Kemudian ia menyembelih korban bakaran,<x id="n" /> lalu anak-anak Harun menyerahkan darah korban<x id="o" /> itu kepadanya, maka Harun menyiramkannya pada mezbah sekelilingnya.

Dan keluarlah api<x id="z" /> dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.<x id="a" />

Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api<x id="w" /> dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian<x id="x" /> yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.

Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan<x id="l" /> yang masih hidup itu,

Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah<x id="l" /> itu.

Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya<n id="1" /><x id="g" /> dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.<x id="h" />

layar pelataran<x id="h" /> dan tirai pintu pelataran yang ada sekeliling Kemah Suci dan mezbah,<x id="i" /> dan talinya,<x id="j" /> termasuk segala<x id="k" /> pekerjaan yang berhubungan dengan semuanya itu.

Maka haruslah imam mengambil korban sajian cemburuan dari tangan perempuan itu lalu mengunjukkannya ke hadapan TUHAN,<x id="h" /> dan membawanya ke mezbah.

TUHAN berfirman kepada Musa: "Satu pemimpin setiap hari haruslah mempersembahkan persembahannya untuk mentahbiskan mezbah itu."

Dan kamu ini haruslah melakukan kewajibanmu mengenai tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah,<x id="n" /> supaya orang Israel jangan lagi tertimpa oleh murka.

Dan raja Salomo menyuruh orang menjemput dia dari mezbah itu. Ketika ia masuk, sujudlah ia menyembah kepada raja Salomo, lalu Salomo berkata kepadanya: "Pergilah ke rumahmu."

Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon<x id="w" /> untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu.

Seluruh rumah itu dilapisinya dengan emas, ya rumah itu seluruhnya; juga seluruh mezbah yang di depan ruang belakang itu dilapisinya dengan emas.

Sedang Yerobeam berdiri di atas mezbah itu sambil membakar korban, maka atas perintah TUHAN datanglah seorang abdi Allah<x id="v" /> dari Yehuda ke Betel.<x id="w" />

Pada waktu itu juga ia memberitahukan suatu tanda<x id="z" /> ajaib, katanya: "Inilah tanda ajaib, bahwa TUHAN telah berfirman: Bahwasanya mezbah itu akan pecah, sehingga tercurah abu yang di atasnya."

Mezbah itupun pecahlah, sehingga abu yang di atasnya tercurah, sesuai dengan tanda ajaib yang diberitahukan abdi Allah itu atas perintah TUHAN.

membakar korban bakarannya<x id="v" /> dan korban sajiannya,<x id="w" /> mencurahkan korban curahannya<x id="x" /> di atas mezbah itu, dan menyiramkan darah korban keselamatannya<x id="y" /> kepadanya.

Pada hari yang kedelapan mereka mengadakan perkumpulan raya, karena mereka telah merayakan<x id="g" /> pentahbisan mezbah selama tujuh hari, dan perayaan<x id="h" /> Pondok Daun selama tujuh hari.

Mereka mendirikan mezbah itu di tempatnya semula, sungguhpun mereka ketakutan<x id="a" /> terhadap penduduk negeri, lalu mereka mempersembahkan di atasnya korban bakaran kepada TUHAN, korban bakaran waktu pagi dan waktu petang.<x id="b" />

dan bilik yang mukanya menghadap ke utara,<x id="o" /> adalah bagi imam-imam yang bertugas di mezbah;<x id="p" /> mereka ini adalah bani Zadok<x id="q" /> dan hanya golongan inilah dari bani Lewi yang boleh mendekat kepada TUHAN<x id="r" /> untuk menyelenggarakan kebaktian."