(89-12) Punya-Mulah<x id="x" /> langit, punya-Mulah juga bumi,<x id="y" /> dunia serta isinya<x id="z" /> Engkaulah yang mendasarkannya.

Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja!<x id="s" /> Sungguh tegak<x id="t" /> dunia, tidak goyang.<x id="u" /> Ia akan mengadili<x id="v" /> bangsa-bangsa dalam kebenaran.<x id="w" />"

Nyanyian. Mazmur Daud. (108-2) Hatiku siap<n id="1" />,<x id="q" /> ya Allah, aku mau menyanyi,<x id="r" /> aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku,

mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, juga nafas<x id="e" /> tidak ada dalam mulut mereka.

Dunia orang mati dan kebinasaan terbuka di hadapan TUHAN,<x id="l" /> lebih-lebih hati anak manusia!<x id="m" />

Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia<x id="z" /> mengucapkan kata-kata dusta.

Kemewahan tidak layak bagi orang bebal,<x id="k" /> apalagi bagi seorang budak memerintah pembesar.<x id="l" />

Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem<x id="g" /> sebelum aku;<x id="h" /> dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.

Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan<x id="x" /> saatnya Engkau menjalankan penghakiman;<x id="y" /> kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu<x id="z" /> dan mengingat Engkau<n id="1" />.

TUHAN, kasihanilah<x id="m" /> kami<n id="1" />, Engkau kami nanti-nantikan! Lindungilah<x id="n" /> kami setiap pagi dengan tangan-Mu, ya, selamatkanlah<x id="o" /> kami di waktu kesesakan!<x id="p" />

"Dengarkanlah<x id="g" /> Aku, hai Yakub<n id="1" />, dan engkau Israel yang Kupanggil!<x id="h" /> Akulah<x id="i" /> yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian!<x id="j" />

Tangan-Ku juga meletakkan dasar bumi,<x id="k" /> dan tangan kanan-Ku membentangkan langit.<x id="l" /> Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan.<x id="m" />

Aku telah membangkitkan sebagian dari anak-anakmu menjadi nabi<x id="y" /> dan sebagian dari teruna-terunamu menjadi nazir.<x id="z" /> Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN.

Celakalah orang yang memberi minum<x id="t" /> sesamanya manusia bercampur amarah, bahkan memabukkan dia untuk memandang auratnya.

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?<x id="b" />

Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?<x id="w" />

Setelah dilihat oleh kepala juru roti,<x id="q" /> betapa baik arti<x id="r" /> mimpi itu, berkatalah ia kepadanya: "Akupun bermimpi juga. Tampak aku menjunjung tiga bakul<x id="s" /> berisi penganan.

Tetapi bila mereka mengakui<x id="b" /> kesalahan<x id="c" /> mereka dan kesalahan nenek moyang<x id="d" /> mereka dalam hal berubah setia yang dilakukan mereka terhadap Aku dan mengakui juga bahwa hidup mereka bertentangan dengan Daku

--Akupun bertindak melawan<x id="e" /> mereka dan membawa mereka ke negeri musuh mereka--atau bila kemudian hati<x id="f" /> mereka yang tidak bersunat itu telah tunduk<x id="g" /> dan mereka telah membayar pulih<x id="h" /> kesalahan mereka,

Namun demikian, apabila mereka ada di negeri musuh<x id="o" /> mereka, Aku tidak akan menolak mereka dan tidak akan muak<x id="p" /> melihat mereka, sehingga Aku membinasakan<x id="q" /> mereka dan membatalkan perjanjian-Ku<x id="r" /> dengan mereka, sebab Akulah TUHAN, Allah mereka.