Yang bongkok tak dapat diluruskan, ^q  dan yang tidak ada tak dapat dihitung.

Biarlah selalu putih pakaianmu ^h  dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.

Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.

Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah ^q  dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya ¹ , ^r  karena ini adalah kewajiban setiap orang. ^s 

Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.

(5-15) Inipun kemalangan yang menyedihkan. Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin? ^b 

di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin ^v  itu ¹ .

Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. ^j 

Dan siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh? ^v  Meskipun demikian ia akan berkuasa atas segala usaha yang kulakukan di bawah matahari dengan jerih payah dan dengan mempergunakan hikmat. Inipun sia-sia.

Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang. ^x "

Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum ^z  dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. ^a  Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah ¹ . ^b 

Oleh sebab itu aku memuji kesukaan, ^p  karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum ^q  dan bersukaria. ^r  Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahari.

(5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda ^e  dan kuasa untuk menikmatinya, ^f  untuk menerima bahagiannya, ^g  dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah. ^h 

Aku, Pengkhotbah, ^l  adalah raja atas Israel di Yerusalem. ^m 

Karena seperti bunyi duri ^b  terbakar di bawah kuali, demikian tertawa ^c  orang bodoh. Inipun sia-sia.

(5-13) Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya.

Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama menimpa mereka semua. ^o 

Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari. ^e 

juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya ^e  yang kekal dan peratap-peratap ^f  berkeliaran di jalan,

karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, ^u  dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan. ^v