram yang ditandai kekacauan dan kemerosotan rohani. Kemurtadan sudah begitu hebat sehingga raja sendiri melakukan upacara keagamaan kafir dengan mengorbankan anaknya di dalam api sebagai persembahan kepada dewa-dewa kafir (bd. Im 18:21; 2Taw 28:3; Yer 19:5). |