Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 81 ayat untuk yang pertama AND book:42 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.85) (Luk 24:13) (sh: Pemahaman yang utuh (Senin, 30 Mei 2011))
Pemahaman yang utuh

Judul: Pemahaman yang utuh
Gambaran mental dan kerohanian murid-murid Yesus setelah kematian-Nya tergambar dalam perikop ini. Sebutan "nabi" bagi Yesus memperlihatkan pemahaman mereka bahwa Guru mereka memang seorang yang memiliki kuasa (19). Namun Dia bukan Sang Mesias sebagaimana yang telah dideklarasikan oleh Petrus (Luk. 9:20). Dia tidak lebih dari seorang pahlawan yang gugur.

Padahal semula murid-murid berharap bahwa Yesus datang untuk membebaskan Israel (21). Mereka memandang Dia sebagai sosok Mesias yang politis. Namun harapan mereka pupus. Tak heran muka mereka muram (17). Terutama bila membandingkan perkataan Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga (bdk. 21).

Meski demikian, sebenarnya berita kebangkitan Yesus sudah sampai di telinga mereka (22-24). Namun mereka tidak bersukacita. Maka Tuhan yang sedang berjalan bersama kedua murid itu menghardik mereka karena lebih mengandalkan pemikiran (21) dan indra (24) daripada percaya Kitab Suci (25). Tuhan menyebut mereka bodoh dan lamban hati.

Dalam Perjanjian Lama, orang disebut bodoh bila ia tidak membiarkan firman Tuhan mempengaruhi sikap hidup dan pemikirannya. Begitulah tampaknya para murid. Mereka sulit memercayai perkataan para nabi tentang Mesias yang menderita (24-25), karena telah memiliki gambaran sendiri. Mereka seolah tidak ingin membiarkan perkataan para nabi mengacaukan gambaran yang telah ada di dalam benak mereka sebelumnya. Jika saja para murid memahami dengan benar apa yang telah dikatakan oleh para nabi, mereka tentu tidak akan bermuram durja. Maka Yesus menerangkan firman tentang Sang Mesias secara utuh. Mereka sendiri kemudian memberikan kesaksian bahwa hati mereka berkobar-kobar (bdk. 32).

Pemahaman yang benar akan Tuhan memang akan mempengaruhi cara pandang dan sikap hidup kita. Maka kita perlu pemahaman firman yang utuh. Jangan hanya mempelajari bagian firman yang kita sukai saja. Maka pupuklah kebiasaan membaca Alkitab setiap hari, agar pikiran kita dilengkapi oleh kebenaran firman yang utuh.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/30/

(0.85) (Luk 18:1) (sh: Doa dan apa yang di dalam hati dan pikiran Anda (Rabu, 5 April 2000))
Doa dan apa yang di dalam hati dan pikiran Anda

Doa dan apa yang di dalam hati dan pikiran Anda. Banyak Kristen seringkali menolak apabila diminta untuk memimpin doa baik dalam suatu ibadah, persekutuan, atau pertemuan-pertemuan ibadah lainnya. Alasan mereka bermacam-macam, salah satunya adalah mereka malu bila doanya didengar oleh orang lain karena kata-katanya tidak bagus. Bila kita teliti alasan itu, maka kita dapat menyimpulkan bahwa keengganan mereka itu dapat dimaklumi. Dari kata-kata yang diucapkan dalam doa mereka, secara tidak disadari sebetulnya mengungkapkan apa yang ada di dalam hati dan pikiran. Dengan kata lain, hakikat doa adalah memancarkan mengenai sikap kepada dan keyakinan kita akan Allah.

Dua perumpamaan yang Yesus ajarkan juga berhubungan dengan hakikat doa. Dalam perumpamaan yang pertama (ayat 1-8), permasalahan yang diajukan bukannya seorang Kristen harus berteriak kepada Allah agar dibela. Namun permasalahannya adalah ketika Kristen berteriak kepada Allah dan Ia tidak menjawab dan tidak bertindak apa-apa, maka hatinya tergoda untuk memutuskan, tidak perlu meminta kepada Allah karena Ia tidak memperhatikan. Namun perintah Kristus sangat jelas yaitu bahwa Kristen harus berdoa dengan tidak jemu-jemu. Berhenti berdoa berarti kita meragukan kebaikan dan pemeliharaan Allah.

Perumpamaan yang kedua (ayat 9-14) juga menyatakan bahwa doa disadari atau tidak mengungkapkan apa yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri. Hal ini dapat merupakan sesuatu yang salah seperti yang diungkapkan dalam doa seorang Farisi. Lalu, bagaimanakah kita seharusnya berdoa secara benar dan dikenan Tuhan? Kita sudah belajar dalam "Doa Bapa Kami" tentang doa yang benar seperti yang diajarkan oleh Yesus sendiri. Namun ada satu hal yang perlu kita ingat yaitu bahwa dalam doa kita, harus terungkap sikap ketergantungan kita secara tulus kepada Allah, seperti sikap seorang anak kecil yang bergantung total kepada orangtuanya.

Renungkan: Perumpamaan ini tidak dimaksudkan untuk mendukung mereka yang tidak malu berdoa di depan umum. Sebaliknya perumpamaan ini mempertegas bahwa doa bukanlah suatu hal yang dapat disepelekan. Oleh karena itu kita harus belajar berdoa dengan serius yaitu doa yang berkenan di hadapan-Nya.

(0.85) (Luk 9:10) (sh: Memberi perhatian (Sabtu, 31 Januari 2004))
Memberi perhatian

Memberi perhatian. Kita perlu memberi perhatian kepada orang-orang yang kita layani. Bentuk perhatian itu beragam. Bisa berupa kesediaan mendengar, keterbukaan untuk menerima kehadirannya atau ketulusan dalam memberi apa yang orang-orang tersebut butuhkan. Yesus memberi contoh yang baik dalam memberi perhatian kepada orang banyak di Betsaida dalam perikop ini.

Pertama, perhatian Yesus kepada murid-murid-Nya (ayat 10). Yesus memberi perhatian khusus kepada murid-murid-Nya, sekembali dari pelayanan dengan memberi waktu dan tempat khusus untuk mendengarkan cerita murid-murid. Dapat dibayangkan betapa bahagianya murid-murid berbagi cerita dengan Sang Guru dan betapa hangatnya Yesus menyimak cerita murid-murid-Nya.

Kedua, perhatian Yesus kepada orang banyak (ayat 11-17). Yesus tidak merasa terganggu ketika orang banyak mengikuti-Nya. Ia bahkan melayani mereka dengan memberitakan Injil Kerajaan Allah dan memberi kesembuhan kepada orang sakit. Meski murid-murid-Nya kuatir akan tempat penginapan dan kebutuhan makanan, namun Yesus menegaskan: “Kamu harus memberi mereka makan!” Dengan lima roti dan dua ikan mereka harus memberi makan lebih dari lima ribu orang. Yesus mengajarkan mereka untuk tetap mengucap syukur dan membagi-bagikan apa yang ada. Hasilnya, ajaib! Mereka tidak berkekurangan, melainkan kenyang bahkan menyisakan dua belas bakul.

Melalui perikop ini kita mendapatkan pelajaran penting yaitu bahwa kita tidak hanya memerlukan kepekaan agar dapat memahami kebutuhan orang-orang yang kita layani, tetapi juga kepekaan agar dapat memberi perhatian secara tepat kepada orang yang kita layani. Allah akan menolong kita menjadi berkat bagi mereka.

Renungkan: Memberi perhatian kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan adalah wujud nyata dari kepedulian Allah kepada mereka.

(0.85) (Luk 24:28) (sh: Kebenaran yang disingkapkan (Selasa, 25 April 2000))
Kebenaran yang disingkapkan

Kebenaran yang disingkapkan. Apa yang ditegaskan oleh "Yesus yang tidak mereka kenali" kepada kedua orang murid itu adalah mengenai Mesias dan berita tentang kebangkitan-Nya. Namun pertanyaan kedua murid itu adalah jika Yesus benar-benar bangkit bagaimana mereka dapat mengenali dan yakin bahwa itu adalah Yesus, jika mereka tidak melihat? Atau dengan pertanyaan lain bagaimana Yesus meyakinkan mereka bahwa Ia adalah Yesus? Yesus tidak menyatakan "Akulah Yesus" dengan kata-kata, namun dengan gerakan yang begitu khusus dan identik dengan diri-Nya.

Ketika Ia duduk makan, mengambil roti, mengucapkan berkat, memecah-mecahkannya, dan memberikan kepada mereka, maka terbukalah mata kedua murid itu (ayat 30-31). Mereka mengenali Yesus bukan dengan melihat tanda paku di pergelangan tangan, namun dengan melihat cara Ia memecahkan roti. Apa yang Yesus lakukan di hadapan mereka berdua serupa dengan dua peristiwa besar yang pernah Ia lakukan dahulu. Pertama ketika Ia memberi makan 5000 orang (lih. yang+pertama+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">9:16). Kedua ketika perjamuan malam berlangsung (yang+pertama+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22:14-23). Kemungkinan besar Kleopas dan temannya bukan saksi mata atas dua peristiwa itu. Namun mereka pasti sudah mendengar peristiwa itu dan percakapan Yesus setelahnya. Khususnya tentang pemberitaan bahwa Kristus mempersembahkan tubuh dan darah-Nya untuk menjadi tebusan bagi banyak orang.

Semua berita itu nampaknya tidak masuk akal bagi mereka, bahkan setelah kematian Yesus sekalipun. Baru ketika Yesus mengungkapkan bahwa Perjanjian Lama kaya akan nubuat, upacara keagamaan, dan lambang-lambang yang sebenarnya menunjuk kepada pengorbanan Mesias sebagai persembahan yang hidup, maka gerakan yang dilakukan Yesus membuat mata mereka terbuka dan mereka mengenali-Nya. Mereka segera kembali ke Yerusalem, bukan untuk berharap agar Yesus membuktikan bahwa Dialah Raja dan akan menyelamatkan Israel. Sekarang mereka ke Yerusalem karena mereka sudah tahu bahwa Yesus adalah Raja dan penebusan yang Ia kerjakan jauh melebihi kemerdekaan bangsa Israel yang mereka dulu idam-idamkan.

Renungkan: Iman dan pengharapan mereka sudah tertancap pada fondasi yang kuat yakni pengenalan akan Kristus yang bangkit. Bagaimana Anda meyakini bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia?

(0.85) (Luk 23:34) (full: TUJUH UCAPAN TERAKHIR DARI KRISTUS. )

Nas : Luk 23:34

Mungkin sekali ayat Luk 23:34 merupakan yang pertama di antara tujuh ucapan terakhir Kristus di kayu salib. Tujuh ucapan itu telah diucapkan dalam urutan sebagai berikut:

  1. 1) Dari jam 09.00 pagi sampai tengah hari:
    1. (a) Ucapan pengampunan: "Ya Bapa, ampunilah mereka" (ayat Luk 23:34).
    2. (b) Ucapan keselamatan: "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" (ayat Luk 23:43).
    3. (c) Ucapan kasih: "Ibu, inilah, anakmu! ... Inilah ibumu!" (Yoh 19:26-27).
  2. 2) Tiga jam kegelapan: dari tengah hari sampai jam 15.00 sore tidak ada ucapan yang dicatat.
  3. 3) Sekitar jam 15.00 sore:
    1. (a) Ucapan penderitaan rohani: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Mr 15:34).
    2. (b) Ucapan penderitaan jasmani: "Aku haus!" (Yoh 19:28).
    3. (c) Ucapan kemenangan: "Sudah selesai" (Yoh 19:30).
    4. (d) Ucapan penyerahan: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku" (ayat Luk 23:46).
(0.85) (Luk 4:1) (sh: Melawan pencobaan (Senin, 5 Januari 2004))
Melawan pencobaan

Melawan pencobaan. Waktu Adam dan Hawa dicobai, mereka berada dalam kelimpahan dan kenyamanan hidup. Semua yang mereka butuhkan tersedia. Bahkan Allah senantiasa hadir menyertai mereka. Tetapi dalam keadaan serba tersedia, mereka tidak mampu menolak godaan Iblis, sehingga mereka berdosa. Bandingkan keadaan tersebut dengan Tuhan Yesus pada waktu Ia dicobai. Selama empat puluh hari lamanya Yesus berada di padang gurun yang kering dan panas. Tidak makan, sehingga Ia pasti sangat lapar. Dalam keadaan demikian Iblis datang mencobai Yesus.

Pencobaan pertama Iblis berkenaan dengan kuasa (ayat 2-4). Ia menantang Yesus untuk mengubah batu menjadi roti. Mudah bagi Yesus untuk melakukannya, tetapi Yesus tahu bahwa kehadiran-Nya di dunia ini adalah dalam rangka ketaatan kepada Bapa.

Pencobaan kedua Iblis mengenai perbudakan materi (ayat 5-8). Iblis menawarkan suatu keadaan yang “berkecukupan” kepada Yesus asalkan Yesus mau menyembah dia. Yesus menolak kerajaan dunia yang berlimpah-limpah harta kemewahan dan kekuasaan karena dunia ini milik Allah, bukan milik Iblis. Lagipula Yesus mengetahui bahwa jalan Allah adalah melalui ketaatan kepada kehendak Allah.

Pencobaan ketiga mengenai “mencobai” Tuhan (ayat 4-12). Iblis memutarbalikkan firman Tuhan yang dikutipnya dari Mazmur 91:11,12 yang menyatakan bahwa Allah menjanjikan pemeliharaan atas hamba-Nya. Mencobai Tuhan artinya menuntut bukti dari Tuhan untuk dapat percaya. Hal itu sama saja dengan tidak mempercayai Tuhan.

Iblis mencobai Yesus. Oleh karena Yesus tetap pada pendirian-Nya yaitu setia pada panggilan-Nya, maka iblis mengundurkan diri sesaat.

Renungkan: Pencobaan-pencobaan seperti ini akan kita hadapi. Untuk menang terhadapnya kita harus memahami rencana Tuhan atas hidup kita, dan memiliki kemantapan akan tujuan hidup kita.

(0.85) (Luk 12:13) (sh: Murid dan hartanya bag. I (Rabu, 25 Februari 2004))
Murid dan hartanya bag. I

Murid dan hartanya bag. I. Sebagai Kristen, kita semua adalah murid Yesus. Kita bukan murid-muridnya Fransiskus dari Asisi yang dengan sengaja hidup dalam kemiskinan, walaupun banyak yang dapat dan layak kita pelajari darinya. Akan tetapi, kini, seperti juga dulu, pertanyaan ini masih terus relevan untuk ditanyakan: bagaimana sikap seorang murid terhadap harta kekayaan?

Sebenarnya, nas bacaan hari ini dan kemarin (juga nas besok) dipersatukan oleh satu pokok pikiran, yaitu aplikasi doktrin kemahakuasaan Allah, yang berkuasa atas seekor burung pipit dan juga atas jiwa manusia (ayat yang+pertama+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">5,20, 23-24) dalam bidang-bidang kehidupan. Dalam nas ini, kita melihat bagaimana Yesus memanfaatkan pertanyaan seorang Yahudi (ayat 13) sebagai batu loncatan untuk mengaplikasikan kemahakuasaan Allah di dalam sikap seseorang terhadap kekayaan dan harta milik.

Melalui perumpamaan pada ayat yang+pertama+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">16-21 Yesus ingin menyampaikan bahwa kepenuhan hidup manusia tidak terletak pada kelimpahan harta yang dimilikinya; tidak “tergantung” pada kekayaan seseorang. Mereka yang menyandarkan kebahagiaan serta kepenuhan makna hidupnya pada kekayaan - dan bukan kepada Tuhan—adalah orang-orang bodoh (ayat yang+pertama+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20, bdk. yang+pertama+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">8:14), karena pertama, kekayaan tidak memperpanjang umur—Tuhanlah yang menentukannya dan kedua, dengan demikian seseorang justru tidak menjadi kaya di hadapan Allah (bdk. a.l. Luk. 1:53, 6:24, 21:1-4 dll.). Peringatan ini penting untuk kita camkan , Kristen di Indonesia, karena sikap terhadap kekayaan seringkali justru menjadi batu sandungan bagi kesaksian kita sebagai murid Kristus.

Renungkan: Jangan biarkan harta membodohi Anda! Biarlah kemuliaan Tuhan melalui kehidupan dan pekerjaan Anda menjadi tujuan utama Anda bangun setiap pagi, dan bukan mencari kekayaan.

(0.85) (Luk 21:29) (sh: Berjaga dan berdoa (Senin, 29 Maret 2004))
Berjaga dan berdoa

Berjaga dan berdoa. Sudah jelas dikatakan bahwa keda-tangan Yesus kedua kali tidak diketahui oleh siapapun. Namun, manusia selalu berspekulasi tentang waktu kedatangan-Nya. Sebenarnya apa yang harus dilakukan oleh para murid untuk berjaga-jaga?

Pertama, berjaga-jaga diisi bukan dengan pesta pora dan kemabukan (ayat 34), melainkan dengan tetap sadar dan hidup yang benar dan mulia. Berjaga-jaga bukanlah suatu aktivitas yang diisi dengan usaha-usaha spekulasi yang menghitung-hitung kapan tepatnya kedatangan Yesus yang kedua kali. Berjaga-jaga berarti percaya dan taat penuh kepada firman-Nya (ayat 32-33).

Kedua, berjaga-jaga haruslah diisi dengan berdoa (ayat 36). Dalam hal ini berdoa memiliki multi arti, yaitu berdoa berarti menyadari diri tidak sanggup berjaga-jaga dengan kekuatan sendiri, melainkan dengan bersandar pada kekuatan dari Allah. Berdoa, berarti mempercayakan hidup di saat-saat penantian ini dengan tetap percaya bahwa Allah akan menjaga dan mencukupkan kebutuhan hidup mereka. Berdoa menyebabkan mereka tidak tergoda untuk menyangkali imannya ketika harus menghadapi persoalan di masa penantian ini. Berdoa, berarti berjaga-jaga dengan penuh kewaspadaan, mendapatkan kekuatan Allah untuk bertahan bahkan luput dari semua yang harus terjadi di saat-saat penantian itu.

Berjaga-jaga dan berdoa berjalan bersama-sama. Murid-murid Tuhan dapat bertahan sampai Tuhan datang bila hidup mereka berjaga-jaga dan berdoa. Demikian juga dengan kita, murid-murid Tuhan masa kini. Kita harus menata hidup kita dan doa kita sehingga saat sebelum Tuhan datang, di mana penderitaan akan semakin menjadi-jadi, kita tetap setia. Ketika Tuhan datang, kita boleh berdiri menyambut-Nya (ayat 36).

Untuk dilakukan: Berjaga dan berdoa berarti hidup benar, sesuai kehendak-Nya, dan bersandar penuh kepada pertolongan-Nya.

(0.84) (Luk 9:2) (full: MEMBERITAKAN KERAJAAN ... MENYEMBUHKAN ORANG. )

Nas : Luk 9:2

Teks :
  1. 1) Inilah kali pertama Yesus mengutus kedua belas murid-Nya untuk mewakili Dia dalam kata dan perbuatan. Perintah yang diberikan kepada kedua belas orang itu, menurut ayat-ayat paralelnya di kitab Matius, ialah pergi kepada "domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Mat 10:6). Namun setelah kebangkitan-Nya, Yesus mengubah jangkauan pelayanan itu hingga meliputi segala bangsa, dalam suatu perintah yang harus berlangsung "sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:18-20; Mr 16:15-20).
  2. 2) Para penulis Injil-Injil menjelaskan bahwa perintah Yesus untuk memberitakan Kerajaan Allah

    (lihat art. KERAJAAN ALLAH)

    jarang disampaikan terpisah dari perintah untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan-setan (Mat 9:35-38; 10:7-8; Mr 3:14-15; 6:7-13; Mr 16:15,17; Luk 9:2,6; 10:1,9; bd. Luk 4:17-19). Allah menghendaki agar pemberitaan Injil masa kini disertai dengan demonstrasi Roh dan kuasa yang sama

    (lihat cat. --> Mat 10:1;

    [atau ref. Mat 10:1]

    Mr 16:15-18; Kis 1:8; Rom 15:18-19; 1Kor 2:4-5; 4:20;

    lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA)

    guna menghadapi tantangan Iblis pada hari-hari akhir ini (1Tim 4:1; 2Tim 3:1-5).
  3. 3) Gereja-gereja masa kini hendaknya jangan membandingkan dirinya dengan gereja lain, melainkan dengan berita dan pola PB ini. Apakah kita sedang menyaksikan dan mengalami Kerajaan Allah seperti orang Kristen yang mula-mula? Apakah Kerajaan Allah dekat dengan kita? Jika tidak, mengapa tidak?
(0.84) (Luk 24:36) (sh: Kebangkitan dan misi Kristen (Rabu, 26 April 2000))
Kebangkitan dan misi Kristen

Kebangkitan dan misi Kristen. Yesus menampakkan diri kembali kepada murid-murid-Nya. Tujuan penampakan-Nya ini adalah untuk meyakinkan mereka sekali lagi bahwa Yesus yang sudah bangkit itu adalah Yesus yang memiliki tubuh, daging, dan tulang sama seperti dulu, walaupun sekarang sudah dalam bentuk yang mulia. Karena itu Ia mampu hadir di tengah-tengah murid-murid- Nya secara tiba-tiba. Yesus yang sekarang adalah Yesus yang sama ketika masih bersama-sama dengan mereka.

Untuk mencapai tujuan-Nya Yesus pertama-tama menyatakan identitas-Nya secara lisan yaitu "Akulah Dia" (ayat 39). Identitas ini bukan hanya menunjuk pada roh Yesus, namun juga fisik dan tubuh Yesus. Karena itu Yesus mengundang murid-murid agar menggunakan indra peraba mereka untuk meyakini bahwa setelah kebangkitan-Nya, Yesus masih mempunyai daging dan tulang. Ia pun meminta sesuatu untuk dimakan. Tindakan ini untuk memperlihatkan lebih jauh lagi bahwa dalam satu segi Ia sudah tidak bersama- sama mereka, walaupun sekarang Ia berdiri di tengah-tengah mereka (ayat 44). Ia sudah berada di dalam "dunia" yang lain, karena itu tidak terpengaruh lagi dengan hukum alam yang ada di dunia ini, maka Ia bisa muncul secara tiba-tiba.

Peneguhan kebangkitan-Nya bukan untuk kepentingan mereka pribadi saja namun untuk kepentingan misi para murid dunia. Injil Kristus bukan berdasarkan logika filsafat namun berdasarkan peristiwa sejarah yang dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama dan yang digenapi oleh Yesus di dalam sejarah manusia melalui penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Ini adalah inti Injil. Injil ini harus diberitakan kepada semua orang, supaya mereka yang bertobat mendapatkan pengampunan secara khusus di dalam nama Yesus yang sudah mati dan bangkit kembali (ayat 47), bukan di dalam nama kemurahan dan kasih Allah secara umum. Walaupun berdasarkan atas fakta sejarah, namun Injil yang diberitakan harus dibarengi dengan kuasa Roh Kudus. Setelah semua itu dikatakan maka selesailah karya Yesus di bumi sebagai Manusia, dan Ia naik ke surga. Murid-murid menyembah dan memuliakan Dia (ayat 52-53).

Renungkan: Kebangkitan Kristus bukan saja merupakan berkat terbesar bagi hidup Kristen, namun juga memberikan dasar, arah dan kekuatan kehidupan bagi Kristen dan pelayanannya di dunia.

(0.84) (Luk 22:31) (sh: Dua pesan (Jumat, 2 April 2004))
Dua pesan

Dua pesan. Dalam perjamuan terakhir Yesus memberi dua buah pesan: pesan pertama ditujukan kepada Petrus tanpa mengabaikan murid-murid lainnya. Kata 'kamu' dalam ayat yang+pertama+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">31 ditulis dalam bentuk jamak sehingga tidak menunjuk hanya pada Petrus tetapi juga kepada para murid lainnya. Iblis menuntut agar Petrus dan murid-murid lain “ditampi” seperti gandum (ayat 31). “Ditampi” artinya dipisahkan.

Iblis merasa bila Petrus gagal, maka murid lain juga akan mengikuti jejak Petrus. Situasi demikian disadari sepenuhnya oleh Yesus. Bagaimana Yesus menghadapinya? Yesus berdoa. Dalam doa-Nya Yesus tidak mendoakan agar Petrus tidak mengalami kegagalan, tetapi Yesus justru mendoakan agar kegagalan tersebut tidak mengubah imannya. Artinya, Petrus akan menerima pelajaran yang sangat berharga dari kegagalannya, yaitu bahwa Petrus dimampukan untuk mengerti tentang arti pemulihan. Pelajaran inilah yang kelak memampukan Petrus untuk menguatkan murid-murid lain (ayat 32).

Pesan kedua diberikan kepada murid-murid lain termasuk juga Petrus (ayat 35). Yesus mengingatkan agar mereka mempersiapkan diri secara fisik dan rohani. Persiapan fisik dilambangkan dengan istilah pundi-pundi, sedang persiapan rohani disimbolkan dengan istilah pedang. Akan tetapi mereka memahaminya secara harafiah. Tentu saja pemahaman seperti ini salah. Yesus mengkoreksi pemahaman demikian. Yesus mengatakan perlu membeli pedang (ayat yang+pertama+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">36), tetapi kemudian mengatakan tidak perlu pedang (ayat 38). Jelas yang dimaksud bukan pengertian secara harfiah. Yesus menegaskan dengan bahasa metafora perlunya persiapan rohani. Mereka perlu pedang rohani. Pedang rohani ini lebih penting dari persiapan fisik (ayat 36).

Renungkan: Ketika kita mengalami kegagalan, kita akan mengerti tentang arti keberhasilan. Pahamilah bahwa gagal dengan kekuatan sendiri membuat kita mengerti tentang arti doa yang bergantung pada Allah.

(0.83) (Luk 24:50) (full: IA ... MEMBERKATI MEREKA. )

Nas : Luk 24:50

Berkat Allah atas kehidupan para pengikut-Nya perlu sekali. Alkitab mengajarkan beberapa hal mengenai berkat Allah:

  1. 1) Kata "berkat" (Yun. _eulogia_) berarti:
    1. (a) suatu karunia ilahi yang menyebabkan pekerjaan kita berhasil (Ul 28:12);
    2. (b) kehadiran Allah bersama kita (Kej 26:3);
    3. (c) pemberian Allah berupa kekuatan, kuasa, dan pertolongan (Ef 3:16; Kol 1:11); dan
    4. (d) pekerjaan Allah di dalam dan melalui kita untuk menghasilkan kebaikan (Fili 2:13).
  2. 2) Di dalam PL, kata-kata yang berkaitan dengan "berkat" terdapat lebih dari 400 kali. Hal pertama yang Allah lakukan dalam hubungan-Nya dengan umat manusia adalah memberkati mereka (Kej 1:28). Allah juga memelihara pekerjaan-Nya dengan memberkatinya (Yeh 34:26). Kehidupan dan sejarah umat Allah berada di bawah pemberlakuan berkat dan kutuk (Ul 11:26, dst).
  3. 3) Di dalam PB, seluruh pekerjaan Kristus dapat disimpulkan dengan pernyataan bahwa Allah telah "mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu" (Kis 3:26). Kita melihat berkat-Nya diberikan kepada anak-anak (Mr 10:13-16) dan kepada para pengikut-Nya sementara Ia diangkat dari bumi (ayat Luk 24:50-51). Demikian juga, berkat telah memainkan peranan yang penting dalam pelayanan para rasul (Rom 15:29).
  4. 4) Berkat Allah itu bersyarat. Umat Allah harus memilih berkat karena ketaatan atau kutuk karena ketidaktaatan (Ul 30:15-18; Yer 17:5,7).
  5. 5) Bagaimanakah kita menerima berkat Tuhan? Tiga hal yang dituntut:
    1. (a) Kita harus senantiasa mengharapkan dari Yesus berkat-Nya atas pelayanan, pekerjaan, dan keluarga kita (Ibr 12:2).
    2. (b) Kita harus percaya, mengasihi, dan taat kepada-Nya (bd. Mat 5:3-11; 24:45-46; Wahy 1:3; 16:15; 22:7).
    3. (c) Kita harus menyingkirkan segala hal dari kehidupan kita yang akan merintangi berkat (Rom 13:12; Ef 4:22; Ibr 12:1).
  6. 6) "Berkat" Allah tidak boleh disamakan dengan keuntungan materiel perorangan atau ketiadaan penderitaan dalam kehidupan kita (lih. Ibr 11:37-39; Wahy 2:8-10).
(0.75) (Luk 13:29) (ende)

Lukas gemar sekali menondjolkan sabda-sabda Jesus jang serupa ini, jaitu bahwa keradjaan surga tak kurang dimaksudkan bagi bangsa-bangsa bukan Jahudi, daripada bagi orang Jahudi, biarpun mereka ini jang pertama dipanggil.

(0.75) (Luk 14:24) (ende)

Jang pertama-tama diundang, ialah kaum Israel, jang terpilih, tetapi mereka terlalu bertjita-tjita duniawi, sehingga tidak sanggup menilaikan kebahagiaan dan harta-harta keradjaan Allah dan bulat menolaknja.

(0.75) (Luk 7:13) (jerusalem: Tuhan) Untuk pertama kalinya dalam kisah injil gelar "Tuhan" diberikan kepada Yesus; sampai di sini sebutan itu hanya dipakai sehubungan dengan Yahwe/Allah. Bdk Fili 2:11+; Kis 2:36+.
(0.72) (Luk 1:67) (ende: Bernubuat)

Bernubuat berarti memaklumkan sesuatu atas nama Allah, dan bukan terutama atau selalu berarti menjatakan hal-hal jang akan djadi dikemudian hari. Bagian pertama "Benedictus" ini merupakan madah kegembiraan dan pudjian belaka, dan dalam bagian kedua (76-79) dinjatakan tugas Joanes kemudian hari dan mulanja zaman Mesias.

(0.72) (Luk 2:49) (ende: Didalam rumah BapaKu)

Ada jang menterdjemahkan: "bahwa Aku harus memperhatikan kepentingan-kepentingan BapaKu." Bagaimanapun djuga, Jesus tentu hendak menginsjafkan ibu dan bapakNja Josep, bahwa bapakNja jang benar ialah Allah, dan Ia pertama-tama harus melaksanakan kehendak atau kepentingan-kepentingan Allah.

(0.71) (Luk 2:7) (ende: Puteranja jang sulung)

"Jang Sulung" bukan berarti seolah-olah Jesus kemudian beradik. Pada orang Jahudi "jang sulung" adalah gelar kehormatan, jang diberikan kepada tiap-tiap anak laki-laki jang lahir pertama dan tetap tinggal padanja, biarpun tidak ada adik-adik jang berikut. Ia dihormati dalam hukum, sebab hanja ialah jang harus dipersembahkan kepada Allah dan ia dihormati didalam keluarga setjara istimewa, sebab iapun jang akan menggantikan bapaknja sebagai kepala rumah-tangga.

(0.71) (Luk 1:67) (jerusalem) Sama seperti madah Maria, demikianpun madah Zakharia inipun dipungut Lukas dari tradisi, lalu diletakkannya di mulut Zakharia dengan menambah Luk 1:76-77, supaya madah itu sesuai dengan keadaan. Madah itu tidak disisipkan ke dalam sebuah kisah sendiri, Luk 1:64, tetapi menyusulnya.
(0.71) (Luk 2:38) (jerusalem: kelepasan untuk Yerusalem) Pembebasan umat terpilih di zaman Mesias, Luk 1:68; Luk 24:21, pertama-tama teruntuk bagi ibu kotanya; bdk Yes 40:2; Yes 52:9. Dalam pandangan Lukas kota Yerusalem adalah tempat terpilih untuk dilaksanakannya karya penyelamatan: Luk 9:31,51,53; Luk 13:22,23; Luk 17:11; Luk 18:31; Luk 19:11; Luk 24:47-49,52; Kis 1:8+.


TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA