Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.

Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat<x id="d" /> dan seluruh Mahkamah Agama<x id="e" /> sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus<n id="1" />.<x id="f" />

Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?<x id="g" />" Jawab Yesus: <span class="red">"Engkau sendiri mengatakannya."span>

Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"

Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia<x id="w" /> di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!

<span class="red">Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku<n id="1" /> di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun<x id="m" /> akan malu karena orang itu<x id="n" /> apabila Ia datang kelak<x id="o" /> dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."span>

Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa,<x id="i" /> datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"

<span class="red">Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."span>

Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga<x id="f" /> yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: <span class="red">"Siapa yang menjamah jubah-Ku?"span>

<span class="red">Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu<x id="b" /> sebagai peringatan bagi mereka."span>

Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang<x id="j" /> kita, tetapi makan dengan tangan najis?"

Jawab-Nya kepada mereka: <span class="red">"Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku<n id="1" />.span>

Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: <span class="red">"Enyahlah Iblis,<x id="j" /> sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."span>

Kata-Nya lagi kepada mereka: <span class="red">"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang<x id="p" /> dengan kuasa<n id="1" />.<x id="q" />"span>

<span class="red">"Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.<x id="q" />"span>

Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: <span class="red">"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah<x id="r" /> yang empunya Kerajaan Allah<n id="1" />.span>

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: <span class="red">"Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.span>

Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

<span class="red">Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?<x id="k" />span>

Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.<x id="p" />"