Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom<x id="v" /> itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu.

Dan mereka membutakan<x id="c" /> mata orang-orang yang di depan pintu rumah itu, dari yang kecil sampai yang besar, sehingga percumalah orang-orang itu mencari-cari pintu.

Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya,<x id="v" /> sedang dari seisi rumah<x id="w" /> itu seorangpun tidak ada di rumah.

Tetapi, ingatlah kepadaku,<x id="l" /> apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu<x id="m" /> kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun<x id="n" /> dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.

Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikitpun dari daging itu keluar rumah; satu tulangpun<x id="s" /> tidak boleh kamu patahkan.

Jika pencuri itu tidak terdapat, maka tuan rumah harus pergi menghadap Allah<x id="i" /> untuk bersumpah, bahwa ia tidak mengulurkan tangannya mengambil harta kepunyaan temannya.

Kalau menurut pemeriksaannya tanda pada dinding rumah itu merupakan lekuk-lekuk yang kehijau-hijauan atau kemerah-merahan<x id="g" /> warnanya, yang kelihatan lebih dalam dari permukaan dinding itu,

Dan ia harus mengikis rumah itu sebelah dalam berkeliling, dan kikisan lepa itu haruslah ditumpahkan ke luar kota ke suatu tempat yang najis.

Dan orang harus mengambil batu-batu lain, lalu memasangnya sebagai pengganti batu-batu tadi, dan harus mengambil lepa lain dan melepa rumah itu.

Tetapi jikalau tanda itu timbul lagi di dalam rumah itu, sesudah batu-batunya diungkit dan sesudah rumah itu dikikis, bahkan sesudah dilepa lagi,

Dengan demikian ia harus menyucikan rumah itu dengan darah burung, air mengalir, burung yang hidup, kayu aras, hisop, dan kain kirmizi.

Dan burung yang hidup itu harus dilepaskannya ke luar kota ke padang.<x id="s" /> Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi rumah itu, maka rumah itu menjadi tahir.<x id="t" />

Berkatalah Simson kepada anak yang menuntun dia: "Lepaskan aku dan biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini, supaya aku dapat bersandar padanya."

Kemudian Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga rumah itu, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya.

Lalu warga-warga kota Gibea itu mendatangi aku dan mengepung rumah itu pada malam hari untuk menyerang aku. Mereka bermaksud membunuh<x id="d" /> aku, tetapi gundikku diperkosa mereka, sehingga mati.<x id="e" />

Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas<x id="k" /> jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti.<x id="l" />"

Kebetulan penjaga pintu rumah itu mengantuk dan tertidur, ketika sedang membersihkan gandum. Demikianlah Rekhab dan Baana menyusup ke dalam.

Lalu keluarlah raja dan seisi rumahnya mengiringi dia; sepuluh orang gundik<x id="w" /> ditinggalkan raja untuk menunggui istana.

Maka tukang-tukang Salomo dan tukang-tukang Hiram<x id="t" /> serta orang-orang Gebal<x id="u" /> memahat dan menyediakan kayu dan batu untuk mendirikan rumah itu.

Pintu tingkat bawah ada pada lambung kanan rumah itu, dan orang naik dengan tangga-tangga pilin ke tingkat tengah dan dari tingkat tengah ke tingkat yang ketiga.