Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 1276 ayat untuk sesak hati AND book:[1 TO 39] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.63) (Mzm 77:5) (jerusalem: Aku memikir-mikir....) Ingatan akan masa kebahagiaan dahulu hanya menghebatkan kegelisahan dan tekanan batin.
(0.63) (Ams 23:7) (jerusalem: Sebab....) Maksud larik pertama ini kurang jelas. Jelaslah pepatah ini melawankan apa yang diucapkan dengan isi hati yang berbeda.
(0.63) (Kid 1:6) (jerusalem: kebun anggurku) Bdk Yes 5:1+. Hati mempelai perempuan seluruhnya terpikat oleh kekasihnya, sehingga melalaikan kebun anggurnya.
(0.63) (Yer 24:7) (jerusalem: suatu hati untuk mengenal Aku) Bdk Yer 4:4+; Yer 9:24+; Yer 31:31+.
(0.63) (Yer 31:19) (jerusalem: menepuk pinggang) Menepuk pinggang (harafiah: paha) adalah tanda penyesalan, kesedihan dan kesusahan hati), bdk Yeh 21:17 (Ibrani).
(0.63) (Hos 10:2) (jerusalem: Hati mereka licik) artinya: mereka mengambil mendua. Pura-pura mereka berpaut pada Tuhan, tetapi sementara itu mereka memuja Baal.
(0.62) (Ul 8:2) (ende)

Masa digurun pasir disini lebih-lebih merupakan masa pentjobaan, terutama mengenai maksud batin, jakni untuk mendjadjagi hati. Hal jang diutamakan dalam kitab ini ialah: hati dan pengabdian jang terbit dari hati. Pengabdian itu nampak dari kesetiaan dalam melaksanakan perintah-perintah Allah.

(0.62) (Ul 10:16) (ende)

Ketegaran hati dan sikap tertutup merupakan bahaja jang terbesar bagi bangsa Israel. Orang tidak lagi mendengar suara Allah dan kehilangan segala semangat dan keluhuran hati. Karenanja maka diperlukan andjuran agar supaja membuka hatinja terhadap Jahwe dan dalam hati membawa tanda bahwa mendjadi milik Jahwe. Ada suatu ketjenderungan untuk memberikan arti rohani kepada kebiasaan-kebiasaan kultis kuno.

(0.62) (Yeh 11:19) (jerusalem: hati yang lain) Ini menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: hati yang satu, sedangkan dalam terjemahan Siria terbaca: hati yang baru, bdk Yeh 18:31; Yer 4:4+
(0.60) (Yer 17:9) (full: BETAPA LICIKNYA HATI. )

Nas : Yer 17:9

Hati adalah kehidupan batin seseorang dan mencakup keinginan, perasaan, dan pikirannya

(lihat art. HATI).

Terutama sekali, hati adalah sangat jahat dan buruk; sebagai akibatnya orang berubah untuk mementingkan diri sendiri dan jahat dan tidak menurut jalan kebenaran Allah. Hati manusia yang rusak itu tidak dapat diperbaiki atau diubah dengan kekuatan sendiri. Satu-satunya cara ialah mengalami kasih karunia Allah, dilahirkan kembali oleh iman kepada Kristus dan menerima hati yang baru -- hati yang membenci kejahatan dan gemar melaksanakan kehendak Allah (bd. Yer 24:7; Yeh 11:19-20; Mat 5:8).

(0.59) (Ams 11:6) (sh: Murah hati pangkal kaya (Rabu, 26 Juli 2000))
Murah hati pangkal kaya

Berdasarkan peribahasa "hemat pangkal kaya", orang akan melakukan tindakan ekonomis dan penghematan yang luar biasa untuk menjadi kaya. Namun peribahasa ini tidak berlaku bagi penulis Amsal, yang menegaskan bahwa pangkal kaya adalah murah hati bukannya hemat. Ini bukan teori tapi fakta yang terjadi dalam masyarakat (24).

Mengapa bisa demikian? Apa pun yang dilakukan orang semasa hidupnya pasti mendapatkan balasannya (31). Orang yang murah hati dapat disamakan dengan orang yang menabung di bank dengan bunga yang tinggi sehingga bila tiba waktunya ia akan mendapatkan keuntungan (17, 30). Dikatakan dengan bunga tinggi sebab akan ada balasan yang tak ternilai harganya (27). Berkat Tuhan akan dicurahkan atas anak-anak-Nya yang murah hati dengan cara usaha dagangnya menghasilkan laba yang berguna baginya (18) sehingga kelimpahan meliputinya (25, 26). Sementara itu orang yang tidak bermurah hati dengan alasan hemat akan mendatangkan malapetaka dan kutuk atas dirinya sendiri (17, 26).

Kristen yang akan melakukan tindakan murah hati harus memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip utama berikut ini. Pertama, kekayaan bukanlah segala-galanya baginya sehingga hidupnya akan berantakan jika tidak mempunyai kekayaan (28). Kedua, tindakan bermurah hati harus bersumber pada kerinduan untuk membagikan berkat yang sudah ia terima (25). Tindakan bermurah hati adalah bagian dari memeratakan penghasilan (25). Ketiga, bermurah hati harus didasari atas sikap kerinduan agar orang lain mengalami, mempunyai, dan merasakan apa yang ia sendiri sudah terima (26). Keempat, mengejar kebaikan merupakan motivasi yang mendorong orang bermurah hati (27). Tidak ada sama sekali motivasi memancing dalam bermurah hati secara kristen. Jadi jika hidupnya diberkati dan makin melimpah bukan karena umpannya tapi karena Allah berkenan kepada hidupnya (20).

Renungkan: Pikirkanlah untuk hari ini satu bentuk bermurah hati berdasarkan 4 prinsip di atas. Sebagai contoh: ada seorang atlet bulutangkis yang selalu membawa beberapa nasi bungkus di mobilnya jika bepergian. Tujuannya jika ada yang meminta-minta uang, ia akan memberinya nasi. Mungkinkah ini dapat kita masyarakatkan sebagai wujud kemurahan hati?

(0.58) (Kel 20:17) (sh: Jauhi iri hati (Jumat, 23 September 2005))
Jauhi iri hati

Hal yang membuat terjadinya dosa pertama yang adalah iri hati. Hawa iri hati melihat Tuhan berdaulat atas dirinya. Ketika Iblis melalui ular menipu Hawa dengan mengatakan bahwa setelah makan buah ia akan menjadi sama seperti Allah, Hawa segera memakannya.

Dalam masyarakat majemuk yang memungkinkan orang-orang yang berbeda hidup berdekatan, iri hati bisa menjadi dosa besar. Perintah kesepuluh ini menekankan pen-tingnya menjaga hati dari motivasi salah. Menginginkan sesuatu tidaklah salah. Yang salah adalah menginginkan sesuatu yang bukan haknya. Dosa ini bisa berkait atau menyebabkan dosa-dosa lainnya seperti mencuri, membunuh, berzina, dll. Berbagai kejahatan keji sebenarnya bersumber dari sikap hati yang iri dan menginginkan hak orang lain. Dosa ini identik dengan tidak menghargai batas-batas diri dan orang lain.

Perintah kesepuluh ini menunjukkan bahwa Perjanjian Lama memberikan penekanan yang seimbang antara dosa perbuatan dan dosa pikiran/hati. Peristiwa saat Allah mengingatkan Kain akan perasaan marah dan cemburunya terhadap Habil memperlihatkan dosa sudah terjadi ketika masih direncanakan (Kej. 4:5-7). Perintah ini menegaskan bahwa kecenderungan dosa selalu dimulai dari pikiran dan hati yang tidak kudus. Oleh karena itu, menjaga pikiran dan hati dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan merupakan keharusan. Perintah ini juga menekankan pentingnya rasa puas dan syukur untuk anugerah Tuhan atas hidup ini sehingga tidak mudah iri hati melihat keadaan orang lain.

Iri hati muncul ketika seseorang tidak menyadari anugerah Tuhan sudah melimpah dalam hidupnya. Ia merasa Tuhan lebih memberkati orang lain daripada dirinya sendiri. Hal ini sama dengan tidak memercayai janji Tuhan bahwa Ia pasti memberikan sesuatu yang terbaik untuk hidupnya.

Renungkan: Memiliki Tuhan dalam hidup kita berarti kita memiliki segala-galanya. Dalam terang ini, tidak ada alasan apa pun untuk iri hati terhadap orang lain.

(0.56) (Mzm 112:1) (ende)

Mazmur ini meneruskan Maz 111 dengan melukiskan hasil ketakutan kepada Jahwe (Maz 111:10). Padahal ini bersifat djasmani: keluarga besar dan makmur (Maz 112:2-3), kerelaan Jahwe (Maz 112:4), nama baik (Maz 112:6), ketetapan hati (Maz 112:7-8). Orang djudjur bermurah hati, hal mana membawa kemuliaan, nama jang baik (Maz 112:9) dan kaum pendjahat akan iri hati terhadap si djudjur, tetapi tidak dapat berbuat apa2 (Maz 112:10).

(0.56) (Mzm 78:37) (full: HATI MEREKA TIDAK TETAP ... MEREKA TIDAK SETIA PADA PERJANJIAN-NYA. )

Nas : Mazm 78:37

Orang Israel lalai mengarahkan hati mereka untuk mengikut Allah dengan setia dan sempurna sepanjang hidup mereka. Ketetapan hati yang mendasar untuk tetap setia kepada Allah dan perjanjian-Nya hingga hari penebusan akhir kita sangat perlu untuk memelihara hubungan yang benar dengan Allah.

(0.56) (Ams 17:27) (full: ORANG YANG BERPENGETAHUAN MENAHAN PERKATAANNYA. )

Nas : Ams 17:27

Orang bijak akan menahan bicaranya dan berhati-hati dengan apa yang diucapkannya. Mereka tidak akan membesar-besarkan kebenaran atau merugikan orang lain ketika berbicara; sebaliknya mereka akan hati-hati berbicara dengan tepat dan membangun orang lain (bd. Mazm 39:2-3).

(0.56) (2Sam 15:1) (jerusalem: menyediakan baginya) Perlengkapan kerajaan itu cukup memperlihatkan maksud Absalom, meskipun Daud rupanya tidak memperdulikannya. Dengan tindakan yang berikut, 2Sa 15:2 dst, Absalom mencari hati rakyat, khususnya hati suku-suku di bagian utara negeri (Israel) yang tidak pernah dengan sebulat hati menerima orang Yehuda, Daud, sebagai rajanya. Absalom sendiri hanya setengah orang Yehuda, sebab ibunya adalah puteri raja Gesyur, 2Sa 3:3. Lih 2Sa 19:42 dst.
(0.56) (Ams 3:27) (sh: Hikmat: kasih dan rendah hati (Jumat, 21 November 2003))
Hikmat: kasih dan rendah hati

Ternyata hikmat dikaitkan dengan dua karakter praktis yaitu kasih dan rendah hati. Dapat kita simpulkan bahwa kasih dan rendah hati adalah salah satu wujud nyata hikmat.

Seperti pedang bermata dua, kasih mempunyai dua sisi: pasif dan aktif. Kasih menolak untuk merugikan apalagi mencelakakan orang (ayat sesak+hati+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">29-30). Dalam hal inilah kasih memiliki makna pasif yaitu tidak berbuat jahat. Secara aktifnya, kasih mendorong kita melakukan sesuatu, yakni berbuat kebaikan kepada sesama (ayat sesak+hati+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">27-28). Tidak berbuat jahat memang bagian dari kasih, namun ini hanyalah bagian pasifnya. Berbuat kebaikan kepada orang yang membutuhkannya adalah bagian kasih yang aktif. Memiliki atau melakukan satu dari keduanya membuat kasih bukan saja tidak berimbang tetapi juga hilang. Rendah hati juga bermata dua: pasif dan aktif. Secara pasifnya, orang yang rendah hati menolak untuk meninggikan diri. Dengan kata lain, rendah hati merupakan lawan dari keangkuhan. Dari sisi aktifnya, rendah hati merupakan upaya terus menerus untuk hidup sesuai realitas. Rendah hati berarti bisa melihat realitas siapa kita dan menerima diri apa adanya serta hidup sesuai dengan fakta ini. Sebaliknya, orang yang angkuh tidak melihat realitas dengan tepat dan tidak bisa menerima diri apa adanya. Akibatnya, ia hidup berdasarkan diri yang tidak pernah ada; ia melandaskan siapa dirinya pada ilusi, bukan kenyataan. Imbalan untuk orang yang rendah hati adalah Tuhan mengasihaninya (ayat sesak+hati+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">34). Orang yang rendah hati mungkin tidak dikenal dan mungkin tidak diakui; ia tidak dikasihani dan tidak dihormati siapa-siapa. Namun ingatlah, Tuhan mengasihaninya dan akan mewariskan kehormatan kepadanya (ayat sesak+hati+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">35). Ini yang terpenting!

Renungkan: Orang yang rendah hati adalah orang yang berani: ia berani untuk tidak diakui dan ia berani untuk mengakui.

(0.55) (Kej 40:13) (ende: Mengangkat kepala)

suatu tanda kemurahan. Permohonan berlutut kepala tertundukkan. Radja "mengangkat kepala", kalau ia bermurah hati terhadap pemohon itu. (Lihat istilah jang sama: 2Ra 25:27).

(0.55) (Ul 6:6) (ende)

Pada ajat ini telah disarankan tjita-tjita para nabi tentang hukum jang tidak hanja tertulis pada batu sadja melainkan djuga didalam hati.

(0.55) (Ul 32:36) (ende)

Teksnja tidak djelas. Barangkali disini muntjul gagasan bahwa kemurahan hati Allah terbit karena kelemahan umat. Hal ini ditekankan pula pada lain tempat didalam Kitab Sutji.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA