yakni setiap pagi dan setiap petang<x id="u" /> mereka membakar bagi TUHAN korban bakaran dan ukupan<x id="v" /> dari wangi-wangian, menyusun roti sajian di atas meja<x id="w" /> yang tahir, dan mengatur kandil emas dengan pelita-pelitanya<x id="x" /> untuk dinyalakan setiap petang, karena kamilah yang memelihara kewajiban kami terhadap TUHAN, Allah kami, tetapi kamulah yang meninggalkan-Nya.

dan berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut<x id="v" /> karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang<x id="w" /> melainkan Allah<n id="1" />.

Ia mengumpulkan para imam dan orang Lewi dan berkata kepada mereka: "Pergilah kamu ke kota-kota Yehuda dan kumpulkanlah uang<x id="o" /> dari seluruh orang Israel<x id="p" /> untuk memperbaiki rumah Allahmu setiap tahun. Lakukanlah hal itu dengan segera!" Tetapi orang Lewi<x id="q" /> itu tidak melakukannya dengan segera.

Lalu Roh<x id="y" /> Allah menguasai Zakharia<n id="1" />,<x id="z" /> anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung?<x id="a" /> Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan<x id="b" /> kamu!"

dan berkata kepada mereka: "Jangan bawa tawanan-tawanan itu ke mari, sebab maksudmu itu menjadikan kita bersalah terhadap TUHAN dan menambah dosa dan kesalahan kita! Sudah cukup besar kesalahan kita, dan murka yang menyala-nyala telah menimpa Israel."

Ia mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan<x id="n" /> aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!"

yang Kauperintahkan dengan perantaraan hamba-hamba-Mu, para nabi itu, dengan berfirman: Negeri yang kamu masuki<x id="q" /> untuk diduduki adalah negeri yang cemar<x id="r" /> oleh karena kecemaran penduduk negeri, yakni oleh karena kekejian yang mereka lakukan dengan segala kenajisan<x id="s" /> mereka di segenap negeri itu dari ujung ke ujung.

Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau maha benar,<x id="c" /> sebab kami masih dibiarkan tinggal sebagai orang-orang yang terluput, seperti yang terjadi sekarang ini. Lihatlah, kami menghadap hadirat-Mu dengan kesalahan kami. Bahwasanya, dalam keadaan demikian tidak mungkin orang tahan berdiri<x id="d" /> di hadapan-Mu.<x id="e" />"

Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.<x id="o" /> Mari, kita bangun kembali tembok<x id="p" /> Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.<x id="q" />"

Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan riba<x id="c" /> dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.

Berkatalah aku kepada mereka: "Kami selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk menebus<x id="d" /> sesama orang Yahudi yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh kami!" Mereka berdiam diri karena tidak dapat membantah.<x id="e" />

Engkau dapati bahwa hatinya setia terhadap-Mu dan Engkau mengikat perjanjian dengan dia untuk memberikan tanah orang Kanaan, tanah orang Het, tanah orang Amori, tanah orang Feris, tanah orang Yebus dan tanah orang Girgasi<x id="u" /> kepada keturunannya. Dan Engkau telah menepati janji-Mu,<x id="v" /> karena Engkau benar.<x id="w" />

Mereka menolak untuk patuh dan tidak mengingat<x id="v" /> perbuatan-perbuatan yang ajaib<x id="w" /> yang telah Kaubuat di antara mereka. Mereka bersitegang leher<x id="x" /> malah berkeras kepala untuk kembali ke perbudakan<x id="y" /> di Mesir. Tetapi Engkaulah Allah<x id="z" /> yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang<n id="1" />,<x id="a" /> yang panjang sabar<x id="b" /> dan berlimpah kasih setia-Nya.<x id="c" /> Engkau tidak meninggalkan mereka.<x id="d" />

Engkau tidak meninggalkan<x id="g" /> mereka di padang gurun karena kasih sayang-Mu yang besar. Tiang awan<x id="h" /> tidak berpindah dari atas mereka pada siang hari untuk memimpin mereka pada perjalanan, begitu juga tiang api pada malam hari untuk menerangi jalan yang mereka lalui.

Lalu Engkau menyerahkan mereka ke tangan lawan-lawan<x id="c" /> mereka, yang menyesakkan mereka. Dan pada waktu kesusahan mereka berteriak kepada-Mu, lalu Engkau mendengar dari langit dan karena kasih sayang-Mu<x id="d" /> yang besar Kauberikan kepada mereka orang-orang<x id="e" /> yang menyelamatkan mereka dari tangan lawan mereka.

Tetapi begitu mereka mendapat keamanan, kembali mereka berbuat jahat di hadapan-Mu.<x id="f" /> Dan Engkau menyerahkan mereka ke tangan musuh-musuh mereka yang menguasai mereka. Kembali mereka berteriak kepada-Mu, dan Engkau mendengar dari langit, lalu menolong<x id="g" /> mereka berulang kali, karena kasih sayang-Mu.<x id="h" />

Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota<x id="q" /> ini? Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?<x id="r" />"

Lalu aku memperingatkan mereka, kataku: "Mengapa kamu bermalam di depan tembok? Kalau kamu berbuat itu sekali lagi akan kukenakan tanganku kepadamu." Sejak waktu itu mereka tidak datang lagi pada hari Sabat.

Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam<x id="d" /> diri<n id="1" /> saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan<x id="e" /> dan kelepasan<x id="f" /> dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini<n id="2" /><x id="g" /> engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."

Tuliskanlah<x id="r" /> atas nama raja apa yang kamu pandang baik tentang orang Yahudi dan meteraikanlah<x id="s" /> surat itu dengan cincin<x id="t" /> meterai raja, karena surat yang dituliskan atas nama raja dan dimeteraikan dengan cincin meterai raja tidak dapat ditarik kembali.<x id="u" />"