Dan Zikhri, pahlawan dari Efraim, membunuh Maaseya, anak raja, Azrikam, kepala istana, dan Elkana orang kedua di bawah raja.

Mereka menyampaikan juga surat perintah<x id="k" /> raja kepada wakil-wakil raja dan bupati-bupati daerah sebelah barat sungai Efrat,<x id="l" /> dan orang-orang itu memberi sokongan kepada bangsa kita dan kepada rumah Allah.<x id="m" />

Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda<x id="e" /> menyertai aku.

Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya.<x id="p" />

Maka bertanyalah raja kepada orang-orang arif bijaksana, orang-orang yang mengetahui kebiasaan zaman<n id="1" /><x id="q" />--karena demikianlah biasanya masalah-masalah raja dikemukakan kepada para ahli undang-undang dan hukum;

Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti<n id="1" />." Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian.

Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja.

Kemudian diadakanlah oleh baginda suatu perjamuan<x id="n" /> bagi semua pembesar dan pegawainya,<x id="o" /> yakni perjamuan karena Ester, dan baginda menitahkan kebebasan pajak bagi daerah-daerah serta mengaruniakan anugerah, sebagaimana layak<x id="p" /> bagi raja.

Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang<x id="y" /> istana raja, karena seorangpun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung.

Jawab Ester: "Jikalau baik pada pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja."

Maka titah raja: "Suruhlah Haman datang dengan segera, supaya kami memenuhi permintaan Ester." Lalu raja datang dengan Haman ke perjamuan yang diadakan oleh Ester.

Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur.<x id="b" /> Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah<n id="1" />,<x id="c" /> lalu dibacakan di hadapan raja.

Maka bertanyalah raja: "Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?" Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Kepadanya<x id="e" /> tidak dianugerahkan suatu apapun."

hendaklah diambil pakaian<x id="f" /> kerajaan yang biasa dipakai oleh raja sendiri, dan lagi kuda<x id="g" /> yang biasa dikendarai oleh raja sendiri dan yang diberi mahkota kerajaan di kepalanya,

Maka ditulislah pesan atas nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan cincin meterai raja, lalu dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat yang berkuda, yang mengendarai kuda kerajaan yang tangkas yang diternakkan di pekudaan, dikirimkanlah surat-surat

Ketika raja Yoyakim,<x id="c" /> bersama-sama dengan segenap perwiranya dan semua pemuka,<x id="d" /> mendengar perkataan orang itu, maka rajapun mencari ikhtiar untuk membunuhnya.<x id="e" /> Mendengar hal itu maka takutlah Uria, lalu melarikan diri<x id="f" /> dan tiba di Mesir.

Kemudian pergilah mereka menghadap raja di pelataran, sesudah mereka menyimpan gulungan itu di kamar panitera Elisama. Mereka memberitahukan segala perkataan ini kepada raja.

Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah<x id="f" /> mereka itu pada raja.

Lalu raja menyuruh memanggil orang-orang berilmu,<x id="m" /> ahli jampi, ahli sihir<x id="n" /> dan para Kasdim,<x id="o" /> untuk menerangkan kepadanya tentang mimpinya<x id="p" /> itu; maka datanglah mereka dan berdiri di hadapan raja.

Kemudian raja berkata: "Tanyakanlah, anak siapakah orang muda itu."