Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 9793 ayat untuk tidak sabar lagi (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.22) (1Sam 14:14) (endetn)

Ditinggalkan beberapa perkataan, jang tidak dapat diartikan lagi.

(0.22) (2Sam 3:12) (endetn)

Beberapa kata ditinggalkan, jang tidak dapat diartikan lagi.

(0.22) (1Raj 7:6) (endetn)

Bagian terachir ajat ini rusak dan tidak dapat dipulihkan lagi.

(0.22) (Yer 13:27) (endetn: sampai bilamana)

diperbaiki menurut kiraan. Apa jang tertulis tidak dapat diartikan (sesudah beberapa lama lagi?)

(0.22) (Kej 27:33) (jerusalem: tetap orang yang diberkati) Berkat (dan kutuk) adalah berdaya. Setelah diucapkan tidak terbatalkan lagi.
(0.22) (Kej 32:32) (jerusalem: Itulah sebabnya ....) Tabu kuno itu tidak lagi disebut dalam Kitab Suci.
(0.22) (Mzm 83:4) (jerusalem: tidak diingat lagi) Bdk Yer 11:19; Est 3:6.
(0.22) (Yeh 41:17) (jerusalem: bagian luar) Dalam naskah Ibrani masih tertulis satu kata lagi yang artinya tidak diketahui.
(0.22) (Yoh 9:18) (jerusalem: bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi) Sejumlah naskah tidak memuat bagian kalimat ini.
(0.22) (1Kor 5:9) (jerusalem: suratku) Surat ini tidak ada lagi pada kita, bdk Pengantar surat-surat Paulus.
(0.22) (Yoh 4:35) (ende: Lagi empat bulan....)

Sebagai kiasan ungkapan itu berarti bahwa tidak lama lagi, usaha Jesus akan berhasil. Mengenai Samaria perhatikan Yoh 4:41-42 dan lagi Kis 8:5-17.

(0.22) (Ibr 6:6) (jerusalem: yang murtad lagi) Harafiah: yang terjatuh lagi. Murtad dari kepercayaan Kristen adalah suatu celaka yang terpulihkan, oleh karena orang menolak Kristus dan tidak percaya lagi kepada kekuatan korbanNya, sedangkan justru itulah satu-satunya jalan penyelamatan.
(0.21) (Kej 8:22) (ende)

Karena manusia sedjak masih kanak-kanak sudah mempunjai ketjenderungan kearah kedjahatan. Tuhan selandjutnja akan bersikap sabar terhadapnja, dan memberinja kesempatan akan bertobat. Hal ini mendjelaskan pula, mengapa Tuhan membiarkan orang-orang dosa hidup didunia ini disamping mereka jang terpilih olehNja. Dalam Perdjandjian Lama tjerita ini dianggap suatu lukisan penjelamatan para terpilih, demi penjelamatan Israel kelak kemudiannja (Wis 10:4; 14:6; Sir 44:17).

Dalam Perdjandjian Baru tjerita ini didjadikan pralambang penjelamatan kita karena iman (Ibr 11:7) dan karena air permandian (1Pe 3:20), pun pula menggambarkan pengadilan Tuhan pada achir djaman (Mat 24:37-39; Luk 17:26; 2Pe 2:4-10; 3:3-13).

Para Bapa Geredja menganggap perahu Noah lambang Geredja, satu-satunja jang dapat menjelamatkan kita dari kebinasaan.

Dalam Upatjara Baptis pada malam Sabtu Paskah, penjelamatan Noah diutarakan pula sebagai pralambang Baptis. Demikianlah dunia tak akan binasa lagi karena air, malah akan diselamatkan karena air.

(0.21) (1Kor 13:4) (sh: Seperti apakah kasih? (Kamis, 25 September 2003))
Seperti apakah kasih?

Pada bagian sebelumnya Paulus berbicara tentang kesia-siaan segala karunia yang Tuhan berikan kepada manusia jika perwujudannya tidak didasari oleh kasih Kristus. Saat ini Paulus berbicara tentang sifat-sifat moral yang merupakan aplikasi dari kasih, yaitu beberapa sifat yang mencerminkan sifat Kristus sendiri, yang tidak tercermin dalam perilaku jemaat Korintus.

Sifat-sifat seperti apa yang dikategorikan Paulus sebagai cerminan dari sifat Kristus sendiri? Kasih itu sabar dan murah hati. Sifat sabar secara pasif lebih memilih untuk berlapang dada terhadap orang lain, dan murah hati adalah sifat aktif yang memberi dan suka menolong. Kasih itu tidak cemburu. Artinya, kasih tidak membuat seseorang mencemburui kemajuan atau kemampuan orang lain. Justru kasih mendorong kemajuan orang lain. Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri. Kasih tidak membuat seseorang menjadi pemarah, mudah tersinggung, dan pendendam. Kasih tidak akan membuat seseorang bersukacita karena penderitaan akibat ketidakadilan, termasuk tidak dapat bersukacita atas keberhasilan seseorang yang diperoleh dengan kecurangan atau pelanggaran.

Secara positif kasih mengarahkan kita, orang-orang yang percaya kepada Kristus untuk: pertama, selalu berpikiran positif terhadap orang lain. Kedua, selalu memiliki pengharapan. Ketiga, selalu sabar menanggung segala sesuatu. Hanya orang-orang yang dihidupkan oleh Kristus dan hidup bagi Kristus sajalah yang akan memiliki kasih; dan hanya orang-orang seperti inilah yang diberikan kemampuan dan anugerah dari Allah untuk menjadi cerminan kasih Allah kepada banyak orang, terutama kepada mereka yang belum mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.

Renungkan: Kita adalah orang-orang yang diperkenan Allah merasakan kasih- Nya. Hendaklah kasih itu menjadi jiwa dan identitas kita.

(0.21) (1Sam 20:3) (endetn)

Ditinggalkan "lagi".

(0.21) (Ayb 34:23) (endetn: djangka waktu)

diperbaiki. Tertulis: "lagi".

(0.21) (Mzm 51:9) (jerusalem: Sembunyikanlah wajahMu) Artinya: tidak melihat tidak ingat akan dosa lagi, bdk Maz 13:2+.
(0.20) (Nah 1:1) (sh: Pembalas tapi sabar?! (Minggu, 15 Desember 2002))
Pembalas tapi sabar?!

Kini kita sudah terbiasa dengan mengunyah permen yang sekaligus memberikan rasa manis, asam dan asin. Sayang, wawasan dan pemahaman kita tentang karakter Allah tidak seluas wawasan dan pemahaman kita tentang permen. Mungkin kita telah mempunyai pemahaman dan pengetahuan teologis yang benar dan seimbang tentang Allah, tetapi sering tidak berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kita mengaku Allah itu mahaadil, kudus dan membenci dosa, tetapi tindakan kita sering memberi kesaksian bahwa seakan-akan Allah toleran dan tidak terganggu oleh berbagai dosa "kecil" yang kita lakukan. Nahum 1 memberikan gambaran tentang Allah yang seimbang. Pertama, Allah digambarkan sebagai Allah yang membalas, mendendam dan menghukum dengan penuh cemburu dan amarah kepada para musuh-Nya (ayat tidak+sabar+lagi&tab=notes" ver="">2-3). Kuasa-Nya atas alam semesta pun tidak tertandingi, sehingga orang tidak tahan menghadapi amarah-Nya (ayat tidak+sabar+lagi&tab=notes" ver="">3-6). Dan sepatutnyalah Asyur gentar, karena Allah akan menghabisi mereka (ayat tidak+sabar+lagi&tab=notes" ver="">9-14). Tetapi, Yahweh juga panjang sabar (ayat tidak+sabar+lagi&tab=notes" ver="">3). Ia juga baik, mau menjadi pelindung, dan mengenal orang yang berlindung kepada-Nya (ayat tidak+sabar+lagi&tab=notes" ver="">7-8). Ini terwujud terutama melalui perlindungan-Nya kepada Yehuda yang telah banyak menderita karena Asyur (ayat tidak+sabar+lagi&tab=notes" ver="">15). Kegarangan hukuman-Nya atas penindas, muncul dari kasih-Nya yang besar dan adil bagi mereka yang tertindas (ayat tidak+sabar+lagi&tab=notes" ver="">12). Ia pengasih, tetapi juga tegas dan adil!

Renungkan:
Pikirkan bagaimana Anda dapat menyatakan rasa syukur Anda memiliki Allah yang adil dan pengasih melalui tindakan-tindakan dalam kehidupan sehari-hari!

(0.19) (Rm 15:1) (ende: Menanggung)

sabar terhadap mereka dan menjokong mereka untuk mengatasi kelemahannja.

Mentjari kepuasan hati kita sendiri": djanganlah terlalu tjinta-diri dan takatjuh terhadap kepentingan-kepentingan sesama. Bdl 1Ko 13:7; Gal 6:2-5.

(0.19) (Kej 33:4) (ende)

Sesudah perkelahian dengan Tuhan (fasal tidak+sabar+lagi&tab=notes" ver="ende">32)(Kej 32), bukannja pada Jakub sadja, melainkan pada Esau djuga terdjadi perubahan sikap. Jakub tidak lagi merasa takut, melainkan mendjadi berani. Esau tidak lagi bentji, melainkan telah mendjadi sahabat baik.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA