Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 418 ayat untuk pergi lari (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.09) (Yoh 11:7) (jerusalem: kembali lagi) Var: pergi.
(0.09) (Mat 2:13) (full: LARILAH KE MESIR. )

Nas : Mat 2:13

Usaha Herodes untuk membunuh Yesus dan cara Allah melindungi sang bayi menyatakan beberapa kebenaran tentang cara yang dipakai-Nya untuk menuntun dan melindungi umat-Nya.

  1. 1) Allah tidak melindungi Yusuf dan Maria serta anak mereka tanpa kerjasama mereka (ayat Mat 2:13,19-20,22). Perlindungan memerlukan ketaatan pada pimpinan Allah yang dalam hal ini artinya meninggalkan negeri untuk lari ke Mesir (ayat Mat 2:14).
  2. 2) Allah mungkin akan mengizinkan hal-hal yang sulit dipahami menimpa kehidupan kita agar kehendak-Nya terlaksana

    (lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

    Dalam arti kata sesungguhnya Kristus mengawali hidup-Nya sebagai seorang pengungsi dan orang asing di negeri orang (ayat Mat 2:14-15). Bagi pemahaman kita yang terbatas akan jauh lebih mudah apabila dengan segera Allah menyingkirkan Herodes, sehingga Yusuf sekeluarga tidak perlu lari ke Mesir dan tidak mengalami semua kesukaran yang terlibat dalam keadaan itu.
  3. 3) Bahkan setelah pencobaan tertentu sudah berlalu, mungkin masih ada kesulitan lain yang harus dihadapi (ayat Mat 2:19-23). Perlindungan dan pemeliharaan Allah akan senantiasa diperlukan, karena musuh orang percaya tidak akan pernah berhenti menyerang orang setia (Ef 6:10-18; 1Pet 5:8;

    lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

(0.09) (Yoh 19:38) (sh: Yusuf Arimatea (Sabtu, 3 April 1999))
Yusuf Arimatea

Yusuf Arimatea. Ia mencintai Yesus, tetapi tidak berani berterus terang, sebab mengaku murid Yesus dalam situasi saat itu penuh risiko. Tetapi, tiba-tiba ia menjadi berani, walaupun Petrus, sang batu karang sudah menyangkal Tuhannya; murid-murid yang hidup bersama-sama Yesus selama tiga tahun lari tercerai-berai; Kristus dinyatakan sebagai nabi palsu dan penjahat oleh pengadilan. Di saat seperti itulah Yusuf Arimatea secara berani menyatakan diri sebagai pengikut dan sahabat Yesus, Tokoh "kriminal" yang sudah dieksekusi, tanpa memikirkan risiko. Di saat-saat yang rawan, ia berupaya memberikan yang terbaik dan berbuat yang terbaik bagi Yesus. Beranikah kita memproklamirkan diri sebagai sahabat dan murid Yesus di tengah- tengah dunia yang membenci Yesus; di tengah-tengah dunia di mana banyak murid Yesus yang lari tercerai-berai meninggalkan Yesus?

Nikodemus. Ia adalah seorang Farisi, yang karena takut pada orang-orang Yahudi, mengunjungi Yesus secara sembunyi-sembunyi pada waktu malam. Bersama Yusuf Arimatea, ia menguburkan jenazah Yesus. Nikodemus, seorang petobat baru yang memiliki pengenalan pribadi kepada Yesus, menyatakan kasihnya kepada Yesus di saat kematian-Nya. Yusuf dan Nikodemus adalah murid Yesus yang melakukan sesuatu yang tak dilakukan oleh orang lain, walaupun berisiko tinggi.

Doa: Tolong kami agar tetap setia kepada Yesus dalam segala keadaan.

(0.08) (Yoh 7:8) (bis: Aku tidak pergi)

Aku tidak pergi: beberapa naskah kuno: Aku belum pergi.

(0.08) (Kel 2:11) (full: MUSA. )

Nas : Kel 2:11

Dalam beberapa hal pelayanan Musa melambangkan pelayanan Yesus Kristus.

  1. 1) Ada usaha untuk membunuh Musa dan Yesus ketika mereka masih bayi (Kel 1:16; Mat 2:13).
  2. 2) Musa dan Yesus melayani sebagai nabi (Ul 18:15,18; Kis 3:22; Kis 7:37), imam (Mazm 99:6; Ibr 7:24), raja (Ul 33:4-5), dan gembala (Kel 3:1; Yoh 10:11-14).
  3. 3) Mereka berdua menderita bersama umat Allah (Tit 2:14; Ibr 11:25-26), membebaskan umat itu dari perbudakan (Kis 7:35), dan menetapkan suatu perjanjian (Kel 19:5; 34:10; Ibr 8:5-13).
(0.08) (Mzm 11:1) (full: PADA TUHAN AKU BERLINDUNG. )

Nas : Mazm 11:1-7

Mazmur ini menegur orang yang menasihati untuk lari atau berkompromi bila prinsip-prinsip alkitabiah sedang dipertaruhkan (ayat Mazm 11:1-3). Orang percaya yang setia akan berlindung pada Tuhan (ayat Mazm 11:1) dan tetap berabdi kepada kebenaran sekalipun "dasar-dasar dihancurkan" dalam gereja dan masyarakat (ayat Mazm 11:3); hasilnya ialah bahwa "orang yang tulus akan memandang wajah-Nya" (ayat Mazm 11:7; bd. Mazm 16:8-11; Mazm 17:15; 23:6)

(0.08) (Luk 21:20) (full: YERUSALEM DIKEPUNG OLEH TENTARA-TENTARA. )

Nas : Luk 21:20

Sekali lagi Yesus menunjuk kepada kejadian-kejadian pada tahun 70 TM

(lihat cat. --> Luk 21:6).

[atau ref. Luk 21:6]

Peristiwa itu menggenapi nubuat Yesus yang menyatakan bahwa hukuman ilahi akan "ditanggung angkatan ini" (Mat 23:36; bd. Luk 23:27-30) sebab mereka menolak Mesias dan tidak mau berpaling dari dosa-dosa mereka. Yesus memperingatkan para pengikut-Nya untuk lari dari kota pada waktu mereka pertama-tama melihat tentara itu (ayat Luk 21:21).

(0.08) (Kis 19:12) (full: SAPUTANGAN ATAU KAIN. )

Nas : Kis 19:12

Pelayanan Paulus di Efesus ditandai dengan berbagai mukjizat penyembuhan dan pelepasan dari setan yang luar biasa, yang terjadi langsung atau melalui saputangan atau kain yang pernah menyentuh tubuhnya (yaitu, saputangan keringat atau celemek yang dipakainya ketika membuat tenda). Penyakit sembuh dan roh-roh jahat lari ketika yang sakit menyentuh kain tersebut (bd. Kis 5:15; Mr 5:27). Para penginjil sekarang ini yang berusaha untuk memperoleh sumbangan keuangan dengan meniru cara yang dipakai Paulus tidak melakukannya dengan motivasi dan roh Paulus, karena dia tidak melakukan ini untuk memperoleh uang. Paulus hanya melipatgandakan kuasa yang ada di atasnya melalui sarana-sarana yang nyata, dengan menyembuhkan dan membebaskan orang dalam jumlah lebih banyak daripada yang dapat disentuhnya sendiri dengan tangannya.

(0.08) (Yes 52:7) (jerusalem) Kitab Penghiburan merupakan sebuah "Injil" berita damai, Yes 52:7, yang menyampaikan "Kabar Baik", Yes 40:9. Para pewarta yang datang berlari-lari dan para pengawal yang melihatnya datang bersorak-sorai kegembiraan, sebab Tuhan sendiri meresmikan pemerintahanNya si Sion. Pemerintahan Allah itu mengganti pemerintahan raja-raja. Sejak dahulu kala pemerintahan itu dinubuatkan para nabi, bdk Yes 43:15; Yer 3:17; 8:19; Yeh 20:33; 34:11-16; Mik 2:13; 4:7; Zef 3:15. Pemerintah itupun dipuji-puji dalam mazmur-mazmur yang meluhurkan Tuhan sebagai Raja, Maz 47:1-9; 93:1-5; 96:1-13; 97:1-12; 98:1-9; 99:1-9; 145:1-21; 146:1-10.
(0.08) (1Raj 1:28) (sh: Minta petunjuk Tuhan (Sabtu, 24 Juli 2004))
Minta petunjuk Tuhan

Minta petunjuk Tuhan. Banyak orang takut untuk berbuat kesalahan. Untuk menghindari kesalahan, banyak orang melakukan beberapa cara, misalnya: meminta petunjuk kepada orang yang dianggap "pintar". Mereka mungkin menanyakan, "Bisnis apakah yang tepat untuk situasi seperti ini?" Mereka berharap supaya melalui petunjuk itu, mereka terhindar dari kesalahan yang fatal. Persoalannya adalah kepada siapa kita meminta pertolongan, kepada Allah atau kepada manusia?

Tanpa petunjuk siapapun juga, Adonia mengangkat dirinya sendiri menjadi raja. Namun ketika Daud mengangkat Salomo menggantikannya sebagai raja dan setelah Salomo diurapi oleh imam Zadok dan Nabi Natan, seluruh rakyat menyambut Salomo sebagai raja. Suara rakyat begitu riuh sehingga digambarkan bagaikan membelah bumi (ayat 34-40). Adonia menjadi takut dan para undangannya pun terkejut, lalu semua melarikan diri (ayat 49). Dalam ketakutan Adonia lari menuju mezbah dan memegang tanduk-tanduk mezbah, tempat belas kasih Allah dan pengampunan-Nya dinyatakan. Ia lari ke sana setelah rencana pemberontakannya terbongkar. Akibat dari perbuatannya yang tidak pikir panjang, Adonia harus menanggung kesulitan dan berhadapan dengan Salomo. Jika Adonia mengutamakan apa yang Allah inginkan dan bukan semata-mata apa yang ia inginkan, ia akan terhindar dari masalah.

Apa yang dialami oleh Adonia merupakan suatu peringatan bagi kita. Kita perlu meminta petunjuk pada Allah sebelum melakukan segala sesuatu supaya terhindar dari kesalahan. Jangan mencari petunjuk dari orang "pintar", petunjuk paranormal, petunjuk ramalan bintang, atau petunjuk mbah dukun. Namun, carilah petunjuk dari Allah yang hidup, sebab Ia memberikan petunjuk yang terbaik bagi kita dalam menjalani hidup. Jangan menunggu sampai kita melakukan kesalahan dalam hidup ini baru mencari Allah. Carilah petunjuk dan pimpinan Allah sebelum kita bertindak.

Renungkan: Carilah pimpinan Tuhan, sehingga Anda terluputkan dari permasalahan yang tidak perlu dihadapi.

(0.08) (Yer 5:1) (sh: Allah masih menyelidiki (Minggu, 3 September 2000))
Allah masih menyelidiki

Allah masih menyelidiki. Allah memerintahkan Yeremia memeriksa seluruh rakyat Yehuda apakah ada orang-orang yang melakukan keadilan dan kebenaran (1). Yeremia tidak dapat menemukan seorang pun (2-3). Bagaimana dengan kalangan pembesar yang tentunya mengenal jalan dan hukum Tuhan (4-5)? Jawabannya tetap sama yaitu tidak ada seorang pembesar pun yang melakukan apa yang benar. Integritas mereka telah rusak (1). Semua telah terjerumus ke dalam dosa seksual yang dalam dan menghancurkan kehidupan rumah tangga serta masyarakat (7-8). Karena itu bangsa Yehuda tidak mungkin luput atau lari dari hukuman Allah. Mereka harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan mereka di hadapan Allah (9-17). Inilah isu utama yang diketengahkan Yeremia dalam perikop ini.

Dalam zaman modern sekarang ini, apakah perintah Allah kepada Yeremia ini masih bermakna? Apakah Allah masih memeriksa masyarakat zaman sekarang seperti yang pernah Ia lakukan terhadap bangsa Yehuda? Apakah hubungan bangsa Yehuda dengan Allah sebagai umat pilihan-Nya dapat disamakan dengan hubungan Allah dan bangsa Indonesia misalnya? Jawaban untuk ketiga pertanyaan di atas adalah ya. Sebab yang menjadi tekanan utama dalam masalah pertanggungjawaban di sini bukanlah masalah penyembahan berhala ataupun tata ibadah yang salah, melainkan masalah moralitas pribadi dan masyarakat. Bukankah setiap manusia mempunyai hati nurani yang akan menuntunnya melakukan yang baik atau menuduhnya bila melakukan tindakan yang menyimpang dari hati nuraninya (Rm. 2 :15-16)? Karena itu setiap manusia tidak dapat lari atau menghindar dari pertanggungjawaban moralitas di hadapan Allah. Renungkan: Siapa pun kita, atau apa pun kedudukan kita, Allah menuntut pertanggungjawaban moral dari setiap kita, tanpa kecuali. Bacaan untuk Minggu ke-12 sesudah Pentakosta

1Raja-raja 19:9-16 Roma 9:1-5 Matius 14:22-33 Mazmur 85:8-13 Lagu: Kidung Jemaat 25

(0.08) (Hab 3:1) (sh: Diri yang memuji (Jumat, 20 Desember 2002))
Diri yang memuji

Diri yang memuji.
Dalam keheningan dan kesadaran akan tidak utuhnya kehidupan, Habakuk mulai bernyanyi (ayat pergi+lari&tab=notes" ver="">1,19b). Nyanyian memerlukan ruang untuk beresonansi. Ruang getar itu adalah sikap batin yang lapang, menerima dan menunggu wawasan baru. Dalam ruang itu, nyanyian menemukan daya kreatifnya, mencipta ulang diri kita yang putus asa melihat realitas tak kunjung bahagia.Habakuk bernyanyi dari masa lalu. Pikirannya menerawang ke belakang, dan dari bibirnya terlontarlah ingatan tentang karya-karya Allah. Habakuk merindukan pengulangan, suatu kebangkitan kembali kuasa Allah. Allah memang murka, namun bukankah esensi diri-Nya tidak hanya murka, melainkan juga kasih? Ingatan ke belakang ini menjadi suatu ajakan kepada Allah juga untuk melakukan perjalanan menapaki sejarah-Nya. Memori dari yang insani dan Ilahi akan beriring menuju realisasi harapan.

Habakuk mengingat pekerjaan-pekerjaan Allah pada waktu zaman Keluaran (ayat 3-15). Ia dikatakan datang dari Teman dan Paran, lokasi-lokasi yang mengingatkan kita akan pertolongan Allah bagi Israel (bdk. Ul. 33:2). Kemuliaan-Nya digambarkan sebagai bercahaya, simbol kekuatan dan keagungan. Yahweh yang digambarkan sebagai "orang" penting diiringi oleh dua ajudan- Nya: penyakit sampar dan demam. Keduanya adalah disembah oleh orang-orang Kanaan sebagai dewa-dewa. Di sini Yahwehlah yang berkuasa mengendalikan musibah-musibah itu. Penampakan-Nya melalui kekuatan-kekuatan alam membuat mereka yang melakukan ketidakadilan gemetar (ayat 7).

Allah juga adalah Allah yang berperang. Ia melawan sungai dan samudera, lebih berkuasa dari dewa-dewa samudera bangsa Kanaan. Ia adalah ksatria Ilahi. Dengan "berkendara kuda" Ia maju dengan gagah berani dan menjadi pahlawan bagi umat-Nya.

Habakuk menyudahi nyanyiannya dengan kegentaran. Ia akan menunggu dalam kesesakan. Ia tidak akan lari. Ratapan tergantikan dengan sorak-sorai.

Renungkan:
Kalau Anda lari dari kehilangan, Anda akan makin terpuruk dalam kehampaan. Bernyanyilah dalam ruang kosong!

(0.08) (Mrk 13:14) (sh: O Yerusalem, riwayatmu dulu (Rabu, 9 April 2003))
O Yerusalem, riwayatmu dulu

O Yerusalem, riwayatmu dulu. Plesetan lirik lagu karya Gesang ini juga cocok dengan sejarah Yerusalem. Apalagi bila diteruskan dengan: "sedari dulu jadi rebutan bangsa-bangsa." Kota ini telah kenyang menjadi korban dari pusaran politik antar-bangsa. Tetapi, kota ini juga telah kenyang menjadi korban dari dosa-dosa penghuninya sendiri.

Bagian pergi+lari&tab=notes" ver="">13:14-23 khusus menubuatkan apa yang telah terjadi di Yerusalem antara 66-70 M. Saat itu orang Yahudi memberontak melawan Roma, yang berakhir pada penghancuran Yerusalem pada tahun 70 M oleh pasukan Romawi. Perintah Yesus pada nas ini adalah: lari bila melihat kekejian yang tak terkatakan hadir di Bait Allah (ayat 14). "Pembinasa keji" di sini tidak menunjuk kepada kehadiran Roma di sana, tetapi kepada kaum zelot yang menguasai Bait Allah dan melakukan hal-hal cemar di sana pada + 67-68 M. Sedemikian parahnya tindakan mereka, sehingga mantan Imam Besar Ananus sambil menangis berkata: "Seandainya saya mati ketimbang hidup melihat Bait Allah dipenuhi kekejian seperti ini dan ruang-ruang kudusnya dipenuhi oleh kaki para pembunuh." Juga muncul beberapa orang yang dianggap sebagai Mesias. Menurut tradisi gereja, karena inilah orang Kristen di Yerusalem dan Yudea mengungsi ke daerah Pella di pegunungan, mengikuti kata- kata Yesus, dan luput dari malapetaka 70 M.

Mengapa para murid harus lari? Supaya mereka tidak terkena penghukuman. Sebenarnya, penghukuman itu tidak ditujukan kepada para murid. Jemaat-jemaat mula-mula di Yerusalem dan Yudea memberikan sebuah teladan, ketika mereka tetap mengingat nubuat Yesus ini dan peka terhadap apa yang terjadi. Inilah salah satu bentuk dari sikap berjaga-jaga dan waspada dalam ketaatan kepada Yesus Kristus.

Renungkan: Ketidaktaatan kepada Allah adalah kekonyolan sejarah, baik sejarah pribadi maupun sejarah pada skala makro.

(0.07) (Kej 18:22) (ende)

Hanja dua malaikat pergi ke Sodom.

(0.07) (Kej 19:27) (endetn: dan pergi)

tidak ada dalam teks Hibrani.

(0.07) (Ayb 18:14) (endetn: dihantar)

diperbaiki. Tertulis: "Ia membuatnja pergi".

(0.07) (Yeh 1:20) (endetn)

Ditinggalkan: "rohnja untuk pergi".

(0.06) (2Raj 13:21) (endetn: pergi)

diperbaiki menurut satu naskah terdjemahan Junani (Luc). Tertulis: "ia pergi", jakni orang mati itu (mufrad).

(0.06) (1Taw 8:32) (jerusalem: pergi diam berdekatan....) Terjemahan lain: berbeda dengan saudara-saudara mereka, mereka pergi diam di Yerusalem...
(0.06) (Kej 27:19) (full: KATA YAKUB KEPADA AYAHNYA. )

Nas : Kej 27:19

Jikalau saja Yakub mempercayai Allah dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, dia akan memperoleh berkat tersebut pada saatnya Tuhan. Akan tetapi, dia menipu dua kali untuk memperoleh berkat itu dengan caranya sendiri (ayat Kej 27:19-20).

  1. 1) Dia memperoleh apa yang diinginkannya, tetapi harganya sangat mahal. Dia harus lari menyelamatkan diri dan meninggalkan harta milik serta kesenangan hidup di rumahnya. Ia sendiri ditipu (Kej 29:20-25; 31:7; Kej 37:32-36) dan hidup bertahun-tahun dalam pengasingan (Kej 31:41). Sepanjang hidupnya ia mengalami kemalangan demi kemalangan sampai akhirnya ia mengatakan, "Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk adanya" (Kej 47:9).
  2. 2) Semua tindakan dan pengalaman Yakub harus dipikirkan oleh semua orang yang mengemukakan fakta-fakta yang tidak benar dan menipu orang lain dalam pekerjaan Kerajaan Allah. Keberhasilan rohani hendaknya dicapai dengan cara-cara yang benar, bukan melalui manipulasi dan penipuan.


TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA