Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 228 ayat untuk orang-orang berkuda itu AND book:18 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.61) (Ayb 2:12) (jerusalem: menaburkan debu di kepala) Ini tanda pertobatan dan terutama tanda perkabungan, Yos 7:6; 2Sa 13:19; Yeh 27:30. Ketiga sahabatnya menganggap Ayub sudah mati
(0.61) (Ayb 5:22) (jerusalem: Kemusnahan dan kelaparan) Oleh karena kedua bencana itu sudah disebut di muka, maka ada yang memperbaiki naskah Ibrani menjadi: kekeringan dan kedinginan yang membeku.
(0.61) (Ayb 6:6) (jerusalem: putih telur) Begitulah kata Ibrani yang artinya tidak diketahui itu diartikan oleh Targum. Ada yang menyangka bahwa salah satu tumbuhan dimaksudkan.
(0.61) (Ayb 7:12) (jerusalem: laut) Dalam mitologi Babel Laut purba (Tiamat), asal-usul segala yang ada, dahulu turut melahirkan dewa-dewa. Kemudian Laut itu ditaklukkan dan dikalahkan oleh para dewa. Daya khayal rakyat dan para pesajak memanfaatkan mitologi itu. Allah yang mengalahkan naga purba itu, lalu mengatur dunia yang kacau-balau. Allah terus menahan Laut purba itu beserta makhluk-makhluk dahsyat yang ada di dalamnya, bdk Ayu 3:8+; Ayu 9:13+; Maz 65:8+; Maz 74:13+; Maz 77:17; 89:10-11; 93:3-4; 104:7,26; 107:29; 148:7; Yes 27:1; 51:9.
(0.61) (Ayb 9:9) (jerusalem: bintang Biduk...) Tidak pasti juga bahwa kata-kata Ibrani yang dipakai menunjuk kepada nama-nama bintang-bintang itu.
(0.61) (Ayb 27:10) (jerusalem: Dapatkah ia...) Ayub mengulang beberapa keterangan Elifas mengenai hukuman yang mendatangi orang fasik, tetapi Ayub enggan menerima bahwa keterangan-keterangan itu mengenai dirinya.
(0.61) (Ayb 38:15) (jerusalem: terangnya) Terang itu bukannya terang siang hari, bdk Ayu 24:13-17, tetapi lambang hidup (sejahtera, bahagia); bdk Maz 17:15+.
(0.61) (Ayb 38:19) (jerusalem: terang) Cahaya alamiah dipikirkan sebagai makhluk tersendiri, bdk Kel 1:4+, lepas dari matahari. tiap-tiap petang cahaya itu kembali ke "rumahnya" (gudang), lalu keluarlah kegelapan.
(0.61) (Ayb 34:33) (ende)

Ijob menolak penjelenggaraan Allah jang berbelas kasihan itu, oleh sebab ia mengenal keadilan jang sempit sadja. Dan oleh karena Ijob memilih anggapan ini, maka ia sendiri harus memberi keterangan tentang kedjadian2. Elihu mengetahui djawaban atas soal itu, tetapi Ijob tidak, bila ia terus berpegang pada anggapannja tadi.

(0.61) (Ayb 5:3) (jerusalem) Kedua ayat ini agak rusak dalam naskah Ibrani dan terjemahannya dikira-kirakan saja.
(0.61) (Ayb 24:13) (jerusalem: Ada lagi golongan...) Kecaman atas mereka yang memusuhi terang ini, Ayu 24:13-17, barangkali aselinya sebuah sajak tersendiri, yang oleh penulis Ayu disisipkan ke dalam karyanya. Sajak itu mengarahkan perhatian kepada kaum penindas yang dibiarkan Allah bekerja dalam kegelapan. "Terang" itu memang terang alamiah, tetapi sekaligus berupa lambang kejahatan, bdk Yoh 8:12+.
(0.61) (Ayb 39:1) (jerusalem: kambing gunung) kambing gunung dan ruas dipilih oleh karena orang tidak tahu apa-apa mengenai caranya binatang-binatang itu berbiak, sedangkan burung unta, Ayu 39:16 dst, dipilih oleh karena caranya berbiak nampaknya bodoh, tidak masuk akal. Namun Allah mengurus pembiakan binatang-binatang itu juga.
(0.61) (Ayb 40:15) (jerusalem: kuda) Nil Begitu diterjemahkan kata Ibrani, behemot, yang berbentuk jamak berarti: binatang, hewan. Kata yang berbentuk jamak itu juga dapat berarti: binatang yang unggul, salah satu bintang raksasa. Kadang-kadang behemot itu diartikan: gajah, atau: banteng dari mitologi di kota Ugarit. Yang di sini dimaksud agaknya: kuda Nil, lambang kekuatan galak yang dikuasai Allah, tetapi tidak dapat dijinakkan manusia.
(0.61) (Ayb 17:1) (sh: Bolehkah membela diri? (Minggu, 12 Desember 2004))
Bolehkah membela diri?

Bolehkah membela diri? Kepada siapa anak Tuhan yang menderita boleh berpaling? Tentu kepada Allah, apalagi jika penderitaan itu terjadi bukan karena dosa-dosanya.

Ayub yakin bahwa penderitaannya itu diakibatkan Tuhan menekan dirinya, bukan karena kesalahannya. Sementara para sahabatnya terus menyalahkan dan memojokkan dia. Sekarang Ayub melanjutkan lagi keluhannya terhadap para sahabatnya seraya meminta pembelaan Allah. Ayub percaya Ia akan membela dirinya karena yang dikatakan teman-temannya itu salah. Ayub berani meminta Tuhan menjamin kebenaran dirinya dan menyatakan para sahabatnya bersalah, sebab mereka telah memfitnah dia (ayat 3-5). Di sini Ayub meminta kepada Tuhan agar tudingan dosa itu dibalikkan kepada mereka. Oleh karena, tuduhan itu tidak terbukti, maka merekalah yang harus ganti dituduh! Jadi, walaupun keadaan Ayub yang dituding berdosa itu membuat orang lain menganggap dia hina (ayat 6), bahkan orang jujur tidak dapat mengerti dirinya (ayat orang-orang+berkuda+itu+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">8), namun sebagai orang benar, Ayub tak tergoyahkan (ayat 9). Maka Ayub mengajukan argumentasi ke sahabatnya yang berubah menjadi lawannya itu (ayat 10).

Bagi Ayub, kalau ia menyerah kepada tuduhan, itu sama dengan menyerahkan harapannya kepada dunia orang mati, maka ia akan tenggelam dan habis (ayat 13). Sebaliknya, karena Ayub yakin akan ketidakbersalahannya dalam penderitaan, dan percaya akan keadilan Tuhan, maka ia berjuang membela dirinya.

Renungkan: Anak Tuhan tidak perlu membela diri ketika dituduh, karena Kristus sudah membelanya.

(0.61) (Ayb 2:11) (sh: Simpati dan Empati (Sabtu, 27 November 2004))
Simpati dan Empati

Simpati dan Empati. Kata-kata hiburan yang terlalu cepat diucapkan, tidak akan terlalu menolong. Kesalahan seperti ini banyak kita lihat dalam adegan-adegan film seperti ketika orang menderita sakit berat, atau mengalami kecelakaan, sering orang lain menghibur dengan ucapan: "Tidak usah kuatir. Segalanya akan beres. Engkau tidak akan mengalami masalah berat." Maksud ucapan penghiburan itu mungkin baik, tetapi sayang orang bermasalah berat tidak akan ditolong hanya dengan simpati.

Seorang perempuan misionari berusia setengah baya tiba-tiba mengalami depresi berat. Ia beroleh panggilan untuk melayani Tuhan penuh waktu belum berapa lama. Sesudah mengalami pembaruan hidup ia merasakan panggilan Allah. Tetapi mengapa kini di tengah ia menjawab panggilan itu, ia depresi? Selidik punya selidik, ternyata akar masalahnya ada di masa kecilnya. Ketika masih usia belia, ia diperkosa berulangkali oleh kakeknya sendiri. Luka batin dahsyat itu mendadak pecah. Bagaimana konselor menolongnya menjalani pemulihan diri? Tidak dengan simpati gampangan tetapi dengan empati. Ketika perempuan itu dengan pedih menangis pilu, "Di manakah Allah ketika kakekku merejang memperkosaku?" Si konselor menjawab singkat dengan nada lirih, "Ia di kamar itu juga bersamamu, menanggung derita tak terperi."

Empati sarat pemahaman teologis itu berhasil mendukung perempuan itu bangkit dari kehancurannya tentu masih diikuti oleh perjuangan panjang dan berat. Mengapa empati seperti yang diungkapkan Elifas, Bildad, dan Zofar adalah sikap yang paling tepat? Dengan menghibur dan mengucapkan kata-kata menguatkan, orang memposisikan diri lebih daripada yang dihibur. Dengan menangis, mengoyakkan baju, membisu, teman-teman Ayub memposisikan diri serendah dasar terdalam jurang derita temannya itu. Hanya ketika orang yang menderita memiliki orang lain yang sepenanggungan, ia akan sungguh tertolong.

Ingat: Satu-satunya yang mengerti penuh derita manusia adalah Kristus, sebab Ia menjadi manusia, dicobai dalam segala perkara, mati dan bangkit bagi kita. Bagikan empati Kristus itu melalui hidup Anda.

(0.60) (Ayb 6:5) (ende)

Sebagaimana hewan tidak berteriak, bila diberi makan, demikianlah Ijob tidak berhenti mengeluh, oleh sebab adjaran Elifaz tidak memberinja makan, tidak memuaskannja. Karena itu Ijob menolak djuga adjaran ini, sebagaimana makanan jang tidak enak rasanja ditolak orang.

(0.60) (Ayb 9:2) (ende)

Ijob menghadapi rahasia Allah jang tidak dimengertinja. Ia tahu, bahwa ia tidak dapat berlaku terhadap Allah seperti terhadap manusia. Tetapi ia terus mempertahankan kesutjian dan karena itu deritanja nampak sebagai kelaliman dan kewenangan dari pihak Allah.

(0.60) (Ayb 9:24) (ende: menudung muka hakim)

berarti: membuat mereka mendjalankan pengadilan dengan tidak adil.

(0.60) (Ayb 13:27) (ende: menandai telapak kakiku)

Allah se-akan2 memberi tanda diatas telapak kaki Ijob untuk dengan lebih mudah mengikuti bekas2 kakinja karena tanda jang aneh itu. "Berdjalan" disini, seperti sering kali, berarti: berlaku, tjara hidup.

(0.60) (Ayb 31:35) (ende: tandatanganku)

Kata Hibrani berbunji: "inilah (huruf) Tauku. Huruf ini rupa2nja dipakai sebagai penutup sebuah keterangan jang memastikannja. Ijob menandatangani pembelaannja tadi dan demikian itu disampaikannja kepada hakimnja, jakni Allah.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA