Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 3975 ayat untuk lebih hebat lagi (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.24) (Yeh 13:4) (ende)

Seperti serigala membuat liangnja dalam tumpukan puing dan dengan demikian meruntuhkannja lebih lagi, demikian nabi-nabi palsu itu meruntuhkan bangsa Israil jang sudah binasa.

(0.24) (1Tim 1:10) (ende: Pentjulik manusia)

jaitu orang jang "mentjulik" anak-anak dan kaum muda untuk didjual sebagai budak-belian atau untuk maksud-maksud jang lebih kedji lagi.

(0.24) (Yes 8:7) (ende: air sungai jang hebat)

berhadapan dengan air Siloe jang tenang.

(0.24) (Yes 8:21) (ende)

Ajat2 ini menggambarkan seseorang jang ikut tertimpa oleh kebinasaan negeri. Tapi kemudian keselamatan akan muntjul.

(0.24) (Yes 13:8) (ende: sakit beranak)

Istilah jang lazim dipakai itu berarti: siksaan jang paling hebat.

(0.24) (Yes 33:3) (ende: gaduh jang hebat)

jaitu gaduh (gemuruh) jang membarengi penampakan Allah. Apa jang disindir ialah pertolongan Jahwe dahulu, waktu Israil merebut tanah sutji.

(0.24) (Ayb 19:20) (jerusalem: dan hanya gusiku yang tinggal padaku) Bahasa kiasan naskah Ibrani kabur sekali, tetapi pasti berarti: penderitaan yang hebat dan putus asa.
(0.24) (Mzm 118:12) (jerusalem: api duri) Nyala duri yang dibakar hebat sekali dan amat panas. Kata "menyalakan" di ambil dari terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: padam.
(0.24) (Yoh 16:21) (jerusalem: sesudah ia melahirkan anaknya) Ini kiasan alkitabiah yang lazim yang diungkapkan bahwa datangnya dunia baru, dunia Mesias disertai penderitaan hebat, bdk Mat 24:8+.
(0.23) (Yun 2:2) (jerusalem: katanya) Nyanyian berikut, Yun 2:2-9, terdiri atas kutipan-kutipan dari berbagai mazmur (bdk Maz 120:1; 42:8; 31:23; 5:8; 69:2; 30:4; 22:26; 3:8) dan berupa ucapan syukur yang tersusun sebagaimana nyanyian semacam itu lazimnya tersusun: Diingatkan kesusahan yang sudah-sudah lalu menyusullah kisah mengenai cara pemazmur dilepaskan. Pemazmur membandingkan bahaya-bahaya yang dihadapinya dengan kematian, sedangkan penyelamatan dibandingkan dengan pembangkitan, bdk Yun 2:6,7,8. Laut yang semula merupakan musuh Allah, bdk Ayu 7:12+, dianggap sebagai wilayah kekuasaan maut atau setidak-tidaknya jalan menuju wilayah itu. Begitulah ungkapan-ungkapan hebat yang dipakai dapat dipahami. Dapat dimengerti pula mengapa hal-ihwal Yunus oleh Yesus dikemukakan sebagai lambang tinggalnya Yesus "di dalam rahim bumi" (artinya: di dunia orang mati, bdk Yun 2:2-3, bukannya di kubur), Mat 12:40 (bdk Yun 2:3-9+); Luk 11:30. Dunia orang mati dibandingkan dengan binatang raksasa yang menelan orang. Tetapi ia tidak sanggup menahan Yesus sehingga melalui kebangkitan Yesus dilemparkan ke luar lagi. Atas dasar kesamaan kebangkitan Kristus dengan baptisan Kristen, maka hal-ihwal Yunus diartikan juga sebagai lambang baptisan.
(0.23) (Kis 5:26) (sh: Tekanan yang semakin berat (Rabu, 2 Juni 1999))
Tekanan yang semakin berat

Para rasul kembali ditangkap, namun Petrus tetap memiliki keberanian untuk memberitakan Yesus : "yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh" (ay. lebih+hebat+lagi&tab=notes" ver="">27-32). Setelah melalui perdebatan yang sengit, para rasul "hanya" disesah dan kemudian dilepaskan disertai perintah untuk tidak memberitakan tentang Yesus lagi (33-40). Namun keadaan ini tidak membuat para rasul "jera" bahkan mereka bergembira karena telah dianggap layak untuk menderita bagi nama Yesus (41-42).

Semakin ditekan semakin hebat. Pertumbuhan gereja mula-mula disertai dengan tekanan yang dialaminya dalam dua gelombang. Gelombang pertama, mereka dilarang untuk memberitakan Injil dan diberi peringatan, respons para rasul seperti yang sudah pernah kita lihat (lebih+hebat+lagi&tab=notes" ver="">4:23-31). Gelombang kedua, mereka menerima larangan dan menerima siksaan. Hasilnya mereka bersukacita dan berani menentang kekuasaan Sanhedrin demi ketaatannya kepada Allah. Tekanan, penganiayaan bahkan pembunuhan sekalipun terhadap Kristen tidak akan menghancurkan Gereja Tuhan. Sebaliknya hal-hal demikian akan makin menyucikan dan menumbuhkan Gereja Tuhan.

Renungkan: Iblis tidak pernah tinggal diam. Dengan berbagai cara ia berusaha menghadang dan menjegal perkembangan Gereja Tuhan.

(0.23) (Mzm 36:1) (sh: Lanjutkanlah kasih setia-Mu (Sabtu, 31 Mei 2003))
Lanjutkanlah kasih setia-Mu

Orang Fasik adalah jawara dari tentara kerajaan kegelapan. Catatan tentang kejahatannya sangat menggetarkan: rasa takut kepada Allah tidak ada dalam hatinya (ayat lebih+hebat+lagi&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Ia meninggikan dirinya sedemikian rupa sehingga, jangankan membenci kesalahannya, mengenalinya pun ia tidak lagi mampu (ayat lebih+hebat+lagi&tab=notes" vsf="TB" ver="">3). Perkataan dan perbuatannya sepenuhnya jahat (ayat lebih+hebat+lagi&tab=notes" vsf="TB" ver="">4,5a bdk. Ul. 6:5, Mat. 22:37).

Pendekar yang lainnya adalah Yahweh -- TUHAN! Kasih-Nya sampai ke langit, setia-Nya sampai ke awan (ayat lebih+hebat+lagi&tab=notes" ver="">6). Keadilan-Nya seperti gunung-gunung yang gagah perkasa. Hukum-Nya seperti samudera raya yang hebat. Penjagaan-Nya menjangkau manusia dan hewan (ayat lebih+hebat+lagi&tab=notes" ver="">7). Sayap-Nya adalah perlindungan bagi anak manusia (ayat 8b). Rumah-Nya adalah sumber makanan dan sungai kesenangan-Nya sumber minuman bagi mereka (ayat lebih+hebat+lagi&tab=notes" ver="">9). Dari dalam diri-Nya terpancar kehidupan dan terang yang menjadi sumber hidup bagi mereka yang bernaung pada-Nya (ayat lebih+hebat+lagi&tab=notes" ver="">10).

Namun, ketika tentara kerajaan terang menjadi sangat cemas dan ketakutan melihat 'kesaktian' pendekar dari kerajaan kegelapan, pemazmur justru tidak menampilkan sosok Allah sebagai pendekar gagah perkasa yang bersenjata lengkap dan siap untuk membinasakan orang fasik. Pemazmur justru menampilkan sosok Allah yang melindungi umat-Nya dengan "kasih setia" -- hesed (ayat lebih+hebat+lagi&tab=notes" ver="">6, 8) -- dan "keadilan" -- tsedaqah (ayat lebih+hebat+lagi&tab=notes" ver="">6).

Dua kata ini jugalah yang dipakai oleh pemazmur ketika ia memohon perlindungan Allah atas orang benar dari kejahatan orang fasik. Kasih setia dan keadilan Allah inilah yang pada akhirnya membinasakan orang fasik. Mereka "jatuh", "dibanting" dan "tidak dapat bangun lagi".

Renungkan: Selama di dunia ini kita masih harus hidup di antara dua suara berpengaruh: kejahatan atau kebenaran. Suara manakah yang dengannya kita berdialog?

(0.23) (Zef 3:3) (ende: jang pagi hari....dst.)

Sebab malam hari zib tidak menangkap apa2, maka pagi harinja ia lebih lapar dan lebih ganas lagi. Hakim2 jang tak adil serupa dengan zib itu.

(0.22) (1Sam 20:3) (bis: menjawab)

Sebuah terjemahan kuno: menjawab; Ibrani: bersumpah lagi.

(0.22) (2Sam 14:14) (bis)

Kemungkinan besar artinya: "Allah pun ... pulang lagi."

(0.22) (Yes 15:8) (ende)

Eglaim, Beer-Elim tidak diketahui lagi.

(0.22) (Yeh 30:15) (ende)

Sin, kota ini tidak diketahui lagi (Pelusia?)

(0.22) (Yeh 30:16) (ende: lagi Nof....)

Naskah hibrani sukar untuk diartikan.

(0.22) (Kej 7:6) (endetn: air bah)

hibrani menambah lagi kata "air".



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA