Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 115 ayat untuk tafsiran (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.50) (Ibr 6:18) (ende: Kedua kenjataan)

ialah djandji dan sumpah.

(0.50) (Kej 6:6) (jerusalem: menyesallah TUHAN) Secara manusiawi pengarang menerangkan bahwa kekudusan Allah sama sekali tidak menanggung dosa. Tafsiran yang terlampau harafiah tercegah dalam 1Sa 15:29. Dalam Kitab Suci ungkapan "Allah menyesal" biasanya berarti: murka Allah mereda sehingga Allah membatalkan ancamanNya, lih Yer 26:3+.
(0.50) (Yos 2:21) (jerusalem: pada jendela) Secara logika Yos 2:15 sebaik-baiknya ditempatkan sesudah Yos 2:17-21. Tali kirmizi yang disebut di sini tidak berperan dalam ceritera. Para pujangga Gereja mengartikan tali itu sebagai lambang darah Kristen, sesuai dengan tafsiran mereka atas Rahab sebagai lambang Gereja, bdk catatan pada Yos 2:11.
(0.50) (2Taw 24:1) (jerusalem) Kisah 2Tawarikh ini pada umumnya sejalan dengan 2Ra 12:1-17. Tetapi ada perbedaan-perbedaan yang sebegitu besarnya sehingga jelas bahwa si Muwarikh memakai suatu sumber lain dari 2Raja-raja. Sumber itu barangkali "Tafsiran (midrasy) kitab raja-raja" yang disebut dalam 2Ta 24:27.
(0.50) (Mzm 110:7) (jerusalem: Dari sungai) Maksud ayat ini dalam naskah Ibrani kurang jelas. Rupanya mau dikatakan. Raja minum dari sungai karunia Allah dan oleh karenanya ia dapat "mengangkat kepala", artinya: mengejar terus dan mengalahkan musuh. Menurut tafsiran lain maka "sungai" itu ialah penderitaan yang akan dialami raja.
(0.50) (Mrk 4:21) (jerusalem) Markus yang diikuti Lukas mengumpulkan di sini empat perumpamaan kecil yang berupa "masyal" (Ibrani). Perumpamaan-perumpamaan itu mengijinkan berbagai tafsiran sesuai dengan konteks di mana dipakai: lihat bagaimana perumpamaan-perumpamaan itu diartikan oleh Lukas dan Matius. Dalam konteks Markus semua dapat diterapkan pada pengajaran Yesus yang perlu disiarkan sedang orang yang diberi pengajaran itu bertanggungjawab atasnya.
(0.50) (1Kor 15:13) (jerusalem) Dengan menyangkal kebangkitan orang-orang mati pada umumnya orang juga menyangkal kebangkitan Yesus yang khusus. Tafsiran lain: Kebangkitan Kristus hanya artinya sebagai pendahuluan kebangkitan kita. Kristus tidak bermakna lagi. Tetapi pertimbangan ini baru tampil dalam 1Ko 14:20.
(0.44) (Yoh 2:4) (ende)

Djawaban Jesus kepada ibuNja ini sangat kabur maksudnja, sehingga mendapat tafsiran jang berlain-lainan. Terdjemahan kami didasarkan pada tafsiran jang diandjurkan dalam tahun-tahun terachir, tetapi sudah pula terdapat dalam abad keempat. Ungkapan bagian pertama beberapa kali kita temui dalam bahasa Kitab Kudus, tiap kali dengan tjorak arti jang berbeda-beda, jaitu sebagai suatu penolakan mutlak, dalam arti "tidak setudju", atau untuk menjatakan perasaan kurang senang terhadap suatu andjuran.

Bagian jang kedua dari djawaban Jesus, baik dahulu dan maupun sekarang masih diartikan sebagai suatu penolakan. Akan tetapi njata bahwa ibu Jesus tidak mengertinja sebagai suatu penolakan, seperti njata dari ajat jang berikutnja (#TB Yoh 2:5). Menurut pendapat para ahli bahasa, kalimat itu dapat djuga sebagai suatu pertanjaan, kira-kira seperti kami menterdjemahkannja. Sapaan "wanita" dalam bahasa Jahudi mengandung suatu penghormatan, tetapi tjoraknja sukar untuk diterdjemahkan dalam bahasa-bahasa lain. Kami memilih sapaan "ibu", jang sudah lazim dipakai sebagai sapaan penghormatan.

(0.44) (2Kor 5:13) (ende: Kegila-gilaan)

"menahan diri". Mungkin ada jang mengedjek bahwa pembitjaraan Paulus jang bersemangat terlalu berlebih-lebihan, dan antjaman-antjamannja mirip dengan kegila-gilaan. Djawab Paulus: Bila benar berlebih-lebihan maka itu terdorong karena tjinta kepada Allah.

(0.44) (Kol 2:15) (ende: Pemerintahan dan Penguasaan)

Dengan itu disini tentu bukan sadja dimaksudkan kalangan-kalangan Malaekat, seperti dalam Kol 1:16, melainkan djuga hukum taurat dengan tafsiran-tafsiran manusiawinja, dan lagi roh-roh jang menurut chajalan orang-orang kafir memenuhi angkasa dan menguasai nasib manusia diatas bumi. Segala "kekuasaan" diluar Allah dan jang menentang kebenaran Indjil telah dialahkan oleh Jesus dengan kematian dan dalam kebangkitanNja.

Kemenangan jang gemilang itu digambarkan Paulus bagaikan perajaan kemenangan orang Romawi atas musuh-musuhnja dalam perang. Kaisar atau panglima jang telah menang dielu-elukan dengan meriah dan diperarakan dengan upatjara kebesaran berkeliling dilorong-lorong kota Roma, dan dalam perarakan itu diseret serta para panglima atau radja jang dikalahkan, telandjang dan terbelenggu, mendjadi tontonan bagi rakjat.

(0.44) (Yos 10:12) (ende)

Sadjak ketjil ini melukiskan setjara puetis apa jang ditjeritakan aj. Yos 10:11. Banjaklah tafsiran jang telah diberikan para ahli. Agaknja "matahari berhenti dan bulan berdiam diri" berarti, bahwa kedua bintang2 jang pada musim ini sekaligus nampak dilangit, disuramkan awan, gemuruh dan hudjan beku dari ajat 10-11 (Yos 10:10-11). Gedjala2 metereologis ini merupakan pertolongan Allah jang adjaib.

(0.44) (Mat 12:2) (ende)

Taurat melarang menuai gandum pada sabat. Orang parisi menafsirkan: memetik gandum biarpun satu dua majang sadja berarti "menuai", djadi terlarang pada Sabat. Jesus mendjawab dengan tenang tetapi dengan penuh kewibawaan pula, bahwa tafsiran dan tuduhan mereka tidak sesuai dengan djiwa hukum taurat, lagipun bahwa ia berkuasa atas hukum sabat itu, djadi berwenang menafsirkannja dan mengidjinkan murid-muridnja memetik gandum tadi. Demikian Jesus menjatakan diri dengan tegas sebagai Mesias dan Putera Allah pula.

(0.44) (Mat 15:3) (ende)

"Kurban". Menurut adat istiadat Jahudi orang dapat mempersembahkan harta-bendanja kepada Allah, dengan menjebutnja "kurban" sadja. Sesudah dipersembahkan setjara demikian, dia mendjadi milik kenisah dan tidak boleh digunakan untuk maksud djasmani lagi, djuga tidak untuk membajar utang atau seperti disini, untuk menolong ibu-bapa jang sedang dalam kesusahan manapun djuga. Jesus menegaskan bahwa adat ini didasarkan pada tafsiran salah dan berlawanan dengan hukum Allah jang hakiki.

(0.44) (Rm 11:26) (ende)

Kutipan-kutipan terambil dari Yes 40:20; 27:9 dan Yer 32:33. Nubuat-nubuat itu mengenai zaman Mesias, djuga menurut tafsiran umum orang-orang Jahudi dewasa itu. Asas-asas "rahasia" Paulus adalah terkandung didalamnja. Kalimat nubuat terachir dapat diterdjemahkan sambil dilengkapi: "Dan perdjandjianKu dengan mereka akan dipenuhi, bila Aku akan menghapus dosa-dosa mereka".

(0.44) (Ef 2:20) (ende: Nabi)

Disini berarti pembantu-pembantu rasul-rasul dan anggota-anggota umat jang diberi "kurnia bernubuat". Batjalah Kis 13:1 dan Kis 15:23; Rom 12:6; 1Ko 12:28 dan seluruh bab 14 surat itu.

(0.44) (Ef 4:8) (ende)

Kutipan ini terambil dari Maz 68:19, tetapi digunakan dalam tafsiran jang sangat bebas. Boleh dikatakan, bahwa Paulus mengambil kutipan itu dan mengubahkannja, sehingga k.l. mendjadi perkataannja sendiri bertjorak suasana Kitab Kudus, untuk mengatakan, bahwa Kristus turun dari surga mendjadi manusia, kemudian naik kesurga pula dan dari sana mengalirkan rahmatNja kedalam tubuh mistikNja, "memenuhi seluruh djagat raja" (Efe 4:10).

(0.44) (Ayb 14:4) (jerusalem: yang tahir dari yang najis) Ayub mengakui bahwa manusia pada pokoknya "najis" tidak pantas dan mampu menghadap Yang Kudus. Tetapi kenajisan dasari manusia dapat memaafkannya. Ayat ini meletakkan tekanan pada kenajisan lahiriah yang ada pada manusia sejak diperkandung, Ima 15:19 dst, dan dilahirkan, bdk Maz 51:7+. Tetapi kenajisan badanlah itu menyangkut kelemahan akhlak yang cenderung kepada yang jahat. Tafsiran Kristen pernah berpendapat bahwa ayat ini menyinggung dosa asal yang diwariskan melalui kelahiran. Bdk Rom 5:12+.
(0.44) (Ams 31:30) (jerusalem: yang takut akan TUHAN) Rupanya sajak ini pernah diartikan sebagai puji-pujian bagi hikmat-kebijaksanaan yang diperorangkan, bdk Ams 8:22+. Pengertian semacam itu agaknya terungkap dalam terjemahan Yunani yang mengalihbahasakan Ams 31:30 sbb: tetapi isteri yang bijak akan dipuji; takut akan TUHAN, itulah yang perlu dibanggakan. Tafsiran inilah rupanya sebabnya mengapa sajak yang indah ini dijadikan kata penutup kitab Amsal.
(0.44) (Kid 2:7) (jerusalem: demi kijang-kijang....) Latar belakangnya ialah hidup para gembala, bdk Kid 2:9 dan Kid 2:17. Sementara ahli berpendapat bahwa kata Ibrani sebaot (kijang-kijang) dan ayalot (rusa-rusa betina) menyembunyikan nama Allah: Elohe sebaot (Allah belantara, sementara alam), ialah Allahnya Israel TUHAN. Tetapi dalam sebuah lagu keduniaan orang tidak mau dengan jelas mengungkapkan nama yang kudus itu. Hanya tafsiran ini sukar dipertahankan.
(0.44) (Kid 6:12) (jerusalem) memang ayat yang paling sukar dalam Kidung Agung. Tidak ada tafsiran yang memuaskan. Apa yang oleh terjemahan Indonesia ini diterjemahkan dengan: kereta orang bangsawan, dalam naskah Ibrani berbunyi: kereta Aminadib. Mungkin Aminadib itu seorang tokoh yang dalam lagu-lagu cinta di Palestina memegang peranan yang dipegang oleh "Penguasa Mehi" dalam lagu-lagu cinta Mesir. "Penguasa Mehi" itu ialah seorang tokoh yang naik kereta berkeliling untuk mencampuri cinta asmara orang lain.


TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA