Selebihnya<x id="s" /> haruslah dimakan oleh Harun dan anak-anaknya;<x id="t" /> haruslah itu dimakan sebagai roti yang tidak beragi<x id="u" /> di suatu tempat yang kudus,<x id="v" /> haruslah mereka memakannya di pelataran<x id="w" /> Kemah Pertemuan.<x id="x" />

Tetapi setiap korban penghapus dosa, yang dari darahnya dibawa sebagian ke dalam Kemah Pertemuan untuk mengadakan pendamaian<x id="w" /> di dalam tempat kudus,<x id="x" /> janganlah dimakan, melainkan dibakar<x id="y" /> habis dengan api."

Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan selama tujuh hari<x id="s" />, sampai kepada genapnya perayaan pentahbisan, karena perayaan pentahbisan akan berlangsung tujuh hari lamanya.

Di depan pintu Kemah Pertemuan haruslah kamu tinggal siang malam tujuh hari lamanya, dan kamu harus lakukan kewajibanmu<x id="u" /> terhadap TUHAN dengan setia, supaya janganlah kamu mati, karena demikianlah diperintahkan kepadaku."

Kemudian dibawa merekalah apa yang diperintahkan Musa ke Kemah Pertemuan, lalu mendekatlah segenap umat itu dan berdiri di hadapan TUHAN.

Masuklah Musa dan Harun ke dalam Kemah Pertemuan.<x id="x" /> Setelah keluar, mereka memberkati bangsa itu, lalu tampaklah kemuliaan TUHAN<x id="y" /> kepada segenap bangsa itu.

Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan,<x id="x" /> supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan<x id="y" /> TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.

"Janganlah engkau minum anggur<n id="1" /><x id="z" /> atau minuman keras,<x id="a" /> engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan<x id="b" /> untuk selamanya bagi kamu turun-temurun.

Pada hari yang kedelapan ia harus membawa semuanya untuk pentahirannya kepada imam, ke depan pintu Kemah Pertemuan<x id="r" /> di hadapan TUHAN.<x id="s" />

Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati<x id="v" /> dan membawanya kepada imam ke pintu Kemah Pertemuan.

Dengan demikian ia mengadakan pendamaian<x id="f" /> bagi tempat kudus<x id="g" /> itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan<x id="h" /> yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan<x id="l" /> yang masih hidup itu,

Sesudah itu Harun harus masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan menanggalkan pakaian lenan,<x id="p" /> yang dikenakannya ketika ia masuk ke dalam tempat kudus dan harus meninggalkannya di sana.<x id="q" />

Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah<x id="l" /> itu.

Imam harus menyiramkan darahnya pada mezbah<x id="v" /> TUHAN<x id="w" /> di depan pintu Kemah Pertemuan dan membakar lemaknya menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN.<x id="x" />

tetapi tidak membawanya ke pintu Kemah<x id="c" /> Pertemuan<x id="d" /> supaya dipersembahkan kepada TUHAN,<x id="e" /> maka orang itu haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya."

Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan<x id="s" /> untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.

TUHAN berfirman kepada Musa<n id="3" /> di padang gurun Sinai<n id="4" />,<x id="a" /> dalam Kemah Pertemuan,<x id="b" /> pada tanggal satu bulan<x id="c" /> yang kedua dalam tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir:<x id="d" />

"Orang Israel harus berkemah masing-masing dekat panji-panjinya,<x id="m" /> menurut lambang suku-sukunya. Mereka harus berkemah di sekeliling Kemah Pertemuan, agak jauh dari padanya.

Sesudah itu berangkatlah Kemah Pertemuan dengan laskar orang Lewi,<x id="z" /> di tengah-tengah laskar yang lain itu. Sama seperti mereka berkemah, demikianlah juga mereka berangkat, masing-masing di tempatnya menurut panji-panji mereka.