Esoknya pagi-pagi, pada waktu matahari terbit, haruslah engkau menyerbu kota itu. Dan jika ia dan orang-orangnya keluar melawan engkau, maka engkau dapat berbuat kepadanya sesuai dengan keadaan yang kaudapati.<x id="w" />"

Jadi aku tidak bersalah terhadap engkau, tetapi engkau berbuat jahat terhadap aku dengan berperang melawan aku. TUHAN, Hakim<x id="m" /> itu, Dialah yang menjadi hakim<x id="n" /> pada hari ini antara orang Israel dan bani Amon.<x id="o" />"

Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."

Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki<n id="1" />. Dan telah menjadi adat di Israel,

Lalu Manoah<x id="n" /> memohon kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah,<x id="o" /> yang Kauutus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu."

Tetapi jawab Malaikat TUHAN itu kepada Manoah: "Sekalipun engkau menahan Aku di sini, hidanganmu itu tidak akan Kumakan. Tetapi jika engkau hendak mengolahnya menjadi korban bakaran,<x id="t" /> persembahkanlah itu kepada TUHAN." Sebab Manoah tidak mengetahui,<x id="u" /> bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.

Berkatalah orang Filistin: "Siapakah yang melakukan ini?" Orang menjawab: "Simson, menantu orang Timna itu, sebab orang itu telah mengambil isteri Simson dan memberikannya kepada kawannya.<x id="r" />" Kemudian pergilah orang Filistin ke sana dan membakar perempuan<x id="s" /> itu beserta ayahnya.<x id="t" />

Sesudah itu dikembalikannyalah uang perak yang seribu seratus itu kepada ibunya. Tetapi ibunya berkata: "Aku mau menguduskan uang itu bagi TUHAN, aku menyerahkannya untuk anakku, supaya dibuat patung pahatan dan patung tuangan<x id="e" /> dari pada uang itu. Maka sekarang, uang itu kukembalikan kepadamu."

Ketika mereka ada dekat rumah Mikha itu, dikenal merekalah logat orang muda suku Lewi<x id="c" /> itu, lalu singgahlah mereka ke sana dan berkata kepadanya: "Siapakah yang membawa engkau ke mari? Apakah pekerjaanmu dan urusanmu di sini?"

Lalu berbicaralah kelima orang yang telah pergi mengintai daerah Lais<x id="s" /> itu, katanya kepada saudara-saudara sesukunya: "Tahukah kamu, bahwa dalam rumah-rumah ini ada efod,<x id="t" /> terafim, patung pahatan dan patung tuangan?<x id="u" /> Oleh sebab itu, insafilah apa yang akan kamu perbuat!"

Lalu bani Dan, dengan membawa barang-barang yang dibuat Mikha, juga imamnya, mendatangi Lais, yakni rakyat<x id="f" /> yang hidup dengan aman dan tenteram. Mereka memukul orang-orang itu dengan mata pedang dan kotanya<x id="g" /> dibakar.<x id="h" />

Lalu keluarlah<x id="m" /> pemilik rumah itu menemui mereka dan berkata kepada mereka: "Tidak, saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat; karena orang ini telah masuk ke rumahku, janganlah kamu berbuat noda.<x id="n" />

Jadi bani Benyamin berbuat demikian; dari gadis-gadis yang menari-nari<x id="a" /> yang dirampas itu mereka mengambil perempuan, jumlahnya sama dengan jumlah mereka, kemudian pulanglah mereka ke milik pusakanya<x id="b" /> lalu membangun kota-kotanya kembali dan diam di sana.<x id="c" />

Orang Israel itu melakukan pula apa yang jahat<n id="1" /> di mata TUHAN;<x id="u" /> mereka beribadah kepada para Baal dan para Asytoret,<x id="v" /> kepada para allah orang Aram,<x id="w" /> para allah orang Sidon,<x id="x" /> para allah orang Moab, para allah bani Amon<x id="y" /><x id="z" /> dan para allah orang Filistin,<x id="a" /> tetapi TUHAN<x id="b" /> ditinggalkan mereka dan kepada Dia mereka tidak beribadah.